2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam abad informasi telah membawa pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. juta permainan sepakbola dimainkan setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan permainan beregu, masing masing regu terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan olahraga yang cukup populer, digemari dan paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di tanah air saat ini semakin kurang baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan kualitas permainan sepakbola pada awalnya mengacu kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebanyak-banyaknya kegawang lawan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. digemari masyarakat Indonesia saat ini, khususnya dalam usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani yang diberikan di sekolah-sekolah merupakan landasan dasar

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klub-klub

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Berdasarkan data dari KONI, PON terakhir

2016 PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK, KEKUATAN MAKSIMAL, POWER,

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PERBANDINGAN LATIHAN KEKUATAN SISTEM SUPERSET DENGAN SISTEM SET TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sebagai salah satu unsur yang berpengaruh dalam kehidupan manusia, telah ikut berperan dalam mengharumkan nama daerah dan bangsa,baik melalui kompetisi di tingkat Nasional maupun Internasional. Setiap bangsa di seluruh dunia berlomba-lomba menciptakan prestasi dalam berbagai kegiatan olahraga, termasuk olahraga sepakbola. Olahraga sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling diminati dan yang mempunyai popularitas yang sangat tinggi di masyarakat. Olahraga ini hampir dimainkan di semua negara. Sepakbola hampir di mainkan di setiap lapisan masyarakat dari berbagai kelompok umur. Dilihat dari karakteristiknya, sepakbola adalah cabang olahraga permainan yang didalamnya diperlukan kerjasama yang baik antara pemain depan, tengah, belakang dan penjaga gawang (tim). Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua kelompok, setiap kelompok terdiri dari sebelas pemain. Tujuan sepakbola adalah untuk memasukan bola ke gawang lawan sebanyakbanyaknya dan menjaga lawan agar tidak memasukan bola ke gawang, seperti yang dikatakan oleh Sucipto, dkk (2000, hlm.7) mengenai pengertian sepakbola adalah sebagai berikut: Sepakbola adalah permainan beregu, masing-maing regu terdiri dari sebelas pemain salah satunya adalah penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya. Pada umumnya sepakbola merupakan olahraga yang menuntut aspek kondisi fisik yang baik, yang di dukung dengan aspek teknik, taktik, dan mental yang bagus. Semua cabang olahraga membutuhkan aspek-aspek tersebut tidak terkecuali cabang olahraga sepakbola. Jika seorang atlet tidak mempunyai aspek-

2 aspek tersebut maka atlet tersebut tidak dapat berprestasi atau tidak dapat meningkatkan prestasinya lebih maksimal. Selain aspek-aspek tersebut ada aspek lain yang mendukung atlet berprestasi, yaitu peran pelatih. Pelatih juga mempunyai peran yang signifikan dalam menunjang prestasi atlet dan tim. Harsono (1988, hlm 5) mengatakan bahwa, Tugas seorang pelatih adalah jauh lebih luas dari sekedar dilapangan saja. Pelatih juga adalah seorang guru, pendidik, bapak, teman sejati. Akan tetapi seorang guru belum tentu seorang pelatih. Selain cara-cara melatih seorang pelatih juga harus mengetahui normanorma dalam melatih, untuk mengetahui aspek-aspek dan norma-norma dalam melatih seorang pelatih harus menjenjang pendidikan kepelatihan, agar dapat mengetahui cara cara melatih yang baik dan benar. Agar dapat mencapai hasil yang maksimal baik dalam proses latihan maupun proses hasil belajarnya. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan berfungsi sebagai sarana dan fasilitas yang memudahkan, mampu mengarahkan, mengembangkan, dan membimbing ke arah kehidupan yang lebih baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi orang lain, termasuk pendidikan jasmani yang menjadi bagian integral dari sistem pendidikan untuk membina kemampuan jasmani dan rohani yang sehat. Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bentuk kegiatan jasmani yang didalamnya terdapat permainan dan perlombaan. Mengenai olahraga Sumardiyanto (2010, hlm.129) menjelaskan bahwa, Olahraga merupakan aktivitas pada waktu senggang sebagai pelepas lelah dan pembinaan kebugaran jasmani. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien. Sebagai contoh, seorang yang sudah terbiasa olahraga secara teratur, ia akan memiliki tingkat kebugaran yang lebih baik jika dibandingkan dengan orang yang tidak terbiasa berolahraga. Orang yang sering melakukan latihan kebugaran jasmani (olahraga) akan terhindar dari kelemahan dan kelelahan fisik. Banyaknya jenis olahraga yang bisa dilakukan olah masyarakat, baik itu cabang olahraga permainan seperti sepakbola, bolavoli, bolabasket, bolatangan, futsal, ataupun cabang olahraga beladiri, seperti karate, taekwondo, pencak silat,

3 judo, tinju, dan masih banyak jenis olahraga yang lainnya. Tujuan dari berolahraga bukan hanya semata-mata untuk aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi yang ada pada setiap diri manusia melalui aktivitas jasmani, kerena pada kenyataanya berbagai macam kajian disiplin ilmu dalam dunia olahraga itu sangat luas, sehingga banyak pula yang menjadikan olahraga sebagai ajang kompetisi untuk mencapai suatu prestasi. Maka banyak orang/atlet yang berupaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam permaian olahraga. Pada dunia kepelatihan, pendidikan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi yang maksimal, karena seorang juga dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan. Harsono (1988, hlm.7) mengatakan bahwa, Tinggi rendahnya prestasi atlet banyak tergantung dari tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan pelatihnya. Akan tetapi di Indonesia masih banyak pelatih yang tidak mengikuti pendidikan pelatih formal, kebanyakan dari pengalaman sewaktu menjadi atlet atau hanya mengikuti seminar yang hanya membahas sebagian besar cara melatih, tidak secara spesifik. Permasalahan ketika seorang pelatih itu hanya asal melatih bukan menurut cara-cara melatih yang baik dan benar bukannya meningkatkan kemampuan atletnya bisa jadi mencederai atletnya. apakah berpengaruh pelatih yang mengikuti pendidikan kepelatihan dengan yang tidak mengikuti pendidikan kepelatihan terhadap prestasi dan performa atletnya. Berdasarkan uraian tersebut penulis menganggap penting untuk diangkat dalam bentuk penelitian. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian tentang Hubungan Pendidikan Pelatih dengan Performa Atlet Sepakbola di Kota Bandung. B. Identifikasi Masalah Pendidikan adalah suatu proses pengalaman, karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Dalam dunia kepelatihan, pendidikan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi yang maksimal, karena seorang juga dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan. Harsono (1988, hlm.7) mengatakan bahwa:

4 tinggi rendahnya prestasi atlet banyak tergantung dari tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan pelatihnya. Akan tetapi di Indonesia masih banyak pelatih yang tidak mengikuti pendidikan pelatih formal, kebanyakan dari pengalaman sewaktu menjadi atlet. atau hanya mengikuti seminar yang hanya membahas sebagian besar cara melatih, tidak secara spesifik. Yang ditakutkan ketika seorang pelatih itu hanya asal melatih bukan menurut cara-cara melatih yang baik dan benar bukannya meningkatkan kemampuan atletnya bisa jadi mencederai atletnya. apakah berpengaruh pelatih yang mengikuti pendidikan kepelatihan dengan yang tidak mengikuti pendidikan kepelatihan terhadap prestasi dan performa atletnya. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara pendidikan pelatih dengan performa atlet sekolah sepakbola di Kota Bandung? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan menguji pendidikan pelatih dengan performa atlet sekolah sepakbola di Kota Bandung. E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengharapkan adanya manfaat dan kegunaan bagi penulis maupun pembaca yang membaca hasil penelitian ini. Adapun manfaat dari hasil peneltian ini sebagai berikut : 1. Manfaat Teoretis a. Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti bagi lembaga yang sepakbola. berkompeten dengan olahraga sepakbola dan lembaga kepelatihan b. Membuat peluang kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam. 2. Manfaat Praktis

5 a. Penelitian ini dapat memberi sumbangan dan acuan bagi para pelatih sepakbola. Dengan kata lain dapat dijadikan alat ukur untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan pelatih terhadap performa atlet sekolah sepakbola di Kota Bandung. b. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk organisasi sepakbola seperti PSSI (Badan Diklat Kepelatihan), dalam upaya pembinaan bagi para atlet sepakbola. F. Batasan Penelitian Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah penelitian yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian ini mengungkapkan hubungan tingkat pendidikan pelatih dengan performa atlet sekolah sepakbola di Kota Bandung. 2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan asosiatif korelasional. 3. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelatih SSB di Kota Bandung. Sampel yang digunakan adalah 10 pelatih SSB di Kota Bandung. 4. Instrumen penelitian yang digunakan adalah menggunakan angket dan data observasi peneliti yang diberikan kepada pelatih SSB. G. Definisi Operasional Penafsiran seseorang tentang istilah-istilah sering berbeda-beda, sehingga bisa menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut : 1. Sepakbola. Menurut Sucipto, dkk (1999, hlm.7). sepakbola adalah permainan beregu,masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain salah satunya penjaga gawang, yang dimainkan dengan menggunakan kaki,kecuali penjaga gawang yang boleh menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya. 2. Pelatih. Menurut Rotella (1993, hlm.25). pelatih adalah seorang yang propesional yang tugasnya membantu olahragawan dan tim dalam memperbaiki penampilan olahraga.

6 3. Atlet. Menurut Basuki Wibowo (2002, hlm.5). atlet adalah subjek/seseorang yang berprofesi atau menekuni suatu cabang olahraga tertentu dan berprestasi pada cabang olahraga tersebut. 4. Pengalaman. Menurut Wikipedia (2014). pengalaman adalah hasil persentuhan alam dengan pancr indera manusia. Berasala dari kata peng-alam-an. Pengalaman kemungkinan seorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan. Sedangkan Berpengalaman adalah mempunyai pengalaman atau telah banyak pengalaman. 5. Permainan. Menurut Freud dan Ericson (Mutiah, 2010, hlm.137). permainan adalah suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna, menolong anak menguasai kecemasan dan konflik. 6. Performa. Menurut Rummler dan Brache dalam Sudarmanto (2009, hlm.7). sebagai bentuk prestasi yang dicapai individu berdasarkan target kerja yang diembannya atau tingkat pencapaian dari beban kerja yang telah ditargetkan oleh organisasi kepadanya. H. Struktur Organisasi Skripsi Adapun struktur organisasi skripsi adalah sebagai berikut: 1. Bab I membahas mengenai pendahuluan, dimana pada bab ini terdiri dari: a) Latar belakang masalah, b) Rumusan masalah, c) Tujuan penelitian, d) Manfaat penelitian, e) Struktur organisasi tesis. 2. Bab II membahas mengenai kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian 3. Bab III membahas mengenai metode penelitian, dimana pada bab ini terdapat: a) Lokasi penelitian, b) Metode penelitian dan desain penelitian, c) Populasi dan sampel, d) Instrumen pengumpul data, Validasi data, dan Reliabilitas data, e) Pengolahan dan analisis data, f) Bagan alur penelitian, g) Waktu dan tempat penelitian, h) Jadwal penelitian. 4. Bab IV membahas mengenai deskripsi data dan analisis data 5. Bab V membahas mengenai kesimpulan dan saran