MEMBANGUN FONDASI PEMBINAAN SEPAKBOLA USIA DINI YANG LEBIH KOKOH UNTUK MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN SEPAKBOLA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEMBANGUN KULTUR SEPAKBOLA USIA DINI OLEH : M. ACHWANI MANAJEMEN SPORT UTAMA 2013

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penulisan

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN PSSI

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di tanah air saat ini semakin kurang baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah olahraga yang paling terpopuler di dunia dan permainan

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

DESAIN MODEL KEGIATAN CAMPFESTIVAL SEPAKBOLA USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan permainan beregu, masing masing regu terdiri

TUTORIAL BOLA ON LINE. MEDIA BELAJAR ON LINE MELALUI FESBUK DAN Fesbuk : Tutorial Bola ON Line

C. TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoansyah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klub-klub

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola tergolong kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

DRS. HERWIN, M.PD.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. karena olahraga merupakan alat pendidikan agar terjadi keseimbangan antara

BAB I PENDAHULUAN. pemain diberikan teknik-teknik dasar sepakbola yang baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB 1 PENDAHULUAN. klub-klub sepakbola yang memiliki pemain-pemain yang berkualitas. Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. nasional bagi hampir semua negara, dikenal secara internasional sebagai football,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menandingi atau menyamai kepopuleran olahraga sepakbola ini. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di tanah air saat ini semakin kurang baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disamping menarik karena dimainkan secara tim kelompok kemudiandituntutnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b.

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

Landasan Hukum Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen. Isu Hukum:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN.

PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP

BAB I PENDAHULUAN. juta permainan sepakbola dimainkan setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat sekarang ini olahraga sangat digemari banyak orang diseluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana yang memadai serta sumber daya manusia yang handal. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

Oleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam abad informasi telah membawa pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

Transkripsi:

MEMBANGUN FONDASI PEMBINAAN SEPAKBOLA USIA DINI YANG LEBIH KOKOH UNTUK MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN SEPAKBOLA INDONESIA Yayan fernando, Mustakim, Ari Kurniawan Deny Kurnia, Chandra Nainggolan, Muhammad hapis Mahasiswa Universitas Muara Bungo ABSTRAK Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang umumnya terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. [1][2][3][4] Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan terbuka yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis. Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diizinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, bergantung pada format penyelenggaraan kejuaraan. Dari sebuah pertandingan resmi, 3 poin diberikan kepada tim pemenang, 0 poin untuk tim yang kalah dan masing-masing 1 poin untuk dua tim yang bermain imbang. [5] Meskipun demikian, pemenang sebuah pertandingan sepak bola dapat dibatalkan sewaktu-waktu atas skandal dan tindakan kriminal yang terbukti di kemudian hari. Sebuah laga sepak bola dapat dimenangkan secara otomatis oleh sebuah tim dengan 3-0 apabila tim lawan sengaja mengundurkan diri dari pertandingan (Walk Out). Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali Kata Kunci: Sepakbola, Usia dini Pendahuluan Perkembangan sepakbola usia dini atau grass roots (s/d jenjang usia 12 tahun) di indonesia begitu pesat perkembangannya, kegiatan latihan dan pertandingan diadakan dimana-mana, sekolah sepakbola (ssb) atau akademi sepakbola (as) tumbuh subur di tanah air, membangun fondasi sepakbola indonesia. Begitu semaraknya kegiatan sepakbola usia dini, ada yang diorganisir sendiri oleh ssb dan as bersangkutan, asosiasi, liga, pengcab, pengprov dan pssi, serta pihak lain yang peduli terhadap pemain usia dini, dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti latihan rutin,

mitra tanding, festival sepakbola, coaching clinic, festival pelatihan sepakbola usia dini (grassroots football festival), seleksi pemain, workshop atau seminar, dll. Ada pula yang diselenggarakan oleh perusahaan besar, klub dan organisasi penyelengara dari eropa atau klub dari amerika latin, yang melakukan berbagai kegiatan seperti menyelenggarakan festival, kamp latihan,coaching clinic (termasuk oleh bintang sepakbola ternama), serta membuka ssb atau as di indonesia. Dalam kegiatan festival sepakbola internasional, tim yang mewakili indonesia bisa menunjukan prestasi membanggakan, ada pengamat asing yang mengatakan tim indonesia dan pemainnya memiliki bakat bagus. Ungkapan itu membuat kita percaya bahwa dimasa depan, indonesia akan memiliki banyak pemain handal dan akan memiliki kesebelasan nasional tangguh yang dapat berprestasi di arena pertandingan internasional. Saat memasuki jenjang pemain usia muda(14 tahun keatas), bakat dimilikinya masih cukup untuk bersaing, tetapi ketika menginjak usia senior,ternyata bakat yang dimilikinya belum cukup untuk bisa bersaing di arena pertandingan internasional. Hal tersebut tentu harus dicari tahu apa penyebabnya? Kemudian cari cara pemecahannya!,supaya bisa menjaga kesinambungan prestasi berjenjang. Upaya perbaikan harus mulai dilakukan sejak sekarang, dengan terlebih dahulu mengidentifikasi semua cara penanganan selama iniapakah sudah benar? Dan bila ada yang kurang benar dilakukan selama ini,lakukan segera perbaikan dan mulai dari yang mudah untuk dilaksanakan. Materi Dan Metode Pelaksanaan Menangani pemain usia dini : Menangani pembinaan pemain usia dini atau dalam bahasa kerennya grassroots, merupakan usia emas dari rangkaian pembinaan sepakbola yang berjenjang, tidaklah sama dengan menangani pemain usia muda apalagi usia senior. Pemain di usia ini harus dibimbing hati-hati sesuai tingkat usianya. Dalam jenjang ini mereka mulai diperkenalkan kepada teknik dasar sepakbola dengan baik dan benar, atau teknik dasar yang diberikan tidak boleh salah, karena bila salah hal itu bisa akan terus terbawa sampai usia muda dan usia senior. Pembinaan sepakbola usia dini bisa juga diartikan akar rumput, pembinaan dasar atau pembinaan awal darirangkaian pembinaan jangka panjang, kini bertambah marak, dengan berbagai macam kegiatan yang dilakukan banyak pihak yang peduli sepakbola usia dini, fenomena tersebut diyakini sebagai indikasi akan datangnya kemajuan sepakbola indonesia di masa depan. Kemajuan dimaksud akan datang lebih cepat bila semua kegiatan diatur dalam sebuah sistem jaringan, yang terintegrasikan dan kalender tetap disetiap tahunnya, serta menginduk ke badan otoritas sepakbola nasional (pssi). Karena selama ini berbagai kegiatan itu dilakukan sendiri-sendiri seperti tanpa ada hubungan satu sama lain, kecuali beberapa diantaranya sudah mulai melakukan kolaborasi dalam kegiatannya. Dimasa datang tampaknya semua kegiatan sepakbola usia dini harus dilakukan secara terintegrasi, terpadu, bertahap dan berkesinambungan tanpa terputus-putus disepanjang tahun, supaya berjalan lebih baik dan akan lebih meyakinkan kita akan datangnya kemajuan sepakbola di tanah air dalam waktu tidak lama lagi. Apalagi bila didukung sebuah pusat data base pemain dari badan otoritas sepakbola nasional, sehingga perkembangan sepakbola usia dini yang dilakukan banyak pihak di berbagai daerah, bisa terekam jejaknya dengan baik, dalam sebuah bank data pemain, tempat menyimpan rekam jejak prestasi pemain di semua kegiatan Sepakbola, yang akan memudahkan pemanduan bakat pemain atau merekrut pemain kesebelasan nasional disegala jenjang usia.

Pembinaan pemain usia dini merupakan fondasi pembinaan pemain di jenjang awal, sebelum memasuki jenjang pemain usia muda 14 tahun keatas, dilanjutkan sampai dengan pembinaan pemain senior 19 tahun keatas. Bila fondasinya kokoh di jenjang pembinaan pemain usia dini ini tentu ia akan bisa menopang jenjang pembinaan diatasnya, tetapi bila fondasinya belum kokoh tentu saja belum bisa menopang jenjang pembinaan diatasnya. Seperti yang terjadi sekarang pembinaan pemain usia dini yang sudah lama begitu semarak sejak akhir abad 20, sampai saat ini belum bisa menghasilkan pemain handal didalam membentuk kesebelasan nasional tangguh yang dapat berprestasi di arena pertandingan internasional, karena saat itu mungkin belum ada arena pertandingan internasional yang dapat diikuti oleh para pemain usia dini seperti sekarang. Berbeda dengan sekarang dalam dekade kedua abad ke 21 ini, banyak sudah anak-anak pemain usia dinimengikuti kegiatan di arena pertandingan internasional, seperti mengikuti dan berprestasi diberbagaifestival sepakbola usia dini di luar negeri, kemudian mengikuti festival pelatihan sepakbola bagi pemain usia dini (grassroots footbal festival), mengikuti kamp latihan sepakbola di luar negeri, mengikuti coaching clinic yang dipandu oleh pemain kenamaan dunia, mudah-mudahan dapat terasa hasilnya sepuluh tahun kedepan, dengan melahirkan pemain handal dan membentuk kesebelasan nasional tangguh yang dapat berprestasi di arena pertandingan internasional. Saatnya sekarang bagi para pembina untuk mengevaluasi kembali cara membina pemain usia dini, yang sementara ini sudah dianggap baik, kemudian ditingkatkan lagi agar menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Yang perlu dilakukan sekarang bila ingin memperkokoh fondasi pembinaan sepakbola usia dini adalah bekerja dengan lebih sistematis, terarah, meningkatkan bobot latihan dan cara menangani pemain usia dini, dengan menggunakan atau memperhatikan berbagai panduan sebagai acuan, dasar dan mode untuk melakukan kegiatan pembinaan pemain, dari berbagai sumber yang berasal dari buku, media, internet. Seminar, workshop, pelatihan, coaching clinic, penyegaran dan kursus pelatih yang diadakan badan otoritas sepakbola. Lakukanlah dengan mulai merujuk kepada panduan-panduan seperti panduan fifa tentang grassroots, 2012, bagi pelatih, pengurus atau ofisial dan termasuk orang tua. Panduan dari afc, vision asia-vision indonesiatentang grassroots. Panduan dari pssi tentang kurikulum & pedoman dasar sepakbola indonesia, khususnyayang diperuntukan bagi pemain usia dini, atau panduan pssi lainnya, seperti tentang fase pembinaan pemain, termasuk bagi pemain usia dini sebagaimana diatur dalam peraturan organisasi (po) tentang kompetisi,kurikulum & pedoman dasar sepakbola indonesia, serta silabus kurikulum dan materi kursus pelatih lisensi d. Kemudian bisa dijadikaan panduan pula seperti tentang kriteria latihan kelompok usia (seperti yang tercantum dalam c licence coaching award, afc-pssi), manual bppum pssi, peraturan permainan khusus pemain berusia 10 dan 12 tahun, tentang campfestival sepakbola usia dini dan festival pelatihan sepakbola usia dini(grassroots football festival) serta fifa fair play.

Hasil Dan Pembahasan Panduan-panduantentang menangani pemain usia dini : Fifa grassroots atau pembinaan pemain usia dini sampai dengan usia 12 tahun, dengan filosofi sepakbola usia dini (philosophy of grassroots football) adalah : 1. Sepakbola untuk semua orang, sepakbola dapat dimainkan dimana saja tanpa membedakan usia, gender, kepercayaan, etnik, latar belakang sosial dan tingkat kebugaran. 2. Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa sepakbola dapat dimainkan dimana saja. Program usia dini fifamembawa sepakbola untuk usia 6 sampai 12 tahun di seluruh dunia. 3. Sepakbola adalah sebuah sekolah fair play seumur hidup, semangat bekerjasama, pertemanan merupakan sedikit dari banyak nilai yang didapatkan dari sepakbola. 4. Hal tersebut juga untuk kesenangan yang merupakan hal terpenting dalam pelatihan sepakbola, serta mengajarkan permainan bukan kemenangan dalam semua tujuan. 5. Biarkan anak-anak diberikan kebebasan saat bermain sepakbola yang diperuntukan bagi pesepakbola usia diniagar bergairah dan mendapatkan penghargaan. GAMBAR 1. Beberapa Kesebelasan Klub Bola SSB Dusun Tirta Mulya Dalam vision asia yang diterjemahkan menjadi vision indonesia, grassroots foundation atau fondasi usia diniadalah salah satu program penting diantara 11 elemen pengembangan program. Dalam vision indonesia fase usia dini dibagi dua jenjang usia, yaitu jenjang usia 6-10 tahun dan 11-13 tahun. Program kerja pada phase 1, phase gembira (6-10 tahun) : 1. Sosialisasi pengetahuan dasar bermain sepakbola. 2. Promosi dan pengenalan permainan sepakbola gembira (fun football). 3. Mempromosikan program pplp. GAMBAR 2. Pembinaan SSB Usia 6-10 Tahun

Program kerja pada phase 2, fase fondasi (11-13 tahun): 1. Membentuk keahlian dasar bermain sepakbola. 2. Festival kota, antar sekolah dasar dan atar ssb. 3. Festival nasional antar pengprov. 4. Pemanduan bakat untuk pplp. 5. Pembentukan tim nasional u13. GAMBAR 3. Pembinaan SSB 11-13 Tahun Dusun Tirta Mulya Sebagaimana tercantum dalam po pssi tentang kompetisi, fase-fase pembinaan sepakbola dibagi dalam 4 fase, dimana untuk pemain usia dini masuk dalam fase hiburan (fun phase) usia 6 s/d 10 tahun dan fase pembentukan(foundation phase) usia 11 s/d 13 tahun. Para pemain diberikan dasar pergerakan dan kemampuan berkoordinasi melalui permainan dan mengeluarkan segala kemampuan fisiknya dan diajarkan kegiatan-kegiatan melalui pergerakan secara melebar. Karakteristik pemain dalam fase hiburan, senang bergerak, tidak ada perubahan otot secara menyeluruh, konsentrasi singkat, sensitifitas tinggi, kuat memiliki figur idola pemain, perubahan secara individual pertumbuhan dan secara fisik Kesimpulan Dan Saran Kegiatan pengabdian untuk masyarakat yang dilaksanakan di Dusun Tirta Mulya Kecematan Pelepat Ilir ini merupakan membangun fondasi pembinaan sepakbola usia dini Yang lebih kokoh untuk mempersiapkanbmasa depan sepakbola indonesia. Pelaksanaan kegiatan ini mendapat renpon yang baik dari peserta dan dapat memahami penyuluhan yang diberikan. Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat, terutama bagi anank-anak dan dapat memberikan Motivasi agar menjadi pesepakbola profesional di kemudian hari, dan dapat menembus seleksi Timnas Indonesia, Khususnya di dusun Tirta Mulya Kecematan Pelepat Ilir

DAFTAR PUSTAKA Sumber pustaka : 1. Fifa grassroots, 2012. 2. Vision asia- vision indonesia, 2008. 3. Peraturan organisasi pssi nomor : 02/po-pssi/2012 tentang kompetisi, 2012. 4. Silabus kurikulum dan materi kursus pelatih lesensi d, 2009. 5. C licence coaching award, bidang/departemen teknik pssi, 1999. 6. Peraturan permainan khusus pemain berusia 10 tahun, 5 v 5 (satu tim 5 pemain), pssi, 2002. 7. Peraturan permainan khusus pemain berusia 12 tahun, 7 v 7 (satu tim 7 pemain, pssi, 2002,