DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

dokumen-dokumen yang mirip
2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lemba

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Pejabat Perbendaharaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 934 TAHUN 2017 TENTANG RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 934 TAHUN 2017 TENTANG RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Kemaritiman tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; Mengingat :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI APBN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2013

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

DRAFT HASIL RAPAT 15 JAN 18

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 97 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 5 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERHUBUNGAN. No PEJABAT KUASA UNIT KERJA Pengangkatan dalam Jabatan. Fungsional Umum bagi. Pegawai Negeri Sipil Golongan/Ruang IV/a ke atas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG KOORDINASI DAN PENGENDALIAN PROGRAM DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2007

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM. 27 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 997 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB LAPOR HARTA KEKAYAAN

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 76 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MAHKAMAH PELAYARAN

KEMENAG. Pajak. PNBP. Nikah. Rujuk. Di Luar KUA. Pengelolaan. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Program. Kegiatan. Operasional. Dewan Koperasi Indonesia.

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 442/KMK.011/2011 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE VERIFIKASI PEMBERIAN PEMBEBASAN ATAU

2016, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Kementerian Dalam Negeri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Pen

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 50/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Repu

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 / HUK / 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 273/PMK.01/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.24/Menhut-II/2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR IM 4 TAHUN 2018 TENTANG PENGAWASAN DOKUMEN KEPELAUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/Menhut-II/2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

2015, No Gubernur selaku wakil pemerintah ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 55 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Kor

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5948) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2017 tentang

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBUK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Pe

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR IM 20 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENETAPAN PENGELOLA ANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untu melaksanakan tertib administrasi dalam pelaksanaan anggaran dan akuntabilitas laporan keuangan untuk mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian Kementerian Perhubungan, perlu dilakukan seleksi persyaratan pada calon Pengelola Anggaran yang terdiri dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penguji dan Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM), Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mengeluarkan Instruksi Menteri Perhubungan tentang Pelaksanaan Penetapan Pengelola Anggaran di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

- 2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 6. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2016 tentang Sertifikasi Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola APBN bahwa pada Tahun Anggaran 2020 Bendahara wajib memiliki sertifikat; 7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 6 Tahun 2009 tentang Tata Cara Tetap Administrasi Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Departemen Perhubungan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 80 tahun 2014 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 6 Tahun 2009 tentang Tata Cara Tetap Administrasi Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Departemen Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1916); 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara; 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK05/Tahun 2013 tentang Kedudukan dan tanggung jawab Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1350); 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 128 PMK.05/2017 tentang Perubahan atas PMK Nomor 126/PMK.05/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sertifikasi Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

- 3-11. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 47/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan Pembukuan Dan Pertanggungjawaban Bendahara Bendahara Pada Badan Layanan Umum Serta Verifikasi dan Monitoring Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pada Badan Layanan Umum. MENGINSTRUKSIKAN: Kepada : 1. Sekretaris Jenderal; 2. Inspektur Jenderal; 3. Direktur Jenderal Perhubungan Darat; 4. Direktur Jenderal PerhubunganLaut; 5. Direktur Jenderal PerhubunganUdara; 6. Direktur Jenderal Perkeretaapian; 7. Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan; 8. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan; 9. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek; 10. Para Sekretaris Direktorat Jenderal; 11. Para Sekretaris Badan; 12. Para Kepala Biro/para Kepala Pusat/Ketua MAHPEL/Kepala Sekretariat KNKT di lingkungan Sekretariat Jenderal; 13. Para KPA di lingkungan Kementerian Perhubungan. Untuk PERTAMA : Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Direktur Jenderal, dan Kepala Badan agar : a. Melakukan penelitian dan evaluasi persyaratan umum terhadap calon KPA Satker Sementara sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 80 tahun 2014 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 6 Tahun 2009 tentang Tata Cara Tetap Administrasi Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Departemen Perhubungan; b. Ketentuan dalam huruf a diatas tidak diberlakukan untuk Kepala Kantor/UPT/Balai yang secara E x -O fficio menjabat sebagai KPA;

- 4 - b. Ketentuan pada huruf a diatas tidak diberlakukan untuk Kepala Kantor/UPT/Balai yang secara E x -O ffic io menjabat sebagai KPA; c. Mengusulkan calon KPA Satker Sementara di lingkungan Kantor Pusat Kementerian Perhubungan ditujukan kepada Menteri Perhubungan Cq. Sekretaris Jenderal dengan tembusan Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan selambat-lambatnya pada Minggu I Bulan Desember yang selanjutnya ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Perhubungan; d. Mengusulkan calon KPA Satker Sementara Daerah sesuai hasil penelitian dan evaluasi persyaratan umum dengan sekurangkurangnya mencantumkan 2 (dua) nama calon KPA dan disampaikan kepada Menteri Perhubungan Cq. Sekretaris Jenderal dengan tembusan Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan selambat-lambatnya pada Minggu I Bulan Desember; e. KPA dan Bendahara pada Satker Sementara ditetapkan setiap tahun anggaran dengan Keputusan Menteri Perhubungan. KEDUA : KPA/KPA Satker Sementara agar : a. Segera mengangkat Pengelola Anggaran pegawai Kementerian Perhubungan yang terdiri dari PPK atas rekomendasi dari Eselon I/Pimpinan Tinggi Madya terkait dan PPSPM dengan Surat Keputusan selaku KPA, dengan persyaratan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 80 tahun 2014 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 6 Tahun 2009 tentang Tata Cara Tetap Administrasi Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Departemen Perhubungan, bahwa persyaratan umum mutlak harus dilaksanakan dan kriteria/persyaratan tambahan sebagai berikut : 1) KPA/KPA Satker Sementara yang mempunyai Pagu DIPA Belanja Modal di atas Rp. 5 Milyar harus menunjuk PPK tersendiri (KPA tidak diperbolehkan merangkap sebagai PPK Belanja Modal); 2) Calon Pengelola Anggaran yang diangkat adalah pegawai Kementerian Perhubungan dengan mencantumkan gelar, unit kerja, pangkat/golongan, NIP dan Jabatan;

- 5-3) Pengelola Anggaran tidak diperbolehkan merangkap lebih dari 1 (satu) DIPA (dibeberapa Kantor/UPT/Balai/Satker Sementara); 4) Dalam hal keterbatasan SDM yang memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan untuk menjadi Pengelola Anggaran di lingkungan Kementerian Perhubungan, sehingga terjadinya perangkapan jabatan KPA dengan jabatan PPK atau P3SPM, yang bertujuan menjaga kelancaran pelaksanaan anggaran belanja dari Kantor/UPT/Balai bersangkutan, maka jabatan PPK atau PPSPM pada Kantor/ UPT/Balai dengan Pagu DIPA Belanja Modal di bawah Rp. 10 Milyar dapat dirangkap oleh KPA setelah mendapat rekomendasi dari Eselon I terkait; 5) PPK yang ditunjuk/diangkat adalah pegawai Kementerian Perhubungan dan/atau menduduki jabatan setinggitingginya Eselon IV sepanjang tidak mengganggu kelancaran tugas dan fungsinya; 6) PPK yang sudah menjabat selama 2 (dua) tahun berturutturut pada Kantor/UPT/Balai/Satker Sementara, tidak dapat ditunjuk kembali pada Kantor/UPT/Balai/Satker Sementara yang sama, untuk kepentingan monitoring dan evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran; 7) Dalam hal penunjukan/pengangkatan PPK yang sudah menjabat 2 (dua) tahun berturut-turut pada Kantor/ UPT/Balai/Satker Sementara yang sama, dapat ditunjuk kembali dalam 1 (satu) periode Tahun Anggaran pada Kantor/ UPT/Satker Sementara yang sama setelah mendapat rekomendasi dari Eselon I terkait; 8) Dalam hal penunjukan/pengangkatan PPK baru karena PPK sebelumnya sudah menjabat 2 (dua) tahun berturut-turut pada Kantor/UPT/Balai/Satker Sementara yang sama, apabila menunjuk PPK dari Unit Kerja lain dapat ditetapkan oleh KPA setelah mendapat rekomendasi dari Eselon I terkait; 9) Terhadap kegiatan Tahun Anggaran berikutnya, PPK Tahun Anggaran berjalan dapat melakukan lelang tidak mengikat dengan persyaratan data dukung yang lengkap.

- 6 - b. Mengusulkan calon Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan untuk Satker Sementara kepada Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/ Kepala Badan terkait dengan melampirkan Daftar Riwayat Hidup dan Sertifikat Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan selambat-lambatnya pada Minggu II Bulan Desember; c. Menyampaikan Surat Keputusan KPA tentang pengangkatan / pemberhentian / penggantian Pengelola Anggaran kepada Sekretaris Jenderal Cq. Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan dengan tembusan Inspektur Jenderal, dan Direktur Jenderal/Kepala Badan terkait dengan melampirkan Daftar Riwayat Hidup Pengelola Anggaran, Sertifikat Pengadaan Barang/Jasa bagi PPK dan Sertifikasi Bendahara bagi Bendahara yang telah ditunjuk/diangkat; d. Apabila Surat Keputusan KPA tidak disampaikan (sesuai Diktum Kedua butir c tersebut di atas) maka dapat/akan dikenakan sanksi administrasi; e. Mendukung Implementasi Sertifikasi Bendahara secara optimal untuk mengantisipasi tahun anggaran 2020 bahwa Bendahara wajib memiliki Sertifikat, agar melakukan langkah-langkah antara lain : 1) Melakukan pendataan terhadap Bendahara Satuan Kerja yang berada dalam cakupannya terkait mekanisme Sertifikasi Bendahara atau Calon Bendahara yang memiliki Sertifikat Diklat Bendahara yang diterbitkan oleh B PPK atau Lembaga Diklat lainnya dan Sertifikat Profesi Bendahara yang masih berlaku yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi yang diterbitkan sebelum Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2016 ditetapkan dapat mengikuti Sertifikasi melalui mekanisme pengakuan Sertifikat Diklat Bendahara dan/atau Sertifikat Profesi; 2) Bendahara yang menjabat > 2 (dua) tahun yang tidak memiliki Sertifikat Diklat bendahara maupun Bendahara yang memiliki Sertifikat Diklat Bendahara yang diterbitkan selain BPPK dapat mengikuti melalui mekanisme ujian Sertifikasi Internet B ased Test (IBT);

- 7-3) Bendahara yang telah menjabat < 2 (dua) tahun yang tidak memiliki Sertifikat Diklat Bendahara maupun yang memiliki Diklat Bendahara yang diterbitkan oleh BPPK dapat mengikuti Sertifikasi melalui mekanisme ujian Sertifikasi C om puter B ased Test (CBT) terintegrasi dengan penyegaran (refreshm ent); 4) Menginformasikan kepada Bendahara/calon Bendahara dalam Satuan Kerja yang berada dalam cakupannya terkait proses Sertifikasi Bendahara; 5) Mendorong dan meningkatkan partisipasi para Bendahara/ calon Bendahara pada Kantor/UPT/Balai di lingkungan Kementerian Perhubungan untuk ikut serta dalam proses Sertifikasi Bendahara secepatnya dan memberikan dukungan teknis terkait pelaksanaan kegiatan tersebut; 6) Menjembatani para Bendahara/calon Bendahara agar selalu mendapatkan informasi terkini dari Kementerian Keuangan terkait proses Sertifikasi Bendahara; 7) Bendahara harus berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Sertifikasi (UPS) dalam hal ini Kanwil DJPB, KPPN, dan BPPK setempat dan untuk informasi lebih lanjut terkait dengan penyelenggaraan kegiatan Sertifikasi Bendahara dapat menghubungi Sekretariat Unit Penyelenggara Sertifikasi Bendahara No. Telp. (021) 3846822 atau dengan e-mail sertifikasi. bendaharaca'kem enkeu.go. id. KETIGA : Para Kepala Biro /Direktur yang Unit Kerjanya berstatus Satker Sementara (Kantor Pusat) agar menyampaikan usulan calon Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan (untuk Satker Sementara) sesuai hasil penelitian dan evaluasi persyaratan umum sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 80 tahun 2014 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 6 Tahun 2009 tentang Tata Cara Tetap Administrasi Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Departemen Perhubungan dan disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Cq. Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan dengan tembusan Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal/Kepala Badan terkait, selambat-lambatnya pada Minggu II Bulan Desember dengan kriteria/persyaratan

- 8 - tambahan sebagai berikut: a. Bendahara Pengeluaran yang sudah menjabat selama 4 (empat) tahun berturut-turut pada Satker Sementara yang sama, tidak dapat ditunjuk kembali pada Satker Sementara yang sama, untuk pengendalian internal dalam pelaksanaan anggaran; b. Dalam hal penunjukan/pengangkatan Bendahara Pengeluaran/ Bendahara Penerimaan yang sudah menjabat 4 (empat) tahun berturut-turut pada Satker Sementara yang sama dapat ditunjuk kembali dalam 1 (satu) periode Tahun Anggaran pada Satker Sementara yang sama setelah mendapat rekomendasi dari Eselon I terkait; c. Dalam hal penunjukan/pengangkatan Bendahara Pengeluaran/ Bendahara Penerimaan baru karena Bendahara Pengeluaran sebelumnya sudah menjabat 4 (empat) tahun berturut-turut pada Satker Sementara yang sama, apabila menunjuk Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan dari Unit Kerja lain dapat ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal setelah mendapat rekomendasi dari Eselon I terkait. KEEMPAT : Inspektur Jenderal melakukan: a. Verifikasi indikasi kerugian negara atau yang sudah menjadi kerugian negara terhadap calon KPA Satker Sementara, PPK, PPSPM, dan Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan; b. Pengawasan terhadap Pengelola Anggaran. KELIMA : Sekretaris Jenderal melakukan : a. Rapat pembahasan calon KPA Satker Sementara Daerah yang dikoordinasikan oleh Biro Keuangan dan Perlengkapan dengan melibatkan Inspektorat Jenderal, Biro Perencanaan, Biro Kepegawaian dan Organisasi, Biro Hukum dan Direktorat Jenderal/Badan terkait; b. Penilaian dan penelaahan terhadap Calon KPA Satker Sementara Daerah dengan mempertimbangkan antara lain kompetensi, hasil verifikasi pelaporan keuangan termasuk indikasi kerugian negara maupun yang telah ditetapkan sesuai hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksaan

- 9 - Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI); c. Menetapkan KPA Satker Sementara/KPA Sementara dan Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan pada Satker Sementara yang telah diusulkan oleh Eselon I berdasarkan penelaahan dan penilaian, ditetapkan dengan Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Perhubungan; d. Pembinaan melalui Pembekalan dan Bimbingan Teknis kepada para Pengelola Anggaran di lingkungan Kementerian Perhubungan. KEENAM : Peraturan Umum a. Calon Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan yang ditunjuk dan belum mempunyai sertifikat Bendahara wajib mengikuti Diklat Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan pada kesempatan pertama; b. Calon Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan yang ditunjuk tidak sedang menjabat sebagai Pejabat Struktural atau Pejabat Fungsional Tertentu lainya; c. Dalam hal kekosongan jabatan (Pelaksana Tugas) pada Kantor/UPT/Balai/Satker Sementara di lingkungan Kantor Pusat (Eselon II), maka Eselon I terkait atau Pelaksana Tugas Eselon II terkait di lingkungan Sekretariat Jenderal segera mengusulkan calon KPA Sementara untuk ditetapkan sebagai KPA Sementara dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang berakhir setelah ditunjuk/diangkat pejabat definitif untuk diusulkan kembali sebagai KPA; d. KPA Sementara yang diusulkan/diangkat tidak sedang mengelola DIPA/tidak boleh merangkap 2 (dua) DIPA; e. Pengelola Anggaran pada Kantor/UPT/Balai/Satker Sementara dapat diganti setelah mendapat rekomendasi dari Eselon I terkait dengan alasan sebagai berikut: 1) berhalangan tetap (pensiun, meninggal dunia, mutasi, atau cuti alasan penting); 2) terkena sanksi masalah hukuman disiplin pegawai dan/atau tindak pidana; 3) mengundurkan diri dengan alasan yang logis;

- 10-4) tidak dapat menjalankan tugas dikarenakan sakit kronis atau sakit berkepanjangan. KETUJUH : Pada saat Instruksi Menteri ini mulai berlaku, maka Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 18 tahun 2016 tentang Pelaksanaan Penetapan Pengelola Anggaran di lingkungan Kementerian Perhubungan dicabut dinyatakan tidak berlaku. DELAPAN Instruksi Menteri ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 11 Desember 2017 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI KARYA SUMADI Salinan sesuai dengan aslinya WAHJU ADJI H.. SH, DESS Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19651023 199203 1 003