BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persea america sinonim dengan P.gratissima Gaertin atau P.drymifolia Schlect

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak canola telah dipopulerkan beberapa ribu tahun yang lalu, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi

BAB I PENDAHULUAN. Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Meksiko Selatan, Amerika Tengah, dan benua Amerika yang beriklim tropis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lobak mulai dikenal bangsa China sekitar tahun 500 SM. Lobak sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut sejarahnya, tanaman anggur diduga sudah ada sejak zaman

BAB II LANDASAN TEORI

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi (Materia Medika Indonesia, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kacang hijau (Phaseolus radiatusl.) merupakan salah satu komoditas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. luas. Ketebalan kulit bervariasi di berbagai bagian tubuh. Sel-sel kulit yang paling

TINJAUAN PUSTAKA. bagian yang bersentuhan langsung dengan lingkungan, Fungsi utama kulit adalah

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. batang, benang sari kuning kehijauan, kelopak hijau, mahkota lonjong berwarna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenis yang dikenal saat ini. Strawberry yang dibudidayakan sekarang ini

Proses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk berupa spiral pada

BAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. massa tubuh dan yang memungkinkan tubuh untuk berinteraksi dengan

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Wasitaatmadja, 1997). Ketebalan kulit berbeda-beda untuk tiap individu,

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terkena polusi dan zat zat yang terdapat di lingkungan kita. Kulit merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh sinar UV atau disebut photoaging pada kulit atau produk yang dapat

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang

KULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh.

Triple Stemcell kombinasi stemcell tanaman yang berasal dari : 1. Sel induk apel (apple stemcell), 2. Sel induk anggur (grape stemcell) dan 3.

Struktur Anatomi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatomi Kulit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. xerosis yang akan menyebabkan berkurangnya elastisitas kulit sehingga lapisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diduga berasal dari Amerika Selatan. Pada waktu bangsa Spanyol menduduki

BAB I PENDAHULUAN. laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki dapat jatuh dan bertekuk lutut di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang, umurnya dapat mencapai 600 tahun. Satu pohon zaitun bisa

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Sebagai pelindung utama tubuh dari kerusakan fisika, kimia dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bila dulu scrubbing hanya dapat dilakukan sekali-sekali saja, namun, zaman sudah mulai berubah. Sehingga scrubbing dapat dilakukan kapan saja,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

Lampiran 1. Hasil analisis kandungan asam lemak dari minyak alpukat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Buah tomat (Solanum lycopersicum) berasal dari Amerika tropis, ditanam

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Munculnya kerutan halus pada wajah, timbul spot-spot hitam, merupakan ciri-ciri

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini. a. Minyak almond dapat diformulasikan dalam sediaan masker wajah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tarik sendiri, seperti rasa yang lezat, aroma yang khas, serta warna dan bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Habitat asli srikaya berasal dari daerah tropis di Amerika, Karibia,

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina. Menurut laporan, kedelai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan batang menggantung dan kayu berbintik-bintik coklat.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

BAB I PENDAHULUAN. pelindung, maupun pembalut penyumbat (Lachman, dkk., 1994). Salah satu bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organ tubuh (termasuk kulit) secara perlahan untuk memperbaiki atau mengganti

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk Indonesia. Tanaman anggur merupakan tanaman tropis bertipe iklim

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

I. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012).

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Hidrokinon dalam Kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran gas, perlindungan terhadap patogen, dan memiliki fungsi barrier untuk

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:

Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne)

KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan

11/10/2017. Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur MACAM TELUR

Hubungi Kami: LINE : brtcofficial. SMS Pin BB : : 2AF92EE7

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan untuk maksud

PENGERTIAN KOSMETIKA. PENGERTIAN : Sediaan/paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Alpukat (Persea americana Mill) 2.1.1 Asal usul tanaman alpukat Alpukat berasal dari kawasan Amerika Tengah, buah ini ditaman dikawasan tropis dan subtropis, termasuk juga di Indonesia (Budiana, 2013). Persea america sinonim dengan P.gratissima Gaertin atau P.drymifolia Schlect & Cham. Kini dikenal tiga tipe alpukat, yakni tipe Meksiko (Persea drymifolia), tipe Guatemala (Persea guatemalensia) dan tipe Indian Barat (Persea americana) (Sunarjono, 2006). Alpukat yang berkembang di Indonesia kebanyakan berasal dari Amerika Tengah dan sedikit dari Guatemala. Buah ini masuk ke Indonesia sekitar abad ke-18. Sebenarnya masih ada jenis lain yang masuk ke Indonesia yaitu alpukat Mexican. Namun karena jenis ini lebih sesuai untuk ditanam didaerah subtropis (dengan ketinggian di atas 2.000 m dpl), maka pertumbuhannya di Indonesia kurang begitu baik. Hal ini berbeda dengan yang berasal dari Amerika Tengah dan Guatemala. Keduanya sesuai untuk daerah subtropis dan tropis (ketinggian antara 1.000 2000 m dpl) (Indriani dan Suminarsih, 1997). Sampai sekarang berbagai jenis alpukat hasil persilangan tersebar luas diseluruh wilayah Indonesia dengan nama sesuai bahasa setempat. Dalam berbagai media cetak sering dijumpai nama-nama yang berbeda seperti alpukad, alpukat, adpokad, adpokat, advokat dan apokat. Bermacam-macam nama tersebut mempunyai makna yang sama. Berbagai daerah di Indonesia menyebut buah ini dengan nama yang berbeda. Sebagai contoh, di Jawa Barat disebut 4

alpuket atau alpukat, Jawa Timur / Jawa Tengah (alpokat), Batak (buah pokat, jamboopokat), dan Lampung (advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat) (Indriani dan Suminarsih, 1997). Bentuk buah alpukat ada yang lonjong dan ada yang bundar dengan warna kulit buah hijau sampai merah tua. Daging buah umumnya berwarna kuning seperti mentega dan berbiji satu. Daging buah alpukat bertekstur halus, berserat dan tebal (Wirakusumah, 2008). 2.1.2 Klasifikasi alpukat Menurut Rahmawati (2012) dalam taksonomi tumbuhan alpukat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisi Kelas Ordo Family Genus Spesies : Plantae : Angiosperms : Magnolids : Laurales : Lauraceae : Persea : P. americana 2.1.3 Minyak alpukat Sejak zaman dahulu, buah alpukat telah digunakan sebagai bahan untuk perawatan kecantikan. Alpukat merupakan salah satu bahan kosmetik alamiah terbaik. Alpukat memberikan manfaat yang baik terhadap kulit, baik dengan dikonsumsi langsung maupun digunakan pada kulit sebagai perawatan luar, karena buah alpukat mengandung, vitamin, mineral, protein dan minyak tumbuhan yang bermanfaat memberi kelembapan dan menghaluskan kulit. 5

Kandungan zat-zat yang terkandung dalam buah alpukat bermanfaat untuk memberi nutrisi pada kulit serta berfungsi sebagai emolient (Surtiningsih, 2005). Menurut Rahmawati (2012) alpukat yang diproses menjadi minyak dipergunakan sebagai salah bahan dalam industri kosmetika karena minyak alpukat mudah di serap dan mengandung asam lemak tak jenuh yang berdampak positif dalam tubuh. Menurut Finau (2011) kandungan minyak yang terdapat pada buah alpukat per 100 gram pada Tabel 2.1: Tabel 2.1 Kandungan minyak alpukat per 100 gram. Kandungan Vitamin Vitamin A Vitamin B2 Piridoksin Asam pantotenat Asam folat Tiamin HCl Asam askorbat Niasin Kolin Biotin Vitamin E Sumber: (Finau, 2011). Jumlah 370-870 IU 0,08-0,16 mg 0,19-0,26 mg 0,78-1,2 mg 0,022-0,105 mg 0,08-0,125 mg 4,0-13,0 mg 1,05-2,42 mg 12,0-22,2 mg 2,3-4,2 mg 0,8 4,2 IU Di dalam minyak alpukat terdapat sterol yang disebut fitosterol yang memiliki kemampuan daya serap seperti lanolin. Kemampuan minyak alpukat untuk menembus kulit tidak diragukan lagi. Kemampuan penetrasi yang tinggi dari minyak alpukat membuatnya mampu digunakan sebagai bahan alami kosmetik (Human, 1987). Tingginya kandungan lesitin dan fitosterol sangat 6

mudah untuk mengemulsi membuat krim. Perusahaan Selandia Baru dan Amerika Serikat saat ini banyak memproduksi berbagai produk perawatan kulit dengan menggunakan minyak alpukat, seperti krim pelembab, krim wajah dan krim untuk melembutkan kulit (Finau, 2011). 2.1.4 Manfaat Kandungan vitamin dalam minyak alpukat Di dalam minyak alpukat banyak mengandung vitamin-vitamin yang sangat bermanfaat untuk kulit yaitu : 1. Manfaat vitamin A adalah salah satu vitamin yang sangat berperan dalam pembentukan sel-sel kulit dan mampu melembabkan kulit 2. Manfaat vitamin B2 adalah membantu mencegah kerusakan kulit yang disebabkan oleh radikal bebas dan menjaga kulit, kuku, serta rambut agar tetap sehat. 3. Manfaat vitamin B3 (niasin) adalah dapat melindungi dan menjaga kulit agar tetap sehat dan vitamin ini juga memiliki sejumlah sifat antioksidan. 4. Manfaat vitamin B5 (asam pantotenat) adalah menjaga kelembapan kulit dan dapat membantu proses penyembuhan luka. 5. Manfaat vitamin C adalah berperan penting dalam mempertahankan kekebalan tubuh, dapat menjaga keseimbangan kadar minyak agar kulit tidak kering, dan dapat meningkatkan produksi kolagen pada kulit. 6. Manfaat asam folat adalah berperan dalam memperbaiki sel-sel kulit dan dapat membantu meremajakan kulit (Achroni, 2012). 7

2.2 Kosmetik Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono dan Latifah, 2007). Bahan-bahan yang sering digunakan dalam pembuatan kosmetik itu sendiri dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan, bagian tubuh hewan, ataupun sintesis dari keduanya. Bahan-bahan aktif yang sering digunakan dalam industri kosmetik yaitu yang berasal dari tumbuhan dan bahan aktif yang berasal dari hewani (Prianto, 2014). 2.3 Krim Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Isilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika (Ditjen POM, 1995). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa krim mempunyai dua tipe yaitu air dalam minyak (a/m) dan minyak dalam air (m/a). Sifat umum sediaan semi-padat terutama krim adalah mampu melekat pada permukaan tempat 8

pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan ini dicuci atau dihilangkan (Anwar, 2012). 2.3.1 Bahan-bahan dalam krim anti-aging Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan krim anti-aging, yaitu: 1. Asam stearat Asam stearat digunakan dalam formulasi topikal digunakan sebagai zat pengemulsi. Konsentrasi asam stearat yang biasa digunakan dalam formulasi krim berkisar antara 1 20%. Asam stearat dapat larut dalam propilen glikol (Rowe, et al., 2009). 2. Setil alkohol Berbentuk partikel pipih berwarna putih, berfungsi sebagai bahan pengelmusi dan sebagai pengeras krim sehingga mampu meningkatkan konsistensi. Setil alkohol seringkali digunakan dalam sediaan krim karena sifatnya sebagai emolien (Anwar, 2012). 3. Sorbitol Sorbitol sifatnya tidak berbau, putih, kristal, dan bubuk higroskopik. Sorbitol memiliki rasa manis, dingin, dan memiliki sekitar 50 60% dari manisnya sukrosa (Rowe, et al., 2009). 4. Propilen glikol Propilen glikol adalah cairan jernih, tidak berwarna, kental, tidak berbau, dengan rasa manis, agak sangit menyerupai gliserin. Bahan ini dapat berfungsi sebagai pengawet antimikroba, disinfektan, humektan, plasticizer, pelarut, stabilizer, dan pelarut pembantu yang dapat bercampur dengan air (Rowe, et al., 2009). 9

5. Trietanolamin Trietanolamin (TEA) adalah cairan kental jernih, tidak berwarna hingga berwarna kuning pucat yang mempunyai bau agak menyerupai amoniak. TEA digunakan secara luas dalam formulasi bidang farmasi, terutama dalam pembentukan emulsi. TEA jika dicampur dengan asam lemak seperti asam stearat atau asam oleat akan membentuk sabun anionik yang dapat berfungsi sebagai pengemulsi untuk menghasilkan emulsi minyak dalam air yang stabil (Rowe, et al., 2009). 6. Metil paraben Metil paraben digunakan secara luas sebagai pengawet antimikroba dalam formulasi kosmetika, produk makanan, dan bidang farmasi. Khasiat pengawet dari metil paraben juga ditingkatkan dengan penambahan propilen glikol sebanyak 2 5%. Konsentrasi pengawet ini biasa digunakan dalam sediaan topikal berkisar antara 0,02 0,3% (Rowe, et al., 2009). 2.4 Kulit Kulit adalah organ tubuh yang pertama kali terkena polusi oleh zat-zat yang terdapat dilingkungan hidup manusia, termasuk jasad renik (mikroba) yang tumbuh dan hidup dilingkungan sekitar. Kulit merupakan organ yang essensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis kelamin, ras dan lokasi tubuh (Anwar, 2012). 10

Menurut Pearce (2011) kulit mempunyai banyak fungsi, antara lain membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya kadar air dari tubuh dan mempunyai kemampuan ekskretori, sekretori, dan absorpsi. 2.4.1 Anatomi Kulit Secara histologi, kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu lapisan epidermis atau kutikel, lapisan dermis, dan lapisan subkutis. Tidak ada batas yang jelas yang memisahkan antara dermis dan subkutis. Subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan sel-sel yang membetuk jaringan lemak (Anwar, 2012). 1. Lapisan epidermis Lapisan ini terletak paling atas, tahan akan air, tipis dan sebagian besar terdiri dari sel-sel mati. Lapisan ini terdiri dari lima lapisan sel yaitu : 1. Lapisan tanduk ( stratum corneum) Terdiri atas beberapa lapis sel yang pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna, dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, jenis protein yang tidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap bahanbahan kimia. 2. Lapisan jernih (stratum lucidum) Terletak tepat dibawah stratum corneum, merupakan lapisan yang tipis, jernih, mengandung eleidin, sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Antara stratum lucidum dan stratum granulosum terdapat lapisan keratin tipis yang disebut rein s barrier yang tidak bisa ditembus (impermeable). 3. Lapisan berbutir-butir (stratum granulosum) 11

Tersusun oleh sel-sel keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti mengkerut. 4. Lapisan malphigi (stratum spinosum atau malphigi layer) Memiliki sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri. Intinya besar dan oval. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Cairan limfe masih ditemukan mengitari sel-sel dalam lapisan malphigi ini. 5. Lapisan basal (stratum germinativum atau membrane basalis) Lapisan terbawah epidermis. Di dalam stratum germinativum juga terdapat sel-sel melanosit, yaitu sel-sel yang tidak mengalami keratinisasi dan fungsinya hanya membentuk pigmen melanin dan memberikannya kepada sel-sel keratinosit (Tranggono dan Latifah, 2007). 2. Lapisan dermis Merupakan lapisan yang terletak di bawah epidermis. Lapisan ini jauh lebih tebal daripada epidermis, terbentuk oleh jaringan elastis dan fibrosa padat dengan elemen seluler, kelenjar, dan folikel rambut sebagai adneksa kulit (Anwar, 2012). 3. Lapisan subkutis Di bawah dermis terdapat subkutis atau jaringan lemak di bawah kulit. Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan longgar yang berisi sel-sel lemak di dalamnnya (Anwar, 2012). 2.4.2 Jenis Kulit Menurut Noormindhawati (2013), ditinjau dari sudut pandang perawatan kulit terbagi atas lima bagian: 12

1. Kulit normal Merupakan kulit ideal yang sehat, memiliki ph normal, kadar air dan kadar minyak seimbang, tekstur kulit kenyal, halus, lembut, dan pori-pori kulit kecil. 2. Kulit berminyak Merupakan kulit yang memiliki kadar minyak berlebihan dipermukaan kulit sehingga tampak mengkilap, memiliki pori-pori besar, kotor, kusam, dan cenderung mudah berjerawat. 3. Kulit kering Adalah kulit yang tampak kasar, kusam, kulit mudah bersisik, terasa kaku, tidak elastis, dan mudah berkeriput. 4. Kulit kombinasi Merupakan jenis kulit kombinasi antara kulit wajah kering dan berminyak. Pada area T cenderung berminyak, sedangkan kulit di daerah lain cenderung kering atau normal. 5. Kulit sensitif Adalah kulit yang memberikan respons secara berlebihan terhadap kondisi tertentu, misalnya suhu, cuaca, bahan kosmetik atau bahan kimia lainnya yang menyebabkan timbulnya gangguan kulit seperti kulit mudah menjadi iritasi, kulit menjadi lebih tipis, dan sangat sensitif. 2.4.3 Fungsi Kulit Kulit memiliki sejumlah fungsi yang sangat penting bagi tubuh. Berikut ini adalah fungsi-fungsi dari kulit. 13

1. Fungsi perlindungan atau proteksi, yaitu kulit berfungsi melindungi bagian dalam tubuh dari kontak langsung lingkungan luar, misalnya paparan bahan-bahan kimia, paparan sinar matahari, polusi, bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi, serta kerusakan akibat gesekan, tekanan dan tarikan. 2. Mengeluarkan zat-zat tidak berguna sisa metabolisme dari dalam tubuh. 3. Mengatur suhu tubuh. 4. Menyimpan kelebihan lemak. 5. Sebagai indra peraba yang memungkinkan otak merasakan sejumlah rasa, seperti panas, dingin, sakit dan beragam tekstur. 6. Tempat pembuatan vitamin D dengan bantuan sinar matahari. 7. Mencegah terjadinya kehilangan cairan tubuh (Achroni, 2012). 2.5 Penuaan Dini 2.5.1 Definisi Penuaan dini adalah proses penuaan kulit yang lebih cepat dari waktunya, dapat terjadi saat umur memasuki usia 20 30 tahun. Pada usia muda, regenerasi kulit terjadi setiap 28 30 hari regenerasi semakin melambat seiring dengan bertambahnya usia. Memasuki usia 50 tahun, regenerasi kulit terjadi setiap 37 hari. Organ tubuh yang bertanggung jawab terhadap elastisitas dan kehalusan kulit adalah lapisan dermis. Semakin bertambahnya usia, regenerasi kulit semakin melambat. Akibatnya kulit menjadi keriput (Noormindhawati, 2013). 2.5.2 Tanda tanda penuaan dini Penuaan dini yang dialami oleh kulit memiliki tanda tanda fisik penuaan dini sebagai berikut: 14

1. Keriput dan mengendur Seiring bertambahnya usia, jumlah kolagen dan elastin kulit semakin berkurang. Akibatnya kulit kehilangan elastisitasnya sehingga tampak keriput dan mengendur. 2. Muncul age spot (noda hitam) Muncul di area yang sering terpapar sinar matahari seperti pada daerah wajah, lengan, dan tangan. 3. Kulit kasar Rusaknya kolagen dan elastin akibat paparan sinar matahari membuat kulit menjadi kering dan kasar. 4. Pori-pori membesar Akibat penumpakan sel kulit mati, pori-pori kulit menjadi membesar (Noormindhawati, 2013). 2.5.3 Penyebab penuaan dini Faktor-faktor penyebab terjadinya penuaan dini dibedakan menjadi 2, yaitu (Noormindhawati, 2013): 1. Faktor internal meliputi; genetik, sakit yang berkepanjangan, dan kurangnya asupan gizi. 2. Faktor eksternal meliputi; 1. Polusi Polusi memicu terbentuknya radikal bebas, radikal bebas akan merusak kolagen dan elastin. 2. Stres 15

Stres akan memicu produksi hormon kortisol, hormon ini dapat merusak kolagen dan elastin sehingga menyebabkan terjadinya penuaan dini. 3. Kurang tidur Proses regenerasi kulit terjadi pada saat tidur. Oleh karena itu, kurang tidur akan mengganggu proses regenerasi kulit. 4. Perawatan yang tidak tepat Penggunaan produk kosmetik yang tidak tepat berkontribusi menyebabkan penuaan dini. 5. Sinar matahari Sinar matahari mempercepat proses penuaan yang normal dan menyebabkan kerutan yang lebih dalam. Sinar matahari mempunyai efek yang mengakibatkan kerukan pada tingkat sel (Haynes,1994). 2.6 Anti Penuaan atau Anti-aging Anti-aging atau anti penuaan adalah segala bentuk sediaan atau produk yang dapat memperlambat atau mencegah proses penuaan dini (Prianto, 2014). Dalam hal ini, proses penuaan yang gejalanya terlihat jelas pada kulit seperti timbulnya keriput, kelembutan kulit berkurang, menurunnya elastisitas kulit, tekstur kulit menjadi kasar, hiperpigmentasi, serta kulit berwarna gelap (Jaelani, 2009). Penggunaan produk anti-aging dimaksudkan tidak hanya untuk memperlambat proses penuaan, membersihkan, melembapkan, dan memperindah penampilan tetapi juga dapat memperbaiki struktur dasar kulit yang rusak, melindungi, serta mempertahankan integritas kulit (Priannto, 2014). 16

2.6.1 Fungsi dan manfaat dari produk anti-aging Fungsi dari produk anti-aging, yaitu: 1. Mensuplai antioksidan bagi jaringan kulit. 2. Menstimulasi proses regenerasi sel-sel kulit. 3. Menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. 4. Merangsang produksi kolagen dan glikosaminoglikan. 5. Melindungi kulit dari radiasi ultraviolet (Muliyawan dan Suriana, 2013). Manfaat dari produk anti-aging, yaitu: 1. Mencegah kulit dari kerusakan degeneratif yang menyebabkan kulit terlihat kusam dan keriput. 2. Kulit tampak lebih sehat, cerah, dan awet muda. 3. Kulit tampak kenyal, elastis, dan jauh dari tanda-tanda penuaan dini (Muliyawan dan Suriana, 2013). 2.6.2 Antioksidan sebagai bahan aktif pada produk anti-aging Antioksidan adalah senyawa penting yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Zat ini berfungsi untuk menangkal radikal bebas yang dapat merusak jaringan kulit. Radikal bebas juga disinyalir sebagai penyebab penuaan dini pada kulit, karena serangan radikal bebas pada jaringan dapat merusak asam lemak dan menghilangkan elastisitas, sehingga kulit menjadi kering dan keriput. Antioksidan berperan aktif menetralkan radikal bebas. Oleh karena itu, produkproduk perawatan kulit selalu mengandung senyawa antioksidan sebagai salah satu bahan aktif. Termasuk produk-produk anti-aging, yang juga mengandalkan antioksidan untuk melindungi kulit dari pengaruh radikal bebas yang menjadi salah satu faktor penyebab penuaan dini (Muliyawan dan Suriana, 2013). 17

Vitamin E merupakan salah satu antioksidan yang dapat membantu tubuh melawan radikal bebas. Vitamin E memiliki banyak manfaat untuk kulit antara lain, melindungi tubuh dan kulit dari berbagai kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, membantu melembabkan kulit, memperbaiki elastisitas kulit, dan mengurangi munculnya keriput (Achroni, 2012). Vitamin E juga disebut dengan vitamin pelindung dan digunakan dalam industri kosmetika sebagai antioksidan untuk kulit ataupun formulasi. Vitamin E juga dapat membantu menghaluskan kulit dan mengurangi kondisi kulit yang kering (Salvador dan Chisvert, 2007). 2.7 Skin Analyzer Skin analyzer merupakan sebuah perangkat yang dirancang untuk mendiagnosa keadaan pada kulit. Skin analyzer dapat mendukung diagnosa dokter yang tidak hanya meliputi lapisan kulit teratas namun mampu memperlihatkan sisi lebih dalam dari lapisan kulit, dengan menggunakan mode pengukuran normal dan polarisasi, dilengkapi dengan rangkaian sensor kamera pada skin analyzer menyebabkan alat ini dapat menampilkan hasil lebih cepat dan akurat (Aramo, 2012). Menurut Aramo (2012), pengukuran yang dapat dilakukan menggunakan skin analyzer, yaitu: moisture (kadar air), evenness (kehalusan), pore (pori), spot (noda), wrinkle (keriput), dan kedalaman keriput juga terdeteksi dengan alat ini. Tabel 2.2 menunjukkan parameter hasil pengukuran dengan menggunakan skin analyzer. 18

Tabel 2.2 Parameter hasil pengukuran dengan skin analyzer Analisa Parameter Moisture Dehidrasi Normal Hidrasi (kadar air) (%) 0 29 30 50 51 100 Evenness Halus Normal Kasar (Kehalusan) 0 31 32 51 52 100 Pore Kecil Beberapa besar Sangat besar (Pori) 0 19 20 39 40 100 Spot Sedikit Beberapa noda Banyak noda (Noda) 0 19 20 39 40 100 Wrinkle Tidak berkeriput Berkeriput Banyak keriput (Keriput) 0 19 20 52 53 100 Sumber: (Aramo, 2012) 19