KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dialami masyarakat yang terkena banjir namun juga dialami oleh. pemerintah. Mengatasi serta mengurangi kerugian-kerugian banjir

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA NEGERI 1 GANTIWARNO

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKATA ARTIKEL PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

ARTIKEL PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TERHADAP ANCAMAN BENCANA BANJIR

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

NASKAH PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA KRAGILAN KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS XI DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN

ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Disusun Oleh: NIA PARAMITHA SARI A Kepada:

KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI SMP N 1 GANTIWARNO KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. jadwal penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. : Kecamatan Astanaanyar dan Bojongloa Kidul

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DIKELURAHAN GANDEKAN KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai akibat akumulasi beberapa faktor yaitu: hujan, kondisi sungai, kondisi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi

TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DUSUN NUSUPAN DESA KADOKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang terdapat zona subduksi atau zona pertemuan antara 2 lempeng

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode

ANGGI PRATIWI A

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TERHADAP BENCANA GEMPA BUMI ARTIKEL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KORBAN BENCANA BANJIR DI DESA CEMANI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Guna Mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Disusun Oleh : TRI WAHYUNINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS X DI SMA BERBUDI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI ARTIKEL PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN SMP NEGERI 1 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM NASKAH PUBLIKASI

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGETAHUAN SISWA SMA MTA SURAKARTA KELAS X DAN KELAS XI TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

RESPON MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PENGETAHUAN GEOGRAFIS DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan ciri-ciri objek atau

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DAN GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GATAK

KERENTANAN DAN KESIAPSIAGAAN DI DESA BAWAK KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TERHADAP BENCANA BANJIR NASKAH PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di

HUBUNGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI DENGAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII A B, DAN E DI SMP NEGERI 1 TULUNG DI KECAMATAN TULUNG KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. kewilayahan dalam konteks keruangan. yang dipelajari oleh ilmu tersebut. Obyek formal geografi mencakup

PENGARUH PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR PRAMUKA SMP NEGERI 3 MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI SMK TUNAS BANGSA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS VII DALAM MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 12 KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PERAN PEMERINTAH DESA DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA LOROG KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA SMP N 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO.

: Lutfi Rahmawati Nurhadi, Ekosari Roektiningroem, dan Widodo Setiyo Wibowo. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. negara ini baik bencana geologi (gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api)

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VIII DI SMP N23 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

2016 KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN PADA PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER

MITIGASI BENCANA BENCANA :

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam menentukan tujuan dari sebuah penelitian, sehingga dapat

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGANTISIPASI BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA PALUR KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Surakarta yang merupakan kota disalah satu Provinsi Jawa Tengah. Kota

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

PENGEMBANGAN FRAMEWORK KAJIAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGANTISIPASI BENCANA ALAM TIM PENELITI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana adalah sebuah fenomena akibat dari perubahan ekosistem yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga sistim pengairan air yang terdiri dari sungai dan anak sungai

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR, GEMPA BUMI, DAN TANAH LONGSOR DI KECAMATAN WONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BENTUK PENDIDIKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA ARTIKEL PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

ARTIKEL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarana S-1 Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh: TEGUH SUBROTO

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengertian banjir dalam Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga

Transkripsi:

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Pendidikan Geografi Disusun Oleh : ERNI ERNAWATI A610090044 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ABSTRAK KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA Erni Ernawati, A610090044. Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014. Tujuan penelitian ini adalah (1) dapat mengetahui kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan Joyosuran dalam mengurangi risiko bencana banjir, (2) dapat mengetahui pengetahuan masyarakat Kelurahan Joyosuran dalam menghadapi bencana banjir. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga Kelurahan Joyosuran yang berjumlah 10.906 jiwa jumlah sampel yaitu 3.263 jiwa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan cara undian (untung-untungan) yang di tentukan dengan rumus Slovin. Teknik data yang digunakan adalah angket/kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Teori yang digunakan beracuan pada framework kesiapsiagaan masyarakat dari Jan Sopaheluwakan, 2006 yang terdiri dari empat parameter yakni pengetahuan dan sikap/knowledgeand Attitude (KA), perencanaan kedaruratan/emergency Planning (EP), peringatan/warning System (WS), dan mobilitas sumber daya (RMC). Kesimpulan yang diambil adalah (1) Kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta terhadap bencana banjir sudah baik dengan nilai indeks 78,76 dan dapat dikatakan siap dalam menghadapi bencana banjir, (2) Pengetahuan masyarakat Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta tentang bencana sudah sangat baik dengan niali indeks 95,87 dan dapat dikatakan sangat siap dalam menghadapi bencana banjir. Kata kunci : Kesiapsiagaan Masyarakat, Bencana Banjir.

A. PENDAHULUAN Bencana telah mengakibatkan suatu penderitaan yang mendalam bagi korban serta orang yang berada di sekitarnya. Kerugian tidak hanya dialami masyarakat yang terkena banjir namun juga dialami oleh pemerintah. Mengatasi serta mengurangi kerugian-kerugian banjir diadakan suatu penanggulangan bencana yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bahwa penanggulangan bencana adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi (Anonim, 2007). pasang surut air laut. Potensi terjadi ancaman bencana banjir saat ini disebabkan keadaan badan sungai rusak, kerusakan daerah tangkapan daerah air, pelanggaran hukum meningkat, perencanaan pembangunan kurang terpadu dan disiplin masyarakat yang rendah. Bencana banjir termasuk bencana alam yang hampir pasti terjadi pada setiap datangnya musim penghujan. Bencana banjir yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor hujan, faktor hancurnya retensi Daerah Aliran Sungai (DAS), faktor kesalahan perencanaan pembangunan alur sungai, faktor pendangkalan sungai dan faktor kesalahan tata wilayah dan pembangunan sarana dan prasarana (Maryono, 2005). Banjir sebagai fenomena alam Kelurahan Joyosuran, Kecamatan terkait dengan ulah manusia terjadi sebagai akibat akumulasi beberapa faktor yaitu: hujan, kondisi sungai, kondisi daerah hulu, kondisi daerah budidaya dan Pasar Kliwon merupakan salah satu kelurahan yang rawan terjadi bencana banjir di Kota Surakarta. Letak batas wilayah Kelurahan Joyosuran ini berada 1

sebelah utara Kelurahan Pasar Kliwon, sebelah selatan Kelurahan Joyotakan, sebelah timur Kelurahan Semanggi, sebelah barat Kelurahan Danukusuman. bencana (tipe sumber, besaran, lokasi), Karentanan fisik (lokasi dan kondisi bangunan), Karentanan fisik (lokasi dan kondisi bangunan) ; kebijakan, peraturan Kelurahan Joyosuran secara astronomis dan panduan dijabarkan kedalam tiga terletak antara 7 0 35 1,1 LS - 7 0 35 34,3 LS dan 110 0 49 22,2 BT - 110 0 49 54,3 BT. Tujuan penelitian adalah (1) dapat mengetahui kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan Joyosuran dalam mengurangi risiko bencana banjir dan (2) dapat mengetahui pengetahuan masyarakat Kelurahan Joyosuran dalam menghadapi bencana banjir. B. LANDASAN TEORI - Berdasarkan framework kesiap-siagaan terhadap bencana yang dibuat oleh Jan Sopaheluwakan dan kawan-kawan, kesiapsiagaan dikelompokkan kedalam empat parameter yaitu pengetahuan dan sikap/ /Knowledgeand Attitude (KA) yang terdiri dari 2 variabel yaitu kejadian alam variabel yaitu jenis-jenis kebijakan kesiapsiagaan untuk menagntisipasi bencana alam seperti organisasi pengelola bencana, rencana aksi untuk tanggap darurat, sistem peringatan bencana, pendidikan masyarakat dan alokasi dana, perencanaan yang relevan seperti PERDA dan SK, panduan-panduan yang relevan ; perencanaan kedaruratan / Emergency Planning (EP) yang terdiri dari 7 variabel yaitu rencana untuk merespon keadaan darurat rencana evakuasi, pertolongan pertama, penyelamat keselamatan dan keamanan, Pemenuhan kebutuhan dasar, peralatan kebutuhan dasar, Fasilitasfasilitas penting (rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi, PAM, PLN, Telkom), latihan dan simulasi atau gladi. 2

Peringatan/Warning System (WS), dan mobilitas sumber daya (RMC) yang terdiri Penentuan nilai indeks untuk parameter dihitung berdasar rumus : setiap dari 3 variabel yaitu tradisional yang berlaku secara turun temurun, kesepakatan lokal, diseminasi peringatan dan mekanisme, latihan dan simulasi. Mobilitas sumber daya (RMC) yang terdiri dari 5 variabel yaitu Sumber daya manusia bimbingan teknis dan penyediaan materi, pendanaan dan logistik, jaringan sosial, pemantauan dan evakuasi. Menurut Jan Sopaheluwakan, 2006 tingkat kesiapsiagaan masyarakat dapat dikategorikan menjadi lima diantaranya : Tabel Indeks Kesiapsiagaan Masyarakat No Nilai indeks Kategori 1. 80-100 Sangat siap 2. 65-79 Siap 3. 55-64 Hampir siap 4. 40-54 Kurang siap 5. Kurang dari 40 (0-39) Belum siap Sumber : Jan Sopaheluwakan, 2006. Indeks = 100 Skor maksimum parameter diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam parameter yang diindeks (masing-masing pertanyaan bernilai satu). Total skor riil parameter diperoleh dengan menjumlah skor riil seluruh pertanyaan dalam parameter yang bersangkutan. Indeks berada pada kisaran nilai 0-100, sehingga semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi pula tingkat preparednessnya. Menurut Krisna (2008) Banjir adalah suatu peristiwa meluapnya air yang menggenangi suatu permukaan tanah dengan ketinggian yang melebihi batas normal. Banjir pada umumnya terjadi pada saat aliran air melebihi volume air yang dapat ditampung di dalam sungai, danau, rawa, drainase, tanggul, serta 3

saluran air lainnya pada selang waktu tertentu. Menurut Noor (2005) bencana banjir merupakan bencana yang sering melanda permukiman penduduk di berbagai wilayah dan kota di dunia. Hal yang sangat menarik dari peristiwa bencana banjir adalah mengapa kebanyakan dari manusia bermukim di wilayah-wilayah yang berpotensi terkena bencana banjir. Berdasarkan sejarah kehidupan manusia di muka bumi, umumnya permukiman dan perkotaan di bangun di tepi pantai dan sungai. Hal ini dapat dimengerti karena manusia membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Permasalahannya adalah bagaimana cara untuk meminimalkan risiko dan menghindar dari bencana banjir yang sudah terlanjur ada di tempat hunian manusia. C. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian (Arikunto, 1998). Menurut Sugiyono (2012) analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 3.263 jiwa dengan taraf kesalahan 5 %, maka sampelnya 97 jiwa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yang di tentukan dengan rumus Slovin.. Teknik data yang digunakan adalah angket/kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. 4

Menurut Arikunto (2006) reabelitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendesius mengarahkan responden untuk memilih jawabanjawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka beberapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabelitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Instrunen penelitian yang berupa item pertanyaan dalam angket yang berjumlah 30 item. Hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis menggunakan uji validitas dan reliabiltas untuk mengetahui tingkat kevalidan dan keandalan (reliabel). Berdasarkan hasil uji validitas variabel kesiapsiagaan masyarakat 30 item pertanyaan dinyatakan valid. Item pertanyaan jika memiliki r hitung >r tabel atau nilai signifikan <0,05 dan r tabel yaitu 0,202 Agket dikatakan valid dijadikan instrumen penelitian. Pengujian reliabilitas hanya memperhitungkan item pertanyaan yang valid. Angket dikatakan reliabel jika r hitung > r tabel dan nilai r positif. Hasil uji reliabilitas angket kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir memperoleh koefisien reliabilitas yaitu 0,876. Setelah instrumen dianggap valid dan reliabel, kemudian instrumen disebarkan kembali kepada sampel penelitian untuk memperoleh data. Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan uji prasarat analisis yaitu uji normalitas 5

bertujuan untuk mengetahui apakah data yang akan di analisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik Lilliefors atau dalam program SPSS versi 17.0 disebut juga dengan cronbach s alpha. Kriteria dari uji normalitas adalah, bahwa data berdistribusi normal jika nilai L hitung < L tabel atau nilai signifikansi >0,05 dan dari perhitungan menggunakan program SPSS versi 17.0 didapat hasil signifikansi sebesar 0,076 dan L hitung sebesar 0,086 dapat disimpulkan bahwa harga sig masing variabel lebih besar > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel berdistribusi normal. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian rumah tangga dan individu di Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta yang terdiri dari kampung yaitu kampung menangan, tempen, harjodipuran, keden, gabudan, kusumadilagan, iroranan, dan rejoniten, masuk dalam kategori siap dengan nilai indeks 78,76. Kesiapsiagaan terhadap bencana ini didapat dari hasil kajian indeks melalui empat parameter, dimana tiga parameter diantaranya memiliki indeks yang tinggi yaitu pengetahuan dan sikap/knowledge and attitude (KA) dengan niali indeks (95,87) dengan kategori sangat siap, perencanaan kedaruratan/emergency planning (EP) dengan nilai indeks (70,18) dengan kategori siap, sistem peringatan dini/warning system (WS) dengan nilai indeks (91,13) dengan kategori sangat siap dan mobilitas sumberdaya (RMC) dengan nilai indeks (50,51) dengan kategori hampir siap. Keseluruhan indeks kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta 6

termasuk Kelurahan Joyosuran yang sangat siap dalam menghadapi bencana banjir, dengan nilai indeks 78,76. Berikut tabel dan diagram indeks parameter dan rumah tangga kesiapsiagaan terhadap bencana banjir, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. No Parameter Nilai Kategori indeks 1. Pengetahuan dan sikap/knowledge 95,87 Sangat siap and Attitude (KA) 2. Perencanaan kedaruratan/emer 70,18 Siap gency planning (EP) 3. Sistem peringatan dini/warning 91,13 Sangat siap system (WS) 4. Mobilitas sumber daya (RMC) 50,51 Hampir siap 5. Indeks kesiapsiagaan rumah tangga/individu 78,76 Siap Sumber : Data Primer dari Kuesioner, 2013. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta terhadap bencana banjir sudah baik dengan nilai indeks 78,76 dan dapat dikatakan siap dalam menghadapi bencana banjir. 2. Pengetahuan masyarakat Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta tentang bencana sudah sangat baik dengan niali indeks 95,87 dan dapat dikatakan sangat siap dalam menghadapi bencana banjir. 7

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2007. Pedoman Penanggulangan Bencana Banjir. Jakarta: BAKORNAS PB. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Jan Sopaheluwakan;Deny Hidayati; Haryadi Permana; Krishana Pribadi; Febrian Ismail; Koen Meyers; Widayatun; Titik Handayani; Del Afriadi Bustami; Daliyo; Fitranita; Laila Nagib; Ngadi; Yugo Kumoro; Irana Rafliana; Teti Argo. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi Bencana Gempa & Tsunami. LIPI - UNESCO/ISDR: Jakarta. Krisna. 2008. Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Maryono, Agus. 2005. Menangani Banjir, Kekeringan, dan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Noor, Djauhari. 2005. Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (mixed method). Bandung: Alfabeta, CV. 8