Indonesian Journal of Applied Physics (2017) Vol.7 No.2 halaman107

dokumen-dokumen yang mirip
MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

PEMODELAN 3D RESISTIVITAS BATUAN ANDESIT DAERAH SANGON, KAB. KULONPROGO, PROVINSI DIY

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

PENENTUAN RESISTIVITAS BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

PENGGAMBARAN PSEUDOSECTION BAWAH PERMUKAAN DARI SUATU PROSES EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN PROGRAM RES2DINV

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

IDENTIFIKASI BATUAN GRANIT KECAMATAN SENDANA KOTA PALOPO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS (RESISTIVITY)

APLIKASI GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE DIPOLE UNTUK PENDUGAAN ASBUTON

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

SURVAI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER DI DESA BANJAR SARI, KEC. ENGGANO, KAB.

IDENTIFIKASI DISTRIBUSI 3D AIR LINDI DI TPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

Metode Geolistrik (Tahanan Jenis)

IDENTIFIKASI PENYEBARAN LIMBAH CAIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS 3D (MODEL LABORATORIUM)

ISSN: Indonesian Journal of Applied Physics (2016) Vol. 6 No. 02 Halaman 88 Oktober 2016

UJI NILAI TAHANAN JENIS POLUTAN AIR LAUT DENGAN METODE OHMIK DAN GEOLISTRIK TAHANAN JENIS SKALA LABORATORIUM

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

Pemodelan Fisis Aplikasi Metode Geolistrik untuk Identifikasi Fosfat dalam Batuan Gamping

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

Pemodelan Akuifer Air Tanah dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipole-dipole

Nurun Fiizumi, Riad Syech, Sugianto.

PENERAPAN GEOLISTRIK RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO DIY

Maulana Malik*, Irzal Nur*, Asran Ilyas* *Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin

PENDUGAAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI DESA TELLUMPANUA KEC.TANETE RILAU KAB. BARRU SULAWESI-SELATAN

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

PENENTUAN ZONA PENGENDAPAN TIMAH PLASER DAERAH LAUT LUBUK BUNDAR DENGAN MARINE RESISTIVITY Muhammad Irpan Kusuma 1), Muhammad Hamzah 2), Makhrani 2)

Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya

Interpretasi Bawah Permukaan. (Aditya Yoga Purnama) 99. Oleh: Aditya Yoga Purnama 1*), Denny Darmawan 1, Nugroho Budi Wibowo 2 1

Aplikasi Metode Geolistrik untuk Identifikasi Sebaran Limbah Lada Putih di Kecamatan Galing Kabupaten Sambas Budiman a, Andi Ihwan a, Joko Sampurno a*

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

Unnes Physics Journal

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

III. METODE PENELITIAN

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

Identifikasi Sebaran Aquifer Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Di Desa Bora Kecamatan Sigi Biromari Kabupaten Sigi

FOTON, Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014

METODE EKSPERIMEN Tujuan

Cross Diagonal Survey Geolistrik Tahanan Jenis 3D untuk Menentukan Pola Penyebaran Batuan Basal di Daerah Pakuan Aji Lampung Timur

Cristi * ), Kerista Sebayang * ), Mester Sitepu ** ) Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara, MEDAN

PENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK

PENDUGAAN ZONA MINERALISASI GALENA (PbS) DI DAERAH MEKAR JAYA, SUKABUMI MENGGUNAKAN METODE INDUKSI POLARISASI (IP)

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

Pemodelan Inversi Data Geolistrik untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Daerah Panasbumi Mataloko

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

Optimalisasi Desain Parameter Lapangan Untuk Data Resistivitas Pseudo 3D

Interpretasi Lapisan Bawah Permukaan Tanah Menggunakan Metode Geolistrik 2-D (Mapping)

Meidanta Madwiratna Universitas Negeri Malang

Kajian Sebaran Limbah Cair Menggunakan Metode Resistivitas

Analisis Aliran Rembesan (Seepage) Menggunakan Pemodelan 3D Metode Resistivitas Konfigurasi Wenner

Mahasiswa Prodi Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNP, dan ABSTRACT

Disusun oleh : IRWAN ROMADON M SKRIPSI

NILAI RESISTIVITAS DENGAN VARIASI JARAK DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH GUNUNG KUPANG BANJARBARU

Investigasi Bidang Gelincir Tanah Longsor Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis di Desa Kebarongan Kec. Kemranjen Kab.

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

Unnes Physics Journal

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 3 (2015), Hal ISSN :

Sehah dan Hartono. Keywords: groundwater aquifer, village of Kedungwuluh, geoelectric of resistivity method, Wenner configuration.

Eksplorium ISSN Volume 34 No. 1, Mei 2013: 11-22

Penyelidikan Struktur Pondasi Jembatan Lamnyong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger

Identifikasi Pola Persebaran Sumber Lumpur Bawah Tanah Pada Mud Volcano Gunung Anyar Rungkut Surabaya Menggunakan Metode Geolistrik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015, mulai dari pukul

ρ i = f(z i ) (1) V r = ρ ii 2π ρ a = K V AB 2

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

Penentuan Lapisan Bawah Permukaan di Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Banjarbaru dengan Metode Geolistrik

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

IDENTIFIKASI SEBARAN BATUBARA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK HAMBATAN JENIS DI DESA LEMBAN TONGOA

ANALISIS DATA INVERSI 2-DIMENSI DAN 3-DIMENSI UNTUK KARAKTERISASI NILAI RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN DI SEKITAR SUMBER AIR PANAS KAMPALA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

Unnes Physics Journal

Analisis Data Resistivitas Dipole-dipole untuk Indentifikasi dan Perhitungan Sumber Daya Asbuton

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER UNTUK SURVEY PIPA BAWAH PERMUKAAN

PILLAR OF PHYSICS, Vol. 4. November 2014, 01-08

ANALISA KONDUKTIVITAS HIDROLIKA PADA SISTIM AKUIFER

IDENTIFIKASI BENDA ARKEOLOGI DI KEC. MAKASSAR DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER - SCHLUMBERGER

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

INVESTIGASI LAPISAN BEDROCK DENGAN MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK (Studi Kasus: Gedung Olah Raga Universitas Hasanuddin)

PENENTUAN LITOLOGI BATUAN DAN MUKA AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI DAERAH LANDFILL PLTU LABUHAN ANGIN SIBOLGA

ESTIMASI 3-D KEDALAMAN BATUAN DASAR MENGGUNAKAN DATA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI BUKIK LANTIAK PADANG SELATAN

PEMETAAN POTENSI AIRTANAH DALAM MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI KABUPATEN PONOROGO SEBAGAI ANTISPASI BENCANA KEKERINGAN

Aplikasi Metode Geolistrik Untuk Alat Monitoring Rembesan Limbah (Penelitian Model Fisik di Laboratorium)

Transkripsi:

ISSN:2089 0133 Oktober 2017 Indonesian Journal of Applied Physics (2017) Vol.7 No.2 halaman107 Pencitraan 3D Data Geolistrik Resistivitas dengan RockworksBerdasarkan Hasil Inversi Res2DInv untuk Mengetahui Persebaran Batuan Konglomerat di Desa Surodadi, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang Taufik Nur Fitrianto *, Supriyadi dan Teguh Maulana Mukromin Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Jl. Raya Sekaran Gunungpati 50229 Semarang, JawaTengah * Email: taufiknurfitrianto@gmail.com ABSTRACT Research was conducted to determine distribution of Conglomerate in Surodadi Village, Gringsing, Batang. The data acquisition used Schlumberger array. The length of line is 165 m and 15 m electrode spacing. The data processing used Microsoft Excel and 2D imaging used Res2Dinv. Then 3D imaging used Rockworks from result of Res2DInv inversion. The position data was used on UTM coordinate from position data each of electrode. The data acquisition was done at two parallel lines. In this area was found two types of rocks; tuffaceous sandstone and conglomerate. The conglomerate with resistivity values higher than 180 m is distribution on southeast research area at the depth 5 m 25 m. While the tuffaceous sandstone layers is distribution on northwest research area. Keywords: Geoelectrical, Resistivity, Rock Layers, 3D Imaging, Conglomerate ABSTRAK Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui sebaran batuan konglomerat di Desa Surodadi Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Pengambilan data menggunakan metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi Schlumberger. Panjang lintasan penelitian adalah 165 m dengan jarak antar elektroda 15 m. Data awal diolah menggunakan software Microsoft Excel dan pemodelan 2D menggunakan software Res2Dinv, kemudian melakukan pemodelan 3D menggunkan software Rockwork berdasarkan data resistivitas hasil inversi software Res2DInv. Data lokasi yang digunakan dalam pemodelan merupakan data dalam koordinat UTM berdasarkan data lokasi setiap elektroda. Pengambilan data dilakukan pada dua lintasan yang saling sejajar. Pada wilayah ini diperkirakan memiliki 2 jenis batuan yaitu batupasir tufan dan konglomerat. Batuan Konglomerat dengan nilai resistivitas lebih dari 180 m tersebar merata di wilayah tenggara daerah penelitian pada kedalaman 5 m 25 m. Sedangkan batupasir tufan tersebar merata di wilayah barat laut daerah penelitian. Kata Kunci: Geolistrik, Resistivitas, Lapisan Batuan, Citra 3D, Batuan Konglomerat PENDAHULUAN Batuan Konglomerat adalah batuan sedimen dengan fragmen membundar berdiameter antara 2mm 165mm. Batuan ini memiliki tingkat ekonomis yang tidak terlalu tinggi karena memiliki tingkat kekerasan yang rendah, sehingga tidak dapat dijadikan penyusunan utama bangunan. Namun dapat dijadikan bahan tambahan dalam bangunan dengan cara melepaskan ikatan antara fragmen. Batuan konglomerat juga dapat dijadikan hiasan untuk batuan penyusun yang memiliki warna mencolok.

Pencitraan 3D Data halaman 108 Metode geolistrik sering digunakan untuk penyelidikan air tanah, mencari lokasi patahan, eksplorasi mineral dalam tanah dan arkeologi [1]. Pendugaan geolistrik ini didasarkan pada kenyataan bahwa material yang berbeda akan mempunyai resistivitas yang berbeda apabila dialiri arus listrik. Salah satu metode geolistrik yang sering digunakan dalam pengukuran aliran listrik dan untuk mempelajari keadaan geologi bawah permukaan adalah metode resistivitas. Resistivitas merupakan salah satu sifat fisis yang dimiliki batuan, yaitu, kemampuan untuk dilewati arus listrik, jika batuan makin sukar dilewati oleh arus listrik maka semakin besar nilai resistivitas batuan tersebut [2]. Pada metode geolistris, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus, kemudian menukur beda potensial menggunakan dua elektroda [3]. Tujuan survey geolistrik resistivitas adalah untuk mengetahui resistivitas bawah permukaan bumi dengan melakukan pengukuran dipermukaan bumi [4]. Pendekatan yang paling sederhana dalam mempelajari aliran arus listrik di dalam bumi adalah bumi dianggap homogen isotropis [5]. Homogen isotropis merupakan anggapan bahwa bumi memiliki satu lapisan batuan dengan nilai resistivitas yang sama. Konfigurasi Schlumberger seperti ditunjukkan dalam Gambar 1, mempunyai sensitivitas yang relatif sedang untuk struktur vertikal dan horizontal, sehingga penggunaan konfigurasi Schlumberger merupakan pilihan yang baik. Kedalaman pertengahan (median depth) konfigurasi Schlumberger kira-kira 10 % lebih besar dari pada konfigurasi Wenner [6]. Gambar 1. Sketsa elektroda konfigurasi Schlumberger. Resistivitas semu medium yang terukur dihitung berdasarkan persamaan ρ a = K V I (1) dan faktor geometri pada konfigurasi Schlumberger K = πan(n + 1) (2) Bumi diasumsikan sebagai bola padat yang mempunyai sifat homogen isotropis. Tetapi pada kenyataannya terdiri atas lapisan-lapisan dengan ρ yang berbeda-beda sehingga potensial yang terukur merupakan pengaruh dari lapisan-lapisan disekitarnya. Maka harga resistivitas yang terukur bukan merupakan harga resistivitas untuk satu lapisan saja, tetapi beberapa lapisan. Medium berlapis yang ditinjau terdiri dari dua lapis yang berbeda resistivitasnya (ρ1 dan ρ2) dianggap sebagai medium satu lapis homogen yang memepunyai satu harga resistivitas, yaitu resistivitas semu ρa (Gambar 2).

Pencitraan 3D Data halaman 109 Gambar 2. Medium berlapis dengan variasi resistivitas METODE Pengambilan data dilakukan dengan cara pengukuran langsung menggunakan resistivitymeter jenis IPMGEO 4200 di Desa Surodadi, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2016. Pengukuran Lapangan Gambar 3(Colour online). Titik lokasi pengambilan data Pengukuran geolistrik menggunakan konfigurasi Schlumberger. Pengukuran dilakukan sebanyak 2 lintasan yang saling sejajar sepanjang 165 m (Gambar 3). Jarak antar elektroda terdekat yang digunakan adalah 15 m. Posisi lintasan 1 berada di sebelah selatan lintasan 2. Pengambilan data dilakukan secara manual sesuai konfigurasi Schlumberger. Data yang diambil berupa data self potensial (SP), kuat arus (IAB) dan potensial (VMN). Kemudian mengambil data posisi dan ketinggian dari setiap elektroda. Pengolahan Data Data yang didapat berupa SP, IAB dan VMN. Kemudian data diolah menggunakan softwaremicrosoft Excel untuk mendapatkan nilai resistivitas semu. Dalam tahap pengolahan 2D menggunakan software Res2DInv. Selanjutnya menggunakan software Rockworks untuk pemodelan 3D. Interpretasi Data Dari penampang gambar geolistrik resistivitas dapat mengenali struktur bawah permukaan dengan mengamati kontras warna dari distribusi resistivitas bawah permukaan [7]. Namum batuan yang sama belum tentu mempunyai resistivitas yang sama, sebaliknya harga resistivitas yang sama bisa dimiliki oleh batuan-batuan yang berbeda, hal ini terjadi karena nilai resistivitas batuan memiliki rentang nilai yang bisa saling tumpang tindih [8].

Pencitraan 3D Data halaman 110 Dari citra warna dan perbedaan resistivitasnya, maka dapat dilakukan identifikasi [9], yang kemudian dikombinasikan dengan pengetahuan dasar aspek-aspek lain seperti informasi geologi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran lapangan dilakukan dikawasan perbukitan Desa Surodadi yang terdiri dari 2 titik pengukuran yang saling sejajar. Panjang lintasan adalah 165 meter dengan jarak antar elektroda 15 meter. Pemilihan lokasi dilakukan di batas litologi yang ditandai perbedaan kondisi permukaan. Penggunaan dua lintasan dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan pemodelan 3D. Dari ploting data lokasi penelitian, diketahui bahwa penelitian dilakukan diatas anggota batupasir formasi damar (Tpds). Anggota Batupasir Formasi Damar mengandung batupasir tufan dan konglomerat, sebagian terikat kalsit. Bagian bawah berupa konglomerat aneka bahan tersemen karbonat. Ke atas menjadi batupasir tufan dan konglomerat andesit, sebagian tersemen karbonat [10]. Lintasan 1 Setelah melakukan pengolahan data menggunakan softwaremicrosoft Excel dan Res2DInv diperoleh penampang 2D lintasan 1. Gambar 4(Colour online). Penampang resistivitas lapisan bawah permukaan 2-D pada lintasan 1 Dari hasil pengolahan data seperti ditunjukkan dalam Gambar 4, lintasan 1 memiliki variasi nilai resistivitas pada rentang 33 m 288 m. Dari data rentang nilai resistivitas dan jenis batuan berdasarkan kondisi geologi daerah penelitian. Diperkirakan pada lintasan ini memiliki 2 jenis batuan yaitu batupasir tufan dan konglomerat. Untuk data dengan nilai resistivitas 33 m 139 m diinterpretasikan sebagai batupasir tufan yang dicitrakan warna biru sampai warna jingga. Sedangkan untuk nilai resistivitas 180 m 388 m diinterpretasikan sebagai batuan konglomerat yang dicitrakan dengan warna ungu. Dari citra penampang 2D lintasan 1 diketahui bahwa batuan konglomerat berada dikedalaman kurang dari 5 meter sampai 25 m. Pada citra ini juga terlihat batuan konglomerat hanya ada pada meter ke 60 sampai meter ke 165. Untuk jenis batuan konglomerat pada lokasi ini merupakan batuan konglomerat dengan fragmen andesit. Lintasan 2 Setelah melakukan pengolahan data menggunakan softwaremicrosoft Excel dan Res2DInv diperoleh penampang 2D lintasan 2.

Pencitraan 3D Data halaman 111 Gambar 5(Colour online). Penampang resistivitas lapisan bawah permukaan 2-D pada lintasan 2 Dari hasil pengolahan data pada Gambar 5, lintasan 2 memiliki variasi nilai resistivitas pada rentang 17 m 217 m. Dari data rentang nilai resistivitas dan jenis batuan berdasarkan kondisi geologi daerah penelitian. Diperkirakan pada lintasan ini memiliki 2 jenis batuan yaitu batupasir tufan dan konglomerat. Untuk data dengan nilai resistivitas 17 m 139 m diinterpretasikan sebagai batupasir tufan yang dicitrakan warna biru sampai warna jingga. Sedangkan untuk nilai resistivitas 180 m 217 m diinterpretasikan sebagai batuan konglomerat yang dicitrakan dengan warna ungu. Dari citra penampang 2D lintasan 2 diketahui bahwa batuan konglomerat berada dikedalaman kurang dari 5 meter sampai 10 m. Pada citra ini juga terlihat batuan konglomerat hanya ada pada meter ke 90 sampai meter ke 125. Untuk jenis batuan konglomerat pada lokasi ini merupakan batuan konglomerat dengan fragmen andesit. Pada lokasi ini hanya sedikit ditemukan jenis batuan konglomerat yang dapat dilihat dari sedikitnya citra warna ungu. Pemodelan 3D Sebelum melakukan pemodelan 3D, data lokasi lintasan 1 dan lintasan 2 diploting sehingga bisa mengetahui persebaran data yang akan dimodelkan (Gambar 6). Gambar 6(Colour online). Lokasi Lintasan 1 dan Lintasan 2 Pada pemodelan 3D data posisi titik yang digunakan adalah data lokasi dalam UTM sesuai dengan data lokasi setiap elektroda. Untuk data nilai resistivitas yang digunakan adalah data nilai resistivitas hasil inversi dari software Res2DInv. Setelah melakukan pengolahan data menggunakan software Rockworks diperoleh citra 3D.

Pencitraan 3D Data halaman 112 Gambar 7(Colour online). Citra 3-D Sebaran Batuan Konglomerat Dari citra 3D terlihat persebaran batuan konglomerat tersebar merata di wilayah tenggara daerah penelitian. Dengan koordinat 388400 mt 3884600 mt dan seterusnya ke arah timur dan koordinat 9229500 mu 9229400 mu dan seterusnya ke arah selatan. Batuan Konglomerat berada pada ketinggian 190 mdpl sampai 225 mdpl. Sedangkan untuk wilayah utara dan barat cenderung berkurang bahkan tidak ditemukan batuan konglomerat. Pada wilayah barat laut lebih banyak ditemukan batuan berupa batupasir tufan (Gambar 7). KESIMPULAN Pada wilayah ini diperkirakan memiliki 2 jenis batuan yaitu batupasir tufan dan konglomerat. Batuan Konglomerat dengan nilai resistivitas lebih dari 180 m tersebar merata di wilayah tenggara daerah penelitian dengan kedalaman 5 m 25 m. Sedangkan batupasir tufan tersebar merata di wilayah barat laut daerah penelitian. DAFTAR PUSTAKA 1 Reynold, J.M. 1997. An Introduction to Apllied and Environtmental Geophysics. New York: Jhon Wiley & Sons, Ltd. 2 Suyanto, I., & Utomo, A. S. 2014. Analisis Data Resistivitas Dipole-dipole Untuk Identifikasi Dan Perhitungan Sumber Daya Asbuton Di Daerah Kabungka, Pasarwajo, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Jurnal Fisika Indonesia, 17 (50), 1-7. 3 Supriyadi, Khumaedi, &A.S.P. Putro. 2017. Geophysical and Hydrochemical Approach forseawater Intrusion in North Semarang, Central Java,Indonesia.International Journal of GEOMATE: geotechnique, construction material and environment, 12, 133-139. 4 Damayanti, T, Supriyadi &Khumaedi. 2011. Aplikasi Metode Geolistrik Skala Model Untuk Menentukan Nilai Resistivitas Lapisan Tanah Yang Mengalami Pencemaran. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia (Indonesian Journal of Physics Education), 7 (2), 138-144. 5 Telford, W.M., L.P. Geldart,, R.E. Sheriff, & D.A. Keys. 1990. Applied Geophysic. Cambridge: Cambridge University. 6 Loke, M. H. 1999. Electrical imaging surveys for environmental and engineering studies. A practical guide to 2-D and 3-D surveys 7 Neyamadpour, A., Abdullah, W. W., & Taib, S. 2010. Use of four-electrode arrays in three-dimensional electrical resistivity imaging survey. Studia Geophysica et Geodaetica, 54, (2), 299-311.

Pencitraan 3D Data halaman 113 8 Siregar, J. 2006. Pendugaan Geolistrik Resistivitas Sounding Dalam Penyelidikan Akuifer Air Tanah di Kabupaten Sragen. Skripsi. UMS Surakarta. 9 Putri, F.,Yulianto, A., & Supriyadi. 2013. Monitoring Rembesan Embung Universitas Negeri Semarang dengan Metode Resistivity. Unnes Physics Journal, 2 (2), 13-17. 10 Condon W. H., Paryanto, Ketner K. B., Amin T. C., Gafoer S. & Samodra. 1996. Peta Geologi Lembar Banjarnegara dan Pekalongan, Jawa, skala 1:100.000. Bandung: Puslitbang Geologi