TUGAS TEKNIK PERAWATAN MESIN MAKALAH MESIN BUBUT, SEKRAP DAN FRAIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

TAHAP AWAL PEMBUATAN PEMBUBUTAN HOUSE BEARING RODA ROLI

MESIN BOR. Gambar Chamfer

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

M O D U L T UT O R I A L

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

FM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

Gambar 1. Kepala tetap, tampak spindel utam a mesin

2. Mesin Frais/Milling

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB II LANDASAN TEORI

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTEK PEMESINAN LANJUT. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek Pemesinan Lanjut. Disusun Oleh :

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Mesin bubut (Turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas

BAB II Mesin Bubut I II. 1. Proses Manufaktur II

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

RENCANA IMPLEMENTASI MEMBUBUT DI LABORATORIUM PRODUKSI JURUSAN MESIN. Oleh: Nama : Dwi Pujo L NIM : Prodi : PTMSI

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

PROSES PRODUKSI. Jenis-Jenis Mesin Bubut

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

Materi 6. Gambar 1. Ragum Biasa

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN BUBUT (KOMPLEK)

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dan identifikasi masalah di atas, penulis memperoleh rumusan masalah sebagai berikut.

Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017

BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan.

ANALISA KEDATARAN GUIDE WAYS TERHADAP PENGARUH GERAK CARRIAGE PADA MESIN BUBUT G.D.W LZ 350 DENGAN ALAT UKUR DIGI- PAS DWL-200

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

EKSPERIMENTAL PEMBUATAN SPIRAL DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN FREIS UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM PRAKTIKUM LABORATORIUM PEMESINAN

2 1. Jenis Mesin bubut berdasarkan ukurnnya secara garis besar dibedakan menjadi:

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

c. besar c. besar Figure 1

BAB III MESIN FRAIS. ( Gambar-gambar Mesin. 2011) Gambar 3.1 Bentuk-bentuk Hasil Frais

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

BAB II LANDASAN TEORI

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II MESIN BUBUT

Gambar 1.1 Hasil-hasil dari pembubutan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MAKALAH PERMESINAN ( MESIN BUBUT, FRAIS, & GERINDA )

A. Mesin gergaji bolak-balik (Hacksaw-Machine) Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900 mm dengan

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

I. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Republik Indonesia Teknologi Mekanik. SMK / MAK Kelas XI Semester II

Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

jika seperti mesin bubut ada, tentu tidak memberikan pengaruh yang sangat luas. Kombinasi telah diantisipasi dalam paten yang terkenal Bentham tahun 1

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,beralur, dan

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

TUGAS MAKALAH TEKNOLOGI MEKANIK I PEMBUATAN RODA GIGI CACING

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kedua-duanya. Pada shaft, daya dapat ditransmisikan melalui gear, belt

Proses Gerinda. Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

Transkripsi:

TUGAS TEKNIK PERAWATAN MESIN MAKALAH MESIN BUBUT, SEKRAP DAN FRAIS Disusun oleh : Nama : M. Fatkhul Amin No Mhs. : 111.33.1044 Jurusan : T. Mesin (D-3) JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL I DAFTAR ISI II KATA PENGANTAR. III BAB I PERAWATAN MESIN BUBUT 1.1 Pengertian Mesin Bubut. 1.2 Komponen Mesin Bubut 1.3 Perawatan Mesin Bubut. BAB II PERAWATAN MESIN SEKRAP 2.1 Pengertian Mesin Sekrap. 2.2 Komponen Mesin Sekrap 2.3 Perawatan Mesin Sekrap. BAB II PERAWATAN MESIN FRAIS 1.1 Pengertian Mesin Frais 1.2 Komponen Mesin Frais... 1.3 Perawatan Mesin Frais KESIMPULAN IV DAFTAR PUSTAKA.. V

BAB I PERAWATAN MESIN BUBUT 1.1 Pengertian Mesin Bubut Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding). Gambar 2.1. Gerakan Utama Mesin Bubut 1.1 Komponen Mesin Bubut Komponen Utama Mesin Bubut Mesin bubut pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen utama antara lain : Meja mesin

Headstock ( kepala tetap ) Tailstock ( kepala lepas ) Sledge ( Eretan ) Eretan Kepala lepas Kepala Tetap Meja Mesin Gambar 2.2. Komponen Utama Mesin Bubut 2.2 Fungsi Komponen Utama Mesin Bubut Fungsi - fungsi dari komponen utama mesin bubut adalah sebagai berikut : a. Meja Mesin Di mesin bubut, fungsi meja mesin adalah menopang komponen utama mesin bubut terutama eretan, yang dapat bergerak ke kanan maupun ke kiri melalui alur di meja mesin. b. Head Stock ( kepala tetap ) Komponen ini berfungsi sebagai tempat spindle mesin bubut, dimana rahang/pencekam berputar. Selain itu kepala tetap adalah tempat dimana terdapat panel pengatur fungsi mesin bubut, di panel tersebut kita bisa menyetel mesin bubut sesuai dengan yang kita kehendaki.

c. Tailstock ( kepala lepas ) Berfungsi untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang berseberangan dengan Chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut. d. Eretan Komponen eretan berfungsi sebagai tempat pahat berada, dan juga terdapat panel pengatur ukuran yang dikehendaki apabila mengoperasikan dengan mesin bubut. Pencekam ( Chuck ) Gambar 2.3. Pencekam (chuck) Pelat Pembawa Pelat pembawa adalah peralatan yang ada dalam mesin bubut yang digunakan pada saat melakukan pembubutan dengan menggunakan dua senter, yakni pada proses pembubutan 5 konis misalnya. Pelat ini bentuknya menyerupai pelat cekam tetapi tidak memiliki penjepit. Pelat ini bergerak karena dipasangnya pembawa dan dijepit pada bendakerja.

Gambar 2.4. Pelat Pembawa Senter Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menopang benda kerja ang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata maupun dibubut tirus. Untuk menempatkan senter ini, ujung benda harus dibuat lubang dengan menggunakan bor senter. Lubang ini dimaksudkan sebagai tempat atau dudukan kepala senter. Penggunaan senter ini dimaksudkan untuk menjada atau menahan benda kerja agar kelurusannya terhadap sumbu tetap terjaga. Pada bagian kepalanya, senter ini berbentuk runcing dengan sudut ketirusannya 60 derajat. Sementara pada sisi yang lainnya, berbentuk tirus. Ada dua jenis senter, aitu senter ang ikut berputar mengikuti putaran benda kerja (senter jalan/live center) dan senter yang tidak ikut berputar dengan putaran benda kerja (senter mati/tail stock center). Berikut ini adalah gambar dari senter jalan dan senter mati. Gambar 2.5. Senter Collet Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk membantu menjepit benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja

tersebut mau dikerjakan dalam mesin bubut. Dengan kata lain, apabila salah satu sisi benda kerja telah selesai dikerjakan dan sisii yang satunya akan dikerjakan, maka untuk mencegah terjadina kerusakan pada permukaan benda kerja tersebut, dalam menjepitnya harus digunakan colet. Penyangga Penyangga adalah perlatan mesin bubut yang digunakan untuk menyangga benda panjang pada saat di bubut. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga benda kerja agar tidak melentur pada saat dibubut, sehingga kelurusan benda kerja bisa tetap terjaga. Ada dua jenis penyangga ang dapat digunakan, yaitu penyangga tetap (stead rest) dan penyangga jalan (follow rest). Kedua jenis penyangga tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.6. Penyangga Pahat Bubut Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan dalam membubut. Pahat ini terbuat dari bahan logam keras, seperti HSS ataupun Carbida. Logam-logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan baik. Selama membubut, ujung pahat harus selalu mendapat pendinginan yang kontinyu, karena jika ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat aus dan tumpul. Sesuai dengan bentuk dan penggunaannya, pahat-pahat bubut dapat dinamakan: pahat kasar, pahat penyelesaian, pahat pemotong, pahat alur, pahat ulir, dan pahat bentuk. Berdasarkan arah pemakanan, pahat dapat

dikelompokkan menjadi pahat kanan dan pahat kiri. Pahat kanan adalah pahat yang arah pemakanannya dari kanan ke kiri, dan pahat kiri adalah pahat yang arah pemakannnya dari kiri ke kanan. Gambar 2.7. Pahat Bubut 1.2 Perawatan Mesin Bubut LANGKAH LANGKAH PERAWATAN a) Perawatan Alat/ Tool b) Perawatan Umum c) Perawatan Khusus d) Perawatan Kedudukan Mesin A. Perawatan Alat /Tool : a. Pengecekan Pahat/pisau Bubut, ukuran sudut pemakanan sesuai atau tidak b. Pengecekan rumah pahat, ukuran lubang tidak mengalami kelonggaran c. Pengecekan senter kepala lepas d. Pemeriksaan handel pengubah transmisi daya/ kecepatan putar B. Perawatan Umum : Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:

1. Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung 2. Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin 3. Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin. 4. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer 5. Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan. 6. Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin C. Perwatan khusus : Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin. 1. Motor utama (motor pembangkit) Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembnagkit yaitu: Motor tidak mampu bekerja Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja : a. Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah,sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkit b. Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit. c. Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama. d. Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar. e. Coil pada saklar terbakar

f. Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switch g. Rem motor tidak berfungsi secara baik Motor cepat panas Ada dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu : a. Perbedaan tegangan b. Periksa tegangan listrik yang masuk c. Beban motor yang berlebihan; Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan BAGIAN ATAU KOMPONEN PERAWATAN 1. Kepala tetap Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadii pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah: 2. Eretan berikut: 1. Putaran poros utama tersendat-sendat 2. Putaran poros utama terlalu berat 3. Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi 4. Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas 5. Tidak senter Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai 1. Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut. 2. Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karena adanya ganguan pada pinion gear.usaha mengatasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru

3. Kepala lepas 3. Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir. 4. Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang. 5. Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan. 6. Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak. 7. Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik. 8. Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang sudsh kotor.lakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipa salurannya. Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsms pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin. 4. Kunci chak : Pada kunci chak adalah bagian alat yang sangat penting, karena alat yang sering digunakan untuk membuka dan mengencangkan pencekam, perawatan yang harus dilakukan adalah : 1. Periksa bagian pengencang/ mulut pengunci terlihat aus atau tidak, jika terjadi haus maka pengencangangan terjadi slip 2. Jika terjadi haus, perlu penambahan daging, dengan cara pengelasan listrik 3. Setelah dilas kemudian, fraislah ( Mesin Milling) pengunci hingga terbentuk persegi, ( segi empat ) 4. Setelah terbentuk rapihkann;ah bagian yang tajam agar tidak melukai pekerja

2.1 Pengertian Mesin Bubut Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling agar tidak cepat aus. Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan. Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai dengan mencekam benda kerja, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat potong yang disebut cutter, dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran maupun bentuknya.

2.1 Pengertian Mesin Sekrap 2.2 Komponen Mesin Sekrap 2.3 Perawatan Mesin Sekrap 3.2 Komponen Mesin Frais 3.3 Pengertian Mesin Frais Inspeksi ( I ) Membersihkan semua bagian mesin. Melumasi bagian mesin yang bergerak. Mengecek kelistrikan. Mengecek baut-baut mesin. Mengecek pompa dan selang coolant. Perbaikan Pada Kerusakan Kecil ( K ) Mengencangkan baut-baut yang kendor. Mengganti sekring yang putus. Memeriksa kontak-kontak kelistrikan.

Menambahi coolant. Memeriksa saluran coolant. Perbaikan Pada Kerusakan Menengah ( M ) Memeriksa motor mesin. Mengganti kabel-kabel yang rusak. Mengganti sekring pada mesin. Bongkar Total Bongkar total adalah proses membongkar mesin meliputi semua bagian mesin tanpa terkecuali dan memperbaiki atau mengganti komponen-komponen yang rusak. Setelah semua komponen diperbaiki kemudian mesin dirakit kembali seperti sedia kala dengan beracuan manual book dari mesin ini dan sesuai toleransi pada manual book.