TINDAK TUTUR BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS DI KABUPATEN SAMBAS

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

OLEH: SURAHMAT NPM:

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK USIA EMPAT- -ENAM TAHUN DESA GENTING PULUR KECAMATAN JEMAJA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

TINDAK TUTUR PERLOKUSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI SMK NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF OLEH USTAD MUHAMMAD NUR MAULANA DALAM ISLAM ITU INDAH PROGRAM TRANS TV SKRIPSI

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

Laurentia Widya Kristiyanti Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK) Oleh : NOVALINA SIAGIAN NIM ABSTRAK

TINDAK TUTUR DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR PADA TAMAN KANAK-KANAK DHARMA WANITA KELURAHAN WAPUNTO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA (KAJIAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL HATI SINDEN

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

TINDAK TUTUR PEMBELI DENGAN PENJUAL SAYURAN DI PASAR SRENGAT KABUPATEN BLITAR

ANALISIS BENTUK-BENTUK DIKSI DIALEK MELAYU MASYARAKAT KELURAHAN TANJUNG UNGGAT KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

ANALISIS DIEKSIS PADA BAHASA MELAYU DIALEK SELIMBAU KABUPATEN KAPUAS HULU (KAJIAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra karena di dalamnya terdapat media untuk berinteraksi antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR PERLOKUSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI SMK NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) TINDAK TUTUR ASERTIF PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TEMPEL RAJABASA DAN IMPLIKASINYA.

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI. Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA IKLAN BERBAHASA INDONESIA PADA RADIO MERCY FM TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA BAK TRUK SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR PRAGMATIK

KAJIAN PRAGMATIK PERCAKAPAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA ADVENT BALIKPAPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah penerima informasi atau berita dari segala informasi

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 11 No. 2 (2016) 21 31

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII C DI KELAS VIII C SMPN 26 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA MASYARAKAT DESA PULAU BATANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA

TINDAK TUTUR PEDAGANG MAKANAN KAKI LIMA DI PASAR RAYA KOTA PADANG (STUDI KASUS PEDAGANG MAKANAN IBU ERI)

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

TINDAK TUTUR PUJIAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI PKBM AL-ISLAMIYAH DESA AWAR-AWAR KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

Transkripsi:

TINDAK TUTUR BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS DI KABUPATEN SAMBAS Muhammad Zikri Wiguna Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Pontianak Jalan Ampera Nomor 88 Telp. (0561)748219 Fax. (0561) 6589855 Pontianak e-mail: Zeskarind.zack@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan analisis tindak tutur bahasa Melayu dialek Sambas. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik analisis data menggunakan teknik interaktif. Hasil penelitian menunjukkan ada tuturan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam bentuk kalimat tuturan menyatakan, melaporkan, membanggakan, dan mengeluh. Bentuk data tindak tutur perlokusi ini memiliki efek atau pengaruh bagi mitra tuturnya. Kata Kunci: tindak tutur, bahasa Melayu, dialek Sambas. Abstract The purpose of this study was to describe the analysis of Malay language speech act and Sambas dialect. The method used descriptive qualitative. Data were analyzed using interactive model. The results showed that there locution, illocution, and perlocution speech act in form of speech sentence stating, reporting, boasting, and complaining. The form of Perlocution Speech act has effect or influence to the speech partner. Keywords: speech act, Malay language, Sambas dialect. PENDAHULUAN Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan. Karena setiap manusia membutuhkan dan menggunakan bahasa dalam berinteraksi dengan sesamanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia secara menyeluruh, baik dalam kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan agama. Bahasa juga merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain, agar orang lain tersebut mengerti serta dapat memahami apa yang sebenarnya kita inginkan. Kenyataan ini bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan masyarakat, keluarga, pasar, tempat kerja, maupun lingkungan pendidikan, seseorang selalu mempergunakan bahasa dalam berkomunikasi. Saat berkomunikasi dapat dilaksanakan secara lisan maupun tulisan. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (1994: 1) bahwa bahasa 273

Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 5, No. 2, Desember 2016 adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Oleh karena itu, keberadaan bahasa menjadi sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa. Masyarakat bahasa adalah mereka yang menggunakan bahasa yang sama. Jadi, kalau disebut masyarakat bahasa Indonesia adalah semua orang yang memiliki dan menggunakan bahasa Indonesia, dan yang termasuk anggota masyarakat bahasa Melayu dialek Sambas adalah masyarakat yang memiliki dan menggunakan bahasa Melayu dialek Sambas. Dengan demikian, banyak orang Indonesia yang menjadi lebih dari satu anggota masyarakat bahasa, karena di samping masyarakat tersebut sebagai orang Indonesia, juga menjadi pemilik dan pengguna bahasa daerahnya. Bahasa Melayu Dialek Sambas (BMDS) merupakan satu diantara bahasa daerah yang terdapat di Indonesia. Bahasa ini tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Luas Kabupaten Sambas 6.394,70 km 2 atau sekitar 4,36 % dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat (BPS, 2012). Jumlah penduduk Kabupaten Sambas sekitar 505.444 jiwa yang mendiami 19 Kecamatan di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat (BPS, 2012). Penelitian tentang tindak tutur sudah banyak dilakukan. Diantaranya adalah Analisis Tindak Tutur Bahasa Dayak Bidayuh Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang (2014) oleh Tranmiati, Tindak Tutur Direktif Bahasa Melayu Dialek Putussibau (2014) oleh Apriansyah, Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel 5 cm Karya Donni Dhirgantoro (2014) oleh Frionika Deran Caroda, Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Bumi Karya Tere Liye (2014) oleh Defi Jamriyani. Namun semua penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan tindak tutur direktif dan bukan mengenai BMDS, sedangkan penelitian yang menekankan terhadap penggunaan Tindak Tutur BMDS belum pernah dilakukan. Berangkat dari uraian latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mendapatkan kejelasan secara objektif tentang bentuk tindak tutur lokusi bahasa Melayu dialek Sambas di kabupaten Sambas; (2) Untuk mendapatkan kejelasan secara objektif tentang bentuk tindak tutur ilokusi bahasa Melayu dialek Sambas 274

di kabupaten Sambas; dan (3) Untuk mendapatkan kejelasan secara objektif tentang bentuk tindak tutur perlokusi bahasa Melayu dialek Sambas di kabupaten Sambas. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini masyarakat Melayu di kabupaten Sambas. Data dalam penelitian ini berupa data lisan yang diperoleh dari percakapan masyarakat Melayu dialek Sambas. Teknik analisis data menggunakan teknik model interaktif. Data lisan yang dikumpulkan lalu ditranskipsikan dan di analisis berdasarkan tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis data mengenai tindak tutur BMDS yang terdapat di Kabupaten Sambas yang meliputi: (1) tindak tutur lokusi, tindak tutur ini dianalisis berdasarkan makna tuturan yang menyatakan sesuatu; (2) tindak tutur ilokusi, tindak tutur ini dianalisis berdasarkan makna tuturan yang dituturkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang dimakud petutur; dan (3) tindak tutur perlokusi tindak tutur ini dianalisis berdasarkan makna tuturan yang dituturkan penutur kepada mitra tuturnya memiliki efek atau pengaruh bagi lawan tuturnya. Tahapan yang ditempuh peneliti dalam menganalisis data penelitian ini meliputi: (1) Memilah-milah data dari rekaman; (2) Mengubah bahasa lisan ke bahasa tulis; (3) Mentranskripsikan data atau tuturan bahasa Melayu Dialek Sambas ke dalam Bahasa Indonesia; (4) Mengelompokkan data yang sesuai dengan fokus penelitian; (5) Menganalisis data yang telah dikelompokkan; dan (6) Penarikan kesimpulan dari seluruh data yang telah dianalisis. Bentuk Tuturan Lokusi Bahasa Melayu Dialek Sambas Tindak tutur lokusi pada bahasa Melayu Dialek Sambas di Kabupaten Sambas yaitu tuturan untuk menyatakan sesuatu dan menginformasikan sesuatu dalam bentuk kata, frasa, dan kalimat sesuai dengan makna yang dikandung dalam kata, frasa, dan kalimat itu. Data tindak tutur lokusi ini ada dua belas yang 275

Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 5, No. 2, Desember 2016 terkandung makna lokusi. Pada tindak tutur lokusi ada beberapa data yang terdapat jenis tindak tutur asertif. Tindak tutur asertif yaitu bentuk tuturan yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang diungkapkan misalnya, menyatakan, menyarankan, mengeluh,membanggakan, dan melaporkan. Data tuturan lokusi ini ada dua belas data, bentuk tuturan ini bisa dilihat pada contoh data berikut ini. Data tuturan lokusi bahasa dialek Melayu Sambas yang berbentuk kalimat menyatakan Kalimat tuturan yang berupa menyatakan dalam bahasa Melayu dialek Sambas dapat dilihat pada data berikut ini. Penutur : nak kemane kitak yak? Mitra tutur : nak ke Sungai Baru. Paggi dah kakde! Penutur : eh indak aku, sape juak nak ku paggek di sinun dak, jalan jahat agek e, bensin mahal musim raye tok e! Mitra tutur : aoklah pun gayye, kamek ajak yang paggi. Artinya: Penutur : mau pergi ke mana kalian? Mitra tutur : mau ke Sungai Baru. Ayo pergi kakde (panggilan anak nomor tiga) Penutur : aku tidak mau, siapa juga yang akan aku kunjungi di sana, jalan jelek lagi, bensin mahal musim lebaran ini. Mitra tutur : baiklah kalau begitu, kami saja yang pergi. Situasi tuturan: Peristiwa tutur terjadi di ruang tamu pada pagi hari, di saat si petutur yang mau pergi ke sungai baru. Kalimat tuturan tersebut merupakan tindak tutur lokusi dalam bentuk kalimat pernyataan yang tertanda pada kalimat lingual bensin mahal musim lebaran ini makna lokusi pada tuturan kalimat tersebut hanya menyatakan bahwa bensin mahal musim lebaran, tuturan tersebut tidak memiliki maksud lain atau mempengaruhi mitra si penutur tetapi si penutur hanya menyampaikan kenyataan 276

yang sebenarnya. Dari kalimat tuturanpernyataan yang diujarkan oleh si penutur yang tidak menerima ajakan mitra tuturnya yang mengajak dirinya pergi kesungai baru. Kalimat tuturan yang dituturkan penutur yang menyatakan bensin mahal musim lebaran, merupakan jenis tuturan asertif. Bentuk Tuturan Ilokusi Bahasa Melayu Dialek Sambas Berdasarkan tuturan dalam kehidupan masyarakat Melayu Sambas, ada memiliki makna ilokusi (memerintah) dalam kehidupan sehari-hari. Selain memiliki makna ilokusi atau memerintah data tersebut juga memiliki makna tuturan asertif yang berupa kalimat menyatakan, membanggakan, mengeluh dan melaporkan. Tindak tutur ilokusi ini ada memiliki sepuluh data tuturan. Hal ini dapatdilihat pada kalimat tuturan bahasa Melayu dialek Sambas berikut ini. Data tuturan ilokusi bahasa Melayu dialek Sambas yang berbentuk kalimat menyatakan Data tuturan kalimat ilokusi yang berbentuk kalimat menyatakan dapat dilihat pada contoh berikut ini: Mitra tutur : dah basar, dah dare. Keraje dah bassarlah die....daan tau keraje ye we, babbal-babbal inyan....kapakngajare eng. Penutur : kak ade teh es ke kak? Mitra tutur : ade, Ayu teh es siggek! Artinya: Mitra tutur : sudah besar, sudah gadis. Kerja, sudah besarlah dia. Tidak tau kerja dia itu, tidak masuk ajar benar. Letih mengajarinya. Penutur : kak ada teh es kah kak? Mitra tutur : ada. Ayu teh es satu! Situasi tuturan: tuturan terjadi di sebuah pasar. tepatnya di sebuah warung yang menjual makanan dan minuman. 277

Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 5, No. 2, Desember 2016 Tuturan pada kalimat data tersebut mengandung makna ilokusi (memerintah) secara tidak langsung si penutur memerintah kepada mitra tutur untuk membuatkannya segelas teh es tanpa harus di suruh secara langsung. Data tersebut dapat di lihat pada kata kak ada teh es ke kak? Maksud si penutur kepada mitra tutur adalah ingin memesan teh es. Mitra tutur langsung mengerti bahwa sipenutur ingin memesan teh es dengan tuturannya tersebut. Bentuk Tuturan Perlokusi Bahasa Melayu Dialek Sambas Berdasarkan tuturan dalam kehidupan Masyarakat Melayu Dialek Sambas di Kabupaten Sambas, ada memiliki makna perlokusi (efek/pengaruh) dalam kehidupan sehari-hari. Selain memiliki makna perlokusi atau memberi efek atau pengaruh data tersebut juga memiliki makna tuturan asertif yang berupa kalimat menyatakan, melaporkan, membanggakan dan mengeluh. Hal ini dapat dilihat pada data tuturan berikut ini. Data tuturan perlokusi bahasa Melayu dialek Sambas yang berbentuk kalimat menyatakan Data tuturan perlokusi yang berbentuk kalimat menyatakan dapat dilihat pada contoh berikut ini: Penutur : bagus gillak suaremu la la nyanyi. Mitra tutur : bagus, baguslah. Penutur : bagus usahnak nyanyi! Mitra tutur : ngape udek? Penutur : sakit telinge,,, aaaaaakkkk artinya: Penutur Mitra tutur Penutur Mitra tutur Penutur : bagus benar suara mu la la bernyanyi. : bagus, baguslah. : bagus jangan nyanyi! : kenapa memangnya? : sakit telinga,,aaaaakkkk 278

situasi tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah saat kakak adik sedang bercanda gurau. mereka menyindir adiknya yang bernama ela yang sedang bernyanyi. Tuturan pada data kalimat tersebut memiliki makna perlokusi dalam bentuk kalimat pernyataan. Tuturan kalimat yang diujarkan si penutur yang mengandung perlokusi dengan bentuk kalimat menyatakan tertanda pada kalimat tuturan bagus benar suara mu la la bernyanyi.. Makna pada tuturan tersebut adalah si penutur mengatakan kepada mitra tuturnya bahwa sang mitra tutur suaranya jelek jadi jangan bernyanyi. Berdasarkan jenis tindak tutur tuturan yang diutarakan oleh penutur termasuk jenis tuturan asertif menyatakan. Tindak Tutur Lokusi Peristiwa tindak tutur pada bahasa Melayu dialek Sambas di Kabupaten Sambas. Tindak tutur lokusi ini dipengaruhi oleh situasi tutur yang melatar belakangi tuturan tersebut serta lingkungan dan perasaan penutur dan mitra tuturnya pada saat tuturan terjadi. Oleh sebab itu pragmatik tuturan yang seperti ini sangat ditentukan oleh konteks tuturannya. Berdasarkan data yang terkumpul, ada dua belas tuturan tindak tutur lokusi dalam bentuk kalimat tuturan menyatakan, melaporkan, membanggakan, dan mengeluh. Bentuk tuturan lokusi tersebut adalah bentuk tindak tutur yang dilakukan oleh penutur yang ditujukan kepada mitra tuturnya merupakan tindakan atau ekspresi di dalam ujaran penutur untuk menunjukkan perasaan mengeluh, membanggakan, melaporkan, dan menyatakan. Tuturan mengeluh pada tindak tutur lokusi menunjukkan rasa beban kehidupan penutur seperti rasa letih, bosan, dan rasa kesal dalam menghadapi beban kehidupan yang dialaminya.tuturan membanggakan menunjukkan rasa senang dan rasa salut dengan hal yang disenangi atau sesuatu yang dibanggakan oleh penutur. Tuturan melaporkan yang diujarkan penutur kepada mitra tuturnya untuk menginformasikan atau memberitahu hal atau sesuatu yang sedang dilakukannya.. Tuturan menyatakan yang diujarkan oleh penutur untuk mengemukakan atau mengatakan sesuatu yang ditemukan atau yang dilakukannya. 279

Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 5, No. 2, Desember 2016 Tindak Tutur Ilokusi Peristiwa tindak tutur ilokusi pada bahasa Melayu dialek Sambas di Kabupaten Sambas terdapat sepuluh data tuturan. Bentuk tindak tutur ilokusi ini adalah bentuk tuturan yang dilakukan oleh sipenutur dengan maksud agar mitra tuturnya melakukan tindakan sesuai dengan apa yang diinginkan si penutur yang bisa dikatakan dengan kalimat perintah secara tidak langsung. Bentuk tindak tutur ilokusi tersebut berbentuk kalimat ujaran menyatakan, melaporkan, membanggakan, dan mengeluh. Ujaran menyatakan yang diujarkan oleh penutur kepada mitra tuturnya ingin mengemukakan apa yang diinginkan dalam ujaran yang diujarkan penutur secara tidak langsung memerintah mitra tuturnya. Tindak tutur ilokusi melaporkan yang dituturkan oleh si penutur kepada mitra tuturnya dalam bentuk menginformasikan dalam tuturan tersebut juga mempunyai maksud lain yaitu memerintah mitra tuturnya sesuai dengan sesuatu yang dikehendakinya. Pada tuturan ilokusi membanggakan yang diujarkan penutur kepada mitra tuturnya juga bukan hanya membanggakan tetapi juga mempunyai maksud lain yaitu memerintah yang dimaksud dengan makna tindak tutur ilokusi. Tuturan mengeluh yang diujarkan oleh penutur kepada mitra tuturnya menyatakan rasa sakit dan rasa letih tersebut pada ujaran yang dituturkan oleh penutur memilikimaksud lain yaitu memerintah mitra tuturnya. Tindak tutur ilokusi yang dituturkan tersebut berdasarkan situasi dan konteks tuturan. Tindak Tutur Perlokusi Berdasarkan hasil penelitian ada terdapat tindak tutur perlokusi. Data tindak tutur perlokusi tersebut ada tiga belas data dalam bentuk kalimat menyatakan, laporan, membanggakan, dan mengeluh. Bentuk data tindak tutur perlokusi ini memiliki efek atau pengaruh bagi mitra tuturnya. Bentuk kalimat ujaran menyatakan yang diujarkan penutur kepada mitra tuturnya menunjukkan sesuatu yang telah dilakukannya. Kalimat tuturan laporan yang diujarkan oleh penutur kepada mitra tuturnya menginformasikan hal yang terjadi di masyarakat tersebut. Dan informasi yang disampaikan oleh penutur tersebut memiliki efek dari mitra tutrnya yaitu merasa takut, menyesal, senang, 280

panik dan kasian. Kalimat tuturan membanggakan yang diujarkan oleh penutur menunjukkan ekspresi senang penutur. Sedangkan kalimat tuturan mengeluh yang dituturkan penutur kepada mitra tuturnya menunjukkan rasa sedih, kesal, lelah yang dialami penutur. SIMPULAN Berdasarkan pada hasil analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Bentuk tindak tutur lokusi bahasa Melayu dialek Sambas di Kabupaten Sambas terdapat dua puluh tuturan, bentuk tindak tutur lokusi tersebut adalah bentuk tindak tutur yang dilakukan oleh penutur yang ditujukan kepada mitra tutur merupakan tindakan atau ekspresi di dalam ujaran penutur sesuai dengan situasi dan konteks tuturan pada saat tuturan berlangsung; (2) Bentuk tindak tutur ilokusi bahasa Melayu dialek Sambas di Kabupaten Sambas terdapat dua puluh tuturan. Bentuk ujaran tindak tutur ilokusi bahasa Melayu dialek Sambas merupakan bentuk ujaran yang dituturkan oleh penutur atau masyarakat Melayu Sambas tersebut mengandung maksud dari ujaran yang dituturkannya dalam bentuk kalimat perintah yang disampaikan oleh penutur kepada mitra tuturnya secara tidak langsung berdasarkan situasi dan konteks tuturan yang ada dilingkungannya; dan (3) Bentuk tindak tutur perlokusi bahasa Melayu dialek Sambas di Kabupaten Sambas terdapat dua puluh data tuturan. Bentuk ujaran tindak perlokusi yang dituturkan oleh masyarakat Melayu dialek Sambas di Kabupaten Sambas memiliki daya pengaruh atau efek yang dihasilkan dari tuturan yang dituturkan oleh si penutur terhadap mitra tuturnya yang dapat membuat mitra tuturnya kasian, marah, iri, dan sedih. DAFTAR PUSTAKA Arianto, A. 2014. Idiom Bahasa Melayu Dialek Sambas Desa Tekarang Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. IKIP PGRI Pontianak. Pontianak. Chaer, A. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, A. & Leoni A. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta: PT. Rieneka Cipta. 281

Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 5, No. 2, Desember 2016 Darmadi, H. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta. Keraf, G. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa Indah. Lubis, H. J. 2010. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Mataram: Raja Pers. Moleong, L. J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Novianti, E. 2013. Tindak Tutur Direktif dalam Bahasa Melayu; Dialek Sambas.Pontianak: Stain Pontianak Pres. Pustaka P. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Media Pustaka Phoenix. Rahardi, K. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Rahardi, K. 2009. Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga. Rohmadi, M. 2010. Pragmatik: Teori dan Analisis. Surakarta: Erlangga. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D). Bandung: CV. Alfabeta. Sutopo. 2006. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Tarigan, H. G. 2009. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. Teresina,Y. N. 1993. Korespondensi Surat Menyurat Lengkap. Surabaya: Apollo. Wijana & Rohmadi, M. (2009) Analisis Wacana Pragmatik. Surakarta: Yuma Pustaka. Yule, G. 2014. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Zuldafrial & Lahir, M. 2011. Penelitian Kualitatif. Surakarta: Yuma Pustaka. 282