BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai pengaruh giro wadi ah, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. : PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Gambar 1.1. Logo PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang minus dana. Pihak-pihak surplus dana tersebut meliputi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah masyarakat dalam bertransaksi. Namun masih banyak juga

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA DI BANK SYARI AH MANDIRI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB I PENDAHULUAN. pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di. yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank syariah secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. dana dan menyalurkan kredit secara efisien dan efektif kepada pengusaha. memperoleh soliditas dan kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli terhadap Laba Bersih

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Piutang Usaha terhadap Laba pada BMT Istiqomah Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 1 Di Indonesia terdapat dua jenis

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. unsur-unsur yang dilarang, berupa unsur perjudian (maisyir), unsur

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking

BAB I PENDAHULUAN. melayani kebutuhan masyarakat melalui jasa-jasanya. 1 Perbankan syariah. Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghimpun maupun menyalurkan dana, hal ini terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga Keuangan telah berkembang pesat, sebagai contoh adalah Bank Syari ah. Berkembangnya Bank Syari ah ditunjukkan dengan berbagai macam produk yang ditawarkan. Mulai dari produk penghimpunan dana dan pembiayaan, produk tersebut yang berguna untuk kelancaran operasional Bank Syari ah dalam menjalankan usahanya dan memperoleh laba. Profitabilitas atau laba merupakan tujuan utama berdirinya suatu perusahaan termasuk bank syari ah. Tujuan ini menjadikan bank syari ah harus aktif dalam mencari sumber-sumber dari mana mereka bisa memperolehnya. Bank syari ah yang mampu bertahan sudah bisa dipastikan memiliki stabilitas laba yang baik. Dalam menghasilkan laba, untuk bank syari ah yang berlandaskan prinsip Islam tidaklah mudah. Selain bebas dari bunga, keberadaan bank syari ah masih terasa asing dikalangan masyarakat, sehingga dibutuhkan waktu dan kreatifitas agar keberadaan bank syari ah bisa diterima oleh masyarakat saat ini. Sekalipun masyarakat Indonesia merupakan masyarakat muslim terbesar di dunia, kehadiran Bank yang berdasarkan syari ah masih relatif baru, yaitu pada awal tahun 1990an. Sedangkan prakarsa untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990. Bila periode tahun 1992-1998 hanya ada satu unit Bank Syari ah. Maka pada tahun 2013 tercatat jumlah bank syari ah di Indonesia bertambah 1

2 menjadi 11 unit, dengan jumlah kantor sebanyak 1953. Berkembangnya bank syari ah ini tidak terlepas dari pengaruh profitabilitas yang telah dicapai bank syari ah. Berikut adalah grafik yang menunjukkan tingkat profitabilitas bank syari ah dilihat dari laba yang diperoleh dari tahun 2005-2014. Gambar 1. 1 Perkembangan Laba Bank Syari ah Tahun 2005 2014 (Dalam Milyaran) 3.000 2.500 Laba 2.000 1.500 1.000 Laba 500 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber : Data Publikasi OJK dan Statistik Perbankan Syari ah Tahun 2005 2014. Diakses dari http: www.bankmuamalat.co.id tanggal 25 April 2015 Dari grafik di atas bisa terlihat jelas perkembangan profitabilitas bank syari ah. Dengan laba yang semakin meningkat dan stabil dari tahun ke tahun, keberadaan bank syari ah sebagai lembaga intermediasi dan sarana investasi cukup diperhitungkan dikalangan masyarakat. Tidak heran jika bank syari ah hingga saat ini terus bertambah dan menyebar ke seluruh penjuru daerah.

3 Prinsip Syari ah Islam dalam pengelolaan harta menekankan pada keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat. Harta harus dimanfaatkan untuk hal-hal produktif terutama kegiatan investasi yang merupakan landasan aktivitas ekonomi dalam masyarakat. Tidak setiap orang bisa secara langsung menginvestasikan hartanya untuk menghasilkan keuntungan oleh karena itu, diperlukan suatu lembaga perantara yang menghubungkan masyarakat pemilik dana dan pengusaha yang memerlukan dana (pengelola dana). Salah satu bentuk lembaga perantara tersebut adalah bank yang kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syari ah. 1 Bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak defisit dan surplus, di harapkan mampu menjaga dan mengelola dana dari nasabah. Kehadiran Bank Syari ah ditengah masyarakat tentu memberikan inovasi dan jawaban bagi masyarakat yang ingin bertransaksi secara syari ah. Hal ini dikarenakan proses operasional bank syari ah sesuai dengan prinsip Islam, yaitu Al-Qur an dan Hadist. Produk-produk yang diterapkan pada bank syari ah haruslah produk-produk yang syari ah pula. Dalam memaksimalkan profitabilitas operasional produk, Bank Syari ah tidak mengenal istilah bunga, yang ada hanyalah Nisbah bagi hasil, margin, dan bonus. Seperti pada produk penghimpunan dana (funding) diantaranya giro wadi ah dan tabungan wadi ah nasabah bisa memperoleh bonus sesuai keinginan Bank Syari ah sedangkan untuk tabungan mudharabah, baik nasabah maupun pihak Bank bisa memperoleh bagi hasil dari usaha yang dijalankan. Baik giro wadi ah, tabungan wadi ah dan tabungan mudharabah merupakan dana pihak ketiga yang diperoleh bank. hlm.4. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2014),

4 Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diperoleh Bank Syari ah berguna untuk kelancaran operasional Bank Syari ah. DPK bisa diperoleh dari produk-produk seperti Giro Wadi ah, Tabungan Wadi ah dan Tabungan Mudharabah. Dengan akad yang ditawarkan sesuai prinsip syari ah secara tidak langsung juga menarik minat nasabah untuk memilih produk-produk tersebut. Tentunya ini menjadi peluang bagi Bank Syari ah untuk memperoleh tambahan dana baik untuk menjaga likuiditas bank maupun kegiatan usaha untuk memperoleh laba. Berikut adalah Grafik untuk mengetahui Komposisi DPK Bank Syari ah dari Tahun 2005 2014. Gambar 1.2 Perkembangan Komposisi DPK Bank Syari ah Tahun 2005 2014 (Dalam Milyaran) 50.000 45.000 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Giro Wadi'ah Tabungan Wadi'ah Tabungan Mudharabah Sumber: Data Publikasi OJK Tahun 2005-2014. Diakses dari http://www.ojk.go.id tanggal 25 April 2015. Jika dilihat dari Grafik di atas, telah membuktikan bahwa komposisi DPK dari tahun 2005-2014 semakin meningkat dan stabil. DPK yang berfungsi untuk

5 menjaga kelancaran operasional Bank Syari ah, maka semakin bertambah DPK, akan memberikan profitabilitas yang baik pula jika pemanfaatan DPK dijalankan dengan optimal. Salah satu Bank Syari ah di Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1992, dan terus berkembang hingga sekarang adalah PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI). PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) adalah Bank Syari ah yang pertama didirikan di Indonesia yang akte pendirianya ditandatangani tanggal 1 november 1992. Saat ini BMI sudah memiliki puluhan KC, KCP dan KK yag tersebar dibeberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar dll. 2 Dengan Visi Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional, dan Misi Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder. Sebagai langkah untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, salah satu yang dilakukan PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) diantaranya adalah dengan mengeluarkan produk-produk syari ah, mulai dari produk penghimpunan dana, pembiyaan dan jasa. Selain produk-produk tersebut bank syari ah juga menyisihkan dana untuk kepentingan sosial seperti dana untuk ZIS. Produk Bank Syari ah baik giro wadi ah, tabungan wadi ah dan tabungan mudharabah, merupakan produk (funding) penghimpunan dana dari pihak ketiga. Dari produk funding tersebut Bank Syari ah bisa memperoleh tambahan dana 2 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan ( Jakarta : PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2002),hlm. 215-216.

6 untuk operasionalnya mulai dari pembiayaan maupun investasi. Secara tidak langsung dana dari pihak ketiga tersebut, bila dimanfaatkan dengan baik tentunya akan berpengaruh terhadap Profitabilitas Bank Syari ah. Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini akan menguji Pengaruh Giro Wadi ah, Tabungan Wadi ah dan Tabungan Mudharabah terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia tahun 2005 2014. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah Giro Wadi ah berpengaruh terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005-2014? 2. Apakah Tabungan Wadi ah berpengaruh terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005-2014? 3. Apakah Tabungan Mudharabah berpengaruh terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005-2014? 4. Apakah Giro wadi ah, Tabungan Wadi ah dan Tabungan Mudharabah berpengaruh terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005-2014? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk Menguji pengaruh Giro Wadi ah terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005-2014. 2. Untuk Menguji pengaruh Tabungan Wadi ah terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia 2005-2014.

7 3. Untuk menguji pengaruh Tabungan Mudharabah terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005-2014. 4. Untuk menguji pengaruh Giro Wadi ah, Tabungan Wadi ah dan Tabungan Mudharabah terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005-2014. D. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Kegunaan secara teoritis Dapat memberikan tambahan ilmu tentang Giro wadi ah, Tabungan Wadi ah dan Tabungan Mudharabah serta pengaruhnya terhadap profitabilitas Bank Syari ah. 2. Kegunaan secara praktis a) Bagi Bank syari ah, dengan adanya penelitian yang akan datang, maka bisa memberikan tambahan wawasan tentang Giro wadi ah, Tabungan Wadi ah dan Tabungan Mudharabah serta pengaruhnya terhadap Profitabilitas Bank Syari ah. Sehingga mampu mendorong pihak bank untuk bisa memberikan inovasi dan variasi produk dalam bentuk giro guna mampu menarik minat nasabah. b) Bagi Masyarakat, dengan adanya penelitian yang akan datang, maka masyarakat bisa memahami tentang produk giro dan tabungan pada Bank Syari ah sehingga masyarakat bisa menemukan alternatif untuk sarana investasi syari ah serta masyarakat bisa memanfaatkan jasa

8 pelayanan dalam lalu lintas pembayaran yang disediakan oleh Bank Syari ah. c) Bagi Peneliti yang akan datang, dengan adanya penelitian yang akan datang, akan memberikan referensi tambahan serta bisa menjadi bahan untuk perbaikan pada penelitian yang akan datang. E. RUANG LINGKUP PENELITIAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Giro Wadi ah, Tabungan Wadi ah dan Tabungan Mudharabah terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia tahun 2005-2014. Penelitian ini digunakan untuk melihat Pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y dimana variabel X sebagai variabel bebas (independent) yang terdiri dari variabel X1 (Giro Wadi ah), variabel X2 (Tabungan Wadi ah), variabel X3 (Tabungan Mudharabah) dan variabel Y sebagai variabel terikat (dependent ) yaitu (Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia) untuk Profitabilitas diukur dari perolehan laba PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005-2014. 2. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Giro wadi ah dan Giro Mudharabah terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005-2014. Sehingga untuk meneliti hal tersebut maka peneliti membutuhkan Laporan Keuangan dari Pihak Bank langsung, akan tetapi dikarenakan Laporan Keuangan merupakan rahasia Interent bank dan tidak

9 boleh diketahui oleh pihak luar. Maka Peneliti hanya diperbolehkan meneliti laporan keuangan yang telah dipublish oleh pihak bank dalam penelitian ini adalah PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005-2014. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi dan dokumentasi pada Laporan Keuangan PT Bank Mu amalat Indonesia Tahun 2005-2014. Pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini yaitu dari perolehan laba PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005 2014. F. DEFINISI OPERASIONAL Variabel penelitian dari penelitian ini verifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Definisi Konseptual a. Giro Wadi ah adalah simpanan yang menggunakan akad wadi ah yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainya, atau dengan pemindahbukuan, dan nasabah bisa mendapatkan bonus jika pihak bank menghendaki, bonus yang diberikan tidak boleh diperjanjikan sebelumnya. 3 b. Tabungan Wadi ah adalah simpanan dari nasabah yang memerlukan jasa penitipan dengan tingkat keleluasaan tertentu untuk menariknya kembali. Bank memperoleh izin dari nasabah untuk mempergunakan dana tersebut selama mengendap di bank. Nasabah dapat menarik sebagian atau seluruh saldo simpanannya sewaktu-waktu atau sesuai 3 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah..hlm.33.

10 perjanjian yang disepakati. Bank menjamin pembayaran kembali simpanan mereka. Semua keuntungan atas pemanfaatan dana tersebut adalah milik bank, tetapi atas kehendaknya sendiri bank dapat memberikan bonus kepada nasabah. 4 c. Tabungan Mudharabah adalah dana yang disimpan nasabah untuk dikelola bank dengan harapan memperoleh keuntungan yang besarnya telah disepakati diawal berupa nisbah bagi hasil. 5 d. Profitabilitas adalah Tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau bisa diartikan tingkat kemampulabaan. 6 Laba adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (perioda) tertentu. 7 2. Definisi Operasional Variabel X adalah sebagai variabel bebas ( independent variabel ) adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lainya, dalam penelitian ini yang disebut sebagai variabel bebas adalah variabel X1 (giro wadi ah), variabel X2 (tabungan wadi ah) dan X3 (tabungan mudharabah). Variabel ini bisa diukur dengan skala nominal. Variabel Y adalah sebagai Variabel Terikat ( dependent variabel ) adalah suatu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang disebut variabel terikat adalah Profitabilitas (Laba) Bank Syari ah Pada PT Bank Muamalat 4 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari ah ( Tanggerang : Azkia Publisher, 2009). hlm.62. 5 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syari ah Di Indonesia ( Yogyakarta : GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS, 2009). Hlm. 71. 6 Harmono, MANAJEMEN KEUANGAN (Berbasis balanced scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009). Hlm. 234. 7 Http: // Wikipedia.com. di akses tgl 2 april 2015.

11 Indonesia tahun 2005-2014. Variabel ini diukur dengan skala nominal berupa Laba PT Bank Muamalat Indonesia. G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bab sebagai berikut ini: Bab I, Dalam penelitian ini menjelaskan tentang pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional, sistematika pembahasan skripsi. Bab II, Pada penelitian ini menjelaskan tentang landasan teori yang terdiri dari: kerangka teori yang menjelaskan tentang pengertian profitabilitas, giro, giro wadi ah, tabungan, tabungan wadi ah, dan tabungan mudharabah. Selanjutnya pada bab ini juga menjelaskan tentang kajian penelitian terdahulu yang berisi tentang hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu. Selain itu juga menjelaskan tentang kerangka berfikir dan hipotesis penelitian. Bab III, Pada penelitian ini menjelaskan tentang metode penelitian yang terdiri dari: pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan, populasi, sampling dan sampel yang diteliti, sumber data, variabel dan skala pengukuran. Serta teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV, Pada penelitian ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis setelah melalui berbagai uji dan analisis yang telah dilakukan. Pembahasan masalah merupakan pembahasan mengenai hasil penelitian dari pengaruh giro wadi ah, tabungan wadi ah dan tabungan

12 mudharabah terhadap profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005-2014. Bab V, Pada bab ini berisi tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran dari penulis. Untuk selanjutnya berisi tentang daftar rujukan yang digunakan penulis sebagai referensi dalam penulisan skripsi. Kemudian dilanjutkan dengan lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian tulisan/skripsi, dan daftar riwayat hidup.