TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No Jabatan Tugas :

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

WALIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2011

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATPOL PP

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA MADIUN,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAMBI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

GUBERNUR SUMATERA UTARA

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KATINGAN

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN Umum.

WALIKOTA TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 58 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 104 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KELURAHAN.

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 53 Tahun : 2016

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 51 TAHUN 2008

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN,

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SITUBONDO

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA A KERJA POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KONAWE UTARA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

Transkripsi:

TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS Tugas Pokok dan Fungsi Satpol PP 1. Menegakan Peraturan Daerah 2. Menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat 3. Serta perlindungan masyarakat Uraian Tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (1) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan visi dan misi Walikota yang terjabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah di bidang penyelenggaraan dan pemeliharaan ketenteraman ketertiban umum serta perlindungan masyarakat serta sub bidang kebakaran. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan Strategis Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan visi dan misi Walikota yang terjabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah di bidang penyelenggaraan dan pemeliharaan ketenteraman ketertiban umum serta perlindungan masyarakat serta sub bidang kebakaran; b. Menyelenggara kan kebijakan pemeliharaan ketenteraman ketertiban umum serta perlindungan masyarakat serta sub bidang kebakaran; c. Menyelenggara kan pembinaan kegiatan pemeliharaan ketenteraman ketertiban umum serta perlindungan masyarakat serta sub bidang kebakaran; d. Menyelenggara kan pengawasan kegiatan pemeliharaan ketenteraman ketertiban umum serta perlindungan masyarakat serta sub bidang kebakaran; e. Pelaporan.

Sekretariat (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, Program, evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk menjalankan tugas pokok Sekretaris mempunyai fungsi: 1. Menyelenggarakan penatausahaan urusan umum; 2. Menyelenggarakan penatausahaan urusan kepegawaian; 3. Menyelenggarakan penatausahaan urusan keuangan; 4. Menyelenggarakan fasilitasi kebutuhan kedinasan kepala Satuan; 5. Menyelenggarakan pengoordinasian dalam penyusunan perencanaan Dinas; 6. Menyelenggarakan pengoordinasian dalam pembangunan dan pengembangan e-government; dan 7. Menyelenggarakan pelaporan; Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian. (2) Uraian tugas Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian adalah: 1. Melaksanakan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Melaksanakan pengelolaan urusan surat-menyurat/tata naskah Dinas; 3. Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga, perpustakaan, kearsipan, keprotokolan, dan kehumasan; 4. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pegawai sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 6. Melaksanakan fasilitasi penilaian prestasi kerja pegawai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 7. Melaksanakan fasilitasi pemrosesan penetapan angka kredit jabatan fungsional di lingkungan;

8. Melaksanakan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang; 9. Melaksanakan pengelolaan barang/perlengkapan/aset sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 10. Melaksanakan pemeliharaan kebersihan serta kerapihan ruangan kantor; 11. Melaksanakan fasilitasi dalam pembangunan dan pengembangan e-government; 12. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 13. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Sub Bagian Keuangan, Program Evaluasi dan Pelaporan (1) Sub Bagian Keuangan, Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan, perencanaan program, evaluasi dan pelaporan. (2) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan, Program, Evaluasi dan Pelaporan adalah : 1. Melaksanakan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan, Program, Evaluasi dan Pelaporan; 2. Melaksanakan pembinaan penatausahaan keuangan Satuan Polisi Pamong Praja; 3. Melaksanakan penatausahaan anggaran Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Melaksanakan pengelolaan kas Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Melaksanakan pelayanan lainnya di bidang keuangan Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 6. Melaksanakan penyimpanan bukti-bukti transaksi keuangan sebagai bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan Satuan Polisi Pamong Praja; 7. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 8. Melaksanakan penyusunan program dan rencana kegiatan 9. Melaksanakan pengoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan Satuan; meliputi Rencana Strategis (Renstra); Rencana Kerja

(Renja); Indikator Kinerja Utama (IKU); Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), dan Penetapan Kinerja (PK); 10. Melaksanakan pengumpulan dan pengadministrasian usulan RKA/RKPA dari unit-unit kerja di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja; 11. Melaksanakan penyusunan RKA/RKPA dan DPA/DPPA Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan usulan unit-unit kerja dan hasil pembahasan internal Satuan Polisi Pamong Praja; 12. Melaksanakan pembinaan administrasi perencanaan di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja; 13. Melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap realisasi atau pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja; 14. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja dalam rangka penyiapan bahan-bahan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah di lingkup Satuan Polisi Pamong Praja dan laporan kedinasan lainnya; 15. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (1) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas penyelenggaraan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja dalam upaya menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai fungsi: 1. Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 2. Penyelenggaraan perencanaan Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 3. Penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 4. Penyelenggaraan pembinaan kegiatan Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 5. Penyelenggaraan pengawasan kegiatan Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 6. Pelaporan.

Seksi Operasi dan Pengendalian (1) Seksi Operasi dan Pengendalian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas dan fungsi sebagian tugas Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat yang berkenaan dengan operasi penertiban dan pengendalian. (2) Rincian tugas Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian adalah : 1. Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Seksi Perencanaan Operasi; 2. Melaksanakan pengkajian serta menetapkan prioritas dan target operasi penertiban terhadap aktifitas-aktifitas masyarakat dan tempat-tempat umum yang perlu ditertibkan; 3. Melaksanakan pemantauan terhadap obyek-obyek operasi penertiban yang akan dilaksanakan; 4. Melaksanakan rencana teknis pelaksanaan operasi penertiban dalam rangka penegakan Peraturan Daerah dan atau Keputusan Walikota; 5. Melaksanakan penyusunan rencana mengenai jumlah Polisi Pamong Praja beserta prasarana dan sarana kerja yang akan diturunkan dan dilibatkan dalam operasi penertiban; 6. Mempertimbangkan dan menetapkan keikutsertaan instansi-instansi lain dalam pelaksanaan operasi penertiban; 7. Melaksanakan pemberitahuan mengenai akan dilaksanakannya operasi penertiban kepada instansi-instansi lain yang akan diikutsertakan dalam operasi penertiban; 8. Melaksanakan penyusunan jadwal pelaksanaan operasi penertiban; 9. Melaksanakan penyiapan surat tugas dan hal-hal lain yang berkenaan dengan segi-segi yuridis dan administrasi pelaksanaan operasi penertiban; 10. Melaksanakan upaya-upaya pencegahan bocornya rencana operasi penertiban; 11. Melaksanakan penerimaan perkara-perkara pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah dan atau Keputusan Walikota yang telah ditemukan selama berlangsungnya operasi penertiban atau pelaksanaan kegiatan patroli wilayah; 12. Meregistrasikan perkara-perkara pelanggaran terhadap ketentuanketentuan Peraturan Daerah dan atau Keputusan Walikota yang telah diterima; 13. Melaksanakan penghimpunan serta pengolahan data dan informasi mengenai perkara-perkara pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah dan atau Keputusan Walikota yang telah ditemukan

selama berlangsungnya operasi penertiban atau pelaksanaan pelaksanaan kegiatan patroli wilayah; 14. Melaksanakan penyusunan rencana teknis pelaksanaan kegiatan Penyelidikan dan Penyidikan; 15. Mengadakan Penyelidikan dan Penyidikan terhadap orang atau Satuan hukum, surat dan barang-barang yang diduga atau dapat diduga terkait dengan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah dan atau Keputusan Walikota; 16. Mempersiapkan langkah-langkah ke arah penyidikan terhadap seseorang atau sesuatu Satuan hukum dalam hal, dari hasil Penyelidikan dan Penyidikan, terdapat cukup bukti bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah dan atau Keputusan Walikota; 17. Melaksanakan penyidikan dan pemberkasannya terhadap perkara-perkara pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah dan atau Keputusan Walikota; 18. Melaksanakan penyitaan surat dan barang-barang bukti lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 19. Melaksanakan penyampaian berkas-berkas hasil penyidikan ke Pengadilan Negeri Serang melalui Kepolisian Resort Serang; 20. Melaksanakan penyimpanan serta pengadministrasian surat dan barangbarang bukti lainnya yang telah disita; 21. Melaksanakan pengamanan terhadap penyimpanan barang-barang sitaan; 22. Menindaklanjuti Putusan Pengadilan Negeri Serang yang berkenaan dengan perkara-perkara pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah dan atau Keputusan Walikota; 23. Melaksanakan pengembalian kepada yang berhak atau pemusnahan surat dan barang-barang bukti lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 24. Melaksanakan pengarsipan seluruh berkas perkara pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah dan atau Keputusan Walikota; 25. Melaksanakan Penyelidikan dan Penyidikan dan penyidikan terhadap Perkara Tindak Pidana Ringan; 26. Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan Rumah Barang Sitaan Daerah; 27. Melaksanakan pengelolaan Rumah Barang Sitaan Daerah;

28. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi oleh Seksi Operasi dan Pengendalianguna mencarikan jalan keluar atau solusinya; 29. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan Seksi Operasi dan Pengendaliandengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 30. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 31. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Pengamanan dan Pengawalan (1) Seksi Pengamanan dan Pengawalan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas dan fungsi sebagian tugas Bidang Ketentraman Ketertiban Umum yang berkenaan dengan pelaksanaan pengamanan dan pengawalan. (2) Rincian tugas Kepala Seksi Pengamanan dan Pengawalan adalah :

1. Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Seksi Pengamanan dan Pengawalan; 2. Melaksanakan pengkajian serta menetapkan prioritas dan target pengamanan; 3. Melaksanakan pemantauan terhadap obyek-obyek yang perlu dilakukan pengamanan; 4. Melaksanakan rencana teknis pengamanan; 5. Melaksanakan penyusunan rencana mengenai jumlah Polisi Pamong Praja beserta prasarana dan sarana kerja yang akan diturunkan dan dilibatkan dalam pengamanan dan pengawalan; 6. Melaksanakan pengamanan obyek-obyek yang perlu dilakukan pengamanan; 7. Melaksanakan penyiapan sarana dan prasarana yang di perlukan dalam pengamanan dan pengawalan 8. Melaksanakan pengawalan bagi pejabat yang berdasarkan aturan yang berlaku diperlukan pengawalan; 9. Melaksanakan penyusunan jadwal pelaksanaan pengamanan dan pengawalan; 10. Melaksanakan penyiapan surat tugas dan hal-hal lain yang berkenaan dengan segi-segi yuridis dan administrasi pelaksanaan pengamanan dan pengawalan; 11. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi oleh Seksi pengamanan dan pengawalan; 12. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan Seksi pengamanan dan pengawalan; 13. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 14. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Kerjasama antara lembaga (1) Seksi Kerjasama antara lembaga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok sebagian tugas Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat yang berkenaan dengan kerjasama dengan lembaga/instansi lain. (2) Rincian tugas Kepala Seksi Kerjasama antara lembaga adalah :

1. Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Seksi Kerjasama antara lembaga; 2. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan Kerjasama antara lembaga; 3. Melaksanakan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi oleh Seksi Kerjasama antara lembaga; 4. Melaksanakan kajian terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi oleh Seksi Kerjasama antara lembaga 5. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga/instansi lain yang berkaitan dengan tugas satuan polisi pamong praja; 6. Melaksanakan penyiapan surat menyurat pengajuan permohonan kerjasama dengan instansi-instansi lain dalam pelaksanaan operasi penertiban; 7. Mempertimbangkan dan menetapkan keikutsertaan instansi-instansi lain dalam pelaksanaan operasi penertiban; 8. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan Seksi Kerjasama antara lembaga dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan; 10. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah

(1) Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas penyelenggaraan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja dalam pelaksanaan penegakan produk hukum daerah. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah mempunyai fungsi: 1. Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah; 2. Penyelenggaraan perencanaan Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah; 3. Penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah; 4. Penyelenggaraan pembinaan kegiatan Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah; 5. Penyelenggaraan pengawasan kegiatan Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah; 6. Pelaporan. Seksi Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sektor Ekologis (1) Seksi Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sektor Ekologis dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas dan fungsi sebagian tugas Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah yang berkenaan dengan kegiatan pembinaan, pengawasan pada sektor lingkungan hidup. (2) Rincian tugas Kepala Seksi Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sektor Ekologis adalah:

1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Seksi Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sektor Ekologis; 2. Mempelajari dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah; 3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sektor Ekologis`; 4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sektor Ekologis; 5. Melaksanakan penyusunan rencana t`eknis pelaksanaan kegiatan Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sektor Ekologis; 6. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sektor Ekologis; 7. Melaksanakan kegiatan Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sektor Ekologis; 8. Melaksanakan pembinaan kepada masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran terhadap produk hukum daerah tentang perlindungan sektor ekologis 9. Melaksanakan penyuluhan produk hukum daerah kepada masyarakat maupun kelompok masyarakat; 10. Melaksanakan pengawasan terhadap keberadaan dan perlindungan sektor ekologis 11. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang berkenaan dengan Sektor Ekologis; 12. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan Seksi Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sektor Ekologis 13. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Penegakan produk hukum daerah dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sektor Ekologis; 14. Melaksanakan koordinasi baik secara internal dalam lingkup pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun dengan swasta; 15. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sosial Masyarakat

(1) Seksi Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sosial Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas dan fungsi sebagian tugas Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah yang berkenaan dengan kegiatan pembinaan, pengawasan pada bidang sosial kemasyarakatan. (2) Rincian tugas Kepala Seksi Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sosial Masyarakat adalah:

1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Seksi Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan Sosial Masyarakat; 2. Mempelajari dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah; 3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan sosial masyarakat; 4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan sosial masyarakat; 5. Melaksanakan penyusunan rencana teknis Pelaksanaan Kegiatan pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan sosial masyarakat; 6. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan sosial masyarakat; 7. Melaksanakan kegiatan pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan sosial masyarakat; 8. Melaksanakan pembinaan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan pelanggaran terhadap produk hukum daerah; 9. Melaksanakan penyuluhan produk hukum daerah kepada masyarakat maupun kelompok masyarakat; 10. Melaksanakan pengawasan dalam suatu wilayah dengan kondisi masyarakat tertentu; 11. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang berkenaan dengan pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan sosial masyarakat; 12. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan Seksi Pembinaan, Penyuluhan, Dan Pengawasan Sosial Masyarakat; 13. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Penegakan produk hukum daerah dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan sosial masyarakat; 14. Melaksanakan koordinasi baik secara internal dalam lingkup pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun dengan swasta; 15. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.

Seksi Bina Penyidik Pegawai Negeri Sipil (1) Seksi Bina Penyidik Pegawai Negeri Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Penegakan Perundang-undangan yang berkenaan dengan pembinaan kepada penyidik Pegawai Negeri Sipil. (2) Rincian tugas Kepala Seksi Bina Penyidik Pegawai Negeri Sipil adalah : 1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Seksi Bina Penyidik Pegawai Negeri Sipil; 2. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pembinaan kepada penyidik Pegawai Negeri Sipil; 3. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pembinaan kepada penyidik Pegawai Negeri Sipil; 4. Melaksanakan kegiatan dalam upaya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia kepada para penyidik Pegawai Negeri Sipil; 5. Melaksanakan pelatihan, penyuluhan, dan bimbingan teknis keterampilan penyidikan kepada para penyidik Pegawai Negeri Sipil; 6. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi oleh Seksi Penyelidikan dan Penyidikan guna mencarikan jalan keluar atau solusinya; 7. Melaksanakan pengkajian yang berkenaan dengan pembinaan kepada penyidik Pegawai Negeri Sipil; 8. Melaksanakan penyusunan kajian yang berkenaan dengan keberadaan dan pengembangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil 9. Melaksanakan fasilitasi kegiatan peningkatan motifasi kerja para penyidik Pegawai Negeri Sipil; 10. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan Seksi Penyelidikan dan Penyidikan dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan; 11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi Penyelidikan dan Penyidikan; 12. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran

(1) Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas penyelenggaraan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja dalam pelaksanaan perlindungan masyarakat dan kebakaran. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran mempunyai fungsi: 1. Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran; 2. Penyelenggaraan perencanaan Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran; 3. Penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran; 4. Penyelenggaraan pembinaan kegiatan Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran; 5. Penyelenggaraan pengawasan kegiatan Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran; 6. Pelaporan. Seksi pemadam kebakaran (1) Seksi pemadam kebakaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas dan fungsi sebagian tugas Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran yang berkenaan dengan penaggulangan dan pencegahan bencana kebakaran. (2) Rincian tugas Kepala Seksi pemadam kebakaran adalah:

1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Seksi Pemadam Kebakaran; 2. Mempelajari dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran; 3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan penanggulangan dan pencegahan bencana kebakaran; 4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan penanggulangan dan pencegahan bencana kebakaran; 5. Melaksanakan pengadaan sarana, prasarana, peralatan dan perlengkapan personil pemadam kebakaran; 6. Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan prasarana, peralatan dan perlengkapan personil pemadam kebakaran; 7. Melaksanakan penyiapan sarana, prasarana, peralatan dan perlengkapan personil pemadam kebakaran; 8. Melaksanakan upaya pemadaman bencana kebakaran; 9. Melaksanakan pembinaan dalam upaya peningkatan kompetensi personil pemadam kebakaran; 10. Melaksanakan pelatihan, penyuluhan dan bimbingan teknis bagi para personil pemadam kebakaran; 11. Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran; 12. Melaksanakan pendataan wilayah rawan kebakaran; 13. Melaksanakan pemeeriksaan hydran dan memastikan berfungsi dengan baik; 14. Melaksanakan pemeriksaan dan pengecekan tabung pemadam kebakaran pada gedung, kantor, pasar dan tempat lainnya; 15. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang berkenaan dengan penaggulangan dan pencegahan bencana kebakaran; 16. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan Seksi Pemadam Kebakaran; 17. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi Pemadam Kebakaran;

18. Melaksanakan koordinasi baik secara internal dalam lingkup pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun dengan swasta; 19. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Bina Satuan Perlindungan Masyarakat (1) Seksi Bina Satuan Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas dan fungsi Bidang Penegakan Perundang-undangan yang berkenaan dengan pembinaan satuan perlindungan masyarakat. (2) Rincian tugas Kepala Seksi Bina Satuan Perlindungan Masyarakat adalah : 1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Seksi Bina Satuan Perlindungan Masyarakat; 2. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat; 3. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pembinaan kepada Satuan Perlindungan Masyarakat; 4. Melaksanakan kegiatan dalam upaya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia kepada para personel Satuan Perlindungan Masyarakat; 5. Melaksanakan pelatihan, penyuluhan, dan bimbingan teknis keterampilan penyidikan kepada para personel Satuan Perlindungan Masyarakat; 6. Melaksanakan koordinasi dengan kelurahan-kelurahan dalam rangka pemberdayaan anggota LINMAS di wilayah Kelurahan-Kelurahan. 7. Mengkoordinasikan pengerahan dan pengendalian potensi anggota LINMAS dalam upaya menghadapi kegiatan-kegiatan PHBN. 8. Mengkoordinir pengerahan dan pengendalian dalam rangka penanggulangan bencana wilayah. 9. Mengkoordinir pengerahan dan pengendalian dalam rangka turut serta dalam kegiatan PHBN. 10. Membentuk Panitia Pengamanan Wilayah dan Panitia Pengamanan untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu. 11. Menyusun dan mengevaluasi data laporan program kegiatan LINMAS. 12. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang berkenaan dengan Satuan Perlindungan Masyarakat; 13. Melaksanakan pengkajian yang berkenaan dengan pembinaan kepada personel Satuan Perlindungan Masyarakat;

14. Melaksanakan fasilitasi kegiatan peningkatan motifasi kerja para personel Satuan Perlindungan Masyarakat; 15. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan yang berkenaan dengan pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat; 16. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi Penyelidikan dan Penyidikan; 17. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Bina Aparatur (1) Seksi Bina Aparatur dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran yang berkenaan dengan pembinaan aparatur kesataun polisi pamong praja. (2) Rincian tugas Kepala Seksi Bina Aparatur adalah : 1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Seksi Bina Aparatur; 2. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pembinaan kepada aparatur kesataun polisi pamong praja; 3. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pembinaan kepada aparatur kesataun polisi pamong praja; 4. Melaksanakan kegiatan dalam upaya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia kepada para aparatur kesataun polisi pamong praja; 5. Melaksanakan pelatihan, penyuluhan, dan bimbingan teknis keterampilan penyidikan kepada para aparatur kesataun polisi pamong praja; 6. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang berkenaan dengan pembinaan aparatur kesatuan polisi pamong praja; 7. Melaksanakan pengkajian yang berkenaan dengan pembinaan kepada aparatur kesataun polisi pamong praja; 8. Melaksanakan penyusunan kajian yang berkenaan dengan keberadaan dan pengembangan aparatur kesataun polisi pamong praja; 9. Melaksanakan fasilitasi kegiatan peningkatan motifasi kerja para aparatur kesataun polisi pamong praja; 10. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan yang berkenaan dengan pembinaan aparatur kesataun polisi pamong praja;

11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang perlindungan masyarakat dan pemadam kebakaran dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi pembinaan aparatur; 12. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.