PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MELAKUKAN SENAM DAN TIDAK SENAM DI WILAYAH KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

PENGARUH POSISI TIDUR MIRING TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

PENGARUH SENAM LANSIA (TAI CHI) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BANYUWANGI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak bayi,

204 Pengaruh Senam Lansia terhadap Tekanan Darah di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

HUBUNGAN ANTARA AKTIFITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA BANJAREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA KALISONGO KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

PENGARUH AKTIVITAS FISIK SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI LINGKUNGAN KELURAHAN TONJA

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 29 orang, PNS yang mengajar di SD N Pujokusuman 1 Yogyakarta sebanyak

PENGARUH SENAM HIPERTENSI LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI WREDA DARMA BHAKTI KELURAHAN PAJANG SURAKARTA

EFEKTIFITAS SENAM JANTUNG TERHADAP PERUBAHAN STATUS TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI PADA PENGHUNI RUMAH TAHANAN KLAS IIB PRAYA LOMBOK TENGAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenik

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan zaman sekarang ini tingkat pengetahuan dan teknologi

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUN BUDI AGUNG KOTA KUPANG

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH ANTARA POSISI DUDUK DAN BERBARING PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG.

Pengaruh senam Prolanis terhadap penyandang hipertensi

ABSTRAK PENGARUH BERMAIN FUTSAL TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA YANG RUTIN BEROLAHRAGA DAN YANG TIDAK RUTIN BEROLAHRAGA

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT

BAB.I PENDAHULUAN. biologis, fisiologis, psikososial, dan aspek rohani dari penuaan. Penuaan

Sri Hartini 1, Mulyanti 2 ABSTRAK

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi 70 tahun dan pada

ABSTRAK. Maizar Amatowa Iskandar, 2012 Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF. Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

BAB 1 PENDAHULUAN. Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang usia 65 tahun keatas (Potter

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. DAFTAR ISI.iii. DAFTAR GAMBAR...vii. DAFTAR SKEMA..viii. DAFTAR TABEL.ix. DAFTAR GRAFIK...x. DAFTAR LAMPIRAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kejadian yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena

EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PSTW BUDHI LUHUR YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO usia tahun adalah usia pertengahan, usia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya dengan baik (Depkes, 2006). Dalam sebuah negara

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN LANJUT USIA DALAM MELAKSANAKAN SENAM LANJUT USIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

PENGARUH OLAHRAGA TERPROGRAM TERHADAP TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BASKET

BAB I PENDAHULUAN. berbanding lurus dengan bertambahnya usia yang menyebabkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia

ANALISIS TEKANAN DARAH LANSIA YANG MELAKUKAN KEGIATAN OLAHRAGA JALAN PAGI

NI MADE AYU SRI HARTATIK

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA HIPERTENSI LANSIA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI KELURAHAN MERJOSARI KECAMATAN LOWOKWARU MALANG ABSTRAK

GAMBARAN KESETABILAN TEKANAN DARAH LANSIA YANG MELAKUKAN SENAM LANSIA DESCRIPTION OF BLOOD PRESSURE STABILITY OF THE ELDERLY DOING GYMNASTICS ELDERLY

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI LANSIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

Nyahmini Ambar Sari 1, Siti Sarifah 2 Prodi D III Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

STABILITAS TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO. Abdul Muhith *) Abstrak

ABSTRAK. Kata Kunci : aktivitas fisik, tekanan darah, lansia penderita hipertensi Kepustakaan : 35 ( )

PENAMBAHAN SHAKING MASSAGE

BAB I PENDAHULUAN. Dunia atau World Health Organization (WHO) (2014), mendeklarasikan

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah.

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

PENGARUH JALAN PAGI TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI DI DESA KALIANGET TIMUR KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

SENAM LANSIA MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH LANSIA DI PUSKESMAS KEBONSARI SURABAYA

HUBUNGAN KONDISI FISIK DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA LANJUT USIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

populasi yang rentan atau vulnerable sebagai akibat terpajan risiko atau akibat buruk dari masalah kesehatan dari keseluruhan populasi (Stanhope dan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

INTERVENSI SLOW STROKE BACK MASSAGE

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. MOEWARDI

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA DI PANTI WREDHA SANTO YOSEPH KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung dapat meningkatkan angka usia harapan hidup. Di tahun

BAB I PENDAHULUAN. dari penyakit infeksi ke Penyakit Tidak Menular (PTM). Terjadinya transisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia, banyak perubahan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MANFAAT POSYANDU LANSIA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan populasi penduduk lanjut usia (lansia) di dunia terus bertambah

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan

Disusun Oleh : MIA JIANDITA

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

Air Rebusan Seledri Menurunkan Tekanan Darah Budi Setiawan *, Wiwik Afridah ** (Unusa, Jl. Jemursari Surabaya)

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

ABSTRAK. PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) DAN KOPI ARABICA (Coffea arabica) TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA DEWASA

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa :

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI ANTARA PRIA DAN WANITA PENDERITA DIABETES MELITUS BERUSIA 45 TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hipertensi merupakan salah satu bagian dari penyakit kardiovaskuler

Transkripsi:

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MELAKUKAN SENAM DAN TIDAK SENAM DI WILAYAH KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Ahda Suhanda 1),Tanto Hariyanto 2),Vita Maryah Ardiyani 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email : jurnalpsik.unitri@gmail.com ABSTRAK Tekanan darah adalah suatu kekuatan yang dihasilkan darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah. Tekanan darah normal antara 110-140/80-90 mmhg. Senam Lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar. Senam lansia yang teratur dapat menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian in adalah Mengetahui perbedaan normalitas tekanan darah pada lansia yang melakukan senam dan tidak senam di wilayah kelurahan Tlogomas, Malang. Metode penelitian ini berupa penelitian pre eksprimental dengan rancangan case control. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling. Sampel sebanyak 24 orang. Sampel di bagi dalam dua kelompok yaitu 12 orang kelompok senam dan 12 orang kelompok tidak senam. Pengujian menggunakan uji beda (t-test independen). Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kelompok senam terdapat 9 orang (75%) memiliki tekanan darah yang normal dan kelompok tidak senam terdapat 4 orang memiliki tekanan darah yang normal. Hasil uji statistk di dapatkan tingkat kemaknaan (Sig. (2-tailed)) sebesar 0,042 < 0,05 berarti terdapat perbedaan normalitas tekanan darah pada lansia yang melakukan senam dan tidak senam. Kata kunci : Tekanan darah, senam lansia. 440

THE DIFFERENCES OF BLOOD PRESSURE NORMALITY BETWEEN ELDERY WHO HAVE GYMNASTICS ACTIVITY AND DON T HAVE GYMNASTICS ACTIVITY IN TLOGOMAS MALANG ABSTRACT Blood pressure is power generated by blood against per unit area of artery walls. Normal blood pressure is between 110-140/80-90 mmhg. Elderly gymnastics is a form of physical exercise resulting good effects to the level of human physical capabilities, if it is implemented properly. Elderly gymnastic done regularly people can lower blood pressure. The purpose of the study is to find out the difference of blood pressure normality in elderly people who have gymnastics activity and do not have gymnastics activity in Tlogomas Village Area, Malang. This research method is pre experimental research by using case control design. Sampling technique used was by using of purposive sampling technique. There were 24 people for sample. The sample was divided into two groups: 12 people for gymnastics group and 12 people for non gymnastics group. The testing used different test (independent t-test). The results show that in the gymnastic group there are 9 people (75%) have normal blood pressure and non gymnastic group there are 4 people have normal blood pressure. The statistical testing result shows that at the significance level is 0.042 <0.05 means that there is difference in blood pressure normality in elderly people who have gymnastics activity and do not have gymnastics activity. Keywords : Blood pressure, gymnastic eldery PENDAHULUAN Salah satu hasil pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya harapan hidup (life expectancy). Dilihat dari sisi ini pembangunan kesehatan di Indonesia sudah cukup berhasil, karena angka harapan hidup bangsa kita telah meningkat secara bermakna. Namun di sisi lain dengan meningkatnya harapan hidup ini membawa beban bagi masyarakat, karena populasi penduduk usia lanjut (lansia) meningkat. Hal ini kelompok resiko dalam masyarakat kita menjadi lebih tinggi lagi. Meningkatnya populasi lansia ini bukan hanya fenomena di Indonesia saja tapi juga secara global (Notoatmodjo, 2007). Jumlah penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 60 tahun pada tahun 2005-2010 mencapai 19 juta atau 8,5% 441

dari jumlah penduduk. WHO telah memperhitungkan bahwa ditahun 2025, Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah warga lansia sebesar 41,4% yang merupakan sebuah peningkatan tertinggi di dunia. Bahkan Perserikatan Bangsa- Bangsa memerkirakan bahwa di tahun 2050 jumlah warga lansia di Indonesia akan mencapai ± 60 juta jiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia berada pada peringkat ke-4 untuk jumlah penduduk lansia terbanyak setelah China, India, dan Ameriak Serikat. Meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut (lansia) menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia (Notoatmodjo, 2007). Masalah kesehatan pada lansia umumnya berasal dalam tubuh (endogen) serta penanganan penyakit pada usia lanjut bersifat khusus, hal itu karena penyakit pada lansia biasanya tidak berdiri sendiri (multipatologi) dimana satu sama lain dapat berdiri sendiri maupun saling berkaitan dan memperberat kesehatan dari lansia (Maryam, 2008). Saat ini hipertensi juga masih menjadi masalah kesehatan pada kelompok lansia. Data tahun WHO 2000 menunjukan, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025 (Andra, 2007). Hipertensi atau tekanan darah tinggi sebagai salah satu penyakit yang timbul akibat gaya hidup yang kurang baik sehinga berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius dan bahkan menyebabkan kematian. Orang lanjut usia pada lazimnya secara fisiologis adalah normal memilki nilai tekanan darah yang tinggi (Kartika, 2006). Penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh umunya terjadi pada usia lanjut. Olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan/olah raga seperti senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan. (Darmojo, 2009). Jenis olahraga yang efektif menurunkan tekanan darah adalah olahraga aerobik. Salah satu contohnya senam. Dalam melakukan olah raga ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu intensitas, durasi, dan frekuensi. Intensitas adalah keras atau ringannya sebuah latihan. Lalu durasi dalam melakukan olah raga harus mencapai 45 60 menit, dan frekuensinya tiga kali seminggu. Latihan olahraga bisa menurunkan tekanan darah karena latihan itu dapat merilekskan pembuluhpembuluh darah. Lama-kelamaan, latihan 442

olahraga dapat melemaskan pembuluhpembuluh darah, sehingga tekanan darah menurun (Pudjiastuti, 2003). METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan menggunakan desain penelitian pre eksprimental. Rancangan penelitian yang digunakan desain case control yaitu penelitian yang membandingkan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol untuk mengetahui proporsi kejadian berdasarkan riwayat ada tidaknya paparan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang aktif senam dan tidak pernah senam dengan jumlah 52 orang. Sampel dalam penelitian ini di pilih 12 orang lansia yang di beri perlakuan senam dan 12 orang yang tidak melakukan senam. Data penelitian berupa data jumlah lansia yang melakukan senam lansia dan tidak senam lansia. Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tensimeter air raksa. Untuk mengetahui adanya perbedaan stabilitas tekanan darah pada lansia yang aktif senam dengan yang tidak pernah senam di lakukan analisis data dengan uji beda (t-test independen) dengan bantuan program komputer SPPS 17 for window dengan tingkat signifikasi (α) sebesar 95% dan tingkat kesalahan 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh temuan bahwa terdapat perbedaan pada lansia yang melakukan senam dan tidak senam. Temuan yang diperoleh dari penelitian disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Untuk mengetahui adanya perbedaan normalitas tekanan darah pada lansia yang melakukan senam dan tidak senam dilakukan analisa dengan uji t independen dengan bantuan program komputer SPPS 17 for window dengan tingkat signifikasi (α) sebesar 95% dan tingkat kesalahan 0,05. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Lansia Yang Melakukan Senam Di Wilayah Kelurahan Tlogomas Malang Tekanan Kelompok Darah f (%) Normal Tidak Normal Total 9 3 12 75 25 100 Tabel 2. Distribusi frekuensi tekanan darah lansia yang tidak melakukan senam di Wilayah Tekanan Kelompok Darah Normal Tidak Normal Total f (%) 33,3 66,7 100 4 8 12 443

Untuk mengetahui adanya perbedaan normalitas tekanan darah pada lansia yang melakukan senam dan tidak senam dilakukan analisa dengan uji t independen dengan bantuan program komputer SPPS 17 for window dengan tingkat signifikasi (α) sebesar 95% dan tingkat kesalahan 0,05. Hasil uji statistik normalitas tekanan darah pada lansia yang melakukan senam dan tidak senam di, di ketahui tingkat kemaknaan (Sig. (2-tailed)) sebesar 0,042 < 0,05 artinya Ho ditolak. Berarti terdapat perbedaan normalitas tekanan darah pada lansia yang melakukan senam dan tidak senam di Wilayah. Saat melakukan senam, tekanan darah akan naik cukup banyak. Misalnya, selama melakukan senam, tekanan darah sistolik dapat naik menjadi 150-200 mmhg dari tekanan sistolik ketika istirahat sebesar 110-120 mmhg. Sebaliknya, segera setelah senam selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan berlangsung selama 30-120 menit. Kalau olahraga senam dilakukan berulang-ulang, lama-kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan senama secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah. Jenis olahraga yang efektif menurunkan tekanan darah adalah senam dengan intensitas sedang. Frekuensi latihannya 3-5 kali seminggu, dengan lama latihan 30-60 menit sekali latihan (Pudjiastuti, 2003). Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Arsdiani (2006) bahwa latihan olahraga merupakan suatu aktivitas aerobik, yang terutama bermanfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dan daya jantung, paru, peredaran darah, otototot, sendi-sendi. Olahraga fisik mempunyai 4 komponen dasar yaitu kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan daya tahan kardiorespirasi. Pengaruh latihan akan memberikan perubahan fisiologi yang hampir terjadi pada setiap sistem tubuh. Perubahan akan di capai apabila sudah mencukupi waktu yang di perlukan untuk adaptasi fisiologis yaitu berkisar antara 6-8 minggu. Latihan fisik akan memberikan pengaruh yang baik terhadap berbagai macam sistem yang bekerja di dalam tubuh, salah satunya adalah sistem kardiovaskuler, dimana dengan latihan fisik yang benar dan teratur akan terjadi efisiensi kerja jantung. Efisiensi kerja jantung ataupun kemampuan jantung akan meningkatkan sesuai dengan perubahan- perubahan yang terjadi. Hal tersebut dapat berupa pada perubahan pada frekuensi jantung, isi sekucup, dan curah jantung. Lansia umumnya mengalami kondisi berkurangnya jumlah sel otot, ukurannya yang atrofi, sementara 444

jumlah jaringan ikat bertambah, volume otot secara keseluruhan menyusut, fungsinya menurun dan kekuatannya berkurang. Elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya. Elastisitas pembuluh darah juga berkurang, oksigenasi pembuluh darah perifer kurang efektif, dan tekanan darah pada lansia dapat meninggi akibat resisten pembuluh darah perifer (Nugroho, 2005). Pada orang yang latihan secara teratur seperti senam, kesehatan tubuh terutama jantung dan paru lebih baik dari orang yang tidak banyak latihan fisik. Pada orang yang sedang latihan fisik akan terjadi kontraksi otot rangka, dan otot ini akan menekan pembuluh darah di seluruh tubuh sehingga terjadi kompresi pada pembuluh darah. Selanjutnya akan terjadi perpindahan cairan atau sejumlah besar darah dari pembuluh darah perifer menuju jantung dan paru. Kondisi ini akan meningkatkan curah jantung. Jika latihan ini di lakukan secara teratur, maka aliran atau suplai darah ke seluruh tubuh menjadi lancar, otot-otot jantung manjadi lebih kuat sehingga dapat mengatur dan mengendalikan tekanan darah dengan baik (Guyton, 1997). Hasil penelitian ini juga mendukung teori Kusuma bahwa latihan fisik terutama senam dapat meningkatkan aliran darah yang bersifat gelombang yang mendorong peningkatan produksi nitrit oksida (NO). Selain itu latihan fisik dapat mengakibatkan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh dengan lancar. Peningkatan aliran darah 4 ml per menit mampu menghasilkan NO untuk merangsangan perbaikan fungsi endotel (lapisan dinding) pembuluh darah. Karena itu, latihan fisik sedang berupa senam yang meningkatkan aliran darah menjadi 350 ml (naik 150 ml per menit) sudah lebih cukup untuk menghindarkan endotel pembuluh darah dari proses aterosklerosis. Namun, manfaat itu baru didapat jika peningkatan aliran darah lewat latihan fisik secara teratur dalam waktu cukup lama (30 menit sampai 60 menit) serta dilakukan secara teratur seumur hidup (Kusuma, 2003). KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan normalitas tekanan darah pada lansia yang melakukan senam dan tidak senam. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas senam dengan kondisi tekanan darah pada lansia. 445

DAFTAR PUSTAKA Alimul, Aziz. 2009. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika. Dita, Anggara Kusuma. 2010. Pengaruh Aktivitas Fisik Submaksimal Selama 30 Menit Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Orang Sehat. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Jogjakarta. Depkes RI. 2000. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan. Guyton, Arthur C. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Volume 1 Edisi 9. Jakarta: Penerbit EGC. Istifah, Hikmah. 2011. Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Tekanan Darah Wanita Berusia 50 Tahun Ke Atas. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang. Kartika, Dewi. 2006. Yang Perlu Diketahui Tentang Hipertensi. Http://www.infosehat.com/content.php?s_sid=862. Diakses tanggal 7 Februari 2012. Arteriosklerosis. www.iptek.net. Diakses tanggal 29 Maret 2012. Maryam, dkk. 2008. Mengenal Usia lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho, Wahyudi. 2005. Keperawatan Gerontik Edisi 3. Jakarta: EGC. Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Pudjiastiti dan Utomo. 2003. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta: EGC. Syatria, Arsdiani. 2006. Pengaruh Olahraga Terhadap Tekanan Darah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Diponegoro Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Basket. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang. Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kusuma, Dede. 2003. Aktivitas Fisik Membantu Mencegah 446