BAB I PENDAHULUAN. mulai dari roda sederhana, gerobak, ayunan, katrol, hingga crane yang saat ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA TEKUK LATERAL PADA BALOK CRANE BAJA I DENGAN PERHITUNGAN MANUAL DAN ABAQUS ARVAN P. SIAGIAN Pembimbing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atas dan bawah dengan cara digeser sedikit kemudian dilas. Gagasan semacam ini pertama kali dikemukakan oleh H.E.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

PENDAHULUAN. Hal yang umum terjadi dalam pelaksanaan di lapangan, bahwa kondisi beban

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai inovasi yang ditemukan oleh para ahli membawa proses pembangunan

MEKANISME KERJA JIB CRANE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti

BAB I PENDAHULUAN. pesat yaitu selain awet dan kuat, berat yang lebih ringan Specific Strength yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi terus - menerus

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. bersifat monolit (menyatu secara kaku). Lain halnya dengan konstruksi yang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi konstruksi di Indonesia saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pemakaian baja struktural baja ringan (cold form steel) semakin

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

viii DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi waktu pada proyek konstruksi. Selain memiliki kelebihan baja juga

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

I. PENDAHULUAN. Balok merupakan elemen struktur yang selalu ada pada setiap bangunan, tidak

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih

ANALISIS METODE ELEMEN HINGGA DAN EKSPERIMENTAL PERHITUNGAN KURVA BEBAN-LENDUTAN BALOK BAJA ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. penggunaan bahan konstruksi dan sistem strukturnya. Pada perencanaan tersebut

Gambar 1.1 Keruntuhan rangka kuda-kuda kayu (suaramedianasional.blogspot.com, 2013)

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan jaman, kemajuan disegala bidang dapat terlihat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

5- STRUKTUR LENTUR (BALOK)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota

BAB I PENDAHULUAN. Pada konstruksi baja permasalahan stabilitas merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. sipil mengingat pengaruh dan bahaya yang ditimbulkannya. Gempa bumi (earthquake)

PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA SISTEM PENGAKU (STIFFENER) PADA GELAGAR PELAT GIRDER PENAMPANG - I

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN KERANGKA OVERHEAD CRANE DOUBLE GIRDER KAPASITAS 5 TON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FINAL PROJECT DENGAN JUDUL

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN REGANGAN LENTUR BALOK BAJA AKIBAT BEBAN TERPUSAT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI

Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku.Ni Kadek Astariani 25

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berbagai daerah di Indonesia rawan terjadi bencana alam seperti gempa

Kuliah ke-7 Lanjutan

ANALISIS TINGGI LUBANG BAJA KASTILASI DENGAN PENGAKU BADAN PADA PROFIL BAJA IWF 500 X 200

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi kegagalan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan telah mempermudah manusia untuk melakukan pekerjaan

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

32 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

PERBANDINGAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN STRUKTUR BAJA DARI ELEMEN BALOK KOLOM DITINJAU DARI SEGI BIAYA PADA BANGUNAN RUMAH TOKO 3 LANTAI

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di bawahnya dari panas,hujan, angin, dan benda-benda lain yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan

KOLOM PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN KONSENTRIK


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Umum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Kemajuan Teknologi Teknik Sipil terus mengalami. perkembanqan seiring dengan kemajuan di bidang-bidang. lain. Selain itu kemajuannya juga dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

COVER TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN PELAT LANTAI ORTOTROPIK

KOLOM KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK (170S)


STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya-sendiri ke dalam tanah

PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

STUDI PERILAKU ELEMEN STRUKTUR DENGAN SAMBUNGAN KAKU PADA BALOK DAN KOLOM BANGUNAN BAJA TAHAN GEMPA

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pemindahan barang terutama masalah pemindahan untuk barangbarang berat merupakan masalah yang telah ada sejak lahirnya peradaban manusia dan seiring berkembangnya peradaban, jenis peralatan yang membantu untuk mengangkat dan memindahkan benda-benda berat juga semakin berkembang, mulai dari roda sederhana, gerobak, ayunan, katrol, hingga crane yang saat ini telah berkembang menjadi berbagai jenis crane yang mampu mengangkut beban yg sangat berat dan tidak lagi menggunakan tenaga manusia maupun hewan, tetapi telah menggunakan tenaga listrik, diesel, maupun hidrolis. Salah satu jenis crane yang akan dibahas adalah Overhead Crane. Sistem pemindahan barang secara overhead dapat didukung oleh satu ataupun beberapa balok dan dapat juga berupa sistem top-running maupun sistem bottom-running. Pada sistem top-running beban berjalan di sepanjang sayap (flens) bagian atas dari balok penyangga. Pada sistem bottom-running beban berjalan di sepanjang sayap (flens) bawah dari balok penyangga, dan sistem ini yang biasanya digunakan dalam sistem monorail. Balok crane monorail merupakan alat pengangkat sederhana yang terdiri dari satu balok stasioner yang memiliki kerekan (hoist) dan troli. Karena desain yang ringan, balok crane monorail dapat memindahkan material ke tempat tertentu Dengan cepat. Penggunakan balok crane dapat membantu meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan keamanan serta mengurangi biaya produksi. Peralatan 1

crane yang bergerak di atas lantai (overhead crane) dengan sistem monorail digunakan untuk mengangkat dan menurunkan beban besar dan berat pada posisi tertentu serta memindahkan material ke arah horizontal, sehingga penggunaan pesawat angkat ini juga dapat mengurangi luas pemakaian lantai bangunan. Pada overhead crane, rel menjadi tumpuan dari seluruh beban (statis maupun dinamis) oleh sebab itu pada saat perencanaan sistem monorail ini perlu dilakukan perhitungan yang disesuaikan untuk pembebanan dan operasinya dengan mempertimbangkan struktur yang telah ada dan melakukan analisa terhadap perilaku balok yang menjadi struktur rel ini. Gambar 1.1 Sistem Top-Running Gambar 1.2 Sistem Bottom-Running 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah tekuk lateral (lateral buckling) yang terjadi pada balok crane baja I. Tekuk adalah masalah yang paling rentan terjadi pada konstruksi baja yang menggunakan profil IWF yang bentuk 2

geometrisnya memang cukup tipis. Sehingga pada suatu struktur yang menggunakan profil IWF harus benar-benar diperhitungkan bahaya tekuk, baik tekuk lokal (Flens dan Web) maupun tekuk lateral. Melihat kekurangan struktur baja dalam masalah stabilitas dan salah satunya adalah masalah tekuk (buckling), maka pada tugas akhir ini hanya akan membahas mengenai tekuk lateral (lateral buckling). Perhitungan akan dilakukan secara analisis dan juga akan menggunakan program Abaqus. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: Mengetahui perbandingan nilai Critical Load (Pcr) secara teoritis dibandingkan dengan Program Abaqus. Mengetahui dan menganalisa Critical Load (Pcr) yang dapat menyebabkan tekuk lateral pada balok crane baja I. Memberikan kemudahan untuk para engineer dalam memberi pendekatan dengan program Abaqus dibandingkan dengan hasil teoritis. 1.4 Pembatasan Masalah Yang menjadi batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Struktur yang akan ditinjau adalah balok crane baja I dengan perletakan sederhana, dimana pembebanan dilakukan pada kedua sisi flensnya, dimana masing-masing flens mendapat beban terbagi rata. 2. Analisa dilakukan pada kondisi elastis dan baja bersifat homogen. 3

3. Pembebanan terhadap struktur merupakan beban terpusat pada tengah bentang balok. 4. Pada pembahasan tugas akhir ini, penulis hanya akan membahas mengenai tekuk lateral pada balok crane baja I. 5. Program yang digunakan adalah Abaqus 6.10 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Sebagai perbandingan mengenai pengaruh penggunaan metode yang berbeda dalam menganalisa tekuk lateral yang terjadi pada balok crane baja I antara metode konvensional dengan program komputer dalam hal ini Abaqus. 2. Sebagai masukan bagi praktisi mengenai metode mana yang lebih ekonomis untuk diterapkan di lapangan. 3. Sebagai bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswa apabila nantinya melakukan penulisan yang berkenaan dengan penulisan ini. 1.6 Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah studi literatur yaitu dengan cara mengumpulkan data-data dan keterangan dari buku yang berhubungan dengan pembahasan tugas akhir ini serta masukan-masukan dari dosen pembimbing. Penganalisaan balok crane ini dilakukan dengan program komputer yaitu Abaqus dan nantinya akan dibandingkan dengan penganalisaan secara konvensional. 4

1.7 Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, sistematika penulisan dari tugas akhir ini. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang penjelasan umum mengenai baja dan balok crane baja I, serta peraturan-peraturan yang menyangkut perencanaan mengenai tekuk lateral pada balok. BAB III. METODE ANALISA Bab ini berisi uraian secara mendalam mengenai metodologi yang digunakan dalam perumusan masalah yang akan dilakukan, dalam hal ini adalah mengenai program Abaqus dan simulasi pemakaian program Abaqus. BAB IV. APLIKASI Aplikasi perhitungan dengan metode pendekatan dan pemakaian Abaqus dalam analisa nonlinear tekuk lateral pada balok crane baja I. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dirangkum kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini, dan saran-saran yang diharapkan dapat dijadikan perbaikan penelitian selanjutnya. 5