BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam peradaban manusia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat suatu perubahan

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan kegiatan menusia menjadi lebih efisien dan lebih efektif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

BAB I PENDAHULUAN. materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dari hasil belajar, guru dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Masa depan suatu. negara dalam menyelenggarakan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar sehingga siswa tersebut tidak merasa bosan.

BAB I PENDAHULUAN. abstrak melalui ceramah dan ilustrasi melalui gambar di papan tulis. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. aktif dan interaktif, karena guru berinteraksi langsung dengan siswa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Swasta Eria Medan peneliti mengamati bahwa proses pembelajaran di dalam kelas

belum secara intensif dimanfaatkan.

BAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Indonesia seperti adanya program sertifikasi, dan SM-3T.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Menurut Sriwenda (2013) Guru harus berperan sebagai seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan memiliki kompetensi dan mampu bersaing di dunia global. Namun

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. mampu dalam mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1. pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari kualitas guru dalam mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. baik di dalam aspek kebahasaan maupun kesusastraan. Jika kompetensi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia sangatlah penting diterapkan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, beberapa di. ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia berkembang sangat pesatnya, sesuatu yang semula tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Merupakan suatu kebutuhan dalam proses kehidupan. Majunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati titik sentral pendidikan. Peranan guru yang sangat penting adalah

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perubahan dan pengembangan dalam pendidikan. pemikiran bahwa perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan permasalahan sendiri ataupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar dan mengajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang

belaka (Widja, 1989). Seorang pakar pendidikan, Suprijono secara rinci menjelaskan tentang masalah pembelajaran sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal untuk mencapai semua standar proses

BAB I PENDAHULUAN. berpikirnya dan akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah.

BAB I PENDAHULUAN. telah banyak yang dilakukan pemerintah, beberapa diantaranya dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk itu guru harus menata kegiatan. sesuai dengan situasi dilingkungan siswa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan proses kejiwaan yang menghubung-hubungkan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat menghasilkan generasi generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Kebutuhan itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari seluruh rakyat Indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan setiap individu menjadi warga negara yang berkepribadian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang penting dalam menyiapkan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh sebab itu maka kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kong, dan Indonesia berada diperingkat 69 dari 76 negara.

BAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perkembangan dunia pendidikan. Dengan adanya kurikulum 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam peradaban manusia. Pesatnya kemajuan peradaban manusia salah satunya disebabkan adanya temuantemuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Maka tidak salah jika abad ini lebih dikenal sebagai abad informasi. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi informasi begitu pesat dan merambah berbagai bidang kehidupan. Teknologi informasi secara sederhana dapat disimbolkan dengan perangkat komputer dan jaringan internet serta teknologi komunikasi, yang telah banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas manusia salah satunya dalam bidang pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan segala sumber daya yang dimiliki. Pendidikan juga turut berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang secara langsung memengaruhi proses pembelajaran dan pencapaiannya dalam memotivasi peserta didik serta hasil belajar mereka. Banyak tantangan yang dihadapi dunia pembelajaran dengan semakin majunya IPTEK saat ini, yang pertama adanya perubahan persepsi tentang belajar itu sendiri dan yang kedua dari teknologi informasi dan komunikasi yang memperlihatkan perkembangan yang sangat luar biasa. Pada dasarnya tantangan yang pertama berhubungan dengan tantangan yang kedua yaitu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat yang menawarkan berbagai 1

2 kemudahan-kemudahan baru dalam pembelajaran dan merubah cara pandang belajar masyarakat. Bahkan teknologi ini sangat memudahkan bagi siapa saja yang menggunakannya untuk mengeksplorasi pengetahuan tentang apapun di dunia. Namun nyatanya, pemanfaatan teknologi belum sepenuhnya terealisasi dalam proses pembelajaran. Guru masih belum mampu memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran di ruang kelas. Hal ini mengakibatkan penyajian materi pembelajaran masih memanfaatkan kondisi yang sama seperti sebelumnya di lingkungan sekolah. Masih banyak guru hanya memanfaatkan papan tulis sebagai fasilitas dalam proses penyajian bahan ajarnya. Ada dua hal yang mengakibatkan hal tersebut terjadi. Yang pertama adalah banyak guru yang tidak mengetahui sama sekali penggunaan perangkat teknologi, seperti komputer yang saat ini banyak diimplementasikan dalam segala bidang. Yang kedua sering muncul berkenaan dengan penggunaan media pembelajaran, yakni ketersediaan dan pemanfaatan. Ketersediaan media yang kurang inilah yang membuat para guru minim dalam penggunaan media. Media yang sering digunakan adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan sebagainya), dan didukung dengan alat bantu sederhana yang masih tetap digunakan seperti papan tulis/white board dan kapur/spidol. Sedangkan media audio dan visual (kaset audio, siaran televisi/radio, overhead transparency, video/film,), dan media elektronik (komputer, internet) masih belum secara intensif dimanfaatkan. Fakta yang sering dijumpai ialah masih

3 banyak guru yang menggunakan media pembelajaran seadanya tanpa pertimbangan pembelajaran. Permasalahan di atas terjadi di SMA Negeri 2 Binjai, dimana guru menjadi sumber pembelajaran satu-satunya (Teacher Center Learning). Proses pembelajaran menjadi monoton dimana siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru tanpa adanya kesempatan yang diberikan untuk siswa dalam mengemukakan pengetahuannya ataupun pendapat yang dimiliki mengenai materi. Kesempatan kecil dalam mempraktekkan secara langsung materi yang sudah diajarkan juga menjadi faktor penyebab sulitnya siswa dalam memahami materi yang telah diberikan. Berdasarkan hasil observasi penulis, kegiatan belajar mengajar seperti ini tidak sesuai dengan pendidikan karakter yang mengharuskan peserta didik memiliki karakter, salah satunya aktif dalam pembelajaran. Permasalahan inilah yang menjadi faktor rendahnya kompetensi siswa dalam mata pelajaran Akuntansi. Pada tanggal 25 Januari 2017 pukul 10.45 WIB di SMA Negeri 2 Binjai dengan Ibu Dra. Friska Purnama Sihombing, MM. selaku guru mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Binjai, diperoleh fakta bahwa kemampuan siswa pada mata pelajaran Akuntansi masih kurang memuaskan, hal ini salah satunya disebabkan karena masih terpusatnya pembelajaran kepada guru dan papan tulis sebagai media penyampai pembelajarannya. Masalah tersebut dipertegas dari hasil nilai ulangan harian siswa yang diperoleh sebagai berikut:

4 Tabel 1.1 Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Siswa Kelas XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3 Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 2 Binjai. Kelas Nilai Siswa > 80 (KKM) Nilai Siswa < 80 (KKM) XI IPS 1 60,70% 38,30% XI IPS 2 59,05% 40,95% XI IPS 3 47,45% 52,55% (Sumber: Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA Negeri 2 Binjai). Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan di SMA Negeri 2 Binjai adalah 8.00 untuk mata pelajaran Akuntansi. Tapi jika dilihat dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada sekitar 38,30 % siswa di Kelas XI IPS 1, 40,95 % di Kelas XI IPS 2, dan 52,55% di Kelas XI IPS 3 yang tidak memenuhi KKM yang telah ditentukan. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah serta penyajian bahan ajar materi hanya menggunakan papan tulis yang secara langsung mengakibatkan siswa kurang bahkan tidak berminat dalam proses belajar. Selain itu, kemampuan belajar siswa tidak akan meningkat karena siswa tidak dibiasakan untuk aktif dalam belajar. Aktivitas siswa hanya mencatat bahan yang diberikan. Cara penerimaan informasi akan kurang efektif karena tidak adanya proses penguatan daya ingat, walaupun ada proses penguatan yang berupa pembuatan catatan. Namun siswa cenderung membuat catatan dalam bentuk yang monoton dan linear yang panjang sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mencari ide pokok atau hal-hal penting dari materi pelajaran yang telah dipelajari. Padahal dalam mata pelajaran Akuntansi, guru dituntut untuk bisa kreatif dalam menjalankan proses pembelajaran.

5 Untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi maka dilakukan upaya untuk menggunakan media pembelajaran Web Blog. Web blog adalah bentuk aplikasi berbasis web yang berbentuk tulisantulisan yang dimuat sebagai posting pada sebuah halaman web umumnya. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Dalam hal ini, materi akuntansi yang bisa dipakai dalam media web blog ialah materi laporan keuangan. Laporan keuangan sendiri merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang nantinya akan dijadikan informasi bagi para pemakai laporan keuangan. Karena sifatnya untuk menginformasikan laporan keuangan kepada para pemakai, maka laporan keuangan ini perlu dipelajari lebih dalam dengan menggunakan media web blog, karena siswa harus memahami bentuk dan akun mana saja yang masuk ke dalam laporan keuangan tersebut agar siswa menjadi lebih teliti dalam penempatan-penempatan akun-akunnya. Maka web blog sebagai salah satu layanan aplikasi dari internet dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa sebagai sumber belajar yang tidak terbatas. Guru dapat mengisi semua informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang diajarkan. Dilihat dari pihak lain, siswa dapat mengunduh informasi yang sesuai dengan topik dan tujuan yang diinginkan. Penggunaan web blog sebagai sebagai media pembelajaran sekaligus sebagai sumber belajar sedikitnya akan

6 mengubah cara belajar dan teknik pembelajaran agar tidak monoton sehingga dapat memotivasi siswa dalam mempelajari sesuatu serta dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Sebagaimana hasil penelitian sebelumnya yang menggunakan Web Blog sebagai media pembelajaran, yaitu Muslim (2013) pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa kelas X, yang menunjukkan bahwa rata-rata post-test kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol, yaitu sebesar 27,85 untuk kelas eksperimen dan 23,10 untuk kelas kontrol yang sebelumnya skor pretest kelas eksperimen 18,05 dan skor pretest kelas kontrol 17,49. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis Web dapat meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis ingin melakukan penelitian pada mata pelajaran akuntansi. Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Web Blog Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Binjai Tahun Pembelajaran 2016/2017. 1.2 Identfikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasi permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Binjai?

7 2. Apakah media pembelajaran berbasis web blog dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Binjai? 3. Apakah ada pengaruh media pembelajaran berbasis web blog terhadap hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Binjai? 4. Apakah hasil belajar akuntansi yang diajar menggunakan media pembelajaran Web Blog lebih tinggi dibanding hasil belajar akuntansi yang diajar tanpa menggunakan media pembelajaran Web Blog siswa kelas XI SMA Negeri 2 Binjai? 1.3 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih berfokus dan tidak terlalu luas, maka masalah di dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Media pembelajaran yang diteliti adalah media pembelajaran berbasis Web Blog dan metode pembelajaran konvensional. 2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Binjai Tahun Pembelajaran 2016/2017. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran Web Blog lebih tinggi dibanding hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Binjai Tahun Pembelajaran 2016/2017?

8 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran Web Blog lebih tinggi dibanding hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Binjai Tahun Pembelajaran 2016/2017. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan bagi penulis sebagai calon guru dalam menggunakan media Web Blog dalam peningkatan hasil belajar Akuntansi di SMA Negeri 2 Binjai. 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi akuntansi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Web Blog di SMA Negeri 2 Binjai. 3. Sebagai referensi dan masukkan bagi mahasiswa akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan khususnya Program Studi Pendidikan Akuntansi dan pihak lain dalam melakukan penelitian sejenis.