BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA

dokumen-dokumen yang mirip
pada dasarnya Sub Bagian kepegawaian berurusan pada adminitrasi pegawai, atau dengan kata lain menyiapkan segala kebutuhan pegawai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA

Subbagian kepegawaian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

untuk keperluan studi atau bacaan, studi ataupun rujukan.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PEMBUATAN DATABASE PROFIL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SE-KAB KLATEN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta yang berada di JL. Tanggal : 25 Januari 2016 s/d 20 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN SEKSI PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BIDANG KETENAGAAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah (BPAD)

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah PPL II Manajemen Pendidikan Dosen Pembimbing Lapangan: Mada Sutapa, M.Si

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PENGARSIPAN BERKAS TUNJANGAN TAMBAHAN PENGHASILAN (TAMSIL) TRIWULAN III TAHUN 2016 SE-KABUPATEN KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PUSDOKINFO DI KANTOR BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Kegiatan Di Tempat Magang

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PUSDOKINFO. di Perpustakaan Umum Kabupaten Wonogiri pada 1 Februari 2016 sampai 24

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang

BAB II LANDASAN TEORI. dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Lembaga Tempat Praktik

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

WALIKOTA TARAKAN PERATURAN WALIKOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2009 T E N T A N G

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

pemuda dan olah raga; 6. Pembinaan UPT dalam lingkup pendidikan dan kebudayaan, kepemudaan

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PROGRAM PPL DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SELUMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELUMA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

Dosen Pembimbing PPL. Mada Sutapa, M.Si. Disusun Oleh : Christian Hosky Marak

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI UNTUK REKAPITULASI PERSEDIAAN ASET LANCAR SD DAN SMP DI DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL

KEPALA DESA SELOMARTANI KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DESA SELOMARTANI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

Disusun Oleh : Mulyati

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PENGOLAHAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI SD NEGERI PERCOBAAN 3 KECAMATAN PAKEM, YOGYAKARTA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Kantor Arsip dan Perpustkaan Daerah Kota Surakarta, kegiatan yang dilakukan

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

Bagian Kedua Kepala Dinas

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

pemuda dan olah raga; 6. Pembinaan UPT dalam lingkup pendidikan dan kebudayaan, kepemudaan

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMAN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

PENATAAN PERANGKAT DAERAH (Surat Edaran Menteri Dalam Negeri R.I No.061/729/TJ tgl.21 Maret 2000) Kepada;

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

h. Mengentry Data SPM ke Aplikasi Simda Keuangan SMP i. Burning CD Materi Pendataan Sekolah j. Pengisian surat masuk ke Buku Surat Sub Bagian

BAB IV PEMBAHASAN. A. Tahapan Pengelolaan Bahan Pustaka di Badan Perpustakaan dan Arsip. Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN

DISUSUN OLEH: LUJENG TRI SONGKO

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 20 TAHUN 2010

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 77 TAHUN 2016

ORGANISASI DAN ADMINISTRASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dra.ZURNI ZAHARA. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

BAB III METODE PENELITIAN. pilihnya daerah ini karena berdasarkan pengamatan penulis, terdapat

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2013

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan SMP Islam Al-

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Da

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jalan Ki Josuto, Wates, Kulon Progo

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab V Pasal 26 Ayat 4 yang berbunyi Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai Lembaga Perguruan Tinggi berusaha meningkatkan kemampuan lulusan melalui penyelenggaraan kegiatan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman. Bertujuan agar pengetahuan yang telah diberikan pada waktu perkuliahan dapat diaplikasikan pada dunia nyata dalam hal ini Dinas Pendidikan. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman merupakan salah satu instansi pemerintah yang dijadikan sebagai unsur pelaksana pendidikan khususnya pada bidang pendidikan.dalam penyelenggaraannya, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendidikan. Sedangkan, fungsinya adalah sebagai pembuat kebijakan teknis pada bidang pendidikan, pemuda dan olahraga, penyelenggara urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pendidikan, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan, pelaksanaan kesekretariatan Dinas, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Sleman terkait tugas dan fungsinya. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman berkedudukan sebagai unsure pelaksana otonomi Daerah di bidang pendidikan yang mana dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Sedangkan fungsinya adalah perumusan kebijakan teknis di bidang kurikulum dan kesiswaan, pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan nonformal dan informal serta sarana dan prasarana. Pada kegiatan PPL I di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, penyusun memfokuskan hasil observasi pada Bidang Pemuda dan Olahraga, karena disesuaikan dengan pembagian tugas yang telah disepakati oleh anggota kelompok, sehingga 1

dihasilkan program PPL Utama berupa pendataan siswa berprestasi dan pelatih di bidang Pemuda dan Olahraga di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman. Secara rinci program PPL yang dilaksanakan oleh penyusun baik PPL Utama maupun PPL Penunjang, akan dijelaskan lebih lanjut dalam laporan ini. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman memiliki banyak koleksi buku, diantaranya berupa undang-undang, buku pedoman, petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan, buku organisasi, kumpulan buku pelajaran, yang kesemuanya diperlukan sebagai referensi pelaksanaan tugas. Hanya saja sering kali Kepala maupun Staf Sub Bagian Kepegawaian sulit menemukan buku-buku yang diperlukan, dikarenakan koleksi buku yang tidak tertata sistematis, dan tercampur dengan arsip-arsip lainnya. Hal tersebut menghambat dalam pelaksanaan tugas, situasi tersebut memicu untuk dilakukan pengelolaan buku secara sistematis, agar buku dapat ditemukan dengan mudah dan cepat ketika dibutuhkan. Pengelolaan buku di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman dapat menjadi pembelajaran secara nyata dari ilmu yang telah dipelajari dalam perkuliahan sebelumnya, yakni manajemen perpustakaan. Dengan praktek secara langsung tentunya dapat menambah pengetahuan dan wawasan secara nyata, serta dapat membedakan antara kondisi teoritis dengan kondisi prakteknya. B. RANCANGAN KEGIATAN PPL 1. PROGRAM PPL UTAMA a. Perencanaan Program PPL Utama Pengelolaan Perpustakaan di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman. b. Rancangan Kegiatan Adapun kegiatan-kegiatan inti yang dilakukan dalam mencapai tujuan program, yakni : a) Inventarisasi Pustaka Inventaris adalah kegiatan kerja yang berupa pencatatan koleksi bahan pustaka sebagai bukti bahwa koleksi bahan pustaka tersebut menjadi hak milik perpustakaan (Meilina Bustari, 2000: 41). Menurut Ibrahim Bafadal dalam pustaka Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (2006: 46), kegiatan inventarisasi bahan-bahan pustaka meliputi: Memberi stempel pada pustaka-pustaka Mendaftar pustaka 2

b) Klasifikasi Pustaka Menurut Darmono dalam pustakanya Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (2004:94), klasifikasi merupakan kegiatan pengaturan atau pengelompokan bahan pustaka berdasarkan aturan tertentu. Sedangkan dalam pustaka Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey tulisan Towa P. Hamakonda dan J.N.B. Tairas (1999:1), klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah obyek, gagasan, pustaka, atau bendabenda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan cirri-ciri yang sama. Ada beberapa sistem klasifikasi yang digunakan dalam pengklasifikasian pustaka, yakni Sistem DDC (Dewey Decimal Classification) Sistem UDC (Universal Decimal Classification) Sistem LC (Library of Congress Classification) Tujuan kegiatan klasifikasi adalah untuk mengorganisasikan bahan pustaka dengan sistem tertentu sehingga mudah diketemukan dan dikembalikan pada tempat penyimpanan. c) Katalogisasi Dalam pustaka Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan sekolah, tulisan Darmono (2004:86), katalog adalah suatu daftar yang terurut yang berisi informasi tertentu dari benda atau barang yang di daftar. Atau secara lebih luas pengertian katalog ialah metode penyusunan item (berisi informasi atau keterangan tertentu) dilakukan secara sistematis baik menurut abjad maupun ururtan logika yang lain. d) Labeling Merupakan kegiatan pemberian label pada pustaka, yang berisikan nomor klasifikasi, tiga huruf pertama nama pengarang dan satu huruf pertama judul pustaka. Label ditempelkan di punggung pustaka, agar dapat terlihat ketika pustaka ditempatkan di rak. e) Filling dan Shelving Filling dan shelving merupakan kegiatan penataan pustaka di rak dengan sistematis. Dalam penataan pustaka yang harus diperhatikan ialah no klasifikasi pustaka, nama pengarang serta judul pustaka. Hal pertama pustaka diurutkan sesuai dengan no klasifikasi, dari no klasifikasi terkecil hingga no klasifikasi terbesar, dan apabila terdapat pustaka yang memiliki no klasifikasi yang sama, maka langkah selanjutnya mengurutkan pustaka berdasar nama pengarang dan selanjutnya berdasar judul pustaka. 3

2. PROGRAM PPL PENUNJANG Dalam rangka efektivitas dan efisiensi waktu pelaksanaan program PPL kelompok Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, maka penyusun melaksanakan program PPL penunjang sebagai berikut. a. Membantu administrasi di Bidang dan Seksi Olahraga dan Pemuda 4

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL 1. Program PPL Utama A. Persiapan Dalam melaksanakan program Pengelolaan Perpustakaan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, diperlukan persiapan-persiapan sebagai berikut : 1. Pembelajaran mengenai tata kelola pustaka Hal ini dilakukan agar dalam melakukan program tidak terjadi kekeliruan. Pembelajaran dilakukan melalui pembacaan referensi maupun konsultasi dengan ahli, seperti pustakawan, maupun dosen pembimbing. Selain itu juga dilakukan pembuatan proposal usulan pelaksanaan program kepada dosen, sehingga program yang dilaksanakan dapat rasional. 2. Koordinasi dengan Kepala Subbag Umum Sebelum program dilaksanakan, dilakukan koordinasi dengan Kepala Subbag Umum terlebih dulu. Hal ini agar dalam pelaksanaan program tidak mengganggu kinerja pegawai Subbag Umum 3. Pembuatan buku inventaris. Untuk menunjang pelaksanaan program, maka dilakukan pembuatan buku inventaris. Buku inventaris dirancang untuk mendata buku/ pustaka yang akan dikelola. Adapun data yang harus dicatat dalam buku inventaris, diantaranya nama pengarang, judul pustaka, tahun terbit, kota tempat terbit, nama penerbit, edisi, dan nomer klasifikasi pustaka. Sehingga format buku invetaris, sebagai berikut : TGL NO PENGARANG JUDUL PENERBIT/TH EKS TH BAHASA MACAM ASAL no. IND ING LL U/1 R/2 F/3 P/4 PB/1 HD/2 Inventaris KET 5

4. Pemberian No Klasifikasi Dalam penentuan kode klasifikasi, pengelompokan koleksi berdasarkan subjek (hutuf dan angka). Klasifikasi berdasarkan angka dapat menggunakan pedoman DDC. 5. Persiapan ATK Setelah semua tersebut diatas disiapkan, maka selanjutnya persiapan ATK, ATK diperlukan dalam pengelolaan pustaka, seperti dalam labelisasi, penyampulan pustaka, dsb. Adapun ATK yang perlu dipersiapkan diantaranya : pena, sampul buku, lem, isolasi, dsb. Selain ATK juga diperlukan perlengakapan-perlengakapan yang menunjang jalannya program, seperti rak buku, paku, palu, tali raffia, serta kardus sebagai penyimpanan sementara pustaka. B. Pelaksanaan PPL Dalam proses pelaksanaan program Pengelolaan Perpustakaan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, program terlaksana dengan cukup lancar. Dalam artian program dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. 1. Inventarisasi Pustaka Pustaka yang ada telah di inventaris dan telah terdaftar. Semua buku telah terdata nama pengarangnya, judul pustaka, kota dan tahun penerbit, nama penerbit, edisi serta nomer klasifikasinya. Dalam inventarisasi terdapat sedikit perbedaan, terutama pada nama pengarang. Nama pengarang yang digunakan adalah nama lembaga atau jabatan yang penyusun pustaka, hal ini dikarenakan sebagian pustaka di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman berupa buku pelajaran SD hingga SMA. 2. Klasifikasi Pustaka Dalam pengklasifikasian pustaka, dilakukan dengan menggunakan buku DDC. Sehingga pustaka dapat dicari nomer klasifikasinya dengan cepat dan mudah. 3. Katalogisasi 6

Dalam pengelolaan pustaka di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman ini, katalogisasi hampir sama dengan inventarisasi, keterangan buku yang dicatat adalah mengenai nama pengarang, judul buku, penerbit, serta nomer klasifikasinya. Untuk uraian isi buku tidak dicatat, karena judul buku dirasa sudah dapat mewakili isi dari buku. 4. Labeling Labeling diawali dengan membuat label, yakni membuat format ukuran label. Ukuran label yang digunakan adalah 3 cm x 8 cm. kemudian dalam penulisan label, disertakan 3 keterangan, keterangan pertama adalah nama pengarang, keterangan kedua adalah nomer klasifikasi serta keterangan ke tiga adalam judul buku. Pemberian keterangan disingkat, dengan singkatan yang dirasa dapat dipahami oleh pengguna buku. Berikut contoh label pustaka di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman : PERPUSTAKAAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KAB. SLEMAN 372.6 San m-2 Setelah label selesai dibuat, maka label ditempel ke punggung buku, dengan menggunakan bantuan isolasi. 5. Menyampul pustaka Setelah label sudah ditempel di punggung pustaka, maka selanjutnya pustaka dirapikan dengan cara memberikan sampul. 6. Fiiling dan Shelving Pustaka yang sudah siap, yakni yang telah terinventaris, terlabel dan telah tersampul, maka segera ditata ke rak pustaka, dan dim filing cabinet yang tersedia. Penataan pustaka dilakukan secara sistematis, yaitu diurutkan sesuai dengan nomer klasifikasinya. 7. Penyusunan pedoman pengelolaan dan pencarian pustaka Program yang dilaksanakan ini bersifat baru, dalam artian belum pernah dilakukan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten 7

Sleman, sehingga disusunlah suatu pedoman pengelolaan pustaka sehingga nantinya akan mempermudah staf/ kepala Subbagian Umum untuk mengelolala pustaka-pustaka baru. Selain pedoman pengelolaan pustaka, juga disusun pedoman pencarian pustaka, yang mempermudah staf/ kepala untuk menemukan pustaka yang dibutuhkan. 8. Sosialisasi Setelah program selesai dilaksanakan dan pedoman telah disusun, maka dilakukan sosialisai program kepada staf, sosialisasi ini mengenai cara pengelolaan pustaka yang benar sesuai pedoman yang telah disusun, dan cara pencarian pustaka. Dengan sosialisasi ini diharpkan, staf Subbagian Umum dapat menndak lanjuti program yang telah dilaksanakan. C. Analisis Hasil Pelaksanaan program Pengelolaan Perpustakaan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman dalam rangka kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik, walaupun terdapat kendala dan ketidaksinkronan antara perencanaan yang telah disusun dengan pelaksanaannya. Berikut analisis hasil pelaksanaan program : 1. Inventarisasi buku Dalam pelaksanaan inventarisasi buku sudah berjalan baik, hanya saja waktu yang diperlukan dalam melakukan kegiatan ini cukup lama, berbeda dengan yang telah direncanakan yakni 18 jam menjadi 0000. hal ini dikarenakan, buku yang tersebar di beberapa tempat, sehingga ketika inventarisasi telah selesai dilakukan, ditemukan buku-buku lain. Hal ini yang menyebabkan harus dilakukan inventarisasi kembali. Inventarisasi dilakukan dalam dua tahap, pertama menulis secara manual keterangan buku/ pustaka, kemudian meng-entrynya ke dalam program Microsoft Word dan Microsoft Excel. Secara keseluruhan, pelaksanaan kegiatan inventarisasi tidak menemui kendala khusus yang menghambat keterlaksanaan program. 2. Klasifikasi pustaka Seperti yang telah dipaparkan, bahwa klasifikasi pustaka menggunakan buku DDC, sehingga nomer klasifikasi pustaka membutuhkan waktu yang 8

lama. Dan memang dalam beberapa buku sulit ditemukan nomner klasifikasinya, tetapi dengan teliti akhirnya dapat ditemukan nomor klasifikasinya. 3. Katalogisasi Kegiatan ini tidak dilakukan secara utuh, serta keterangan buku dicatat ke dalam Microsoft Word dan Microsoft Excel, dan tidak menggunakan aplikasi Book DB2 seperti yang telah direncanakan. Hal ini karena Microsoft Word dan Microsoft Excel sudah memiliki alat pencari Control + F. dan menu tersebut telah digunakan oleh staf Subbag Umum dalam beberapa data, sehingga staf tidak perlu beradaptasi dengan aplikasi yang baru. 4. Labeling Kegiatan labeling tidak terlalu melenceng dari perencanaan awal, dan tidak terdapat kendala dalam kegiatan ini. 5. Fiiling dan Shelving Penataan buku sesuai dengan yang telah direncanakan. 2. Program Penunjang 1. PELAKSANAAN Program PPL penunjang dilakukan melalui pemberian bantuan dan kerjasama kepada Bidang Umum di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman. Secara terinci program PPL penunjang yang dilakukan penyusun adalah : a. Membantu Rekap data Surat Masuk Penyusun merekap data surat masuk yang ada pada Bidang Umum di Dinas Pendidikan dan Olahraga kabupaten Sleman b. Membantu Program Kearsipan : Nabela Lia Listina Penyusun membantu program kearsipan dalam hal mencatat Daftar Pertelaan Arsip. 2. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN Secara umum pelaksanaan program PPL penunjang terlaksana dengan lancar. Berikut dirincikan analisis hasil pelaksanaan program PPL penunjang yang dilaksanakan penyusun : a. Membantu Rekap data Surat Masuk Penyusun merekap data surat masuk yang ada pada Bidang Umum di Dinas Pendidikan dan 9

Olahraga kabupaten Sleman c. Membantu Program Kearsipan : Nabela Lia Listina Penyusun membantu program kearsipan dalam hal mencatat Daftar Pertelaan Arsip. 10

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pada dasarnya program Pengelolaan Perpustakaan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman dilakukan agar pustaka di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman tertata dengan rapi sehingga apabila staf akan mencari buku, dapat menemukannya dengan mudah dan cepat. Berdasarkan tujuan umum dari program ini, maka dapat dikatakan bahwa program ini dilaksanakan dengan lancar, tidak terjadi kendala khusus yang menghambat pelaksanaan program ini. Hanya saja terjadi beberapa penundaan, dan beberapa sub kegiatan yang dibatalkan karena situasi dan kondisi yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman B. Saran Setelah program ini terlaksana, maka diharapkan : 1. Kepala dan staf Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman dapat memelihara / merawat pustaka yang ada sesuai pedoman yang telah disusun penulis. 2. Perawatan dan pemeliharaan pustaka dibarengi dengan pengubahan tata layout ruangan, agar terdapat ruang baca khusus.. 11

Daftar Pustaka Darmono. 2004. Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT Grasindo. Ibrahim Bafadal. 2006. Pengelolaan Perpusakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Meilina Bustari. 2000. Manajemen Perpustakaan Pendidikan. Yogyakarta: UNY Towa P. Hamakonda dan J.N.B. Tairas. 1999. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulya. 12

LAMPIRAN 13