STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON NON AGREGAT KASAR SEMEN PCC DENGAN SIKAMENT LN

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN SIKAMENT LN

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN GLENIUM

STUDI BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN MIX DESIGN MENGGUNAKAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN URUTAN PENCAMPURAN MATERIAL PENYUSUN BETON DENGAN ADUKAN MANUAL. Abstract:

STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN URUTAN DAN WAKTU PERPUTARAN PENCAMPURAN MATERIAL PENYUSUN BETON DENGAN ADUKAN MENGGUNAKAN MESIN MOLEN

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON NORMAL DENGAN SEMEN JENIS PCC BERBEDA MERK

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN KERAMIK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR DALAM PERANCANGAN CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. beton (concrete). Beton merupakan bahan gabungan dari material-material

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH GENANGAN AIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

STUDI EKSPERIMENTAL BETON ADUKAN KERING DENGAN METODE PENGECORAN PIPA BERKATUP PADA AIR LABORATORIUM

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH GENANGAN AIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL CAMPURAN AIR GAMBUT

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH GENANGAN AIR GAMBUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON ADUKAN KERING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibidang konstruksi. Dalam bidang konstruksi, material konstruksi yang paling disukai dan

BAB V HASIL PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

PENGARUH PEMAKAIAN AGREGAT KASAR DARI LIMBAH AMP TERHADAP KUAT TEKAN BETON fc 18,5 MPa

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

ANALISA AGREGAT KASAR SEBAGAI VARIABEL BAHAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN METODE SNI DAN ACI (Studi Kasus Beton Mutu K-300)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN ADMIXTURE BETONMIX DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PPC TERHADAP KUAT TEKAN BETON

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

STONE DUSH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP BETON NORMAL

Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Pengganti Agregat Split terhadap Kuat Tekan Beton Ringan

Pengaruh Substitusi Sebagian Agregat Halus Dengan Serbuk Kaca Dan Silica Fume Terhadap Sifat Mekanik Beton

KUAT TEKAN BETON DAN WAKTU IKAT SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (PCC)

DOSIS PENGGUNAAN BAHAN TAMBAH KIMIA (CHEMICAL ADMIXTURE) PADA CAMPURAN BETON NORMAL

STUDI PERANCANGAN SELF-COMPACTING CONCRETE

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

Heru Indra Siregar NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

BAB IV METODE PENELITIAN

TINJAUAN FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI DENGAN PENAMBAHAN CONPLAST SP 337

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

ANALISA AGREGAT KASAR SEBAGAI VARIABEL BAHAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN METODE SNI DAN ACI (Studi Kasus Beton Mutu K-275)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN RESIN EPOXY PADA CAMPURAN BETON POLIMER YANG MENGGUNAKAN SERBUK GERGAJI KAYU

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

PENGARUH KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN SIKAMENT NN

KARAKTERISTIK TEKNIS BETON DAN MORTAR MENGGUNAKAN PASIR BONDO HITAM DAN BONDO MERAH

PENGARUH PENGGUNAAN BESMITTEL UNTUK MEMPERCEPAT KUAT TEKAN BETON. Ariyani, N 1), Tri Sasongko, A 2)

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACI DAN METODE SNI UNTUK MUTU BETON K-250 (STUDI KASUS MATERIAL LOKAL)

PENGARUH VARIASI DIAMETER MAKSIMUM AGREGAT DALAM CAMPURAN TERHADAP KEKUATAN TEKAN BETON

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

Analisis Kuat Tekan Beton yang Menggunakan Pasir Laut sebagai Agregat Halus pada Beberapa Quarry di Kabupaten Fakfak

PENGARUH UKURAN MAKSIMUM DAN NILAI KEKERASAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

PENGGUNAAN MIX DESIGN SPEEDCRETE DAN BAHAN TAMBAH VISCOCRETE - 10 PADA TINJAUAN KUAT TEKAN DAN TARIK BETON NORMAL.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kajian Eksperimen Kuat Tekan Beton Ringan Menggunakan Agregat Bambu dan Bahan Tambah Beton

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di

PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KUAT TEKAN BETON

untuk mencapai workabilitas dan nilai slump rencana terhadap kuat tekan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Perbandingan Penggunaan Pasir Lumajang dengan Pasir Gunung Merapi terhadap Kuat Tekan Beton

PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT DAUR ULANG BETON KEDALAM CAMPURAN BETON K 175 (PENELITIAN)

PENGGUNAAN DEBU GRANIT SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA BETON MUTU TINGGI

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK CANGKANG LOKAN SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

PENGGUNAAN AGREGAT HALUS DENGAN SUMBER LOKASI BERBEDA UNTUK CAMPURAN BETON

PENGUJIAN SIFAT MEKANIS BATAKO PEJAL MENGGUNAKAN GABUS KELAPA DENGAN VARIASI VOLUME GABUS 10%, 15%, 20% DAN 50% A B S T R A K

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI DAN SNI 7656:2012

BAB III METODE PENELITIAN

PEMAKAIAN VARIASI BAHAN TAMBAH LARUTAN GULA DAN VARIASI ABU ARANG BRIKET PADA KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

KELAYAKAN PASIR KALI MAS SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON DAN MORTAR

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

BAB I PENDAHULUAN. faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum bahan pengisi (filler)

ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PADI DAN BESTMITTEL. Tugas Akhir

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

USE OF CLAY EX. BENGALON AS AGGREGATE MADE AND SAND EX. MUARA BADAK IN MIXED CONCRETE METHOD STANDART NATIONAL INDONESIAN

Heri Sujatmiko Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi ABSTRAKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton

Transkripsi:

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON NON AGREGAT KASAR SEMEN PCC DENGAN SIKAMENT LN Derina Ika Kumalasari Siregar 1, Chrisna Djaya Mungok 2, Eddy Samsurizal 2 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: derina_siregar@yahoo.com Abstrak: This paper presents the results of the use of the added material is mixed into the Sikament LN mortar by mixing varying levels of 0.6%, 1%, 1.5%. Specimens made cuboid with a length of 5 cm, width 5 cm and height 5 cm. Aims to determine how much influence the addition of variants Sikament LN 0.6%, 1%, and 1.5% in the compressive strength of mortar based functions that use cement PCC age. job mix formula refers to the ratio of cement to fine aggregate (sand) is a standard ASTM C 109 / 109m - 02 "Standard Test Method for Compressive Strength of Hydraulic Cement mortars", with a ratio of 1 Pc: 2.75 Ps: 0.485 water. From the research, the compressive strength characteristics of mortar 28 days using sikament LN (0.6%, 1.0%, 1.5%), Characteristic compressive strength of each specimen variation of 28 days in a row to reach (28.51 MPa; 26.77 MPa, and 26.55 MPa) while the characteristic compressive strength of 27.66 MPa mortar without the additive. Keywords: Mortar, compressive strength, Sikament LN, Cement PCC. 1. PENDAHULUAN Beton merupakan material utama untuk kontruksi yang banyak sekali digunakan di seluruh dunia. Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang teknologi beton untuk memenuhi kebutuhan dalam infrastruktur dimulai dari jalan, gudung, jembatan, irigasi dan lain sebagainya. Pada perencanaan pembuatan beton, tidak terlepas dari proses awal yaitu pembuatan pasta semen, pasta semen ini selain mengisi pori-pori diantara butiran agregat juga berfungsi sebagai pengikat/perekat dalam proses pengerasan sehingga buturan-butiran agregat saling terikat dengan kuat dan terbentuklh suatu masa yang padat. Pada umumnya bahan penyusun mortar adalah semen, agregat halus dan air yang menyebabkan terjadinya ikatan kimia yang kuat antara bahan-bahan tersebut. Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah Semen komposit (PCC). Pada penelitian ini, peneliti berinovasi dengan menambahkan Sikament LN terhadap campuran mortar untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan varian Sikament LN 0,6%, 1%, dan 1,5% pada kuat tekan mortar berdasarkan fungsi umur yang menggunakan semen PCC. 2. TINJAUAN PUSTAKA Beton non agregat kasar merupakan material yang terbuat dari 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 2) Staf pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1

campuran semen dan agregat halus (pasir) yang ditambah air. Faktor penting yang perlu d perhatikan dalam pembuatan adukan mortar adalah workability dan compactibility. Kedua faktor tersebut akan meningkat jika adukan bersifat homogen (seragam).compactibility atau pemadatan akan diperoleh ketika membuat adukan dengan komposisi yang tepat, yaitu antara material pasir, semen dan air. 2.1. Bahan Tambah Campuran Beton Bahan tambah (additive) adalah suatu bahan berupa bubuk atau cairan, yang ditambahkan ke dalam campuran adukan beton selama pengadukan, dengan tujuan untuk mengubah sifat adukan atau betonnya. Berdasarkan ACI (American Concrete Institute), bahan tambah adalah material selain air, agregat dan semen hidrolik yang dicampurkan dalam beton atau mortar yang ditambahkan sebelum atau selama pengadukan berlangsung. Secara umum bahan tambah yang digunakan dalam beton dapat dibedakan menjadi dua yaitu bahan tambah yang bersifat kimiawi (chemical admixture) dan bahan tambah yang bersifat mineral (additive). 2.1.1. Sikament LN Sikament-LN adalah jenis bahan tambah kimia untuk pengurang kadar air (waterreducer) dan mempercepat waktu ikat (accelerator). Sesuai dengan namanya (water reducer), admixture jenis ini berguna untuk mengurangi air campuran tanpa mengurangi workability. Admixture ini juga dapat mempercepat proses ikatan dan pengerasan beton yang memerlukan waktu penyelesaian segera atau sebagai accelerator. Sikament LN dapat digunakan pada batas pemakaian dosis 0,30% - 2,0% dari total berat semen tergantung pada persyaratan mengenai workability dan kekuatan. 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini berupa percobaan yang dilakukan di Laboratorium Bahan dan Kontruksi Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, dengan jumlah benda uji sebanyak 48 benda uji. Tiaptiap variabel campuran Sikament LN 0%, 0,7%, 1% dan 1,3% sebanyak 12 benda uji. Pekerjaan penelitian meliputi: Pemeriksaan material Analisa bahan dilakukan terhadap agregat halus (pasir). Agregat halus dilakukan Pemeriksaan Kadar Zat Organik, Pemeriksaan Kadar Lumpur, Pemeriksaan Kadar air, Pemeriksaan Gradasi, Berat Jenis dan Penyerapan Air dan Pemeriksaan Berat Volume. Perencanaan komposisi campuran Pada eksperimen ini mix desain beton non agregat kasar mengacu pada standar yang direkomendasikan untuk pengujian beton non agregat kasar yaitu untuk gradasi menggunakan standar ASTM C 33 / 03 Standard Spesification for Concert Aggregates (tabel 2.2). sedangkan untuk job mix formula mengacu pada perbandingan semen terhadap agregathalus (pasir) yaitu standar ASTM C 109 / 109M 02 Standard Test Method for Compressive Strength of Hydraulic Cement Mortars, dengan perbandingan 1 Pc : 2,75 Ps : 0,485 air. Pembuatan benda uji Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan benda uji, yaitu : 2

Penimbangan (penakaran) Bahan Penyusun Beton Non Agregat Kasar Timbangan yang digunakan dalam penakaran adalah timbangan digital. Timbangan digital dimaksudkan agar prosespenimbangan menghabiskan waktu yang efektif, dan meminimalisasi kesalahan dalam penimbangan. Penimbangan bahan penyusun beton non agregat kasar dilakukan agar pada saat melakukan pengadukan, bahan-bahan sudah siap untuk dilakukan pengadukan. Tentunya agar tidak terjadi kesalahan pada saat penakaran masingmasing bahan. Sehingga setiap bahan ditimbang berdasarkan berat. Pengadukan Campuran Beton Non Agregat Kasar Proses pengadukan dengan menggunakan cara manual langkah kerjanya adalah sebagai berikut : 1) Mempersiapkan bahan-bahan pencampuran beton non agregat kasar, dan menimbang masing-masing bahan campuran tersebut sesuai mix design yang sudah direncanakan 2) Setelah semua bahan sudah ditimbang, masukan semen dan pasir ketalam besar yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Aduk semen dan pasir tersebut hingga tercampur dengan rata. 3) Setelah semen dan pasir tercampur dengan rata, sebelum menuangkan air kedalam semen dan pasir campurkan air dengan sikament LN dan aduk hingga tercampur dengan rata. 4) Kemudian masukan campuran air tadi ke dalam campuran pasir dengan semen tadi, masukan secara perlahan sambil diadukaduk sampai campuran merata dan homogen. Tahap Penuangan dan pemadatan Proses penuangan harus disegerakan karena dikhawatirkan beton non agregat kasar akan cepat mengeras, yang akhirnya dapat mengakibatkan kurang sempurnanya proses pemadatan. Untuk proses penuangan dan pemadatan beton non agregat kasar dilakukan dengan cara manual, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) Masukan beton non agregat kasar sebanyak setengah bagian dari cetakan kubus 2) Tusuk-tusuk beton non agregat kasar tersebut sebanyak 16 kali. 3) Lakukan hal yang sama pada setengah bagian dari tinggi cetakan kubus 4) Hal yang harus diingat, pada saat menusuk-nusuk beton non agregat kasar segar jangan sampai melewati lapisan sebelumnnya. 5) Setelah semua bagian terisi penuh, ratakan bagian permukaanya dengan sendok spesi. Tahap Perawatan benda Uji Setelah cetakan dibuka mulailah tahapan selanjutnya, yaitu perawatan benda uji dengan cara merendam benda uji kedalam air. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelembaban beton non agregat kasar, agar beton non agregat kasar dapat memaksimalkan kekuatannya. Lama perawatan pada umumnya semakin lama semakin baik. Namun pada penelitian ini benda uji diangkat dari rendaman air satu hari sebelum pengujian. Uji kuat Tekan Setelah melewati masa perawatan atau perendaman, benda uji perlu dikeluarkan untuk dipersiapkan guna uji kuat tekan silinder sesuai umur harinya (3, 7, 14, 21 dan 28 hari). 3

Rumus untuk menetukan nilai kuat tekan benda uji : P f' c A f' c S d n l n l n ( f f c c ' f n 1 f c r = f c - 1,64S d c ' i) Keterangan : f c r = Kuat tekan Karekeristik (MPa) 2 P = Beban uji maksimum (N) A = Luas penampang (mm 2 ) f c = Kuat tekan Rata-rata (MPa) S d = Standar Deviasi n = Jumlah Sampel Benda Uji 4. ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Bahan Hasil pemeriksaan agregat di laboratorium diperoleh bahwa agregat halus (pasir) mempunyai modulus kehalusan butir 2,63, kadar lumpur sebesar 0,2492%, kadar air 2,665%, penyerapan (absorbsi) rata-rata sebesar 0,44 % dan berat volume 1492,5 kg/m 3. 4.2. Hasil uji sampel Table 1 Hasil kuat tekan beton non agregat kasar tanpa additive Tanggal Tanggal Umur Berat Beban Kekuatan No Kode Sampel Maks Tekan Cor Tes (Hari) (Kg) (KN) (Mpa) 1 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 3/27/2014 3 0.284 55 22 2 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 3/27/2014 3 0.274 50 20 3 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 3/27/2014 3 0.276 55 22 4 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 3/31/2014 7 0.272 65 26 5 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 3/31/2014 7 0.272 70 28 6 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 3/31/2014 7 0.278 65 26 7 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 4/7/2014 14 0.278 70 28 8 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 4/7/2014 14 0.280 70 28 9 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 4/7/2014 14 0.288 75 30 10 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 2/8/2013 28 0.278 60 24 11 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 2/8/2013 28 0.28 90 36 12 Tipe 1 0% sikament LN 3/24/2014 2/8/2013 28 0.27 75 30 4

Table 2 Hasil kuat tekan beton non agregat kasar dengan varian 0,6 % Sikament LN Kode Sampel Tanggal Tanggal Umur Berat Beban Kekuatan Maks Tekan Cor Tes (Hari) (Kg) (KN) (Mpa) Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 3/21/2014 3 0.274 60 24 Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 3/21/2014 3 0.272 50 20 Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 3/21/2014 3 0.272 50 20 Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 3/25/2014 7 0.284 75 30 Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 3/25/2014 7 0.282 70 28 Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 3/25/2014 7 0.274 65 26 Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 4/1/2014 14 0.278 90 36 Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 4/1/2014 14 0.286 80 32 Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 4/1/2014 14 0.280 75 30 Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 4/15/2014 28 0.282 100 40 Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 4/15/2014 28 0.278 80 32 Tipe 2 0.6% sikament LN 3/18/2014 4/15/2014 28 0.284 85 34 Table 3 Hasil kuat tekan beton non agregat kasar dengan varian 1,0 % Sikament LN Tanggal Tanggal Umur Berat Beban Kekuatan No Kode Sampel Maks Tekan Cor Tes (Hari) (Kg) (KN) (Mpa) 1 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 3/22/2014 3 0.276 50 20 2 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 3/22/2014 3 0.274 60 24 3 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 3/22/2014 3 0.260 55 22 4 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 3/26/2014 7 0.270 65 26 5 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 3/26/2014 7 0.268 70 28 6 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 3/26/2014 7 0.270 70 28 7 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 4/2/2014 14 0.270 80 32 8 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 4/2/2014 14 0.274 75 30 9 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 4/2/2014 14 0.270 70 28 10 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 4/16/2014 28 0.272 70 28 11 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 4/16/2014 28 0.270 70 28 12 Tipe 3 1% sikament LN 3/19/2014 4/16/2014 28 0.270 75 30 5

Table 4 Hasil kuat tekan beton non agregat kasar dengan varian 1,5 % Sikament LN Tanggal Tanggal Umur Berat Beban Kekuatan No Kode Sampel Maks Tekan Cor Tes (Hari) (Kg) (KN) (Mpa) 1 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 3/25/2014 3 0.260 25 10 2 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 3/25/2014 3 0.258 45 18 3 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 3/25/2014 3 0.256 30 12 4 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 3/27/2014 7 0.270 60 24 5 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 3/27/2014 7 0.260 55 22 6 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 3/27/2014 7 0.264 55 22 7 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 4/3/2014 14 0.260 70 28 8 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 4/3/2014 14 0.266 70 28 9 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 4/3/2014 14 0.262 75 30 10 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 4/17/2014 28 0.270 105 42 11 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 4/17/2014 28 0.262 75 30 12 Tipe 4 1.5% sikament LN 3/20/2014 4/17/2014 28 0.262 110 44 25.00 Kuat Tekan Umur 3 Hari 20.00 19.44 17.55 18.72 15.00 10.00 5.00 6.51 Kuat Tekan Umur 3 Hari 0.00 Gambar 1 Perbandingan Kuat Tekan Karakteristik Umur 3 hari Dari hasil pemeriksaan dan perhitungan kuat tekan karakteristik betonnon agregat kasar. Beton non agregat kasar tanpa additive dengan nilai kuat tekan karakteristiknya 19,44 MPa dibandingkan dengan kuat tekan karateristik dengan tambahan sikament LN 0,6% nilai kuat tekan 17,55 MPa mengalami penurunan persentase sebesar 9,72 %, pada saat penggunaan sikament LN 1% nilai kuat tekan karakteristik 18,72 MPa mengalami penurunan presentas sebesar 3,70 % dan pada saat penggunaan sikament LN 1,5 % nilai kuat tekan karateristik 6,51 MPa mengalami penurunan persentase sebesar 66,51 %. 6

30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 Kuat Tekan Umur 7 Hari 24.77 24.72 25.44 20.77 Kuat Tekan Umur 7 Hari 5.00 0.00 Gambar 2 Perbandingan Kuat Tekan Karakteristik Umur 7 hari Dari hasil pemeriksaan dan perhitungan kuat tekan karakteristik betonnon agregat kasar. Beton non agregat kasar tanpa additive dengan nilai kuat tekan karakteristiknya 24,77 MPa dibandingkan dengan kuat tekan karateristik dengan tambahan sikament LN 0,6% nilai kuat tekan 24,72 MPa mengalami penurunan persentase sebesar 0,20 %, pada saat penggunaan sikament LN 1% nilaikuat tekan karakteristik 25,44 MPa mengalami kenaikan presentas sebesar 2,70 % dan pada saat penggunaan sikament LN 1,5 % nilai kuat tekan karateristik 20,77 MPa mengalami penurunan persentase sebesar 16,15 %. 27.80 27.60 27.40 27.20 27.00 26.80 26.60 26.40 26.20 Kuat Tekan Umur 14 Hari 27.66 26.77 26.72 26.77 Kuat Tekan Umur 14 Hari Gambar 3 Perbandingan Kuat Tekan Karakteristik Umur 14 hari Dari hasil pemeriksaan dan perhitungan kuat tekan karakteristik betonnon agregat kasar. Beton non agregat kasar tanpa additive dengan 7

nilai kuat tekan karakteristiknya 26,77 MPa dibandingkan dengan kuat tekan karateristik dengan tambahan sikament LN 0,6% nilai kuat tekan 27,66 MPa mengalami kenaikan persentase sebesar 3,32 %, pada saat penggunaan sikament LN 1% nilaikuat tekan karakteristik 26,72 MPa mengalami penurunan presentas sebesar 0,19 % dan pada saat penggunaan sikament LN 1,5 % nilai kuat tekan karateristik 26,77 MPa mengalami kenaikan persentase sebesar 0 %. 29.00 28.50 28.00 27.50 27.00 26.50 26.00 25.50 25.00 Kuat Tekan Umur 28 Hari 28.51 27.66 26.77 Kuat Tekan Umur 28 Hari 26.25 Gambar 4 Perbandingan Kuat Tekan Karakteristik Umur 28 hari Dari hasil pemeriksaan dan perhitungan kuat tekan karakteristik betonnon agregat kasar. Beton non agregat kasar tanpa additive dengan nilai kuat tekan karakteristiknya 27,66 MPa dibandingkan dengan kuat tekan karateristik dengan tambahan sikament LN 0,6% nilai kuat tekan 28,51 MPa mengalami kenaikan persentase sebesar 3,07 %, pada saat penggunaan sikament LN 1% nilaikuat tekan karakteristik 26,77 MPa mengalami penurunan presentas sebesar 3,22 % dan pada saat penggunaan sikament LN 1,5 % nilai kuat tekan karateristik 26,55 MPa mengalami penurunan persentase sebesar 4,01 %. 8

KUAT TEKAN ( MPa ) RATA-RATA 45 KUAT TEKAN 40 35 30 25 20 15 10 5 0 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 UMUR sikament ln 1,5% sikament LN 1% sikament LN 0,6% NORMAL Gambar 5 Grafik Perbandingan Kuat Tekan Karakteristik Umur 28 hari Dari grafik di atas dilihat bahwa kuat tekan rata-rata beton non agregat kasar umur 3 hari untuk beton non agregat kasar tanpa additive21,33 MPa, beton non agregat kasar dengan tambahan sikament LN 0,6 % 21,33 MPa, betonnon agregat kasardengan tambahan sikament LN 1 % 22 MPa, sedangkan betonnon agregat kasar dengan tambahan sikament LN 1,5 % 13,33MPa. Dari grafik diatas juga dapat dilihat bahwa kuat tekan rata-rata betonnon agregat kasarkorelasi 28 hari dari beton non agregat kasar tanpa additive32,66 MPa,, betonnon agregat kasar dengan tambahan sikament LN 0,6 % 35,33 MPa, betonnon agregat kasar dengan tambahan sikament LN 1 %30,00 MPa, sedangkan beton non agregat kasar dengan tambahan sikament LN 1,5 % 38,67 MPa. 9

35.000 30.000 25.000 Kuat Tekan Umur 28 Hari 31.225 31.449 28.897 23.139 20.000 15.000 Kuat Tekan Umur 28 Hari 10.000 5.000 0.000 Gambar 6 Perbandingan Kuat Tekan Karakteristik beton non agregat kasar, silinder 15 x 30 cm Umur 28 hari Dari hasil pemeriksaan dan perhitungan kuat tekan karakteristik betonnon agregat kasar. Beton non agregat kasar tanpa additive dengan nilai kuat tekan karakteristiknya 23.14 MPa dibandingkan dengan kuat tekan karateristik dengan tambahan sikament LN 0,6% nilai kuat tekan 31,23 MPa mengalami kenaikan persentase sebesar 34,95 %, pada saat penggunaan sikament LN 1% nilai kuat tekan karakteristik 31,45 MPa mengalami penurunan presentas sebesar 35,91 % dan pada saat penggunaan sikament LN 1,5 % nilai kuat tekan karateristik 28,90 MPa mengalami penurunan persentase sebesar 24,88 %. 35 30 25 20 15 10 kuat tekan umur 28 hari ukuran 5 x 5 kuat tekan umur 28 hari ukuran 15 x 30 5 0 Gambar 7 Perbandingan Kuat Tekan Karakteristik beton non agregat kasar Umur 28 hari 10

Dari grafik diatas variasi sikament LN 0,6% menggunakan ukuran 5 x 5 cm, menghasilkan kuat tekan akhir yang paling baik bila dibandingkan dengan variasi lainnya, dengan kuat tekan karakterisrik sebesar 28,51 MPa. 5. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan analisi data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik mortar umur 28 hari menggunakan sikament LN (0,6 %, 1,0 %, 1,5 %), Kuat tekan karakteristik masing-masing variasi benda uji umur 28 hari berturut-turut mencapai (28,51 Mpa; 26,77 Mpa; dan 26,55 Mpa) sedangkan kuat tekan karakteristik mortar tanpa additive 27,66 Mpa. DAFTAR PUSTAKA ASTM C33.2004. Standard Spesificatio nfor Concrete Aggregates, Annual Books of ASTM Standard, USA Sedangkan variasi sikament LN 1% menggunakan ukuran 15 x 30 cm menghasilkan kuat tekan paling besar bila dibandingkan dengan variasi lainnya, dengan kuat tekan rata-rata sebesar 31,449 MPa. Randy Factsha (2013). Studi Bio Admixture Untuk Bahan Mortar Mutu Normal:Fakultas Teknik Sipil Untan Pontianak. SNI 03-2847-2002, Tata Cara Pencampuran Beton, 2002 SNI 03-6825-2002, Metode Pengujian Kuat Tekan Untuk Pekerjaan Sipil, ICS 27.180 Badan Standar Nasional ---------- 2002. Pedoman Pelaksanaan Pratikum Beton. Pontianak: Laboratorium Bahan dan Kontruksi Fakultas Teknik Sipil Untan Pontianak. http://idn.sika.com/dms/getdocument.g et/c1859c0e-3540-36e4-b118-617d3cfbe0c0/sikament_ln_pds.pdf ASTM C109.2004. Standard Test Method for Compressive Strength of Hydraulic Cement Mortars, Annual Books of ASTM Standard, USA Djaja Mungok, Chrisna, 2003. Buku Ajar Struktur Beton Bertulang I, Pontianak: Fakultas Teknik Untan. Mulyono, Tri. (2004). Teknologi Beton. Surabaya: Penerbit Andi Yogyakarta Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya. 11