Model Pengembangan Mutu Pembelajaran Melalui Pendampingan Terhadap Guru (Technical Assistance) dengan Melibatkan Pengawas dan Guru Inti.

dokumen-dokumen yang mirip
INSTRUMEN PEMETAAN PENDIDIKAN DI SMA..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

ANGKET UNTUK WAKIL KEPALA SEKOLAH KURIKULUM

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

ANGKET UNTUK GURU. 2. Lama bertugas a. < 5 tahun b. Antara 5 hingga 10 tahun c. 11 tahun keatas

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara :

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2006 dan NOMOR 6 TAHUN 2007 Tentang PELAKSANAAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN

K T S P KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

Lampiran 5 MODEL PENGEMBANGAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI KABUPATEN NATUNA

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

Tabulasi Jawaban Kesiapan Kepala Sekolah menurut Kepala Sekolah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN KTSP

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SULIT DITERAPKAN DI INDONESIA. Kunaryo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH STANDAR SARANA DAN PRASARANA. ruang belajar

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Document Title KATA PENGANTAR

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

BAB II KAJIAN PUSTAKA

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting di era globalisasi ini, yakni bagaimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut :

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

CONTOH TES BAGI CALON SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

Universitas Sebelas Maret, 57126

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

STANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP)

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

berpikir global (think globally), dan mampu bertindak lokal (act loccaly), serta

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Transkripsi:

Lampiran X: Suplemen Implementasi Model Model Pengembangan Mutu Pembelajaran Melalui Pendampingan Terhadap Guru (Technical Assistance) dengan Melibatkan Pengawas dan Guru Inti. A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Model pengembangan mutu pembelajaran melalui pendampingan terhadap guru dengan melibatkan pengawas dan guru inti merupakan program yang ditawarkan untuk perbaikan mutu pendidikan di Kabupaten Kampar dan dan Kabupaten Rohul berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kedua kabupaten tersebut. Kegiatan ini merupakan program kemitraan antara Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Sekolah yang akan dijadikan sekolah model. Kemitraan yang dimaksud adalah upaya meningkatkan mutu pendidikan di daerah Kabupaten/Kota khususnya peningkatan nilai Ujian Nasional untuk semua mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional. Kegiatan yang dilakukan adalah pemilihan sekolah model, sosialisasi program, workshop untuk pengawas, guru dan guru inti, pendampingan dan supervisi terhadap guru dengan melibatkan pengawas dan guru inti. 2. Tujuan Model pengembangan mutu pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran kabupaten Kampar dan Kabupaten Rokan Hulu khususnya peningkatan nilai Ujian Nasional untuk semua mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional. 3. Sasaran Sasaran Program Peningatan mutu pembelajaran ini adalah peningkatan 8 (delapan) Komponen Standar Kompetensi yaitu: a. Komponen 1: Standar Isi Pendidikan. 238

b. Komponen 2: Standar Proses Pendidikan. c. Komponen 3: Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan. d. Komponen 4: Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. e. Komponen 5: Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan. f. Komponen 6: Standar Pengelolaan Pendidikan. g. Komponen 7: Standar Pembiayaan Pendidikan. h. Komponen 8: Standar Penilaian Pendidikan. 4. Hasil yang diharapkan Hasil yang diharapkan dengan Program Pengembangan mutu pembelajaran adalah peningkatan mutu yang dilihat dari 8 standar BSNP, namun demikian tidak semua indikator pada standar tersebut yang akan diperbaiki melalui program ini, kegiatan fokus pada indikator berikut : a. Standar Isi 1) Pembelajaran didasarkan pada KTSP 2) Pengembangan KTSP oleh sekolah 3) Penyusunan silabus mata pelajaran 4) Beban mengajar/minggu 5) Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur 6) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran b. Standar Proses 1) RPP yang dijabarkan dari silabus 2) Penyusunan RPP mata pelajaran 3) Pelaksanaan pembelajaran mengacu kepada RPP 4) Pemantauan proses pembelajaran oleh kepala sekolah 5) Aspek yang disupervisi oleh Kepala Sekolah 6) Penyampaian hasil supervisi oleh Kepala Sekolah 7) Implementasi tindak lanjut hasil supervisi 8) Pendekatan pembelajaran yang konstruktivistik atau behavioristik 239

9) Model pembelajaran yang konstruktivistik atau yang bukan konstruktivistik 10) Implementasi cooperative learning pada pembelajaran 11) Media pembelajaran yang digunakan: alami atau buatan 12) Media pembelajaran buatan yang dipakai berbasis IT atau tidak berbasis IT 13) Pembelajaran berbasis IT,tidak berbasis IT, atau yang tergolong blended learning 14) Ada atau tidak adanya remidial teaching c. Standar Kompetensi Lulusan 1) Pemahaman terhadap kemampuan berpikir (logis, kritis, kreatif, inovatif) selama pembelajaran 2) Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui program pembiasaan mencari informasi lebih dari berbagai sumber belajar 3) Ada atau tidak adanya pengalaman belajar yang memanfaatkan lingkungan 4) Ada atau tidak adanya pengalaman belajar mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya 5) Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan kesiswaan yang menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri dan tanggung jawab 6) Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan yang dapat menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif dalam upaya mendapat hasil terbaik. 7) Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan yang dapat membiasakan pemahaman ajaran agama dan pengamalannya 8) Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 240

9) Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan menghasilkan karya kreatif 10) Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan untuk memperoleh keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis 11) Ada atau tidak adanya pengalaman belajar untuk memperoleh keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan daerah. 12) Ada atau tidak adanya pengalaman belajar mengembangkan IPTEK d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1) Pembelajaran oleh guru mata pelajaran sesuai dengan latar belakang pendidikan 2) Tingkat kehadiran guru 3) Integritas guru terkait kepribadian dan tindakan yang sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan yang berlaku 4) Penguasaan guru terhadap materi pelajaran serta pola pikir keilmuan e. Standar Sarana dan Prasarana 1) Pemanfaatan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas f. Standar Pengelolaan 1) Ada atau tidak adanya pengelolaan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran 2) Ada atau tidak adanya pengelolaan kegiatan pengembangan kurikulm dan pembelajaran 3) Ada atau tidak adanya program pengelolaan pembiayaan pendidikan 4) Ada atau tidak adanya kegiatan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif 241

5) Ada atau tidak adanya program pengawasan yang disosialisasikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan 6) Ada atau tidak adanya kegiatan evaluasi program kerja sekolah setiap tahun/ sesuai dengan kebutuhan 7) Ada atau tidak adanya program kegiatan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga pendidik g. Standar Pembiayaan 1) Ada atau tidak adanya biaya pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan RKA-S 2) Ada atau tidak adanya belanja biaya penunjang pelaksana kegiatan pembelajaran 3) Ada atau tidak adanya belanja biaya pengadaan alat tulis kegiatan pembelajaran 4) Ada atau tidak adanya biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran 5) Ada atau tidak adanya biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran h. Standar Penilaian 1) Ada atau tidak adanya informasi rancangan kriteria penilaian pada silabus, kepada para siswa di awal semester 2) Kesesuaian teknik penilaian pada silabus dengan indikator pencapaian KD 3) Kesesuaian instrumen dan pedoman penilaian dengan bentuk dan teknik penilaian 4) Penilaian hasil pembelajaran 5) Macam asesmen yang digunakan: traditional (tes tertulis), alternative assessmen 6) Macam asesmen tergolong asesmen autentik atau asesmen non autentik 7) Macam tes tertulis yang digunakan: essay atau multiple choice 242

8) Tingkat taksonomi Bloom yang digunakan pada tes tertulis 9) Kesesuaian instrumen dan pedoman penilaian dengan bentuk dan teknik penilaian 10) Ada atau tidak adanya lebih dari satu teknik penilaian 11) Ada atau tidak adanya pengolahan atau analisis hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar 12) Ada atau tidak adanya balikan hasil kerja siswa disertai masukan/komentar yang mendidik 13) Ada atau tidak adanya pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran 14) Ada atau tidak adanya ulangan tengah semester, akhir semester, dan kenaikan kelas 15) Pemantauan tingkat kelulusan 5. Indikator Keberhasilan a. Meningkatnya mutu pembelajaran dilihat dari persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru. b. Meningkatnya perolehan nilai Ujian Nasional dengan jujur dan sportif. 6. Tanggung Jawab Pihak yang terlibat a. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelaksana di Tingkat Kabupaten/Kota adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan tugas: 1) Melakukan verifikasi calon Sekolah Model 2) Menentukan Sekolah yang dijadikan Sekolah Model 3) Membuat Surat Keputusan (SK) penetapan Sekolah Model 4) Menetapkan pandunan pelaksanaan program pengembangan mutu pembelajaran 5) Melaksanakan sosialisasi Progrma pada sekolah Model 6) Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaaan program Model Sekolah Binaan. 243

7) Menyelesaikan/menindaklanjuti masalah yang ditemukan selama prgram dilaksanakan di sekolah Model b. Kepala Sekolah yang ditetapkan sebagai Sekolah Model Kepala Sekolah yang ditetapkan sebagai Sekolah Model merupakan Koordinator kegiatan dari Program ini dengan tugas: 1) Kepala sekolah menunjuk koordinator untuk setiap matapelajaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan. 2) Menyusun jadwal pelajaran sehingga setiap guru matapelajaran yang sama diberikan libur mengajar pada hari yang sama sehingga dapat melakukan disikusi untuk pengembangan diri. 3) Mensosialisasikan program kepada semua warga sekolah seperti pendidik, tenaga kependidikan, siswa, wakil orang tua murid dan komite sekolah. 4) Melakukan koordinasi fungsional dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas SMA dan Perguruan Tinggi yang menjadi sebagai Technical Assistant sesuai dengan fungsi dan peran masingmasing. 5) Melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan sekolah Model 6) Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaaan kegiatan pengembangan mutu pembelajaran. 7) Membuat laporan kemajuan dan laporan akhir pelaksanaan kegiatan pengemangan mutu pembelajaran c. Peneliti dari Perguruan Tinggi Sebagai Technical Assistant Technical Assistant akan ditunjuk satu orang untuk setiap matapelajaran yang diujikan pada ujian nasional, setiap technical assistant bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dibidangnya masing-masing dengan rincian tugas: 1) Memberikan Sosialisasi, Pelatihan dan Workshop bagi guru, pengawas dan guru inti. 244

2) Melakukan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proses pembelajaran. 3) Memberikan supervisi terhadap guru matapelajaran berdasarkan hasil pendampingan yang dilakukan. d. Pengawas SMA dan Guru Inti Pada kegiatan semua pengawas SMA dan guru inti yang relevan dengan mata pelajaran yang diujikan akan dilibatkan pada kegiatan ini, tugas pengawas adalah sebagai berikut: 1) Mengikuti Sosialisasi program yang dilakukan oleh kepala sekolah dan technical assistant 2) Mengikuti workshop tentang penyusunan persiapan pelaksanaan pembelajaran dan model-model pembelajaran 3) Melakukan pendampingan terhadap guru matapelajaran yang relevan 4) Mendiskusikan hasil pendampingan dengan technical assistant 5) Melakukan supervisi terhadap guru matapelajaran yang relevan 6) Membuat laporan hasil kegiatan kepada kepala dinas pendidikan. 7. Jadwal Pelaksanaan Program Model Sekolah Binaan Kegiatan pengembangan mutu pembelajaran ini akan dilaksanakan pada tahun anggarang 2012. Kegiatan pendampingan dan supervisi guru akan dilakukan selama satu semester dimulai semester ganjil 2010. Kegiatan penunjukan sekolah, sosialisasi, workshop dan pelatihan akan dimulai April 2012 setelah dana kegiatan tersedia. B. Tahapan Pelaksanaan 1. Pemilihan Sekolah Model Karena keterbatasan biaya dan tenaga yang tersedia maka kegiatan ini tidak akan dilakukan untuk semua sekolah. Pada tahun 2011 program ini hanya akan dilakukan pada satu sekolah untuk kabupaten Kampar dan Kabupaten Rokan Hulu. Tim peneliti sebagai konsultan pendamping (technical assistant) bersama dengan dinas pendidikan Kabupaten akan memilih sekolah yang 245

akan dijadikan model. Kriteria sekolah yang akan dijadikan model adalah sebagai berikut: - Kepala sekolah bersedia sebagai pengelola kegiatan secara keseluruhan dan sanggup untuk mengikuti semua kegiatan yang direncanakan. - Sekolah memiliki cukup guru dengan latar belakang yang sesuai untuk semua mata pelajaran yang diujikan pada UN. 2. Sosialisasi Program Setelah ditentukan sekolah model, maka akan dilakukan sosialisasi terhadap semua warga sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, siswa dan komite sekolah serta wakil orang tua murid. Pada kegiatan ini semua pihak akan diberian informasi tentang tujuan kegiatan ini dilakukan dan target apa yang akan dicapai serta partisipasi aktif seperti apa yang diperlukan dari semua pihak yang ada disekolah. Diharapkan sosialisasi ini akan menumbuhkan rasa memiliki setiap warga sekolah terhadap program yang akan dijalankan sehingga dukungan semua pihak akan memperlancar jalannya kegiatan. 3. Workshop Untuk Guru Inti, Pengawas a. Peserta Workshop akan melibatkan semua guru inti dan pengawas SMA yang relevan dengan matapelajaran yang diujikan pada ujian nasional. Diperkirankan akan ada 9 orang pengawas dan 9 orang guru inti pada masing-masing sekolah model. b. Instrusktur Dosen yang menjadi peneliti dan technical assistant akan menjadi narasumber pada kegiatan ini. Akan tersedia 9 instruktur untuk 9 matapelajaran yang di ujikan pada ujian nasional c. Materi Materi yang akan diberikan pada workshop ini terbagi dalam 3 bagian yaitu: - pengembangan persiapan pembelajaran yang memuat penyusunan Silabus, RPP, Bahan Ajar, LKS, Evaluasi dan Media pembelajaran. 246

- Model-model pembelajaran - Teknik pendampingan dan supervisi guru matapelajaran 4. Workshop Untuk Guru a. Peserta Peserta workshop guru adalah semua guru yang ada disekolah model yang mengasuh matapelajaran yang diujikan pada ujian nasional b. Instruktur Dosen yang menjadi peneliti dan technical assistant akan menjadi narasumber pada kegiatan ini. Akan tersedia 9 instruktur untuk 9 matapelajaran yang di ujikan pada ujian nasional c. Materi Materi yang akan diberikan pada workshop ini terbagi dalam 3 bagian yaitu: - Pengembangan persiapan pembelajaran yang memuat penyusunan Silabus, RPP, Bahan Ajar, LKS, Evaluasi dan Media pembelajaran. - Model-model pembelajaran - Pendalaman materi bidang mata pelajaran 5. Pendampingan Guru a. Teknis Pelaksanaan Technical Assistant, yang terdiri dari peneliti atau pengawas serta guru inti akan masuk kedalam kelas bersama guru yang mengasuh matapelajaran. Technical Assistant akan mengamati terjadinya proses pembelajaran untuk diberikan masukan. Sesuai dengan hasil workshop yang diberikan guru akan diamati dari persiapan yang dibuat, penerapan model yang dipilih, kejelasan konsep yang diberikan, pengelolaan kelas, media yang digunakan, serta evaluasi yang diberikan terhadap siswa. b. Jadwal Pelaksanaan Jadwal pendampingan disesuaikan dengan jam pelajaran untuk tiap-tiap matapelajaran yang akan didampingi. 247

6. Supervisi Guru a. Teknis Pelaksanaan Supervisi terhadap guru akan dilakukan oleh pengawas atau technical asisstant dari perguruan tinggi. Supervisi akan diberikan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada saat pendampingan. Aspek yang dibahas untuk supervisi adalah persiapan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pembelajaran yang dilakukan oleh guru. b. Jadwal Pelaksanaan Supervisi akan dilakukan pada hari off bersama guru yang mengasuh matapelajaran yang diujikan pada ujian nasional. Supervisi dapat saja dilakukan secara kelompok ataupun secara individual sesuai kebutuhan. Hari off bersama ini akan menjadi hari pertemuan rutin bagi semua guru yang mengasuh matapelajaran yang sama. Pada setiap pertemuan ini guru dapat sharing pengalaman ataupun berkonsultansi dengan technical assistant. C. Monitoring dan Evaluasi 1. Tujuan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi bertujuan untuk memastikan bahwa Pengembangan Mutu Pembelajaran dengan Melibatkan Sekolah Model telah dilaksanakan dengan petunjuk pelaksanaan. 2. Sasaran dan Aspek yang dimonitor Sasaran kegiatan monitoring dan evaluasi adalah semua kegiatan pengembangan mutu pembelajaran yang meliputi, pemilihan sekolah model, sosialisasi program, pelatihan dan workshop, pendampingan guru dan supervisi. Adapun aspek-aspek yang akan dimonitor mencakup: 1) Proses seleksi penentuan Sekolah Model 2) Kegiatan Sosialisasi Kegiatan terhadap warga sekolah 3) Implementasi semua bagian kegiatan 4) Transparansi pelaksanaan program Sekolah. 248

5) Kesesuaian antara Rencana Pengembangan Mutu Pembelajran melalui technical assistance dengan implementasinya. 2. Hasil yang diharapkan Hasil yang diharapkan dari kegiatan monitoring dan evaluasi adalah: 1) Mengetahui apakah program berjalan sesuai dengan yang direncanakan 2) Menemukan masalah-nasalah/hambatan dalam pelaksanaan Kegiatan 3) Memberikan rekomendasi cara penyelesaian masalah/hambatan. 4) Menemukan masukan untuk perbaikan Kegiatan pengembangan mutu pembelajran. 4. Pelaksana Monitoring akan dilakukan dari DP2M Dikti melalui lembaga penelitian Universitas Riau bersama dengan tim dari Dinas Pendidikan Kabupaten yang bersangkutan. a. Jadwal Pelaksanaan Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi akan disesuaikan dengan waktu pelaksanaan kegiatan seperti yang sudah dinyatakan sebelumnya. Pelaksanaan monitoring direncanakan sebagai berikut: 1) Monitoring Oleh Tim Kabupaten dilakukan pada saat: Kegiatan sosialisasi Kegiatan Kabupaten menyeleksi Sekolah Model Implementasi program di sekolah Model sedang berjalan. Ada pengaduan tentang penyimpangan penggunaan dana dan Proses kerja konsultan pendaping Program Model Sekolah Binaan. 2) Monitoring Oleh Tim DP2M melalui Lemlit UNRI pada saat: Implementasi program di tingkat Sekolah berjalan. Adanya pengaduan tentang penyimpangan penggunaan dana dan Proses pendapingan di sekolah Model. 249

5. Evaluasi Evaluasi merupakan aspek yang berbeda dengan monitoring. Monitoring terkait dengan kegiatan yang dilakukan untuk memantau atau mengawasi proses dan perkembangan pelaksanaan suatu kegiatan. Melalui monitoring akan ditemukan kendala atau masalah dalam pelaksanaan sehingga dapat dilakukan perbaikan. Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan diakhir kegiatan untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan berdasarkan rencana yang telah diusulkan. Evaluasi terhadap Implementasi Pengembangan Mutu Pembelajaran Melalui Program Technical Assistant yang Melibatkan Pengawas dan guru Inti mencakup evaluasi terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Evaluasi keberhasilan implementasi program dilakukan pada saat program telah selesai dilakukan. Hasil evaluasi suatu program dapat digunakan untuk menentukan apakah program sesuai dengan konteks dan input di mana program tersebut dilaksanakan, proses telah dilakukan dengan benar, serta produk yang dihasilkan program tersebut berhasil guna. Berdasarkan hal tersebut, dapat dibuat rekomendasi apakah program tersebut dapat dilanjutkan, dilanjutkan dengan perbaikan atau tidak dapat dilanjutkan. 250