PENGARUH PENYULUHAN MENGENAI PREEKLAMPSIA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PADA KADER POSYANDU DI KOTA SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN MENGENAI PREEKLAMPSIA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PADA KADER POSYANDU DI KOTA SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHAN MENGENAI INISIASI MENYUSU DINI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT EPILEPSI ANAK TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PALSI SEREBRAL TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHAN MENGENAI INISIASI MENYUSU DINI

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KEJANG DEMAM ANAK TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA (Studi di Klinik Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang)

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Semarang, pada bulan Juni 2015.

PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA SISWA SMP KRISTEN GERGAJI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA BATITA DI KELURAHAN KEPRABON SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH KONSELING BIDAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN MINAT MENJADI AKSEPTOR IUD POST PLASENTA DI KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

SUCI ARSITA SARI. R

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Preeklampsia di dalam kehidupan awam sehari-hari dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN RETENSI MEMORI PASCA PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA DENGAN MEDIA CERAMAH DAN VIDEO PADA WANITA USIA SUBUR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan ANUGERAH FITRI ANGGRAENI R

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET DAN PENJELASAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU MENGENAI PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

KARYA TULIS ILMIAH. (Studi dilakukan di Kampung Sengon Kabupaten Sukoharjo)

PENGARUH PENYULUHAN CUCI TANGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO TERHADAP KETERAMPILAN CUCI TANGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo, 2008, p. 89).

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

EFEK KAFEIN TERHADAP KEJADIAN TREMOR TANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN TAHUN 2010.

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP ATENSI YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KANKER SERVIKS UTERI DENGAN FAKTOR RISIKO MENIKAH USIA MUDA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH


BAB IV METODE PENELITIAN

Meningkatkan Kinerja Bidan dalam Upaya Menurunkan Angka Kejadian Partus Lama di RSUD Rokan Hulu. Andriana* Syafneli**

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana starata-1 kedokteran umum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

PENGARUH INTERVENSI MUSIK KLASIK MOZART DIBANDING MUSIK INSTRUMENTAL POP TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DENTAL PASIEN ODONTEKTOMI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Binarni Suhertusi 1, Desmiwarti 2, Emi Nurjasmi 3

PENGARUH PENDEKATAN BLENDED LEARNING TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA KESATRIAN 1 SEMARANG TENTANG AKNE VULGARIS

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Mata dan CDC RSUP dr. one group pretest and posttest design.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU DALAM MENGATASI KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TM III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGSARI SUKOHARJO

ABSTRAK HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP ANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA RUMAH SAKIT SUMBER KASIH CIREBON PERIODE JANUARI 2015 SEPTEMBER 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

BAB IV METODE PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum TRI UJI RAHAYU

SKRIPSI. Disusun guna mencapai derajat Sarjana Sain Terapan. Disusun oleh. Nama : Bodro Purnomowati NIM :

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

PENGARUH PEMBERIAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP CURAH DAN ph SALIVA PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN TERAPI AMLODIPINE

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH. PENGARUH EDUKASI TENTANG KESADARAN SITUASI TERHADAP PENINGKATAN KESADARAN SITUASI PERAWAT BANGSAL DI RSUD dr.

KARAKTERISTIK MOLA HIDATIDOSA DI RSUP Dr.KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DISMENOREA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN GANGGUAN HAID PADA SISWI SMA DI KECAMATAN SEMARANG BARAT

KELAS BAPAK DAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN MENGENAI IUD PASCAPLASENTA

PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya berhubungan dengan kedokteran fetomaternal dan ilmu kesehatan jiwa.

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI DESA GUNUNG SARI DAN DESA SINDANG SARI KECAMATAN CIANJUR.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PELAYANAN RUJUKAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DENGAN KASUS PREEKLAMSPAI BERAT DAN EKLAMPSIA

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Transkripsi:

PENGARUH PENYULUHAN MENGENAI PREEKLAMPSIA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PADA KADER POSYANDU DI KOTA SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum PRASARITA ESTI PUDYANINGRUM G2A009126 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA PENGARUH PENYULUHAN MENGENAI PREEKLAMPSIA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PADA KADER POSYANDU DI KOTA SEMARANG Disusun oleh: PRASARITA ESTI PUDYANINGRUM G2A009126 Telah disetujui: Semarang, 4 September 2013 Pembimbing dr. Julian Dewantiningrum, MSi.Med, Sp.OG. 197907162008122002 Ketua Penguji Penguji dr. Arufiadi Anityo Mochtar, Msi.Med., Sp.OG. 196901152008121001 dr. M. Besari Adi Pramono, Msi.Med., SpOG(K) 196904152008121002

PENGARUH PENYULUHAN MENGENAI PREEKLAMPSIA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PADA KADER POSYANDU DI KOTA SEMARANG Prasarita Esti Pudyaningurum 1, Julian Dewantiningrum 2 ABSTRAK Latar Belakang Pengetahuan tentang preeklampsia diperlukan bagi para kader posyandu di Kota Semarang, terutama dalam upaya preventif kesehatan. Akan tetapi, masih kurang penyuluhan yang diberikan kepada kader posyandu. Penyuluhan yang tepat guna diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan, sehingga kader dapat mengerjakan langkah preventif secara langsung dalam masyarakat. Tujuan Mengetahui pengaruh penyuluhan mengenai preeklampsia terhadap tingkat pengetahuan kader posyandu di kota Semarang. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental one group pretest posttest design. Sampel diambil sebanyak 40 responden secara consecutive sampling dari Puskesmas Tambak Aji, Bandarharjo, Mijen dan Gunung Pati. Subyek diberikan pretest lalu dilanjutkan dengan penyuluhan dan diakhir dengan posttest sesaat setelah penyuluhan selesai. Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon. Hasil Terdapat peningkatan pengetahuan pada kader posyandu setelah dilakukan penyuluhan (p< 0,001). Peningkatan pengetahuan bermakna nampak pada semua topik bahasan, yaitu arti penting posyandu (<0,001), definisi preeklampsia (0,014), komplikasi preeklampsia (0,001), upaya pencegahan primer (0,001), faktor risiko preeklampsia (0,001), upaya deteksi dini (0,001), peran serta kader (<0,001) dan gizi ibu hamil (<0,001). Simpulan Penyuluhan mengenai preeklampsia berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan kader posyandu di Kota Semarang. Peningkatan pengetahuan didapati pada semua topik. Kata Kunci penyuluhan, tingkat pengetahuan, preeklampsia, kader posyandu 1: Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang 2: Staf Pengajar Bagian Obtstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

THE EFFECT OF GIVING INFORMATION ABOUT PREECLAMPSIA TO KNOWLEDGE LEVEL ON POSYANDU CADRE IN SEMARANG ABSTRACT Background The information of preeclampsia need for Posyandu Cadre in Semarang, especially in maintain healthy prevention. Nevertheless still less information giving to Posyandu Cadre. Effective information being need for improving knowledge, so who cadre can doing prevention stage in society. AimTo understand the effect og giving knowledge to knowledge level of preeclampsia on Posyandu Cadre in Semarang. Method This search was conducted using quasi-experimental one group pretestposttest design. Forthy samples were taken by cluster sampling from Tambak Aji, Bandarharjo, Mijen, and Gunung Pati Community Healthcare Center (Puskesmas). Pretest questionnaire was given to subjects followed by giving knowledge and posttest questionnaire was given after that. Data were analyzed using Wilcoxon test. Result There was significant difference on knowledge level before and after giving knowledge (p<0,001). Significant differences were displayed on all the topics: significancy of Posyandu(<0,001), preeclampsia definition (p=0,014), preeclampsia complication (p=0,001), primary prevention (p=0,001), preeclampsia risk factor (p=0,001), early prevention effort (p=0,001), cadre partisipation (p<0,001), and the nutrition of pregnancy (p<0,001). Conclusion Giving information of preeclampsia is effective to increase knowledge level on Posyandu Cadre in Semarang. The improvement of knowledge was shown in all topics. Keywords giving information, knowledge level, preeclampsia, Posyandu cadre.

PENDAHULUAN Keadaan dengan tekanan darah 140/90 mmhg yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu dan dapat disertai dengan proteinuria lebih dari sama dengan 300mg/ 24 jam atau lebih dari sama dengan 1+ pada pemeriksaan carik celup merupakan kriteria preeklampsia. 1 Seperti dalam pengertiannya, dalam kasus preeklampsia sering kali disertai dengan hipertensi dan proteinuria sebagai indikator utama, edema untuk saat ini jarang dipakai, karena indikator hipertensi dan proteinuria saja sudah cukup untuk menggolongkan seorang ibu hamil ke dalam klasifikasi preeklampsia. Preeklampsia juga merupakan salah satu penyulit dalam kehamilan, Millenium Development Goals (MDGs) 2015 2 beberapa sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan kesehatan maternal yaitu mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB), maka kasus preeklampsia di Indonesia harus ditangani dengan baik untuk membantu sumbangsih dalam pencapaian MDGs 2015.Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah tenaga terlatih yang menolong, seperti dokter umum, dokter spesialis dan bidan. Selain itu juga terdapat kader posyandu yang diambil dari masing-masing RW di sebuah kelurahan. Ketersediaan tenaga terlatih dapat dikaitkan dengan ketersebaran tenaga terlatih. Bukan hal baru bahwa banyak dokter dan dokter spesialis justru terpusat di kota-kota besar. Sedangkan bidan dan kader posyandu tersebar di daerah-daerah yang sering kali sulit dijangkau. Seringkali masyarakat jauh lebih mudah mengakses kader posyandu dibanding dengan dokter maupun dokter spesialis, bahkan bidan. Menurut Data Posyandu di Jawa Tengah tahun 2009 terdapat 48.096 unit posyandu, berarti kader posyandu terdapat lebih banyak lagi. Tapi kemampuan mereka tidak bisa dibandingkan dengan dokter umum membuat mereka hanya dapat menolong semampu dan seadanya saja. Ini mendorong tercetuslah ide penyuluhan untuk kader posyandu.

Preeklampsia Preeklampsia adalah gangguan multistem yang bersifat spesifik terhadap kehamilan dan masa nifas. Lebih tepatnya, penyakit ini merupakan penyakit plasenta karena juga terjadi pada kehamilan dimana terdapat trofoblas tetapi tidak ada jaringan janin (kehamilan mola komplet). Sedangkan menurut Buku Ilmu Kebidanan karangan Sarwono Prawirohardjo 3, pada preeklampsia terjadi peningkatan reaktivitas vaskular dimulai umur kehamilan 20 minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya trimester II. Tekanan darah yang tinggi pada preeklampsia bersifat labil dan mengikuti irama sirkardian normal. Kader Posyandu a. Kader Pengertian Kader Posyandu Kesehatan, definisi menurut Departemen Kesehatan 4 adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela mengelola posyandu. Kader adalah pria atau wanita yang berbadan sehat jasmani dan rohani serta mau bekerja secara sukarela mengelola posyandu 4. Kader dipilih dan ditempatkan sesuai domisili masing-masing karena diharapkan mereka dapat menjadi penggerak kesehatan masyarakat dan dapat memahami masyarakat karena mereka berasal dari daerah mereka sendiri. b. Posyandu Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan sebutan posyandu, yaitu merupakan wahana kegiatan keterpaduan KB-kesehatan ditingkat kelurahan atau desa, yang melakukan kegiatan lima program prioritas yaitu: KB, Gizi, KIA, Imunisasi dan penanggulangan diare. METODOLOGI PENELITIAN Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi. Penelitian dilaksanakan di Aula Bagian SMF Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi Semarang, pada bulan Desember 2012 dan dilanjutkan

pada bulan Mei-Juni 2013. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental one group pre test post test design.populasi target adalah kader posyandu dari Puskesmas Bandarharjo, Puskesmas Mijen, Puskesmas Gunung Pati dan Puskesmas Tambak Aji Semarang.Populasi terjangkau adalah 40 kader posyandu masing 10 kader dari masing-masing Puskesmas. Subyek pada penelitian kali ini memenuhi beberapa kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusinya adalah kader Posyandu, usia 25 45 tahun, lulusan SD sampai S1. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah sudah pernah mendapatkan penyuluhan maksimal 6 bulan sebelumnya. Sampel diambil dengan cara consecutive sampling dari populasi terjangkau. Hasil dianalisis dengan SPSS. Dalam penelitian ini, ethical clearance akan dimohonkan kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang. Permohonan izin dari Puskesmas Bandarharjo, Puskesmas Mijen, Puskesmas Gunung Pati dan Puskesmas Tambak Aji akan disampaikan kepada kepala Puskesmas yang bersangkutan. HASIL PENELITIAN Sampel dalam penelitian ini memiliki beberapa karakteriktik yaitu umur, pendidikan terakhir, paparan informasi sebelumnya dan kejadian preeklampsia sebelumnya. Data karakteristik ini didapatkan dari wawancara melalui telepon. Dari data karakteristik sampel didapatkan bahwa umur sampel terbanyak adalah 41 tahun (10%) dan 46 tahun (10%) dan pendidikan terakhir sampel terbanyak adalah SMA (40%). Sebanyak 39 sampel memiliki paparan informasi sebelumnya kurang yaitu belum pernah mendapat informasi tentang preeklampsia sama sekali, juga belum pernah mendapati kejadian preeklampsia di domisili masing-masing. Sedangkan terdapat 1 sampel yang pernah mendapati kejadian preeklampsia di domisilinya sehingga untuk paparan informasi mendapat kriteria cukup yaitu pernah memperoleh informasi hanya dari media massa atau pengalaman keseharian.

Pada analisis ini seluruh sampel diikutsertakan dengan menghitung jawaban yang dikosongkan sebagai jawaban yang salah. Data tentang tingkat pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan terdapat dalam tabel di bawah ini: Tabel Hasil Analisis Tingkat Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan n Rerata ± SB Perbedaan rerata ± SB p* Nilai pretest 40 4,650 ± 1,099 2,725 ± <0,001 Nilai posttest 40 7,375 ± 1,2798 0,1808 *uji Wilcoxon Dengan melihat data pada tabel di atas, nilai p <0,001 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat peningkatan tingkat pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan terhadap responden. Topik yang disajikan dalam penyuluhan adalah arti penting posyandu, definisi preeklampsia, komplikasi preeklampsia, upaya pencegahan primer, faktor risiko preeklampsia, upaya deteksi dini, peran serta kader dan gizi pada ibu hamil. Sampel yang diikutsertakan adalah sampel yang menjawab setiap topik tanpa ada yang dikosongkan. Tabel Hasil Analisis Tingkat Pengetahuan Per Topik No Topik Pretest Median (Min-Max) Posttest Median (Min-Max) 1 Arti penting posyandu (n=40) 1 (0-1) 2(1-2) <0,001 2 Definisi preeklampsia (n=40) 2 (1-3) 3 (1-3) 0,014 3 Komplikasi preeklampsia 1 (0-3) 2 (1-3) 0,001 (n=40) 4. Upaya pencegahan primer 2 (0-2) 2 (1-2) 0,001 (n=40) p*

5. Faktor risiko preeklampsia 1 (0-2) 2 (0-2) 0,001 (n=40) 6. Upaya deteksi dini 1 (0-3) 2 (0-3) 0,001 preeklampsia (n=40) 7. Peran serta kader (n=40) 0 (0-2) 2 (0-3) <0,001 8. Gizi ibu hamil (n=40) 0 (0-2) 2 (0-2) <0,001 *uji wilcoxon Dengan melihat data di atas, topik arti penting posyandu, definisi preeklampsia, komplikasi preeklampsia, upaya pencegahan primer, faktor risiko preeklampsia, upaya deteksi dini, peran serta kader dan gizi ibu hamil didapatkan peningkatan pengetahuan setelah diberikan penyuluhan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel perancu yaitu, paparan informasi sebelumnya dan kejadian preeklampsia sebelumnya. Untuk menganalisis dua variabel perancu ini digunakan selisih nilai bermakna yang menunjukkan peningkatan nilai dari nilai pretest dan posttest, minimal 10% Tabel Hasil Analisis Paparan Informasi Median p* (Min-Max) Paparan Informasi Cukup 1 112,5 0,318 Kurang 39 55,5 (-3-260,0) *uji Mann Whitney Pada uji Mann Whitney untuk variabel perancu: paparan informasi didapatkan hasil p = 0,318, hasil ini lebih dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel paparan informasi sebelumnya tidak berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan responden.

Tabel Hasil Analisis Kejadian Preeklampsia Sebelumnya Median p* (Min-Max) Kejadian Pernah 1 112,5 0,318 Sebelumnya Tidak pernah 39 55,5 (-3-260,0) *uji Mann Whitney Pada variabel perancu kejadian preeklampsia sebelumnya memiliki nilai p 0,318 (p>0,05) setelah melalui uji Mann-Whitney. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian preeklampsia sebelumnya tidak memberikan pengaruh pada tingkat pengetahuan responden. PEMBAHASAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengetahuan dasar rata-rata kader posyandu tentang deteksi dini preeklampsia di Kota Semarang dan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan pada tingkat pengetahuan para kader posyandu tentang deteksi dini preeklampsia. Hasil analisis pretest pada semua kader didapatkan delapan kader memiliki nilai 6 atau dengan persentase sebanyak 20%. Hal ini memperlihatkan masih kurangnya pengetahuan kader posyandu mengenai preeklampsia. Setelah dilakukan posttest terdapat 92,5% sampel yang memiliki nilai 6. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan kader dapat diterima. Pengetahuan yang didapatkan melalui penyuluhan terdiri dari delapan topik, yaitu arti penting posyandu, definisi preeklampsia, komplikasi preeklampsia, upaya pencegahan primer, faktor risiko preeklampsia, upaya deteksi dini, peran serta kader, dan gizi ibu hamil. Dalam penelitian ini didapatkan peningkatan nilai yang signifikan pada semua topik. Hal ini dapat dikarenakan responden belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang preeklampsia sebelum penyuluhan. Maka setelah mendapatkan penyuluhan, tingkat pengetahuan responden meningkat. Di sisi lain, keadaan ini dapat menggambarkan bahwa minimnya pengetahuan mengenai

preeklampsia pada kader di kota Semarang, walaupun kuantitas sampel pada penelitian ini belum mewakili kondisi kader posyandu kota Semarang. Melalui hasil yang didapatkan mengenai peningkatan pengetahuan per topik maka dapat dijelaskan pula bahwa pemahaman kader posyandu mengenai etiologi preeklampsia juga baik. Setelah melalui pembahasan di atas, dapat dinilai bahwa penyuluhan dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada tingkat pengetahuan kader posyandu. Metode penyuluhan diberikan dengan beberapa cara yang menarik sehingga dapat menolong kader memahami materi yang diberikan. Pada penelitian ini memiliki hambatan saat melakukan follow up yaitu diperlukannya kemampuan berkomunikasi yang baik ketika menghadapi setiap kader satu per satu. Perbedaan karakter masing-masing kader menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan follow up dan kesabaran diperlukan untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang kondisi terbaru yang dihadapi kader. SIMPULAN 1. Penyuluhan mengenai preeklampsia berpengaruh dua kali pada tingkat pengetahuan kader posyandu di Kota Semarang 2. Peningkatan pengetahuan didapatkan pada semua topik bahasan yang disajikan. SARAN 1. Kerja sama dan peran serta Puskesmas diperlukan untuk mengembangkan kinerja para kader posyandu melalui penyuluhan rutin, sehingga posyandu dapat dipakai sebagai wahana yang efektif terutama dalam hal preventif kasus preeklampsia. Materi penyuluhan mengenai preeklampsia dapat dikembangkan tidak hanya deteksi dini tapi dapat mengenai komplikasi juga.

2. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan jumlah kader yang lebih besar, atau pada tempat penelitian yang berbeda dengan metode yang berbeda seperti randomized controlled trial. Hal yang dapat diteliti adalah cara deteksi dini kader posyandu tentang preeklampsia dalam masyarakat dan pengaruh deteksi dini preeklampsia melalui kader posyandu pada tingkat penurunan angka pasien preeklampsia. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada dr. Julian Dewantiningrum, Msi.Med., Sp.OG selaku dosen pembimbing, dr. M. Besari Adi Pramono, Msi.Med., Sp.OG(K) selaku penguji dan dr. Arufiadi Anityo Mochtar, Msi.Med., Sp.OG selaku ketua penguji KTI. Staf ethical cleareance dan Para Kader Posyandu yang telah membantu pelaksanaan penelitian. Orang tua, keluarga, sahabat serta pihak lain yang telah memberikan motivasi agar dapat menyelesaikan KTI ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Cunningjam F Garry, Leveno Kenneth J, Bloom Steven L, Hauth John C, Rouse Dwight J, Spong Catherine Y. Obstetri Williams (Jakarta): EGC; 2013. 2. Peter Stalker. Millennium Development Goals [internet]. c2008. [cited 2012 November 21]. Available from: http://www.undp.or.id 3. Wiknjosastro H. Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo; 2010. 4. Pengertian Kader Posyandu Kesehatan, Definisi Menurut Depkes [internet]. c2012. [cited 2013 Februari 5]. Available from: http://www.sarjanaku.com 5. Zulkifli. Posyandu dan Kader Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. 2003. 1-6.