PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Presiden Republik Indonesia

7. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1994 TENTANG RUMAH NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENJUALAN RUMAH DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1994 TENTANG RUMAH NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 25 TAHUN 2004 T E N T A N G PERATURAN DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PENJUALAN RUMAH DINAS DAERAH GOLONGAN III MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PRODUK PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 27 TAHUN 2004 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 121 TAHUN 1987 SERI : D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 26 TAHUN 2004 T E N T A N G

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 T E N T A N G RETRIBUSI IJIN TEMPAT USAHA DI KABUPATEN MURUNG RAYA

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 09 TAHUN 2004

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI ATAS IJIN PERUBAHAN FUNGSI RUMAH TEMPAT TINGGAL DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 1 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH KEPADA DAERAH KABUPATEN KATINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK RESTORAN DAN RUMAH MAKAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG

PELAKSANAAN PENJUALAN RUMAH NEGERI Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1974 Tanggal 18 Maret Presiden Republik Indonesia,

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN 1994 TENTANG RUMAH NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN 1994 TENTANG RUMAH NEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN 1994 TENTANG RUMAH NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR TAHUN TENTANG (spasi) PENGELOLAAN RUMAH NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN T E N T A N G RETRIBUSI, IJIN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN,PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

PERATURAN DAERAH MURUNG RAYA NOMOR : 22 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPAREN MURUNG RAYA NOMOR : 18 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN JALAN DAN BONGKAR MUAT BARANG DI KABUPATEN MURUNG RAYA

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG RUMAH DAERAH DAN KENDARAAN DINAS MILIK PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 05 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT TAMBAT KAPAL DI KABUPATEN MURUNG RAYA

TINJAUAN YURIDIS ATAS PENGERTIAN DAN GOLONGAN RUMAH NEGARA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 07 TAHUN 2004

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2014

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP /K/I998

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 13 TAHUN 2004 T E N T A N G PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 613 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN 1994 TENTANG RUMAH NEGARA

ATTN: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG USAHA PERTAMBANGAN BAHAN TAMBANG GALIAN GOLONGAN C DI KABUPATEN MURUNG RAYA

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

- 1 - BUPATI GUNUNG MAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI LAMANDAU TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 7 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 5 TAHUN 2015

RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2006 T E N T A N G PENJUALAN RUMAH GOLONGAN III MILIK PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Pasal 36 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa Pelaksana Penjualan Rumah Daerah diatur dengan Peraturan Daerah tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, perlu pengaturan mengenai, pelepasan, penghapusan, pengelolaan dan pengalihan status, hak atas rumah yang dikuasi Pemerintah Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penjualan Rumah Golongan III Milik Pemerintah Kabupaten Murung Raya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 72 Tahun 1957 tentang Penetapan Undang- Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1955 tentang Penjualan Rumah Negeri Kepada Pegawai Negeri sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 158); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043 ); 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3501 ); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); 124

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang - undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3573); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pengamanan dan Pengalihan Barang Milik / Kekayaan Negara dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952 ); 11. Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1974 tentang Tata Cara Penjualan Rumah Negeri; 12. Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun 1982 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 1974 tentang Perubahan Penetapan Status Rumah Negeri; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 02 Tahun 2003 tentang Kewenangan Kabupaten Murung Raya sebagai Daerah Otonom ( Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 02 Seri E ); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 03 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Murung Raya ( Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 03 Seri D ); 125

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA dan BUPATI MURUNG RAYA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENJUALAN RUMAH GOLONGAN III MILIK PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Murung Raya 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Murung Raya 3. Bupati adalah Bupati Murung Raya 4. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Murung Raya 5. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Murung Raya 6. Rumah Daerah adalah rumah tempat tinggal yang biaya pendiriannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Murung Raya. 7. Rumah Golongan I adalah Rumah yang dipergunakan bagi pemegang jabatan tertentu dan karena sifat jabatanya harus bertempat tinggal dirumah tersebut, serta hak penghuniannya terbatas selama pejabat yang bersangkutan masih memegang jabatan tersebut. 8. Rumah Golongan II adalah Rumah yang mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu instansi dan hanya disediakan untuk didiami oleh Pegawai Negeri dan apabila telah berhenti atau pensiun rumah dikembalikan kepada Pemerintah Daerah. 9. Rumah Golongan III adalah Rumah yang tidak termasuk Golongan I dan Golongan II yang dapat dijual kepada penghuninya. 10. Pegawai Negeri adalah pegawai sebagaimana dimaksud dalam Undang - Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. 11. Pejabat adalah Pegawai Pemerintah yang diangkat untuk menduduki jabatan tertentu. 12. Standarisasi sarana/prasarana Pemerintah Dearah adalah pembakuan Rumah dinas yang memerlukan standarisasi. 13. Perubahan Status Hukum adalah setiap perubahan / tindakan hukum dari Pemerintah Daerah yang mengakibatkan terjadinya perubahan status kepemilikin atau penguasaan atas rumah dinas. 14. Penghapusan adalah kegiatan atau tindakan untuk melepaskan kepemilikan atau penguasaan dengan menghapus pencatatannya dari daftar inventaris daerah. 15. Panitia Penilai / adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada data/fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode/teknik tertentu untuk memperoleh nilai barang milik daerah. 16. Panitia Penaksir Harga adalah Sekelompok orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang ditunjuk oleh seseorang yang punya otoritas untuk melakukan suatu pekerjaan yang sudah ditentukan dan direncanakan 126

Rumah Daerah dibagi 3 (tiga) golongan : BAB II PENGGOLONGAN RUMAH DAERAH Pasal 2 a. rumah daerah golongan I adalah rumah daerah yang dipergunakan bagi pemegang jabatan tertentu; b. rumah daerah golongan II adalah rumah daerah yang hanya disediakan untuk ditempati oleh pegawai dari Dinas yang bersangkutan; c. rumah daerah golongan III adalah rumah daerah yang tidak termasuk dalam rumah daerah golongan I dan rumah daerah golongan II. Rumah Daerah dapat dijual dengan ketentuan : BAB III PENJUALAN RUMAH DAERAH Pasal 3 a. rumah daerah golongan II yang telah diubah golongannya menjadi rumah daerah golongan III; b. rumah daerah golongan III yang telah berumur 10 tahun atau lebih; c. pegawai yang dapat membeli adalah Pegawai Pemerintah Daerah yang sudah mempunyai masa kerja 10 tahun atau lebih dan belum pernah membeli atau memperoleh rumah dengan cara apapun dari Pemerintah Daerah; d. pegawai yang dapat membeli rumah adalah penghuni pemegang Surat Ijin Penghunian (SIP) yang dikeluarkan oleh Bupati; e. rumah dimaksud tidak sedang dalam sengketa. Pasal 4 (1) Penjualan Rumah Daerah Golongan III ditetapkan oleh Bupati berdasarkan harga taksiran dan penilaiannya dilakukan oleh Panitia Penilai dan Penaksir Harga. (2) Penjualan Rumah Daerah Golongan III sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetor ke Kas Daerah (3) Penjualan Rumah Daerah Golongan III sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapka dengan Keputusan Bupati. Pasal 5 Rumah Daerah Golongan II yang tidak dapat diubah menjadi Rumah daerah Golongan III adalah : a. rumah daerah golongan II yang berfungsi sebagi Mess atau Asrama; b. rumah daerah golongan II yang mempunyai fungsi secara langsung melayani atau terletak dalam lingkungan suatu Kantor, Instansi, Rumah Sakit, Sekolah dan Laboratorium atau Balai Penelitian. 127

BAB IV PEMBELIAN RUMAH DAERAH Pasal 6 (1) Yang berhak membeli Rumah Daerah Golongan III a. Pegawai Negeri : 1. mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun; 2. memiliki Surat Ijin Penghunian (SIP) yang sah; 3. belum pernah dengan jalan/cara apapun memperoleh/membeli rumah dari Pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Pensiunan Pegawai Negeri : 1. menerima pensiunan dari Pemerintah; 2. memiliki Surat Ijin Penghunian (SIP) yang sah; 3. belum pernah dengan jalan/cara apapun memperoleh/membeli rumah dari Pemerintah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. c. Janda/Duda Pegawai Negeri : 1. masih menerima tunjangan pensiun dari Pemerintah, adalah : a). alamarhum suaminya/istrinya sekurang-kurangnya mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun pada Pemerintah; atau b). masa kerja almarhum suaminya/istrinya ditambah dengan jangka waktu sejak yang bersangkutan menjadi janda / duda berjumlah sekurang - kurangnya 10 (sepuluh) tahun. 2. memiliki Surat ijin Penghunian (SIP) yang sah; 3. almarhum suaminya/istrinya belum pernah dengan jalan / cara apapun memperoleh / membeli rumah dari Pemerintah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. d. Janda / Duda Pahlawan yang suaminya / istrinya dinyatakan sebagai pahlawan berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku : 1. masih menerima tunjangan pensiunan dari Pemerintah; 2. menerima tunjangan pensiun dari Pemerintah; 3. memiliki Surat Ijin Penghunian(SIP) yang sah; 4. almarhum suaminya/istrinya belum pernah dengan jalan/cara apapun memperoleh/membeli rumah dari Pemerintah berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. e. Pejabat Daerah atau janda/duda Pejabat Daerah : 1. masih berhak menerima tunjangan pensiun dari Pemerintah; 2. memiliki Surat Ijin Penghunian (SIP) yang sah; 3. almarhum suaminya/istrinya belum pernah dengan jalan/cara apapun memperoleh/membeli rumah dari pemerintah berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. (2) Penghuni Rumah Daerah sebagiman dimaksud dalam ayat (1) meninggal dunia, maka pengajuan permohonan pembelian rumah Daerah / Pemerintah dapat diajukan oleh anak sah dari penghuni yang bersangkutan. 128

Pasal 7 Pembelian Rumah Daerah sebagaimana diamksud dalam Pasal 6 dilakukan dengan cara sewa beli. Pasal 8 (1) Penghuni Rumah Daerah yang telah melakukan pembelian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dibebaskan dari kewajiban bembayaran sewa rumah. (2) Pembelian Rumah Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat diserahkan sebagian atau seluruhnya kepada pihak lain oleh penghuni. BAB V PENETAPAN HARGA RUMAH Pasal 9 (1) Taksiran harga Rumah Daerah Golongan III berpedoman pada nilai biaya yang digunakan untuk membangun rumah yang bersangkutan pada waktu penaksiran di kurangi penyusutan menurut umur bangunan. (2) Penetapan taksiran harga tanah berpedoman pada Nilai Jual Objek Pajak pada waktu penaksiran. (3) Harga Rumah Golongan III beserta atau tidak beserta harga tanahnya ditetapkan berdasarkan harga taksiran dan penilaian yang dilakukan oleh panitia penaksir. Pasal 10 Harga Rumah Golongan III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) ditetapkan sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari harga taksiran dan penilaian yang dilakukan oleh panitia penaksir. BAB VI CARA PEMBAYARAN Pasal 11 (1) Pembayaran harga rumah daerah Golongan III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dilakukan secara angsuran. (2) Apabila rumah yang dialihkan haknya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terkena Rencana Tata Ruang pembayarannya dapat dilakukan secara cash / tunai. (3) Pembayaran angsuran pertama ditetapkan paling sedikit 5% (lima perseratus) dari harga rumah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan dibayar penuh pada saat perjanjian sewa beli ditandatangani sedangkan sisanya diangsur dalam jangka waktu paling cepat 5 (lima) tahun dan paling lambat 10 (sepuluh) tahun. (4) Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disetor ke Kas Daerah pada Bank Pemerintah yang ditunjuk. 129

Pasal 12 Pembayaran harga rumah sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) dilaksanakan secara angsuran/cicilan yakni : a. pembayaran angsuran pertama paling sedikit 5 % (lima persen) dari harga yang ditetapkan dan harus dibayar penuh pada saat perjanjian sewa beli ditandatangani; b. sedang sisanya diangsur paling lambat 10 (sepuluh tahun) sedikit-dikitnya dengan angsuran bulanan yang sama. BAB VII PENYERAHAN DAN PELEPASAN Pasal 13 (1) Penghuni yang telah membayar lunas harga rumah beserta harga tanahnya, memperoleh : a. penyerahan hak milik rumah ; dan b. pelepasan hak atas tanah. (2) Penghuni yang telah membayar lunas harga rumah hanya memperoleh penyerahan hak milik rumah. (3) Penghuni yang telah memperoleh penyerahan hak milik rumah dan pelepasan hak atas tanah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII SANKSI ADMINISTRASI Pasal 14 Setiap penyimpangan penghunian rumah daerah dapat dikenakan sanksi berupa pencabutan surat ijin penghunian. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. 130

Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya. Ditetapkan di Puruk Cahu pada tanggal 12 Juni 2006 BUPATI MURUNG RAYA, ttd WILLY M. YOSEPH Diundangkan di Puruk Cahu pada tanggal 12 Juni 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA, ttd TAGAH PAHOE LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN 2006 NOMOR 32 131