SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI (MPT) DI PERAIRAN KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI POLA ARUS DAN SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI MUARA SUNGAI LASEM, KABUPATEN REMBANG

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

PENGARUH ARUS TERHADAP SEBARAN MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PT. PERTAMINA RU VI PERAIRAN BALONGAN, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT

PENGARUH ARUS TERHADAP MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI MUARA SUNGAI KALIMAS, SURABAYA

SEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN KAMAL MUARA, PENJARINGAN, JAKARTA UTARA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di :

Pengaruh Arus Terhadap Sebaran Muatan Padatan Tersuspensi Di Pantai Slamaran Pekalongan

SEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BENGAWAN SOLO, GRESIK, JAWA TIMUR Betty Banjarnahor *),Warsito Atmodjo *), Hariyadi *)

PENGARUH ARUS TERHADAP MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI MUARA SUNGAI DAN SEKITAR PERAIRAN KESUNEAN, CIREBON

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

DISTRIBUSI MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PERAIRAN MUARA SUNGAI CI GADUNG SATU KABUPATEN SUBANG

Distribusi Muatan Padatan Tersuspensi di Muara Sungai Bodri, Kabupaten Kendal

Studi Pola Sebaran Buangan panas PT. Pertamina Up V Balikpapan Di Perairan Kampung Baru, Teluk Balikpapan

STUDI POLA ARUS DAN SEBARAN MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PANTAI MARINA ANCOL, JAKARTA

STUDI KARAKTERISTIK POLA ARUS DI PERAIRAN SELAT LAMPA, KABUPATEN NATUNA, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KAJIAN POLA SEBARAN PADATAN TERSUSPENSI DAN UNSUR LOGAM BERAT DI TELUK UJUNG BATU, JEPARA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di :

ANALISIS PENGARUH PASANG SURUT TERHADAP SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI SEKITAR PERAIRAN MUARA SUNGAI WULAN, KABUPATEN DEMAK, JAWA TENGAH

STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL

PENGARUH PASANG SURUT TERHADAP SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI PERAIRAN MORODEMAK

ANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT

SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA PROFIL VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

STUDI POLA DAN KARATERISTIK ARUS LAUT DI PERAIRAN KALIWUNGU KENDAL JAWA TENGAH PADA MUSIM PERALIHAN I

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

STUDI POLA ARUS DI PERAIRAN KHUSUS PERTAMINA PT. ARUN LHOKSEUMAWE - ACEH

PENGARUH ARUS TERHADAP SEBARAN MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PANTAI SIGANDU, KABUPATEN BATANG

LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI SLAMARAN PEKALONGAN

STUDI SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN MUARA SUNGAI KLUWUT, KABUPATEN BREBES, JAWA TENGAH

Kajian Pola Sebaran Sedimen di Perairan Pantai Sigandu Batang

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman Online di :

PERAMALAN PASANG SURUT DI PERAIRAN PELABUHAN KUALA STABAS, KRUI, LAMPUNG BARAT

PEMETAAN SEBARAN SEDIMEN DASAR BERDASARKAN ANALISA UKURAN BUTIR DI PELABUHAN TASIKAGUNG REMBANG. Abstrak

ANALISIS TRANSPORT SEDIMEN DI MUARA SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU ANALYSIS OF SEDIMENT TRANSPORT AT SERUT ESTUARY IN BENGKULU CITY

ANALISIS KONDISI PERAIRAN DITINJAU DARI KONSENTRASI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN SEBARAN KLOROFIL-A DI MUARA SUNGAI LUMPUR, SUMATERA SELATAN

STUDI SEBARAN KONSENTRASI NITRAT DAN FOSFAT DI PERAIRAN TELUK UJUNGBATU JEPARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman Online di :

ANALISIS SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN BINAMU KABUPATEN JENEPONTO SULAWESI SELATAN Hadyan Rafdi Kamarz, Alfi Satriadi, Jarot Marwoto*)

STUDI KARAKTERISTIK ARUS LAUT DI PERAIRAN MARUNDA, JAKARTA UTARA

SEBARAN KONSENTRASI SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN LARANGAN, KABUPATEN TEGAL MENGGUNAKAN MODEL MATEMATIK 2 DIMENSI SED2D

ANALISA POLA SEBARAN SEDIMEN DASAR MUARA SUNGAI BATANG ARAU PADANG

ANALISIS SEBARAN SEDIMEN DASAR AKIBAT PENGARUH ARUS SEJAJAR PANTAI (LONGSHORE CURRENT) DI PERAIRAN MAKASSAR

KAJIAN POTENSI ENERGI ARUS LAUT DI PERAIRAN SELAT ANTARA PULAU KANDANG BALAK DAN PULAU KANDANG LUNIK, SELAT SUNDA

STUDI SEBARAN SEDIMEN DASAR DI SEKITAR MUARA SUNGAI PEKALOGAN, KOTA PEKALONGAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman Online di :

LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI TAYU KABUPATEN PATI JAWA TENGAH

STUDI SEBARAN SEDIMEN DASAR DAN KONDISI ARUS DI PERAIRAN KELING, KABUPATEN JEPARA

ANALISIS DATA ARUS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN ANALYSIS OF FLOW DATA ON ESTUARINE BANYUASIN RIVER IN SOUTH SUMATERA

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

3,15 Very Fine Sand 1,24 Poorlysorted -0,21 Coarse-Skewed. 4,97 Coarse Silt 1,66 Poorlysorted -1,89 Very Coarse-Skewed

DISTRIBUSI TOTAL SUSPENDED SOLID DAN TOTAL DISSOLVED SOLID DI MUARA SUNGAI BANYUASIN KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

Studi Tipe Pasang Surut di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah

KAJIAN KONDISI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN PADA SAAT MUSIM TIMUR DI PERAIRAN SEMARANG - DEMAK

STUDI POLA ARUS LAUT DI PERAIRAN PANTAI KABUPATEN ACEH TIMUR

STUDI KARAKTERISTIK DAN PERAMALAN PASANG SURUT PERAIRAN TAPAKTUAN, ACEH SELATAN Andhita Pipiet Christianti *), Heryoso Setiyono *), Azis Rifai *)

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

KAJIAN POTENSI ARUS LAUT SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK DI PERAIRAN SEKITAR JEMBATAN SURAMADU SELAT MADURA

BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

Keywords: Kampar River estuary, distribution patterns TSS (Total Suspended Solid) Tidal.

SEBARAN NITRAT DAN FOSFAT DI PERAIRAN MUARA SUNGAI PORONG KABUPATEN SIDOARJO

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

KAJIAN POLA ARUS DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL HIDRODINAMIKA 2-DIMENSI DELFT3D

Pola Sebaran Salinitas dengan Model Numerik Dua Dimensi di Muara Sungai Musi

KAJIAN POLA ARUS DI TELUK UJUNGBATU JEPARA

SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN SEPANJANG JEMBATAN SURAMADU KABUPATEN BANGKALAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN KALIANGET KEBUPATEN SUMENEP

DISTRIBUSI SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PELABUHAN CIREBON

PENGANTAR OCEANOGRAFI. Disusun Oleh : ARINI QURRATA A YUN H

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di :

Distribusi Material Padatan Tersuspensi Di Perairan Bengkulu

Kondisi arus permukaan di perairan pantai: pengamatan dengan metode Lagrangian

Pemetaan Batimetri dan Sedimen Dasar di Perairan Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

Distribusi Muatan Padatan Tersuspensi (MPT) di Padang Lamun di Perairan Teluk Awur dan Pantai Prawean Jepara

PERMODELAN POLA ARUS LAUT DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SMS 8.0 DAN 8.1 DI PERAIRAN CIREBON, JAWA BARAT

SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN MUARA SUNGAI PORONG KABUPATEN SIDOARJO

Karakteristik Pasang Surut di Alur Pelayaran Sungai Musi Menggunakan Metode Admiralty

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di :

Pola Arus di Perairan Paciran Jawa Timur pada Musim Peralihan Awal

STUDI TRANSPOR SEDIMEN LITHOGENEUS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI DUMAI PROVINSI RIAU. Oleh

Online di :

Sebaran Kandungan Bahan Organik Total di Perairan Muara Sungai Porong Kabupaten Sidoarjo

Geologi Resen Daerah Pantai Antara Sungai Pekalongan Hingga Sungai Klidang, Jawa Tengah

KONSENTRASI NITRAT DAN BAHAN ORGANIK TOTAL PADA SAAT PASANG DAN SURUT DI MUARA SUNGAI DEMAAN JEPARA

STUDI POLA ARUS LAUT DI PERAIRAN TAPAKTUAN, ACEH SELATAN

Studi Sebaran Parameter Fisika Kimia di Perairan Porong Kabupaten Sidoarjo Gabella Oktaviora Haryono, Muh. Yusuf, Hariadi

ANALISIS LAJU SEDIMENTASI DI PERAIRAN MUARA SUNGAI WARIDIN KABUPATEN KENDAL

POLA PENYEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI BERDASARKAN ANALISIS DEBIT MAKSIMUM DAN MINIMUM DI MUARA SUNGAI PORONG, KABUPATEN PASURUAN

III HASIL DAN DISKUSI

PENGARUH ARUS PERMUKAAN TERHADAP SEBARAN KUALITAS AIR DI PERAIRAN GENUK SEMARANG

KARAKTERISTIK ARUS, SUHU DAN SALINITAS DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA

Transkripsi:

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 293-300 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI (MPT) DI PERAIRAN KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU Valentine Kumbara Paramitha *),Muh.Yusuf *), Lilik Maslukah *) *) Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang Semarang. 50275 Telp/fax (024)7474698 Valentine.paramitha@yahoo.com Abstrak Muatan padatan tersuspensi (MPT) merupakan material endapan yang melayang dalam air yang bergerak tanpa menyentuh dasar perairan. Besar nilai konsentrasi MPT dipengaruhi oleh adanya masukan (influx) dari daratan dan aliran sungai. Proses hidro-oseanografi seperti arus dan pasang surut memberikan pengaruh terhadap sebaranmpt di suatu lokasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai konsentrasi dan pola sebaran MPT di Perairan Karangsong, Kabupaten Indramayu.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling, pengambilan data arus menggunakan metode lagrange dan analisis konsentrasi MPT di laboratorium menggunakan metode Gravimetri.Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi MPT di Perairan Karangsong ketika menuju pasang berkisar antara 40-230 mg/l dan ketika menuju surut berkisar antara 10-90 mg/l. Hasil pengamatan arus menunjukkan arah arus ketika menuju pasang dominan ke arah Tenggara, ketika menuju surut dominan ke arah Barat Laut dan Timur Laut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai konsentrasi terbesar berada di daerah muara sungai dan semakin rendah ke arah laut. Kata kunci: MPT, Arus Pasut, Perairan Karangsong Abstract Total suspended solids(tss) is anything drifting or floating in the water. Total suspended solids concentration is affected by the influx from the mainland and river flow. Hydro-oceanographic processes such as sea currents and tides give effect to the TSS distribution. The aim of the research is to determine the concentration and distribution of TSS in Karangsong waters, Indramayu. The research used quantitative method, determining the location by using purposive sampling method, determining current data by using lagrange method and analysis concentration of TSSby using Gravimetry method.the results showed concentration oftss in Karangsong waters when heading tide is about 40-230 mg/l and when heading downs is about 10-90 mg/l. Observations showed the direction of current flow when heading tide dominant to the Southeast, when heading down dominant to the Northwest and Northeast. Based on the results, the researcher concluded that the greatest concentration is in the area of the river mouth and lower out to sea. Keywords:TSS, Tide Flow, Karangsong Waters 1. Pendahuluan Perairan Karangsong memiliki muara sungai yang berperan cukup penting dalam proses transpor sedimen dari darat menuju ke laut.menurut Triatmodjo (1999), muara sungai merupakan tempat pengeluaran debit sungai ke laut membawa material dari darat yang kemudian tersuspensi karena adanya pengaruh hidro-oseanografi.chester et al., (2012) menjelaskan bahwa secara umum sumber material tersuspensi yang berasal dari aliran sungai berupa hasil pelapukan, oksihidroksida dan bahan pencemar. Sumber material yang tersuspensi dari atmosfer berupa debu atau abu yang melayang, sumber dari laut berupa sedimen anorganik

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 294 yang terbentuk di laut dan sedimen biogenous dari sisa rangka organisme dan bahan organik lainnya, sedangkan sumber dari estuari berupa hasil flokulasi, presipitasi sedimen dan produksi biologis organisme estuari. Muatan padatan tersuspensi (MPT) di perairan juga dapat dihasilkan dari outlet sungai yang membawa material dari daratan. Keberadaan MPT dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan dan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup manusia, seperti pendangkalan dasar laut, punahnya beberapa ekosistem perairan dan kerusakan lingkungan (Ritchie et al.,1986). Proses transpor MPTdipengaruhi oleh proses-proses fisika oseanografi yang terjadi di lautan seperti arus, gelombang, dan pasang surut, dalam tulisan ini kajian hanya dibatasi pada perhitungan pola persebaran MPT akibat pasang surut yang membangkitkan arus dominasi di sekitar muara sungai. Pendekatan pola arus dilakukan dengan cara membuat pemodelan/simulasi dengan menggunakan softwaresurface Water Modeling System (SMS) 10.0. Sedangkan penyajian gambar peta sebaran muatan padatan tersuspensi menggunakan software ArcGIS 10.0. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitumetode kuantitatifyang telah memenuhi kaidah kaidah ilmiah dan memberikan data penelitian berupa angka dan menganalisis menggunakan statistik atau model (Sugiyono, 2009). Penelitian dilakukan dengan membuat suatu gambaran terkait konsentrasi serta pola sebaran material padatan tersuspensi di Perairan Karangsong, Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan untuk menentukan titik sampling yakni menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling yaitu metode penentuan titik sampling yang dianggap telah mewakili kondisi perairan pada lokasi penelitian (Hadi, 1983). Metode pengambilan data arus di setiap titik stasiun menggunakan metode lagrange.pengambilan sampel MPT di perairan Karangsong dilakukan pada 16 titik dengan pertimbangan pengambilan sampel MPT dianggap dapat mewakili daerah muara sungai, dekat pantai dan wilayah perairan Karangsong. Pengolahan data MPT pada penelitian ini menggunakan metode gravimetri dengan langkahlangkah berikut (Alaerts dan Santika,1987): 1. Kertas saring whatman berukuran 0,45µm dikeringkan dalam oven pada suhu ± 100 C selama 1 jam, kemudian dimasukkan kedalam desikator selama 30 menit, lalu kertas saring ditimbang menggunakan timbangan digital untuk mendapatkan berat awal kertas. 2. Kemudian sampel dikocok, selanjutnya disaring sekitar 200 ml dalam alat penyaringan dan patikelnya ditampung oleh kertas saring whatman berukuran 0,45µm. 3. Kertas saring selanjutnya dikeringkan ke dalam oven selama 10 menit dengan suhu ± 100 C selama 1 jam, kemudian dimasukkan kedalam desikator selama 30 menit. 4.Selanjutnya kertas saring ditimbang kembali untuk mendapatkan berat akhir, penimbangan dilakukan berulang agar didapatkan berat konstan. Perhitungan MPT adalah sebagai berikut: MPT = () mg/liter dimana : MPT = Muatan padatan tersuspensi (mg/l) a = Berat kertas saring dan berat MPT di kertas saring (mg) b = Berat kertas saring (mg) c = Volume sampel air (l) Arah dan kecepatan arus menggunakan Pemodelan hidrodinarnika 2D diolah menggunakan software SMS10.0 dengan menggunakan modul ADCIRC. Verifikasi hasil model dilakukan untuk mengetahui kesesuaian model yang telah dibuat dengan membandingkan data arus hasil pengukuran lapangan. Verifikasi dilakukan dengan cara kuantitatif, yaitu menghitung besar kesalahan yang terjadi.perhitungan kesalahan hasil simulasi dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut (Purwanto, 2011):

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 295 1. Kesalahan Relatif (Relative Error) : RE = x 100 % 2. Kesalahan Relatif Rata-Rata (Mean Relative Error) : = Keterangan: RE = Relative Error (Kesalahan Relatif) MRE = Mean Relative Error (Rata Rata Kesalahan Relatif) C = Data Hasil Simulasi Model X = Data Lapangan n = Jumlah Data Gambar 1. Peta Lokasi Muatan Padatan Tersuspensi Perairan Karangsong, Kabupaten Indramayu 3. Hasil dan Pembahasan Muatan Padatan Tersuspensi Hasil analisis laboratorium menunjukkan nilai konsentrasi muatan padatan tersuspensi (MPT) di Perairan Karangsong, Kabupaten Indramayusaat menuju pasang berkisar antara 40 mg/l 230 mg/l, sedangkan saat menuju surut berkisar antara 10 mg/l 90 mg/l (Tabel 1). Nilai konsentrasi MPT tertinggi saat menuju pasang terdapat pada stasiun 2, dan tertinggi saat menuju surut terdapat pada stasiun 1. Peta sebaran MPT ketika menuju pasang dan ketika menuju surut disajikan dalam Gambar 2 dan 3. Tabel 1. Nilai Konsentrasi Muatan Padatan Tersuspensi Stasiun Koordinat Konsentrasi MPT (mg/l) Kedalaman Lintang Bujur (m) Menuju Menuju Pasang Surut 1 6 18'17.8"S 108 22'07.9"E 0,8 130 90 2 6 18'18.2"S 108 22'19.1"E 0,75 230 80 3 6 18'20.8"S 108 22'25.4"E 0,95 40 60 4 6 17'51.7"S 108 22'49.8"E 3 50 40 5 6 16'52.0"S 108 22'12.2"E 2,5 60 60 6 6 16'56.9"S 108 22'17.8"E 2,5 70 60 7 6 17'00.1"S 108 22'33.6"E 2,5 90 50

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 296 8 6 17'26.2"S 108 22'18.0"E 2 60 70 9 6 17'25.3"S 108 22'28.5"E 3 40 70 10 6 17'31.8"S 108 22'37.1"E 3 40 60 11 6 18'30.3"S 108 22'19.6"E 1,5 80 60 12 6 18'27.7"S 108 22'23.7"E 2 50 50 Tabel 1. (Lanjutan) 13 6 18'26.8"S 108 22'30.2"E 3 50 10 14 6 18'41.5"S 108 22'22.0"E 2 60 50 15 6 18'37.9"S 108 22'30.3"E 3 60 10 16 6 18'36.8"S 108 22'36.9"E 2 70 50 Sumber: Pengolahan data, 2015 Gambar 2. Peta Sebaran Muatan Padatan Tersuspensi Ketika Menuju Pasang Gambar 3. Peta Sebaran Muatan Padatan Tersuspensi Ketika Menuju Surut Batimetri Nilai kedalaman Perairan Karangsong, Indramayu menunjukkan bahwa perairan ini termasuk perairan dangkal. Nilai kedalaman lokasi penelitian yaitu antara 0,75 m 3 m. Peta batimetri Perairan Karangsong dapat dilihat pada Gambar 4.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 297 Gambar 4. Peta Batimetri Perairan Karangsong, Kabupaten Indramayu Pasang Surut Data pasang surut yang diperoleh dari DISHIDROS diolah dengan metode Admiralty, diperoleh nilai komponen komponen pasang surut di Perairan Karangsong, Indramayu pada bulan Agustus 2015 (Tabel 2). Tabel 2. Nilai Komponen-Komponen Pasang Surut Hasil Pengolahan Admiralty Komponen Amplitudo (cm) S0 152,7210 M2 12,7466 S2 9,5393 N2 4,3701 K1 13,0356 O1 5,7485 M4 0,1093 MS4 0,1073 K2 2,5756 P1 4,3017 Sumber: Pengolahan data, 2015 Berdasarkan nilai komponen pasang surut tersebut, dapat diketahui nilai tinggi muka air laut rata rata (MSL = 152,7209), muka air laut surutan (Z0 = 122,8871), muka air laut tinggi (HWL = 179,77), muka air laut rendah (LWL = 104,7737), tinggi muka air laut tertinggi (HHWL = 200,6683), tinggi muka air laut terendah (LLWL = 101,467) dan Formzahl (F = 0,8428). Nilai Formzahl menunjukkan bahwa Perairan Karangsong, Indramayu pada bulan Agustus 2015 memiliki tipe pasang surut campuran condong harian ganda. Grafik peralaman pasang surut Perairan Karangsong, Indramayu pada bulan Agustus 2015 dapat dilihat pada Gambar 5.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 298 Gambar 5. Grafik Peralaman Pasang Surut Perairan Karangsong, Indramayu pada Bulan Agustus 2015 Arus Pengukuran arus di lapangan dilakukan pada setiap titik stasiun penelitian, baik di saat menuju pasang maupun saat menuju surut. Kecepatan arus saat menuju pasang yaitu berkisar antara 0,0413 0,0910 m/s, dan arah arus saat menuju pasang dominan ke arah tenggara. Sedangkan kecepatan arus saat menuju surut yaitu berkisar antara 0,0291 0,0435 m/s dan arah arus saat menuju surut dominan ke arah barat laut dan timur laut. Data kecepatan arus hasil pengukuran lapangan yang diambil di setiap titik lokasi pengambilan padaa saat menuju pasang dan saat menuju surut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Data Kecepatan Surut Stasiun Arus Pengukuran Lapangan Saat Menuju Pasang dan Saat Menuju Menuju Pasang Kecepatan Arus (m/s) Arah Kecepatan Arus (m/s) 1 0,060694985 N 256 E 0,032187412 2 0,058293942 N 260 E 0,031914499 3 0,04534324 N 303 E 0,030975114 4 0,091014994 N 128 E 0,042847477 5 0,052652987 N 130 E 0,033663414 6 0,069771422 N 147 E 0,041679975 7 0,079653449 N 145 E 0,036398086 8 0,045814531 N 133 E 0,029119102 9 0,0713263 N 125 E 0,033685981 10 0,067562189 N 137 E 0,039484051 11 0,04438991 N 220 E 0,031752158 12 0,057767866 N 215 E 0,037767289 13 0,067562189 N 183 E 0,041475282 14 0,067439777 N 238 E 0,031287555 15 0,066069789 N 217 E 0,041333699 16 0,041291243 N 185 E 0,043462681 Sumber: Pengolahan data, 2015 Menuju Surut Arah N 98 E N 110 E N 136 E N 42 E N 324 E N 320 E N 307 E N 325 E N 314 E N 322 E N 37 E N 35 E N 43 E N 55 E N 57 E N 38 E Simulasi Model Arus Berdasarkan hasil simulasi di Perairan Karangsong, Indramayu dengan menggunakan software SMS 10 dengan modul ADCIRC menghasilkan besar kecepatan arus dan arah arus saat menuju pasang dan saat menuju surut (Gambar 6 dan7).

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 299 Gambar 6. Peta Pola Arus Ketika Menuju Pasang Gambar 7. Peta Pola Arus Ketika Menuju Surut Verifikasi Data Lapangan dan Data Model Arus Dari hasil perhitungan Mean Relative Error(MRE), diketahui bahwa hasil nilai error antara data kecepatan arus lapangan dengan simulasi model adalah sebesar 23,78% dengan akurasi kecepatan arus model terhadap kecepatan arus lapangan sebesar 76,22%. Sedangkan nilai error antara data arah arus lapangan dengan simulasi model sebesar 16,94% dengan akurasi arah arus model terhadap arah arus lapangan sebesar 83,06%. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis laboratorium, konsentrasi MPT terbesar terdapat di muara sungai baik ketika menuju pasang maupun menuju surut. Stasiun 1 dan 2 memiliki konsentrasi MPT paling besar (Tabel 1).Konsentrasi MPT ternyata lebih tinggi ketika menuju pasang dibandingkan ketika menuju surut, dikarenakan ketika menuju pasang terjadi pertemuan arus laut dan debit sungai yang menjalar menuju muara. Peristiwa tersebut menyebabkan turbulensi arus yang mengakibatkan pengadukan kembali sedimen terendap ke kolom perairan. Kondisi ini didukung oleh pernyataan Triatmodjo (1999), bahwa selain transport massa air dari laut ke dalam estuari, di ujung hulu estuari juga mengalir debit sungai. Kedua aliran tersebut berlawanan arah yang menyebabkan debit sungai tidak dapat keluar ke laut, akibatnya massa air dari sungai dan dari laut akan terakumulasi di estuari.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 300 Ketika menuju surut, arus akan menuju ke laut dengan membawa MPT dari arah daratan menuju laut. Hal ini didukung oleh pernyataan Hatayama et al., (1996) dalam Ismail dan Taofiqurohman (2012), bahwa arus pasang surut pada saat pasang membawa air laut menuju perairan pantai, dan saat surut membawa air dari pantai menuju ke laut lepas. Triatmodjo (1999) menyatakan saat titik balik (slack) arus berubah dari arus pasang menjadi arus surut dimana kecepatan aliran kecil dan material tersuspensi akan mengendap. Kondisi tersebut dapat terlihat pada gambar 2 dan 3 yang menunjukkan kondisi menuju pasang memiliki warna lebih gelap yang menandakan nilai konsentrasi MPT lebih tinggi. Sebaran muatan padatan tersuspensi di Perairan Karangsong menunjukkan bahwa topografi perairan mempengaruhi sebaran MPT (Gambar 2 dan 3). Pada gambar 2 menunjukkan bahwa bagian selatan dari sungai yang memiliki kedalaman lebih dangkal memiliki nilai konsentrasi MPT yang lebih tinggi dibandingkan dengan bagian utara sungai. Perairan yang dangkal memiliki nilai konsentrasi MPT lebih tinggi baik ketika kondisi menuju pasang maupun menuju surut (Tabel 1). Hal ini disebabkan oleh adanya arus turbulensi yang menyebabkan resuspensi sedimen, dimana substrat perairan akan teraduk dan terangkat sehingga membuat perairan menjadi keruh. Peryataan tersebut didukung dengan pernyataan Poerbandono dan Djunasjah (2005), kecepatan arus pada 40% kedalaman dari dasar perairan (lapisan tengah) yang terukur biasanya sama dengan kecepatan arus rata rata. Kecepatan arus arus tersebut sebanding dengan energi angkut MPT, sehingga nilai konsentrasi MPT cenderung lebih tinggi di perairan yang dangkal. 4. Kesimpulan Konsentrasi muatan padatan tersuspensi di Perairan Karangsong, Kabupaten Indramayu ketika kondisi menuju pasang memiliki kisaran nilai 40-230 mg/l dengan nilai tertinggi pada stasiun 2. Nilai konsentrasi muatan padatan tersuspensi ketika menuju surut berada pada rentang nilai 10-90 mg/l, dengan nilai tertinggi terdapat pada stasiun 1. Karakter arus di perairan Karangsong adalah arus pasut dengan dominasi arah ke Tenggara, ke Barat Laut dan ke Timur Laut yang berpengaruh terhadap sebaran muatan padatan tersuspensi. Arus saat pasang membawa muatan padatan tersuspensi dari laut kearah muara sungai (arah Barat) dan saat arus surut muatan padatan tersuspensi yang berada di muara sungai terbawa arus menuju laut (arah Utara). Peta sebaran MPT di Perairan Karangsong menunjukkan bahwa nilai konsentrasi MPT lebih banyak terdapat di daerah muara dan dekat daratan. Daftar Pustaka Alaert, G. dan S. S. Santika. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya, 309 hlm. Chester, R and T. Jickells.2012. Marine Geochemistry 3 rd ed. Blackwell Publishing Ltd. Liverpool, 420p. Hadi, S. 1983. Metodologi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Ismail, M. F. A. dan A. Taofiqurohman. 2012. Simulasi Numeris Arus Pasang Surut di Perairan Cirebon. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI. Jakarta., 3(1):1-10. Poerbondono dan E. Djunasjah. 2005. Survei Hidrografi. Refika Aditama. Bandung. Purwanto. 2011. Analisa Spektrum Gelombang Berarah di Perairan Pantai Kuta, Kabupaten Bandung, Bali. Buletin Oseanografi Marina., 1:45-59. Ritchie, J. C. and F. R. Schiebe. 1986. Monitoring Suspended Sediment with Remote Sensing Techniques in Hydrologic Application of Space Technology IAHS., 160:233-243. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Cetakan ke-6. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta, 407 hlm.