[A.2] PENYUSUNAN RKA PPKD

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (RKA-SKPD)

[A.3] PENYUSUNAN RKA SKPD

CONTOH FORMAT RKA-SKPD DINAS KESEHATAN. Provinsi/Kabupaten/Kota *) RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RKA-SKPD) TAHUN ANGGARAN.

A. CONTOH FORMAT RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH RKAS TRIWULAN URAIAN I II III IV JUMLAH (Rp)

Penyusunan & Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)-SKPD

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN & PENGESAHAN DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN (DPPA) - SKPD

Jakarta, 5 Mei Kepada

Penyusunan & Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA)-SKPD

Jakarta, 5 Mei Kepada

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

CONTOH FORMAT DPA-SKPD DINAS KESEHATAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *).

[A.1] PENYUSUNAN KUA DAN PPAS. 1. Berdasarkan Peraturan Gubernur tentang RKPD dan Peraturan Menteri Dalam

SISTEM DAN PROSEDUR PERGESERAN ANGGARAN

A. PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RANCANGAN APBD

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN & PENGESAHAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN (DPAL) - SKPD

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG

Deskripsi Singkat Topik :

Penyusunan & Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL)-SKPD

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

FORMAT Halaman dari. Provinsi/Kabupaten/Kota. Tahun Anggaran REKAPITULASI ANGGARAN BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 12 TAHUN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

SISTEM DAN PROSEDUR PENYIAPAN RANPERDA APBD

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH Nama SOP PENYUSUNAN APBD

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 5 TAHUN 2014 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009

RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 76 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAHASAN RANPERDA APBD DAN PENYUSUNAN RANPERBUP PENJABARAN APBD

2011, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Ne

SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

STRUKTUR APBD DAN KODE REKENING

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2010 Nomor 1 Seri A.1

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BENGKULU TENGAH,

P E R A T U R A N D A E R A H

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PELAKSANAAN EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA RANCN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

Department of Business Adminstration Brawijaya University

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN ANGGARAN 2010

GUBERNUR RIAU. PERATURAN GUBERNUR RIAU Nomor : 74 Tahun 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2008

rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD atau rancangan peraturan

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2013

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAHASAN RANPERDA PERUBAHAN APBD DAN PENYUSUNAN RANPERBUP PENJABARAN PERUBAHAN APBD

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG

ERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2007 T E N TA N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2007

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

BUPATI BENGKULU TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAK BIDANG KEHUTANAN DALAM APBD TA 2014 DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

Transkripsi:

[A.2] PENYUSUNAN RKA A. KETENTUAN UMUM 1. RKA- adalah rencana kerja dan anggaran SKPKD selaku Bendahara Umum Daerah. 2. SKPKD menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (RKA-) dengan berpedoman pada Surat Edaran Gubernur tentang Pedoman Penyusunan RKA-. B. PIHAK TERKAIT 1. Bagian Anggaran pada SKPKD 2. TAPD C. ALUR PROSEDUR 1. Berdasarkan KUA, PPAS dan Surat Edaran Gubernur tentang Pedoman Penyusunan RKA, Bagian Anggaran pada SKPKD melakukan perhitungan atas estimasi dana perimbangan dan kemungkinan pendapatan lain yang merupakan transaksi Pemerintah Daerah didasarkan pada perhitungan tahun sebelumnya dan/atau informasi yang didapat dari pemerintah pusat. 2. Sesuai perhitungan tersebut, Bagian Anggaran di SKPKD menyusun RKA- pada Formulir RKA- 1 sesuai dengan nomor kode rekening dan uraian nama kelompok, jenis, obyek serta rincian obyek pendapatan. 3. Bagian Anggaran pada SKPKD melakukan : a. Perhitungan atas estimasi belanja bunga. b. Menjabarkan belanja hibah, belanja bantuan sosial, dan bantuan keuangan yang tercantum dalam PPAS. c. Menjabarkan belanja bagi hasil kepada Kabupaten/Kota berdasarkan rekomendasi Dinas Pengelola Pendapatan dan Aset Daerah. Perhitungan bagi hasil diperhitungkan mendasarkan estimasi rencana pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah pada Tahun Anggaran berkenaan. 4. Berdasarkan prosedur pada angka 3 tersebut, Bagian Anggaran di SKPKD menyusun RKA- formulir 2.1. 5. Bagian Anggaran pada SKPKD melakukan perhitungan atas estimasi SiLPA pada tahun berjalan dan potensi sumber-sumber penerimaan pembiayaan lainnya. 6. Berdasarkan perhitungan tersebut, Bagian Anggaran di SKPKD menyusun RKA formulir 3.1. 7. Bagian Anggaran pada SKPKD melakukan : 18

a. perhitungan utang daerah yang akan jatuh tempo dan pengeluaran pembiayaan lainnya. b. Menginvetarisir pembentukan dana cadangan dan investasi daerah yang diamanatkan oleh peraturan daerah. 8. Berdasarkan prosedur angka 7 tersebut, Bagian Anggaran di SKPKD menyusun Formulir RKA- 3.2. 9. Berdasarkan formulir yang dihasilkan pada langkah-langkah sebelumnya, Bagian Anggaran di SKPKD menyusun rekapitulasi ringkasan anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah daalam Formulir RKA-. D. BAGAN ALIR PROSEDUR Bagian Anggaran SKPKD TAPD KUA & PPAS SE Gub Perbaiki Perhitungan & penjabaran Tidak RKA 1 RKA 2.1 RKA 3.1 RKA 3.2 RKA- Pembaha san Ya Tandatangani Penyusun an RAPBD 19

E. FORMULIR-FORMULIR YANG DIGUNAKAN 1. RKA- 1 (Format A.2.1) 2. RKA- 2.1 (Format A.2.2) 3. RKA- 3.1 (Format A.2.3) 4. RKA- 3.2 (Format A.2.4) 5. RKA- (Format A.2.5) 20

A.2.1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran Formulir RKA - 1 Rincian Anggaran Pendapatan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Rincian Penghitungan Kode Jumlah Uraian Tarif/ Rekening volume satuan (Rp) Harga 1 2 3 4 5 6 = (3 x 5) x x X xx xx x x X xx xx x x X xx xx x x X xx xx Jumlah..,tanggal.. (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan : 1. 2. Dst Tim Anggaran Pemerintah Daerah: No Nama NIP Jabatan Tandatangan 1 2 Dst 21

Cara pengisian formulir: a. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan. b. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek pendapatan terkait. c. Kolom 2 (uraian) diisi dengan uraian nama akun, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek Pendapatan. d. Kolom 3 (volume), kolom 4 (satuan) dan kolom 5 (tarif/harga) tidak perlu diisi. e. Kolom 6 (jumlah) diisi dengan jumlah pendapatan yang direncanakan menurut kelompok, jenis, objek, rincian objek pendapatan. f. Formulir RKA- 1 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA-. g. Nama ibukota, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan formulir RKA- 1, dengan mencantumkan nama dan jabatan. h. Formulir RKA- 1 ditandatangani oleh dengan mencantumkan nama lengkap dan nomor induk pegawai. i. Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA 1 oleh tim anggaran pemerintah daerah. Apabila terdapat catatan dari hasil pembahasan oleh TAPD untuk mendapatkan perhatian dicantumkan dalam baris catatan hasil pembahasan. j. Seluruh anggota TAPD menandatangani formulir RKA- 1 yang telah dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP dan jabatan. k. Formulir RKA- 1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan. l. Apabila formulir RKA- 1 lebih dari satu halaman, maka pada halaman halaman berikutnya cukup diisi mulai dari rincian anggaran pendapatan serta pengisian nama ibukota, bulan, tahun, nama jabatan, tandatangan ditempatkan pada halaman terakhir dan setiap halaman diberi nomor urut halaman. 22

A.2.2 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran Formulir RKA 2.1 Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Kode Rekening Uraian volume Satuan Tahun n Harga satuan Jumlah (Rp) 1 2 3 4 5 6=(3x5) 7 Jumlah Tahun n+1..,tanggal.. (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan : 1. 2. Dst Tim Anggaran Pemerintah Daerah: No Nama NIP Jabatan Tandatangan 1 2 dst 23

Cara pengisian formulir: a. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek belanja Tidak Langsung. b. Kolom 2 (uraian) uraian diisi dengan nama akun, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja Tidak Langsung. c. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah satuan yang relevan sesuai dengan jenis belanja d. Kolom 4 (satuan) diisi dengan nama satuan hitung dari target rincian obyek yang direncananakan seperti unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun dan sebagainya. e. Kolom 5 (harga satuan) diisi dengan harga satuan seperti tingkat suku bunga, nilai kurs dan sebagainya. f. Kolom 6 (jumlah tahun n) diisi dengan jumlah perkalian antara jumlah volume dengan jumlah harga satuan. Setiap jumlah uraian rincian obyek dijumlahkan menjadi jumlah rincian obyek belanja. Setiap jumlah rincian obyek pada masing-masing obyek belanja selanjutnya dijumlahkan menjadi obyek belanja berkenaan. Setiap obyek belanja pada masing-masing jenis belanja kemudian dijumlahkan menjadi jumlah jenis belanja. g. Kolom 7 (jumlah tahun n+1) diiisi dengan perkiraan jumlah menurut jenis belanja untuk 1 tahun berikutnya. h. Baris jumlah pada kolom 7 merupakan penjumlahan dari seluruh jenis belanja Tidak Langsung yang tercantum dalam kolom 7. i. Formulir RKA- 2.1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan. j. Apabila Formulir RKA- 2.1 lebih dari satu halaman, maka pada halaman halaman berikutnya cukup diisi mulai dari rincian belanja Tidak Langsung Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dan setiap halaman diberi nomor urut halaman. k. Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan RKA- 2.1. l. Formulir RKA- 2.1 ditandatangani oleh Kepala dengan mencantumkan nama lengkap dan NIP yang bersangkutan. m. Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA- 2.1 oleh TAPD. Apabila terdapat catatan dari hasil pembahasan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk mendapatkan perhatian Kepala dicantumkan dalam baris catatan hasil pembahasan. n. Seluruh anggota tim anggaran pemerintah daerah menandatangani formulir RKA- 2.1 yang telah dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP dan jabatan. o. Apabila formulir RKA- 2.1 lebih dari satu halaman maka tanggal, bulan dan tahun pembuatan, kolom tanda tangan dan nama Kepala, serta keterangan, tanggal pembahasan, catatan hasil pembahasan, nama, NIP, Jabatan dan tanda tangan Tim Anggaran Pemerintah Daerah ditempatkan pada halaman terakhir. p. Selanjutnya setiap lembar RKA- 2.1 yang telah dibahas diparaf oleh setiap anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Formulir RKA- 2.1 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA-. 24

A.2.3 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran... Formulir RKA - 3.1 Kode Rekening Rincian Penerimaan Pembiayaan Uraian Jumlah (Rp) 1 2 3 Jumlah Penerimaan..,tanggal.. (tanda tangan) Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan : 1. 2. Dst (nama lengkap) NIP. Tim Anggaran Pemerintah Daerah: No Nama NIP Jabatan Tandatangan 1 2 Dst 25

Cara pengisian formulir: a. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan. b. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan nomor kode rekening akun/kelompok/jenis/objek/ rincian objek penerimaan pembiayaan. c. Kolom 2 (uraian) diisi dengan nama akun, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek penerimaan pembiayaan. d. Kolom 3 (jumlah) diisi dengan jumlah jenis penerimaan pembiayaan berkenaan yang merupakan hasil penjumlahan dari seluruh obyek penerimaan pembiayaan yang termasuk dalam jenis penerimaan pembiayaan bersangkutan. Jumlah obyek penerimaan merupakan penjumlahan dari seluruh rincian obyek penerimaan pembiayaan yang termasuk dalam obyek penerimaan pembiayaan bersangkutan. e. Jumlah penerimaan merupakan hasil dari penjumlahan seluruh jenis penerimaan pembiayaan. f. Formulir RKA- 3.1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan. g. Apabila Formulir RKA- 3.1 lebih dari satu halaman, maka pada halaman halaman berikutnya cukup diisi mulai dari rincian penerimaan pembiayaan dan setiap halaman diberi nomor urut halaman. h. Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan RKA- 3.1 i. Formulir RKA- 3.1 ditandatangani oleh kepala SKPKD dengan mencantumkan nama lengkap dan NIP yang bersangkutan. j. Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA- 3.1 oleh tim anggaran pemerintah daerah. Apabila terdapat catatan dari hasil pembahasan oleh tim anggaran pemerintah daerah untuk mendapatkan perhatian Kepala dicantumkan dalam kolom catatan hasil pembahasan. k. Seluruh anggota tim anggaran pemerintah daerah menandatangani formulir RKA- 3.1 yang telah dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP dan jabatan. l. Apabila formulir RKA- 3.1 lebih dari satu halaman maka tanggal, bulan dan tahun pembuatan, kolom tanda tangan dan nama Kepala SKPKD, serta keterangan, tanggal pembahasan, catatan hasil pembahasan, nama, NIP, Jabatan dan tanda tangan Tim Anggaran Pemerintah Daerah ditempatkan pada halaman terakhir. Selanjutnya setiap lembar RKA- 3.1 yang telah dibahas diparaf oleh setiap anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah. m. Formulir RKA- 3.1 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA- 26

A.2.4 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran... Formulir RKA - 3.2 Kode Rekening Rincian Pengeluaran Pembiayaan Uraian Jumlah Pengeluaran..,tanggal.. Jumlah (Rp) (tanda tangan) Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan : 1. 2. Dst (nama lengkap) NIP. Tim Anggaran Pemerintah Daerah: No Nama NIP Jabatan Tandatangan 1 2 dst 27

Cara pengisian formulir: a. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan. b. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan nomor kode rekening akun, kelompok/jenis/objek/ rincian objek pengeluaran pembiayaan. c. Kolom 2 (uraian) diisi dengan nama akun, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pengeluaran pembiayaan. d. Kolom 3 (jumlah) diisi dengan jumlah jenis pengeluaran pembiayaan berkenaan yang merupakan hasil penjumlahan dari seluruh obyek pengeluaran pembiayaan yang termasuk dalam jenis pengeluaran pembiayaan bersangkutan. Jumlah obyek pengeluaran merupakan penjumlahan dari seluruh rincian obyek pengeluaran pembiayaan yang termasuk dalam obyek pengeluaran pembiayaan bersangkutan. e. Jumlah pengeluaran merupakan hasil dari penjumlahan seluruh jenis pengeluaran pembiayaan. f. Formulir RKA- 3.2 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan. g. Apabila Formulir RKA- 3.2 lebih dari satu halaman, maka pada halaman halaman berikutnya cukup diisi mulai dari rincian pengeluaran pembiayaan dan setiap halaman diberi nomor urut halaman. h. Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan RKA- 3.2 i. Formulir RKA- 3.2 ditandatangani oleh kepala SKPKD dengan mencantumkan nama lengkap dan NIP yang bersangkutan. j. Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA- 3.2 oleh tim anggaran pemerintah daerah. Apabila terdapat catatan dari hasil pembahasan oleh tim anggaran pemerintah daerah untuk mendapatkan perhatian Kepala dicantumkan dalam kolom catatan hasil pembahasan. k. Seluruh anggota tim anggaran pemerintah daerah menandatangani formulir RKA- 3.2 yang telah dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP dan jabatan. l. Apabila formulir RKA- 3.2 lebih dari satu halaman maka tanggal, bulan dan tahun pembuatan, kolom tanda tangan dan nama Kepala SKPKD, serta keterangan, tanggal pembahasan, catatan hasil pembahasan, nama, NIP, Jabatan dan tanda tangan Tim Anggaran Pemerintah Daerah ditempatkan pada halaman terakhir. Selanjutnya setiap lembar RKA- 3.2 yang telah dibahas diparaf oleh setiap anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah. m. Formulir RKA- 3.2 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA-. 28

A.2.5 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran Formulir RKA - Kode Rekening Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Uraian Jumlah (Rp) 1 2 3..,tanggal.. (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. 29

Cara pengisian formulir: 1. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan. 2. Kolom 1, diisi dengan nomor kode rekening pendapatan/nomor kode rekening belanja/nomor kode rekening pembiayaan. Pengisian kode rekening dimaksud secara berurutan dimulai dari kode rekenig akun pendapatan/belanja/pembiayaan, diikuti dengan masing-masing kode rekening kelompok pendapatan/belanja/pembiayaan dan diakhiri dengan kode rekening jenis pendapatan/belanja/pembiayaan. 3. Kolom 2, diisi dengan uraian pendapatan/belanja/pembiayaan. a. Pencantuman pendapatan diawali dengan uraian pendapatan, selanjutnya diikuti dengan uraian kelompok dan setiap uraian kelompok diikuti dengan uraian jenis pendapatan yang dipungut atau diterima oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah sebagaimana dianggarkan dalam formulir RKA- 1. b. Untuk belanja diawali dengan pencantuman uraian belanja, selanjutnya uraian belanja dikelompokkan ke dalam belanja Tidak Langsung. Dalam kelompok belanja Tidak Langsung diuraikan jenis-jenis belanja sesuai dengan yang tercantum dalam formulir RKA- 2.1. c. Untuk pembiayaan diawali dengan pencantuman uraian pembiayaan, selanjutnya uraian pembiayaan dikelompokkan ke dalam penerimaan dan pengeluaran pembiayaan. Dalam kelompok penerimaan pembiayaan diuraikan jenis-jenis penerimaan sesuai dengan yang tercantum dalam formulir RKA- 3.1. Dalam kelompok pengeluaran pembiayaan diuraikan jenis-jenis pengeluaran sesuai dengan yang tercantum dalam formulir RKA- 3.2. 4. Kolom 3 diisi dengan jumlah menurut kelompok, menurut jenis pendapatan, menurut jenis belanja. Jumlah dimaksud merupakan penjumlahan dari jumlah yang tercantum dari formulir RKA- 1, formulir RKA- 2.1. 5. Khusus formulir RKA- sekretariat daerah atau satuan kerja pengelola keuangan daerah sebagaimana diterangkan di atas, pada kolom 3 diisi dengan jumlah menurut kelompok, menurut jenis penerimaan dan pengeluaran pembiayaan. Selanjutnya pada kolom 2 diisi dengan uraian pembiayaan neto untuk menerangkan selisih antara jumlah penerimaan pembiayaan dengan jumlah pengeluaran pembiayaan yang tercantum dalam kolom 3. Pencantuman mengenai ringkasan pembiayaan pada formulir RKA- pada prinsipnya sama dengan yang diuraikan dalam formulir RKA- 3.1 dan formulir RKA- 3.2 6. Nama ibukota, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan formulir RKA-, dengan mencantumkan nama jabatan Kepala. 7. Formulir RKA- ditandatangani oleh Kepala dengan mencantumkan nama lengkap dan nomor induk pegawai. 30

8. Formulir RKA- dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan. 9. Apabila formulir RKA- lebih dari satu halaman, maka pada halaman halaman berikutnya cukup diisi mulai dari ringkasan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah serta pengisian nama ibukota, bulan, tahun, nama jabatan, tandatangan ditempatkan pada halaman terakhir dan setiap halaman diberi nomor urut halaman. 31