BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Modul ke: Psikologi Sosial I SIKAP. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

OLEH : MERTHA ARITONANG

Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si

KOMUNIKASI PEMASARAN

Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima. kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan

PROSES PENGOLAHAN PESAN PERSUASI APARTEMEN UTTARA THE ICON PADA WARGA DUSUN KARANGWUNI. Oleh: Odilia Kristiasih Yudi Perbawaningsih.

KIP dan Perubahan Sikap

BAB I PENDAHULUAN. Namun tujuan utama dari terjadinya komunikasi itu ialah penyampaian. pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Ayumi Rizkana / Yudi Perbawaningsih

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli

Regina Bellanandra / Yudi Perbawaningsih. Abstrak

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

KOMUNIKASI PERSUASIF AGEN ASURANSI DALAM MEREKRUT CALON AGEN ASURANSI

Perkembangan Sepanjang Hayat

berikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam Epic model.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Persuasi dilakukan secara rasional dan secara emosional Secara rasional : Komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi.

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. hingga sang manusia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Kebutuhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih

PEMASARAN DAN STRATEGI PERSONAL SELLING

MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kinerja adalah ukuran dari hasil pekerjaan yang telah dilakukan

SOURCE AND MESSAGE FACTORS IN PERSUASION K O M U N I K A S I P E R S U A S I F P E R T E M U A N 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan yang terjadi, maka perusahaan mulai mencari

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok - edit

BAB IV PENUTUP. b. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi audience maka. faktor yang paling berpengaruh adalah kredibilitas persuader, tingkat

BAB II KERANGKA TEORITIS. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan formal merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I

Modul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 1. Sikap. Fakultas PSIKOLOGI. Filino Firmansyah M. Psi. Program Studi Psikologi

ACCOUNT MANAGEMENT. Basic Selling Skills dan Negosiasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

Sikap dan Perilaku. Rahmawati Z

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Contoh peran pendidikan yang nyata bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung terus menerus berpotensi menimbulkan kecemasan. Dampak yang sangat merugikan

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti, keterampilan dan kepintaran secara intelektual, emosional dan

merasa perlu untuk menawar kembali

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

PROSES PENGOLAHAN PESAN PERSUASI DAN EFEK PERUBAHAN SIKAP PADA KONSUMEN RAMAYANA DEPARTMENT STORE YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012).

Proses dan efek Media

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TIPS-TIPS MENJADI MARKETING. Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. dan menggunakan produk yang dibutuhkannya. Salah satu cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy)

PSIKOLOGI SOSIAL PERSUASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kesepian atau loneliness didefinisikan sebagai perasaan kehilangan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktivitas sehari-hari kita sering menjumpai iklan dan berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. tindakan komunikasi yang dilakukan dalam penelitian ini. Fungsi komunikasi. seperti yang diharapkan oleh komunikator.

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah

Kesadaran yang telah dimiliki atas produk yang diiklankan. Khalayak Sasaran. Tekanan pada perhatian, waktu dan sumberdaya

PEMBELAJARAN MENULIS. oleh Isah Cahyani Diadaptasi dari berbagai sumber dan hasil diskusi

73 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Perilaku konsumen, riset pasar dan CRM (Customer Relationship Management)

PERBEDAAN KONSEP DIRI NEGATIF ANTARA REMAJA YANG SEKOLAH DAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH. Nurul Uliyah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

BAB I PENDAHULUAN. adalah Sekolah Dasar (SD). SD merupakan jenjang pendidikan setelah taman kanakkanak

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah adalah pendidikan yang dijalankan setelah selesai

Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM HP : Lucky B Pangau.

Pertemuan PEMBENTUKAN SIKAP. Mei 2013-YDI

BAB I PENDAHULUAN. hingga perguruan tiggi termasuk di dalamnya studi akademis dan umum, program

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan global semakin ketat, sejalan dengan telah berlangsungnya

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan

Sifat dan Bentuk Karangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. keseluruhan sistem pemasaran. sebelum dan sesudah kegiatan itu berjalan.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, tampaknya persaingan bisnis di antara

SELAMAT BELAJAR BERSAMA SAYA

Prinsip Dakwah via Media Sosial

Membangun Strategi Komunikasi Efektif Antar-Aparatur Penegak Hukum. Rudi Sukandar, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu sumber daya manusia, maka bidang pendidikan. seharusnya bergerak lebih agresif dan inovatif dalam menggali dan

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persuasi 2.1.1 Definisi persuasi Menurut pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), persuasi adalah sebuah ajakan yang dilakuakan pada seseorang dengan memberikan alasan dan prospek baik yang dapat meyakinkannya; sebuah bujukan halus; karangan yg bertujuan membuktikan pendapat. Sejalan juga dengan yang tertulis dalam kamus besar psikologi APA Dictionary of Psychology (2006) persuasi adalah usaha aktif dari seseorang untuk mengubah sikap orang lain, keyakinan, atau emosi yang terhubung dengan isu, konsep seeorang, atau objek. Definisi ini didukung juga dalam Myers (2008) yang mendefinisikan persuasi merupakan proses penyampaian pesan yang dapat mengubah keyakinan, perilaku, atau perilaku seseorang. Conger (1998) mengatakan bahwa persuasi merupakan negosiasi dan proses belajar yang mana si persuader mengarahkan individu ke suatu penyelesaian masalah. Dalam persuasi terdapat dua model didalamnya, namun salah satunya adalah Elaboration-Likelihood Model (ELM). Petty dan Cacciopo (1986) mengatakan bahwa ELM merupakan pola yang berasumsi bahwa individu termotivasi karena alasan sosial untuk menahan sikap benar. ELM memiliki dua arah dalam persuasi yaitu peripheral route to persuasion dan central route to persuasion. Dengan central route to persuasion yang berarti akan berfokus pada isi informasi, yang artinya memerlukan keahlian agar informasi tersebut dapat dipahami orang lain. Proses central-route to persuasion menurut Petty dan Cacciopo (1986) adalah persuasi yang memerlukan pendengar untuk berpikir lebih dan cenderung mendominasi dalam high-elaboration, melibatkan pengawasan komunikasi persuasif untuk menentukan manfaat argumen. Dengan kondisi tersebut, respon kognitif seseorang ke pesan menentukan hasil persuasinya. 2.1.2 Faktor persuasi yang efektif Conger (1998) mengemukakan bahwa persuader akan dapat lebih efektif ketika mereka dapat mengembangkan kredibilitasnya, merancang kerangka untuk kepentingan

bersama, memperkuat posisi mereka, dan terhubung secara emosional pada pendengar mereka. Berkaitan dengan keempat hal tersebut, De Janasz, Dowd, dan Schneider (2002) memberikan penjelasan lebih mendalam, yaitu: 1. Establish credibility Untuk menjadi persuasif, pendengar harus merasa persuader kredibel, persuader harus dapat menguasi mengenai hal yang akan disampaikannya dan dapat menyajikannya dengan baik kepada pendengar, sehingga pendengar akan terdorong untuk mengadaptasi sebuah sudut pandang. Menurut Reardon (1991) kredibilitas berasal dari empat karakteristik pribadi, yaitu: a) Expertise Diperoleh melalui pengembangan pemahaman atau pengetahuan dasar tentang materi yang akan disampaikan kepada orang lain. b) Trustworthiness Hal ini dapat diperoleh dengan hubungan interpersonal persuader dengan orang lain dan hubungan secara professional yang dimana dalam hubungan tersebut adanya pengakuan bahwa persuader tersebut konsisten; reliabel; dan teliti, c) Composure Dapat diperoleh dengan berlatih dan memiliki rencana dengan materi yang akan disampaikan sehingga dapat meingkatkan kepercayaan diri dan tidak gugup, dan d) Appereance mengacu pada penilaian subjektif orang lain yang memperhatikan penampilan; perilaku; dan gerak-gerik persuader. 2. Framing for common ground persuader yang efektif dapat mengembangkan kerangka kerja, atau rencana kerja tentang bagaimana cara melaksanakan pekerjaannya yang dapat menggambarkan posisi mereka dalam cara mengidentifikasikan kesamaan dengan pendengar. Namun terdapat tiga hal yang saling berhubungan dalam merangkai kerangka kerja menurut Sussman (1999), yaitu: a) persuader menyediakan perspektif lain yang mungkin orang lain dapat pertimbangkan.

b) Memberikan pemikiran yang terbuka mengenai alternatif lain yang mungkin dapat dibandingkan c) Membuat truktur yang rasional untuk keputusan yang mungkin dibuat. 3. Reinforce with logic and reasoning mempresentasikan sesuatu dengan menarik bukti adalah cara yang sangat efektif dalam persuasi. Gairah dan emosi sangat penting dalam melakukan persuasi, akan tetapi fakta dan data dapat membuat perbedaan antara dukungan yang diberikan pendengar terhadap argument persuader (Andrew, 1998). 4. Establish an emotional connection Logika memang penting dalam melakukan persuasi, namun untuk dapat menangkap perasaan, nilai, kebutuhan, ego, atau gairah yang ditunjukkan oleh orang lain juga hal yang penting. Berdasarkan teori yang telah dijelaskan diatas, persuader dan pendengarnya dapat lebih bekerja sama dan merumuskan solusi untuk kepentingan bersama. Dengan begitu, sales-marketing akan dapat baik dalam melaksanakan tugasnya. Mereka dan kliennya pun akan mendapatkan jalan solusi yang saling menguntungkan. 2.2 Kinerja 2.2.1 Definisi kinerja Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Kinerja juga memiliki kriteria yang jelas, hal ini bermanfaat agar dapat membedakan antara kinerja yang baik dan buruk. Dikatakan dalam Spector (2008) kriteria kinerja adalah suatu standard yang dapat memungkinkan kita untuk menilai segala hal termasuk orang yang terkait dalam pekerjaan tersebut. 2.2.2 Faktor yang memengaruhi kinerja Setiap individu memiliki dorongan dalam diri yang berbeda dalam bekerja. Tertulis dalam Blanchard dan Tacker (2004) terdapat 3 faktor yang dapat memengaruhi kinerja, yaitu:

a) Motivation Alas dan Kumpikaite (2009) menyatakan bahwa motivasi dapat menjadi sebuah arah, fokus, dan jumlah usaha yang dikeluarkan oleh individu dalam mencapai hasil yang spesifik. b) Knowledge, Skill, and Attitude Merupakan faktor dalam diri seseorang mencakup pengetahuannya terhadap tanggung jawab yang dipegang, kemampuan dalam menyajikan hal yang terkait pekerjaannya, dan perilakunya pada saat bekerja. c) Environment Merupakan faktor eksternal dari individ. Hal ini bergantung pada lingkungan tempat individu tersebut bekerja. 2.3 Dewasa Muda Berdasarkan teori kognitif Piaget (dalam Santrock, 2008) tahapan perkembangan manusia yang keempat, yaitu pada umur 11 dan seterusnya ialah formal operational stage, maksudnya adalah dalam tahapan ini individu memasuki tahapan yang meliputi pengalaman yang konkrit, dapat berpikir lebih abstrak, dan dapat berpikir lebih sistematik mengenai pemecahan masalah. Pendapat yang hampir serupa juga diungkapkan Erikson (dalam Lahey, 2008) bahwa tahapan dewasa muda yang berkisar antara umur 17 hingga 45 tahun, individu memiliki tantangan mengenai relasi mereka terhadap orang lain untuk itu beliau menyebutnya intimacy versus isolation. Levinson (dalam Lahey, 2008) menambahkan bahwa dewasa muda bermula pada umur 17 hingga 22 dan akan berakhir berkisar pada umur 28, dalam periode tersebut individu sedang dalam proses pembentuk perilaku dalam bekerja dan hidup secara mandiri. Hal ini sejalan dengan misi yang diberikan kepada sales-marketing, mereka tidak hanya menjual barang atau jasa namun juga menjaga hubungan baik dengan konsumen, dapat memahami kebutuhan orang lain, dan dapat memecahkan masalah dengan baik serta tersistematis.

2.4 Kerangka Berpikir Sales-marketing merupakan individu yang terdepan pada saat menghadapi konsumen. Mereka menjadi penentu keberhasilan negosiasi yang akan dilakukan konsumen. Pada saat melakukan negosiasi, mereka harus memiliki kemampuan komunikasi persuasi yang baik agar konsumen mau untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Keberhasilan dari komunikasi persuasi yang dilakukan tersebut akan menghasilkan penilaian kerja yang baik pula. Dengan begitu, mereka dianggap kompeten dalam pekerjaannya sehingga kontrak kerja yang mereka sepakati dengan perusahaan akan terus dapat dibangun. Namun sebaliknya jika kemampuan komunikasi persuasi mereka tidak baik, negosiasi yang dilakukan pun akan sulit untuk mencapai garis sepakat dengan konsumen. Hal ini akan membuat kinerja mereka dianggap tidak bagus serta mereka pun dianggap kurang kompeten dalam bidang tersebut. Dikarenakan penilaian kerja mereka buruk dan dianggap tidak kompeten maka perusahaan pun menilai kontrak kerja yang disepakati tidak ada untungnya untuk dilanjutkan. Kemampuan Persuasi Persuasi (+) Persuasi (-) Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Kinerja (+) Kinerja (-) Kontrak Kerja Dilanjutkan Kontrak Kerja Diputus Kemampuan persuasi melibatkan dua orang yang saling memberikan tanggapan pada suatu pembahasan. Tujuan dari digunakannya persuasi adalah untuk dapat membujuk orang dengan memengaruhi atau mengubah cara berpikir, keyakinan, atau ideology seseorang. Cara tersebutlah yang digunakan para sales-marketing ketika sedang melakukan pendekatan kepada pendengarnya. Kemampuan persuasi adalah kemampuan yang wajib untuk dimiliki seorang sales-marketing untuk dapat menjual barang atau jasa yang ditawarkannya. Dikarenakan kemampuan persuasi dapat bermanfaat bagi sales-marketing untuk dapat menjual barang atau jasanya, maka peneliti berasumsi bahwa kemampuan persuasi memiliki hubungan dengan kinerja

sales-marketing. Dengan asumsi tersebut, akan berdampak pada kontrak kerja yang dilanjutkan jika persuasi bernilai positif memiliki hubungan dengan kinerja yang bernilai positif juga.