BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

ANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG TIM GUBERNUR UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 29 Tahun 2014 Seri E Nomor 24 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2014

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2016

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 32 TAHUN 2015

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 194 TAHUN 2012

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 22 TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA KERJA DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN DAN SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGANGKATAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tam

GUBERNUR BALI, Mengingat

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 06 Tahun 2009 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN JABATAN DAN KEPANGKATAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190 TAHUN 2014 TENTANG UNIT STAF KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2009 TENTANG TUNJANGAN PENINGKATAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI NASIONAL LANJUT USIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 42 TAHUN No. 42, 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 19 TAHUN 2017

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PROVINSI BANTEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2017 TENTANG KOMITE DAERAH PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

SALINAN. 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 7 Tahun 2016

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 37 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG TIM GUBERNUR UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin tercapainya indikator kinerja pembangunan sebagaimana dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 2018 diperlukan langkah langkah percepatan pelaksanaan program pembangunan; b. bahwa langkah percepatan pelaksanaan program pembangunan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian tujuan dan target rencana kerja pemerintah daerah oleh SKPD sesuai tugas pokok dan fungsinya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan Daerah. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2 4. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 2 Tahun 2014 tetang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 9. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 3) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 2025 Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 1); 10. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 2018 (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 2);

3 Menetapkan : MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TIM GUBERNUR UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2. Gubernur adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat. 3. Wakil Gubemur adalah wakil Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 6. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat yang selanjutnya disebut BKD dan Diklat adalah Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Provinsi Nusa Tenggara Barat. 7. Biro Organisasi adalah Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat 8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah selaku Pengguna Anggaran. 9. Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat TGP2D adalah Tim yang dibentuk oleh Gubernur bukan merupakan perangkat Daerah melainkan Tim Gubernur dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan dan peningkatan pelayanan publik oleh SKPD. 10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disebut RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan RPJMD Kabupaten dan Kota dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pasal 2 Maksud dan tujuan dibentuk TGP2D adalah untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya program unggulan, prioritas dan program strategis Pemerintah Daerah.

4 BAB II KEDUDUKAN Pasal 3 TGP2D berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. BAB III TUGAS DAN WEWENANG Bagian Kesatu Tugas Pasal 4 TGP2D mempunyai tugas membantu Gubernur dalam: a. menyusun tata cara, mekanisme monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan program unggulan Gubernur; b. menyusun kriteria, tata cara dan mekanisme penilaian kinerja SKPD pelaksana program prioritas Pemerintah Daerah; c. memberikan masukan, saran dan pertimbangan kepada Gubenur untuk keberhasilan pelaksanaan program Pemerintah Daerah; d. menerima dan menindaklanjuti masukan dan saran masyarakat kepada Gubernur terkait kegiatan dengan peraksanaan pembangunan oleh SKPD; e. menyampaikan laporan hasil evaluasi dan monitoring program setiap SKPD secara berkala setiap bulanan, triwulan, semester dan tahunan kepada Gubernur; f. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur; dan Bagian Kedua Wewenang Pasal 5 Dalam rangka pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, TGP2D mempunyai wewenang: a. memanfaatkan sumber daya daerah dalam rangka pelaksanaan tugas dan wewenangnya; b. mengundang rapat SKPD; c. meminta data/informasi dari SKPD; d. meminta penjelasan dan keterangan dari SKPD; e. meminta pendapat, penjelasan dan keterangan dari masyarakat, narasumber atau tenaga ahli sesuai kebutuhan.

5 Pasal 6 (1) Dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program oleh SKPD, setiap anggota berpedoman pada RPJMD, RKPD, APBD dan direktif Gubernur; (2) Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya anggota TGP2D bersifat mandiri, obyektif, akurat dan akuntabel. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Keanggotaan Pasal 7 Susunan keanggotaan TGP2D terdiri dari : a. Ketua merangkap anggota; b. 1 (satu) orang Wakil Ketua merangkap anggota; dan c. 7 (tujuh) orang anggota. Bagian Kedua Keanggotaan dan Persyaratan Pasal 8 Anggota TGP2D terdiri dari: a. Pegawai Negeri Sipil Daerah; dan b. Profesional/ ahli. Pasal 9 Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dapat diangkat sebagai anggota TGP2D harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. pernah menduduki jabatan Struktural Eselon ll; b. sehat jasmani dan rohani; c. bekerja penuh waktu; dan d. tidak berstatus sebagai tersangka, terdakwa atau terpidana. Pasal 10 Profesional/ahli dapat diangkat sebagai Anggota TGP2D harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. sehat jasmani dan rohani; b. pendidikan minimal Magister atau S2 (Strata Dua); c. sanggup bekerja penuh waktu;dan d. tidak berstatus sebagai tersangka, terdakwa atau terpidana.

6 Bagian Ketiga Pengangkatan dan Pemberhentian Pasal 11 (1) Pengangkatan keanggotaan TGP2D yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil Daerah, profesional/ahli ditetapkan dengan Keputusan Gubernur berdasarkan usulan BKD dan Diklat. (2) Keanggotaan TGP2D sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikukuhkan oleh Gubernur. Pasal 12 (1) Anggota TGP2D yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil Daerah diberhentikan apabila: a. memasuki batas usia pensiun ( 58 tahun); b. mengundurkan diri; c. meninggal dunia; d. tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal 9; e. diangkat dalam jabatan lain; atau f. sewaktu waktu berdasarkan hasil evaluasi kinerja. (2) Keanggotaan TGP2D yang berasal dari profesional/ahli berakhir apabila: a. berakhir masa keanggotaannya; b. meninggal dunia; c. mengundurkan diri; d. tidak dapat melaksanakan pekerjaan selama 30 hari berturutturut; e. tidak memenuhi syarat sebagai anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10; f. sewaktu waktu berdasarkan hasil evaluasi kinerja; atau (3) Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Bagian Empat Rincian Tugas Pasal 13 Rincian tugas Ketua, Wakil Ketua, Anggota dan Pokja ditetapkan dengan Keputusan Ketua berdasarkan hasil Rapat TGP2D. Pasal 14 Kinerja Anggota TGP2D dievaluasi oleh Gubernur secara berkala.

7 Bagian Kelima Kode Etik Pasal 15 (1) Dalam pelaksanaan tugas kedinasan TGP2D wajib bersikap dan berpedoman kepada Kode etik; (2) Kode Etik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disusun oleh TGP2D dan disahkan dengan Keputusan Ketua TGP2D. BAB V SEKRETARIAT Pasal 16 (1) Untuk memberikan dukungan administrasi, personil, keuangan, prasarana dan sarana kerja serta kerumahtanggaan TGP2D, dibentuk Sekretariat TGP2D yang berkedudukan di Biro Organisasi Sekretariat Daerah. (2) Sekretariat TGP2D sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Sekretariat yang dijabat oleh Kepala Bagian Kelembagaan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan secara operasional berkedudukan di bawah dan bertanggung Jawab kepada Ketua TGP2D. (3) Kepala Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibantu staf secretariat yang berasal dari PNSD yang ditugaskan secara penuh dengan persyaratan Pangkat/ Golongan Ruang paling tinggi Penata Tingkat I (III/d). (4) Untuk tertib administrasi kepegawaian PNSD yang ditugaskan secara penuh sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berada dibawah Kepala Bagian Kelembagaan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pasal 17 Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 mempunyai tugas: a. melaksanakan administrasi kepegawaian, keuangan, prasarana dan sarana kerja TGP2D; b. menyusun program kerja dan anggaran TGUP2, sesuai keputusan TGP2D; c. melaksanakan rapat rapat TGP2D; d. melaksanakan urusan kerumahtanggaan TGP2D; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh TGP2D.

8 BAB VI HAK KEUANGAN DAN FASILITAS Pasal 18 (1) Ketua TGP2D diberikan hak keuangan berupa Tunjangan Kinerja Daerah dan fasilitas lainya setara Pejabat Tinggi atau Struktural Eselon IIa. (2) Wakil Ketua dan Anggota TGP2D diberikan hak keuangan berupa Tunjangan Kinerja Daerah dan fasilitas lainnya setara Pejabat Tinggi atau Pejabat Struktural Eselon IIb. Pasal 19 Tenaga Ahli dan Narasumber yang dibutuhkan oleh TGP2D diberikan honor, kompensasi dan/atau jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. BAB VII TUNJANGAN KINERJA DAERAH SEKRETARIAT Pasal 20 Kepala Sekretariat dan Staf sekretariat TGP2D diberikan tunjangan tambahan penghasilan atau nama lainnya selain Tunjangan Kinerja Daerah sebagai berikut : a. Kepala Sekretariat diberikan tunjangan tambahan beban kerja setara Eselon III/a; dan b. Staf Sekretariat diberikan tunjangan Kinerja Daerah sesuai Pangkat/Golongan. BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 21 (1) Pengambilan keputusan TGP2D untuk penyusunan hasil monitoring dan evaluasi program pembangunan oleh SKPD hanya dapat dilakukan apabila dihadiri oleh sekurangkurangnya 7 (tujuh) orang anggota dan dibuktikan dengan daftar kehadiran; (2) Pengambilan keputusan yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas dan wewenang TGP2D bersifat kolektif kolegial yaitu mengedepankan musyawarah untuk mufakat; (3) Pengambilan keputusan yang tidak dapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, dilakukan hanya apabila disetujui oleh sekurang kurangnya 5 ( lima) orang anggota dan dibuktikan dengan Berita Acara Pengambilan Keputusan.

9 BAB IX PELAPORAN Pasal 22 (1) TGP2D menyampaikan laporan hasil monitoring dan evaluasi SKPD kepada Gubernur secara berkala setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan; (2) TGP2D menyampaikan tembusan laporan hasil monitoring dan evaluasi SKPD kepada Sekretaris Daerah kecuali yang bersifat dan urgensinya dikategorikan rahasia dan terbatas; (3) TGP2D dapat menyampaikan laporan hasil monitoring dan evaluasi setiap saat jika diminta Gubernur; (4) Format sistim laporan TGP2D terdiri dari : a. nomor; b. fakta, kondisi dan target kinerja; c. evaluasi; d. analisa; e. rekomendasi; dan f. berita acara pengambilan keputusan. Pasal 23 (1) Laporan TGP2D kepada Gubernur mengenai hasil monitoring dan evaluasi disertai dengan penjelasan, data / informasi yang lengkap dan akurat; (2) Laporan TGP2D kepada Gubernur dibuat dan disampaikan secara tertulis. (3) Dalam kondisi dan hal hal tertentu yang bersifat mendesak dan segera, TGP2D dapat menyampaikan laporan pendahuluan bersifat lisan kepada Gubernur; (4) Laporan yang bersifat lisan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dalam kesempatan pertama segera ditindaklanjuti dengan laporan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22. BAB X PEMBIAYAAN Pasal 24 Segala biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas TGP2D dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Biro Organisasi Sekretariat Daerah.

10 BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ditetapkan di Mataram pada tanggal 4 Desember 2014 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, ttd. Diundangkan di Mataram pada tanggal 5 Desember 2014 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI NTB, H. M. ZAINUL MAJDI ttd. H. MUHAMMAD NUR BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014 NOMOR 37 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM, H. RUSMAN NIP. 19620820 198503 1 010