BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUN. daya manusia. Dalam bidang kependidikan seorang guru harus berperan secara aktif

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, PT Pustaka Insani Madani, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. 1. sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang mempunyai sikap disiplin

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu serta memajukan daya pikir manusia.

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. Maju mundurnya suatu bangsa banyak tergantung oleh mutu pendidikannya,

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

PEMBINAAN PESERTA DIDIK DALAM PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH. Oleh : Pitriani

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kedisiplinan terhadap Prestasi Belajar Siswa di MI se

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran 1. belajar mengajar, agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjaga dari perilaku yang menyimpang dan hal-hal yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki keahlian menurut bidangnya masing-masing. menuju pendewasaan dan kematangan dalam berfikir dan bertindak.

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. terselenggara di dunia dan membawa berbagai perubahan pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu unsur pokok yang harus diperhatikan dalam proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan hal paling penting dalam diri manusia untuk menjadikan kita individu yang patuh dan

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME,

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kuat. Kedisiplinan berasal dari kata bahasa Inggris discipline yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya. Havighurst dalam Bimo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai problematika remaja yang terjadi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu orang yang berperan dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tujuan untuk menyiapkan peserta didik yang beriman, bertakwa, kreatif dan inovatif serta berwawasan keilmuan dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 1 Banyak faktor yang memengaruhi tercapainya tujuan pendidikan, baik faktor dari peserta didik yaitu disiplin belajar siswa maupun hasil belajar siswa. 2 Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya adalah dengan meningkatkan disiplin belajar peserta didik. Agar proses belajar mengajar lancar maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan memiliki kedisiplinan dalam belajar. Disiplin adalah kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keraturan, atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui suatu proses pembinaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman. 3 Pentingnya disiplin pada siswa adalah sebagai berikut: 1) Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya. 2) Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas, menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran. 3) Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang. 4 1 Depdiknas, UURI Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h. 9. 2 Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, h. 140. 3 Tulus Tu u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, h. 31. 4 Ibid, h. 37. 1

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa disiplin merupakan suatu sikap, perbuatan untuk selalu menaati tata tertib yang berlaku di masyarakat di mana orang tersebut tinggal, dan perbuatan itu dilakukan karena kesadaran yang timbul dari dalam dirinya untuk selalu menaati tata tertib tersebut. Disiplin juga berfungsi sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan dan diajarkan. Disiplin merupakan suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. 5 Disiplin adalah kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keraturan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui suatu proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman. Disiplin belajar sangat diperlukan di waktu belajar, karena dengan memiliki sikap disiplin yang baik maka akan menjaga dari perilaku menyimpang dan hal-hal yang dapat menghambat atau mengganggu kelancaran proses belajar mengajar. Selain itu siswa dapat terlatih dan mempunyai kebiasaan yang baik serta bisa mengontrol setiap tindakannya sehingga akan membentuk perilaku yang baik. Pentingnya disiplin dalam belajar adalah sebagai berikut: 1. Disiplin merupakan keberhasilan dalam belajar. 2. Secara positif, disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran. 3. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang. 6 Belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran dan sebagainya. 7 Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan 5 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 2002, h. 12. 6 Ibid, h. 37. 7 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2006, h. 1.

dalam kehidupan manusia. Belajar tidak hanya melibatkan penguasaan suatu kemampuan atau masalah akademik baru, tetapi juga perkembangan emosi, interaksi sosial dan perkembangan pribadi. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. 8 Fungsi kedisiplinan belajar PAI adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah swt. yang telah ditanamkan. 2. Untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama supaya bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain. 3. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahankelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. 4. Untuk menangkal hal-hal yang negatif dari lingkungan atau budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangan menuju manusia seutuhnya. 5. Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam. 6. Untuk memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat. 9 Siswa yang disiplin belajar PAI berarti siswa yang taat atau patuh terhadap peraturan sekolah, peraturan belajar, serta aktif dalam kegiatan dalam belajar mengajar PAI. Proses belajar yang baik adalah proses belajar yang bisa memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan. Dengan memiliki sikap disiplin dalam belajar akan lebih mengasah keterampilan dan daya ingat siswa terhadap materi yang telah diberikan, karena siswa belajar menurut kesadarannya sendiri serta siswa akan selalu termotivasi untuk selalu belajar, sehingga pada akhirnya siswa akan lebih mudah 8 Netty Hartati, Islam dan Psikologi, Jakarta: PT Raja Grasindo, 2004, h. 54. 9 Departemen Agama RI, Pedoman Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, h. 4-5.

dalam mengerjakan soal-soal dari materi yang diberikan. Oleh karena itu, siswa diharapkan selalu menciptakan suasana disiplin dalam belajar dengan bersikap disiplin melalui teladan, bertingkah laku sesuai dengan aturan, selalu mematuhi aturan dan lainlain agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Berdasarkan hasil observasi awal, dapat diketahui bahwa sebagian siswa telah memiliki kedisiplinan dalam belajar. Misalnya siswa menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti pelajaran di kelas, memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tugas-tugas PR dan memiliki kelengkapan belajar misalnya buku dan alat belajar lainnya. Walaupun disiplin belajar telah diterapkan oleh sekolah tetapi masih terlihat disiplin belajar siswa yang masih rendah. Hal ini, dapat diketahui dari fenomena-fenomena atau gejala-gejala yang ada yaitu sebagai berikut: 1. Masih ada siswa yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan atau membolos. 2. Masih ada siswa tidak tepat waktu ketika diberi tugas oleh guru. 3. Masih ada siswa tidak mengikuti semua kegiatan belajar mengajar dengan baik dan aktif. 4. Masih ada siswa setelah jam pelajaran dimulai siswa tidak segera masuk ke kelas. 5. Masih ada siswa tidak memiliki kelengkapan belajar. 6. Masih ada siswa tidak mengerjakan tugas dengan baik. 7. Masih ada siswa meninggalkan sekolah atau kelas sebalum mendapatkan izin. Berdasarkan gejala di atas, dapat diketahui bahwa masih terdapat siswa yang tidak memiliki kedisiplinan dalam belajar. Hal ini berarti dalam diri siswa tersebut disiplin belajarnya masih kurang karena siswa yang disiplin dalam belajar akan mampu mengarahkan diri dan mengendalikan perilakunya sehingga menunjukkan keteraturannya dalam kegiatan belajar, siswa belajar secara terprogram. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai kedisiplinan belajar siswa dengan judul:

Kedisiplinan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Negeri 010 Desa Pulau Terap II Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian ini, maka di sini perlu ditegaskan beberapa istilah berikut ini. 1. Kedisiplinan Mudasir mendefinisikan Perkataan disiplin berasal dari bahasa Yunani disciplus yang berarti murid atau pengikut seorang guru. Seseorang murid atau pengikut harus tunduk kepada peraturan, kepada otoritas gurunya. Karena itu disiplin berarti kesediaan untuk mematuhi ketertiban agar murid dapat belajar. 10 2. Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. 11 Belajar yang dimaksud di sini adalah kegiatan anak didik dalam menerima, serta menganalisis bahan-bahan pelajaran yang berkaitan dengan pendidika agama Islam. Kegiatan di sini mencakup kegiatan di dalam dan di luar proses pembelajaran. 3. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang menyiapkan manusia hidup dengan sederhana dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlak), teratur pemikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya baik lisan maupun tulisan. Itu semua termasuk pelajaran Pendidikan Agama Islam. 12 PendidikanAgama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan 10 Mudasir, Manajemen Kelas, Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2011, h. 89. 11 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, h. 20. 12 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Ilahi, 2008, h. 16.

ajaran agama Islam serta menjalankan sebagai pandangan hidup. 13 Selain itu Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah dasar. C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang berkaitan engan judul penelitian ini sebagai berikut: 1) Bagaimana kedisiplinan belajar dalam Pelajaran Agama Islam siswa Sekolah Dasar Negeri 010 Desa Pulau Terap II Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar? 2) Bagaimana tindakan guru dalam mengatasi ketidak disiplinan belajar dalam Pelajaran Agama Islam siswa Sekolah Dasar Negeri 010 Desa Pulau Terap II Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar? 3) Bagaimana respon siswa terhadap peraturan tentang kedisiplinan belajar dalam Pelajaran Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 010 Desa Pulau Terap II Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar? 4) Bagaimana pelaksanaan kedisiplinan belajar siswa Pelajaran Agama Islam siswa Sekolah Dasar Negeri 010 Desa Pulau Terap II Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar? 2. Batasan Masalah Mengingat banyak persoalan-persoalan yang memungkinkan untuk diteliti, seperti yang dikemukakan pada identifikasi masalah di atas, maka penulis memfokuskan penelitian ini pada kedisiplinan belajar dalam Pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa Sekolah Dasar Negeri 010 Desa PulauTerap II Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar dan faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar dalam Pelajaran Pendidikan Agama Islam. 13 Zakiah Derajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,1984, h. 86.

3. Rumusan Masalah Dari batasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini yaitu : 1. bagaimana kedisiplinan belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa Sekolah Dasar Negeri 010 Desa Pulau Terap II Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar? 2. Faktor apa yang mempengaruhi kedisiplinan belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa Sekolah Dasar Negeri 010 Desa Pulau Terap II Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar? D. Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kedisiplinan belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa Sekolah Dasar Negeri 010 Desa Pulau Terap II Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar dan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar pada pelajaran Pendidikan Agma Islam siswa Sekolah Dasar Negeri 010 Desa Pulau Terap II Kecamatan Kuok. 2. Manfaat penelitian Mamfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : a. Manfaat teoritis 1) Memberikan sambungan pemikiran tentang bimbingan orang tua, sehingga penelitian ini memberikan kontribusi yang positif terhadap dunia pendidikan pada umumnya. 2) Memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan hasil belajar siswa. b. Manfaat Praktis

1) Bagi guru Sekolah Dasar Negeri 010 Desa Pulau Terap Ī Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar sebagai bahan masukan untuk meningkatkan lagi cara mengajarnya, menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu agar peserta didik menjadi lebih disiplin dalam mengikuti pelajaran. 2) Bagi pengelola Sekolah Dasar Negeri 010 Desa Pulau Terap II Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar sebagai umpan balik pembentukan disiplin pada anak, terutama berkenaan dengan perencanaan, pertimbangn kurikulum maupun proses pembelajaran. 3) Bagi peneliti selanjutnya sebagai pertimbangan melakukan penelitian lanjutan yang berkenaan dengan kedisiplinan belajar.