KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan ANUGERAH FITRI ANGGRAENI R

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH SURAKARTA

Motivasi Bidan dalam Pelaksanaan Antenatal Care Terpadu. Motivation Midwives in Antenatal Care Integrated Implementation

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) KARYA TULIS ILMIAH

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KEJADIAN SPOTTING DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY D UMUR 34 TAHUN DI PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR

LUTFI NANDA PURNAMASARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MELAKSANAKAN ANTENATAL CARE (ANC) Di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI PADA IBU POSTPARTUM PRIMIPARA DI RB. AMANDA, PATUKAN, AMBARKETAWANG, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA TAHUN 2013

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

SRI LESTARI KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

PENGARUH KONSUMSI HATI AYAM TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN GEJALA POSTPARTUM BLUES PADA IBU PASCA BERSALIN DI KLINIK SUMIARIANI

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

EVALUASI PENATALAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP LAMA PENGELUARAN ASI DI RB AMANDA, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

GAMBARAN KONSELING IMUNISASI TT IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA OLEH BIDAN DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN BIDAN DENGAN PENERAPAN PARTOGRAF DI KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI BARU LAHIR DI BPM R JATISRONO KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KEPATUHAN IBU BAYI DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN NIFAS DI PUSKESMAS GODEAN II NOGOSARI, SIDOKARTO, GODEAN, SLEMAN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

GAMBARAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI DESA ROWOSARI, KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG BIMA UTAMA

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

PROMOSI KESEHATAN DENGAN BUKU KIA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN ANTE NATAL CARE DI PUSKESMAS CEPER KLATEN TAHUN 2011

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MELAKUKAN PERSALINAN DENGAN DUKUN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARMANGU 1 TAHUN 2009 KARYA TULIS ILMIAH

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU DALAM MENGATASI KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TM III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGSARI SUKOHARJO

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas

TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM SPONTAN PRIMIPARA TENTANG AMBULASI DINI DI BPS NY. SRI HARYANTI TUBAN GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DI DESA PADANSARI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

ALI SADIKIN NIM : J

HUBUNGAN LAMANYA PENGGUNAAN IUD DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS SEKARAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT KERING BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DENGAN OBESITAS PADA BALITA DI PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN CAKUPAN KELUARGA BERENCANA PADA IBU NIFAS JAMPERSAL KUNJUNGAN KE-3 DI WILAYAH PUSKESMAS MANISRENGGO KLATEN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS HARI 1-3 TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI PUSKESMAS TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT PADA BAYI USIA 0-9 BULAN. Di Posyandu Kelurahan Kadipaten Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

Karya Tulis Ilmiah. Disusun oleh: RASTIFIATI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

HUBUNGAN PELATIHAN DENGAN PRAKTIK PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) OLEH BIDAN DI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG JADWAL KUNJUNGAN ANC DI BPM DWI HASTUTI CEPOKO BUGISAN PRAMBANAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Terhadap Persiapan Menjelang Persalinan Di Puskesmas Jambu Burung Kabupaten Banjar Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN PADA TRIMESTER I DI KLINIK WIKADEN YOGYAKARTA

Transkripsi:

GAMBARAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL CARE OLEH BIDAN DI PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta Disusun Oleh : Ngaisah NPM : 1307573 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN YOGYAKARTA 2009

HALAMAN PENGESAHAN GAMBARAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL CARE OLEH BIDAN DI PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Ngaisah NPM : 1307573 Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta Pembimbing I Tanggal : 24 Januari 2010 Menyetujui Pembimbing II Penguji Asrinah, SSiT M.Kes. NPP: 140 231 772 Sujiatini, SSiT M.Keb. NPP: 19710129 200112 2 002 Sri Arini, M.Kep. Mengesahkan, Ketua Program Studi DIII Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta Tri Sunarsih, SST iii

INTISARI GAMBARAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL CARE OLEH BIDAN DI WILAYAH KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 Ngaisah¹, Asrinah², Sujiatini³ Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) erat kaitannya dengan kualitas pemeriksaan Antenatal. Peran Bidan sangat penting dalam pelayanan Antenatal Care. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care oleh bidan di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Metode penelitian ini menggunakan studi deskriptif observasional terhadap yaitu 20 sampel bidan yang bekerja di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara yang dianalisa dengan deskriptif mengenai karakteristik bidan dan tingkat kepatuhan dalam melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik Antenatal Care. Hasil penelitian secara deskriptif dapat menggambarkan bahwa Pendidikan responden sebagian besar adalah D3 Kebidanan 57,5% dan pendidikan D1 (42,5%). Umur responden paling banyak adalah pada kelompok umur lebih dari 25 tahun 80%, sedangkan lebihnya kelompok umur kurang atau sama dengan 25 tahun 20%. Lama bekerja responden, diketegorikan lama (lebih 10 tahun) 70%, kategori cukup (5-10 tahun) 5%, kategori baru (< 5 tahun) 25%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah responden yang melaksanakan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Antenatal care responden dengan kompeten 70%, responden melaksanakan prosedur tetap tidak kompeten 30%. Kata kunci : Protap, ANC, Bidan 1. Puskesmas Bawang 2. Poltek Banjarnegara 3. Stikes A. Yani Yogyakarta vi

ABSTRACT THE IMPLEMENTATION DESCRIPTION OF CONSTANT PROCEDURE ABOUT PHYSICAL CHECKUP OF ATENATAL CARE BY MIDWIFE IN DISTRICT OF BAWANG REGION OF BANJARNEGARA Ngaisah 1) Asrinah 2) Sujiatini 3) Mortality mother and baby are correlated with quality of ante natal care to pregnant. The role of midwife is important in ante natal care. The purpose of this research is to know about the description of midwife compliant to Ante Natal Care standard services in Health Center Bawang- Banjarnegara region. The method in this research uses the observational descriptive with 20 active midwife as samples in Health Center Bawang Banjarnegara region. Sample represents totally population. Data collecting of research uses the structure equate. Data analysis with Univariat. The result in this research shows that there are lots of midwives which do not obedient in Ante Natal Care services standard in pregnant women yet. It was found that the majority 57,5 % are well educated D3 College, then the age groups midwives are 67,5%, more than 30 years old with work range more than 10 years are 72,5 % and 75,0% midwifes are competent to do the Ante Natal Care services standard. The conclusion of this research is that the respondents who do the constant procedure of Antenatal physic checkup are 70%, and the respondents who do not do the constant procedure of Antenatal physic checkup are 30%. Key words : Constant procedure, Ante Natal Care, Midwife 1) Health Center 1 Banjarnegara 2) Health Official of Banjarnegara Sub-Province 3) A. Yani Yogyakarta Polytechnic

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Dalam Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mengambil judul Gambaran Pelaksanaan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Antenatal Care di Puskesmas Bawang I Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009. Proposal Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III dan mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta. Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mendapat bimbingan dan dukungan berbagai pihak, sehingga kesulitan kesulitan yang penulis dapatkan pada akhirnya dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu dengan hati yang ikhlas penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ibu Sri Werdati, SKM. M Kes, selaku Ketua STIKES Ahmad Yani Yogyakarta. 2. Ibu Tri Sunarsih, SST, selaku Ketua Program Studi Kebidanan STIKES Ahmad Yani Yogyakarta. 3. Ibu Asrinah, S.SiT, M.Kes selaku pembimbing I Karya Tulis Ilmiah yang telah membimbing dan mengarahkan sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. 4. Ibu Sujiatini, S.SiT, M.Keb selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah yang telah membimbing dan mengarahkan sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. 5. Ibu Sri Arini Winarti, M.Kep selaku penguji Karya Tulis Ilmiah. 6. dr. Nuruddin Purwanto, selaku Kepala UPTD Puskesmas Bawang I yang telah memberikan ijin dan dukungannya selama penelitian. 7. Teman teman staf Puskesmas Bawang I yang telah membantu dan memberikan dukungan baik moril maupun materiil sehingga penelitian ini bisa terselesaikan. 8. Suami dan anak anak yang telah memberikan dukungan sehingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini. 9. Teman teman DIII Kebidanan STIKES Ahmad Yani Yogyakarta. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan segala keterbatsan serta kendala yang ada, Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang selanjutnya. Akhirnya semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin. Atas perhatian para pembaca penulis sampaikan terima kasih. Banjarnegara, Januari 2010 Penulis Ngasiah NPM : 1307573 ix

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v INTISARI... vi ABSTRAK... vii DAFTAR RIWAYAT HIDUP... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Keaslian Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6 A. Landasan Teori... 6 B. Kerangka Teori... 16 BAB III METODE PENELITIAN... 17 A. Desain Penelitian... 17 B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 17 C. Variabel Penelitian... 17 D. Definisi Operasional... 18 E. Populasi dan Sampel ( subyek penelitian )... 19 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data... 19 G. Analisa Data... 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 21 B. Pembahasan... 27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 31 B. Saran... 31 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional... 17 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara... 20 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Umurdi Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara... 21 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Bekerja di Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara... 21 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemeriksaan Fisik Antenatal Care di Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara... 22 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Umur Responden Berdasarkan Pelaksanaan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Antenatal Care di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara... 24 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Lama Bekerja Responden Berdasarkan Pelaksanaan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Antenatal Care di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara... 25 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Berdasarkan Pelaksanaan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Antenatal Care di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara... 26

DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Gambar 2.1 Kerangka Teori... 16 xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Jadwal penyusunan KTI Permohonan ijin dari STIKES A. Yani Yogyakarta Rekomendasi ijin penelitian dari BAPEDA Kab. Banjarnegara Permohonan menjadi responden Persetujuan menjadi responden Ceklist penelitian Hasil analisa penelitian Lembar konsultasi xiii

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 228 per 100,000 kelahiran hidup. Sedangkan AKI di Jawa Tengah (2006) mencapai 101 per 100.000 kelahiran hidup (http://www.depkes.go.id). AKI di Kabupaten Banjarnegara tahun 2008 adalah 140 per 100.000 kelahiran hidup (Din.Kes. Kab. Banjarnegara, 2008). AKI di Kecamatan Bawang adalah 3 orang dalam satu tahun (Kecamatan Bawang, 2008). Upaya untuk mempercepat penurunan AKI masih merupakan salah satu program prioritas melalaui peningkatan pelayanan maternal diberbagai tingkat. Hal ini dikarenakan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI di negara negara ASEAN lainnya (analisa.kia.jawa tengah,2007). Salah satu sasaran ditetapkannya Gerakan Nasional Kehamilan yang Aman atau Making Pregnancy Safer (MPS), sebagai strategi pembangunan kesehatan masyarakat menuju Indonesia Sehat tahun 2010, sebagai bagian dari program Safe Motherhood. Target yang ditetapkan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. Disebutkan pada visi MPS adalah semua perempuan di 1

2 Indonesia dapat menjalani kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman dan bayi dilahirkan hidup dan sehat (Dep. Kes. RI, 2008). Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan masyarakat yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, serta pusat pembinaan, pengembangan dan layanan kesehatan masyarakat sekaligus sebagai pos terdepan dalam pengembangan kesehatan masyarakat ditingkat yang paling bawah dan memberikan pelayanan antenatal care bagi ibu hamil, sehingga diharapkan semua ibu hamil atas dukungan suami dan keluarga akan memeriksakan dan nantinya akan memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya (Dep. Kes. RI, 1999). Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan eklampsi. Selain penyebab langsung tersebut, kematian ibu juga dipengaruhi oleh hal-hal lain berupa status kesehatan wanita yang rendah, ketidak berdayaan tingkat pendidikan yang rendah pada ibu dan kepala keluarga sebagai pengambil keputusan. Mengingat penyebab kematian ibu merupakan hal yang bisa dicegah apabila terdeteksi secara dini, maka salah satu kegiatan yang didahulukan adalah meningkatkan kualitas Ante Natal Care (ANC) oleh bidan. Pengertian Prosedur tetap Pemeriksaan Fisik Antenatal Care. Bahwa kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan kepada setiap ibu yang memerlukannya, perlu diupayakan agar memenuhi standar tertentu agar aman dan efektif (Dep Kes RI, 2002).

3 Pendapat Crasby (1994) yang menyatakan bahwa kualitas adalah kepatuhan terhadap standar yang diterapkan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan kepada setiap ibu yang memerlukannnya perlu diupayakan agar memenuhi standar tertentu agar aman dan efektif. Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 11 Mei sampai dengan 23 Mei 2009, yaitu mengamati 9 bidan, dari hasil pengamatan tersebut ternyata 88,8 % belum melaksanakan ANC sesuai dengan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Antenatal Care. Berdasarkan data data diatas penulis terinspirasi untuk melakukan penelitian Gambaran Pelaksanaan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Antenatal Care oleh Bidan. B. Identifikasi Masalah Bidan telah mengetahui prosedur tetap pemeriksaan fisik Antenatal Care, namun belum semuanya melaksanakan prosedur tersebut. Pertanyaan penelitian Bagaimanakah gambaran pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik Antenatal care oleh Bidan. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care oleh Bidan.

4 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran karakteristik bidan menurut umur, pendidikan, masa kerja. b. Mengetahui gambaran pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care oleh bidan di puskesmas wilayah kecamatan Bawang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Puskesmas, memberikan informasi tentang gambaran pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care untuk pengambilan kebijakan tentang pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care. 2. Bagi Praktisi Kebidanan, sebagai telaah bidan untuk lebih meningkatkan kepatuhan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care. 3. Bagi Peneliti, penelitian dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang prosedur tetap pemeriksan fisik antenatal care. E. Keaslian Penelitian Sejauh pengetahuan penulis, penelitian yang hampir sama dengan judul diatas adalah : Penelitian Tinayanti (2007) tentang Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III Mengkonsumsi Tablet Besi Di Puskesmas Bawang 2 Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Hasil penelitian menunjukan ada faktor faktor intrinsik dan extrinsik yang

5 mempengaruhi kepatuhan ibu hamil trimester III mengkonsmsi tablet tambah darah. Perbedaan dengan penelitian ini adalah judul, tempat, waktu, rancangan penelitian, variabel serta subyek yang diteliti.

21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banajarnegara pada bulan Nopember 2009. Kecamatan Bawang merupakan salah satu Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Banjarnegara, mempunyai 18 desa binaan. Pengambilan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu oleh pelur KIA Puskesmas Bawang II dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. 1. Karakteristik Responden a. Pendidikan Responden Jumlah responden menurut pendidikan dari hasil penelitian ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Tingkat Pendidikan Frekuensi Prosentase D1 Kebidanan 7 35,0 D3 Kebidanan 13 65,0 Jumlah Total 20 100,0 Sumber : Data Primer Tabel 4.1 menunjukan bahwa mayoritas (65,0%) responden dengan tingkat pendidikan D3, sedangkan sisanya (35,0%) berpendidikan D1. Sampel sebanyak 20 responden, terdapat 7 orang berpendidikan D1 dan 13 orang berpendidikan D3. Dari 7 orang berpendidikan D1 21

22 tersebut terdapat 1 orang (14,3%) yang berkompeten, sedangkan terdapat 13 orang yang berpendidikan D3 ternyata 100% berkompeten. b. Umur Jumlah responden menurut kelompok umur dari hasil penelitian ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di Puskesmas wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Kelompok umur Frekuensi Prosentase < 25 tahun 4 20,0 25 30 tahun 4 20,0 31 35 tahun 7 35,0 36 40 tahun 4 20,0 > 40 tahun 1 5,0 Jumlah total 20 100,0 Sumber : Data Primer Tabel 4.2 menunjukan bahwa mayoritas (80,0%) responden berusia lebih dari 25 tahun, sedangkan sisanya (20,0%) berusia kurang dari 25 tahun. Sampel sebanyak 20 responden, terdapat 4 orang yang berusia < 25 th. Dari 4 orang tersebut semua (100%) berkompeten, dari 4 orang usia 25-30 hanya 1 orang (25%) yang berkompeten, dari 7 orang yang berusia 31-35 th sebanyak 4 orang (57,1%) yang kompeten, sedangkan dari 4 orang yang berumur 36-40 th sebanyak 4 orang (100%) kompeten dan dari 1 orang berumur >40 th termasuk kompeten.

23 b. Lama Bekerja Jumlah responden menurut lama bekerja dari hasil penelitian ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Bekerja di Puskesmas wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Lama bekerja Frekuensi Prosentase Baru (<5th) 5 25,0 Cukup (5-10 th) 1 5,0 Lama (>10 th) 14 70,0 Total 20 100,0 Sumber : Data Primer Tabel 4.3 menunjukan bahwa mayoritas (70,0 %) responden lama bekerja > 10 tahun sebagai bidan, 25 % baru 5 tahun dan 5 % cukup lama. Semua bekerja di instansi pemerintah baik sebagai PNS maupun sebagai tenaga PTT. Sampel sebanyak 20 responden, terdapat 5 orang yang lama kerja dalam kategori baru. Dari 5 orang tersebut terdapat 3 orang (60%) yang berkompeten, sedangkan terdapat 1 orang yang kategori cukup lama bekerja ternyata 100% berkompeten dan dari 14 orang yang dalam kategori lama bekerja sebanyak 10 orang (71,4%) yang berkompeten. 2. Pelaksanaan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Ante Natal Care (ANC) Hasil pengamatan terhadap standar pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care sesuai prosedur dari hasil penelitian ditampilkan pada tabel berikut :

24 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelaksanaan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Ante Natal Care di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Prosedur Tetap ANC Frekuensi Prosentase Tidak Kompeten 6 30,0 Kompeten 14 70,0 Sumber : Data Primer Jumlah Total 20 100,0 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas (70,0 %) responden melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care dengan kompeten, sedangkan 30,0 % melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care tidak kompeten. Untuk distribusi frekwensi umur responden menurut pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik ante natal care di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Umur Responden Berdasarkan Pelaksanaan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Ante Natal Care di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Pelaksanaan Prosedur Kelompok Tidak Kompeten Jumlah Total umur Kompeten Frek % Frek % Frek % < 25 tahun 0 0.0 4 100.0 4 100 25 30 tahun 3 75.0 1 25.0 4 100 31 35 tahun 3 42.9 4 57.1 7 100 36 40 tahun 0 0.0 4 100 4 100 > 40 tahun 0 0.0 1 100 1 100 Jumlah total 6 14 20 Sumber : Data Primer

25 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa berdasarkan kelompok umur responden yang melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care dengan kompeten sebagian besar ada pada masing-masing kelompok umur, kecuali pada kelompok umur 25 30 th hanya 1 orang ( 25 % ) dari 4 orang pada kelompok tersebut. Sedang yang tidak kompeten melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care ada 6 orang yaitu pada kelompok umur 25-30 tahun.sebanyak 3 orang dan kelompok 31-35 tahun. Dan distribusi frekwensi lama bekerja responden menurut pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik ante natal care di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Lama Bekerja Responden Berdasarkan Pelaksanaan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Antenatal Care di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Pelaksanaan Prosedur Lama Tidak Kompeten Jumlah Total Bekerja Kompeten Frek % Frek % Frek % Baru ( < 5 th ) 2 40.0 3 60.0 5 100. Cukup(5-10 th) 0 0.0 1 100 1 100 Lama (>10 th 4 28.6 10 71.4 14 100 Jumlah total 6 14 20 Sumber : Data Primer Tabel 4.6 menunjukkan bahwa berdasarkan lama bekerja responden yang melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care

26 dengan kompeten sebagian besar ada pada responden yang telah bekerja lebih dari 10 tahun, Sedang yang tidak kompeten melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care ada 6 orang yaitu pada responden yang baru bekerja sebanyak 2 orang dan pada reseponden yang lama bekerja sebanyak 4 orang. Sedangkan distribusi frekwensi pendidikan responden menurut pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik ante natal care di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Berdasarkan Pelaksanaan Prosedur Tetap Pemeriksaan Fisik Antenatal Care di wilayah Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Pelaksanaan Prosedur Lama Tidak Kompeten Jumlah Total Bekerja Kompeten Frek % Frek % Frek % D1 Kebidanan 6 85.0 1 15.0 7 100 D3 Kebidanan 0 0.0 13 100.0 13 100 Jumlah total 6 14 20 Sumber : Data Primer Tabel 4.7 menunjukkan bahwa berdasarkan pendidikan responden yang melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care dengan kompeten sebagian besar ada pada responden yang berpendidikan D3, Sedang yang tidak kompeten melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care ada 6 orang yaitu pada responden yang berpendidikan dan pada reseponden yang lama bekerja sebanyak 4 orang.

27 B. Pembahasan 1. Karakteristik Responden a. Pendidikan Responden Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa mayoritas (65,0%) responden dengan tingkat pendidikan D3, sedangkan sisanya (35,0%) berpendidikan D1. Hasil crosstabs menunjukan bahwa sampel sebanyak 20 responden, terdapat 7 orang berpendidikan D1 dan 13 orang berpendidikan D3. Dari 7 orang berpendidikan D1 tersebut terdapat 1 orang (14,3%) yang berkompeten, sedangkan terdapat 13 orang yang berpendidikan D3 ternyata 100% berkompeten. Hasil penelitian ini sesuai dengan data kepegawaian Puskesmas Bawang 1 yang menunjukkan bahwa pada tahun 2009 sebagian besar bidan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bawang I telah menempuh pendidikan D3. Hal ini disebabkan karena sejak tahun 2004, bidan lulusan D1 banyak yang melanjutkan pada jenjang D3, sehingga dapat dipahami apabila responden mayoritas adalah lulusan pendidikan D3 kebidanan. Dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, bidan diharapkan dapat menerapkan prosedur tetap pemeriksaan fisik ANC secara benar. Sebagaimana dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku responden dalam pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care adalah pendidikan.

28 Hal ini didukung oleh pendapat Niven (2002) yang menyatakan bahwa pendidikan bidan dapat meningkatkan kepatuhan bidan dalam melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik ANC. Bidan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan mampu melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik ANC secara benar. b. Umur Responden Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa mayoritas (80,0%) responden berusia lebih dari 25 tahun, sedangkan sisanya (20,0%) berusia kurang dari 25 tahun. Hasil crosstabs menunjukan bahwa sampel sebanyak 20 responden, terdapat 4 orang yang berusia < 25 th. Dari 4 orang tersebut semua (100%) berkompeten, dari 4 orang usia 25-30 hanya 1 orang (25%) yang berkompeten, dari 7 orang yang berusia 31-35 th sebanyak 4 orang (57,1%) yang kompeten, sedangkan dari 4 orang yang berumur 36-40 th sebanyak 4 orang (100%) kompeten dan dari 1 orang berumur >40 th termasuk kompeten. Hasil penelitian ini sesuai dengan data Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara yang menunjukkan bahwa bidan yang bekerja di wilayah Kecamatan Bawang sebagian besar lebih dari 30 tahun. Usia berkaitan dengan kematangan berpikir yang turut berpengaruh dalam perilaku individu (Notoatodjo, 2003). Dari pendapat tersebut dapat diharapkan bidan dengan usia yang lebih

29 matang akan mampu melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik ANC secara benar. c. Lama Bekerja Responden Hasil analisis univariat menunjukan bahwa mayoritas (70,0 %) responden lama bekerja > 10 tahun sebagai bidan, 25 % baru 5 tahun dan 5 % cukup lama (5 10 tahun). Hasil crosstabs, sampel sebanyak 20 responden, terdapat 5 orang yang lama kerja dalam kategori baru. Dari 5 orang tersebut terdapat 3 orang (60%) yang berkompeten, sedangkan terdapat 1 orang yang kategori cukup lama bekerja ternyata 100% berkompeten dan dari 14 orang yang dalam kategori lama bekerja sebanyak 10 orang (71,4%) yang berkompeten. Lama bekerja berkaitan erat dengan pengalaman individu dalam melaksanakan tugas sehari-hari, termasuk dalam hal ini kewajiban bidan dalam melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik ANC. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa salah satu faktor utama yang mempengaruhi perilaku individu adalah faktor karaktristik yang meliputi pendidikan, usia dan faktor pengalaman. Dari teori Notoatmodjo (2003) tersebut dapat diharapkan bidan dengan masa kerja yang lebih lama akan mempunyai kemampuan dalam melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik ANC.

30 2. Pemeriksaan fisik Antenatal Care (ANC) Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (75,0 %) responden melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik ante natal care dengan benar. Hasil penelitian tersebut sama dengan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 11 Mei sampai dengan 23 Mei 2009, yaitu mengamati 9 bidan, yang menunjukkan bahwa 88,8 % bidan belum melaksanakan ANC sesuai dengan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care. Fenomena yang menjadi hasil penelitian ini dimungkinkan karena sebagian besar responden berusia > 30 tahun, mempunyai masa kerja > 10 tahun dan berpendidikan D3 Kebidanan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa faktor utama yang meempengaruhi perilaku bidan dalam pelaksanaan prosedur tetap peemeriksaan fisik ANC adalah faktor usia, pendidikan dan pengalaman. Jadi dengan usia, pendidikan dan pengalaman yang memadai akan memberikan keputusan untuk melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care yang benar agar kualitasnya terus meningkat.

31 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pendidikan responden sebagian besar adalah D3 Kebidanan 65,0% sedangkan pendidikan D1 35,0%. 2. Mayoritas (80,0%) responden berusia lebih dari 25 tahun, sedangkan sisanya (20,0%) berusia kurang dari 25 tahun. 3. Mayoritas (70,0 %) responden lama bekerja > 10 tahun sebagai bidan, 25 % baru 5 tahun dan 5 % cukup lama (5 10 tahun). 4. Mayoritas (70,0 %) responden melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik ante natal care dengan kompeten dan (30,0%) tidak kompeten dalam melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik ante natal care. B. SARAN Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dapat diberikan saran saran sebagai berikut : 1. Bagi Praktisi Kebidanan Diharapakan praktisi kebidanan dapat mempertahankan kualitas pemeriksaan fisik Antenatal Care yang sudah baik demi kemajuan ilmu kebidanan dimasa yang akan datang. 31

32 2. Bagi Puskesmas wilayah Kecamatan Bawang Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan monitoring dan evaluasi bagi Puskesmas wilayah Kecamatan Bawang untuk dapat membuat rencana tindak lanjut kegiatan pelaksanaa prosedur tetap pemeriksaan fisik ante natal care, misalnya dengan memberikan penyuluhan kepada bidan-bidan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik ANC. 3. Bagi Bidan Hendaknya semua bidan yang ada diwilayah Puskesmas Bawang akan lebih kompeten dalam melaksanakan prosedur tetap pemeriksaan fisik antenatal care agar kualitas pelayanan terhadap masyarakat menuai hasil yang memuaskan bagi semua. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lengkap dan sempurna, misalnya dengan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan prosedur tetap pemeriksaan fisik ANC.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, 2006, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Asdi Mahasatya. Budiarto, 2001, Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta : EGC. Dep. Kes. RI, 2002, Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta. Depdikbud, 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Estiwidani At All, 2008, Konsep Kebidanan, Yogyakarta. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No.369/Men.Kes/SK/III/2007, Standar Profesi Bidan, Jakarta. Niven, 2002, Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat dan Profesional Kesehatan Lain, Yogyakarta : EGC. Notoatmodjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Yogyakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta. Prawirohardjo, S, 2002, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Prawirohardjo, S, 2005, Ilmu Kandungan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Sarwono, 2006, Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Sugiyono, 2007, Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta Soekanto, S, 2002, Sosiologi suatu pengantar, Jakarta : Rajawali Pers Tinayanti, 2007, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah, Skripsi Magelang.