BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah salah satu alat media penyiaran yang ditampilkan secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan mudah untuk para penonton untuk mengetahui pesan yang disampaikan. Tampilan dengan audiovisual ini adalah daya tarik sendiri untuk para penonton karna bisa melihat gambar dan mendengar suara sekaligus. Tidak hanya musik yang dapat dinikmati atau dilihat tapi dapat melihat iklan dari brand brand ternama sampai film dapat kita saksikan. Sehingga tidak dapat dipungkiri televisi adalah sebagai alat penyampaian informasi dan sebagai alat penghibur bagi penontonnya. Pada umunya televisi adalah untuk menyiarkan programnya secara universal, tetapi fungsi utamanya tetap hiburan. Kalaupun ada program program yang mengandung segi informasi dan pendidikan, hanya sebagai pelengkap saja dalam rangka memenuhi kebutuhan alamiah manusia (Effendi, 2004). Televisi adalah sebagai media massa yang paling sangat berpengaruh untuk membawa masyarakat ke dalam dunia audio visual yang biasanya disebut dunia broadcasting atau penyiaran. Dunia penyiaran adalah dunia dimana sebuah gambar dapat menjadi pesan yang sangat efisien khususnya untuk para pemirsa. Mata manusia biasanya lebih senang menerima pesan 1
2 dalam bentuk gambar yang memiliki sequence atau pergerakan serta dilengkapi oleh audio sebagai penguat tampilan gambar. Karakter lain yang dimiliki oleh televisi merupakan keunggulan dari televisi itu sendiri yaitu memberikan penekanan secara efektif terhadap pesan atau maksud yang dituju dengan meng-close-up objeknya, atau memberikan pemusatan pandangan. Selain itu televisi memberikan banyak kemungkinan dalam ilustrasi visual, kaya akan tata warna, tata gerak, dan berbagai bunyi suara. Karakter ini yang tidak dimiliki media lainnya seperti radio dan media cetak. Tidak diragukan lagi jika televisi memiliki daya tarik yang sangat luar biasa dalam penyajian setiap programnya untuk menarik para pemirsa. Penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, yang bertepatan dengan acara pembukaan pesta olahraga se-asia IV atau ASEAN Games di Senayan. Pada saat itu Televisi Republik Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan TVRI memulai penyiaran. TVRI adalah stasiun televisi yang pertama milik pemerintah sampai pada tahun 1990. Kelahiran TVRI sendiri tidak luput dari upaya untuk menegakkan eksistensi bangsa Indonesia melalui acara Asean Games di tahun 1962. Tepatnya pada tahun 1963 struktur organisasi dalam stasiun televisi pertama di Indonesia terbentuk. Televisi Republik Indonesia atau yang lebih dikenal dengan TVRI sudah hampir 37 tahun menjadi single fighter berkiprah di dunia pertelevisian Indonesia. Akhirnya pada tahun 1989 Rajawali Citra Televisi Indonesia yang biasa dikenal dengan sebutan RCTI mengudara siaran, RCTI adalah sebagai stasiun televisi swasta yang pertama di Indonesia. Kehadiran RCTI disambut sangat gembira oleh masyarakat Indonesia. Pada akhirnya berlanjut mulai
3 tahun 1990 lahirlah stasiun televisi swasta lainnyayaitu SCTV pada tanggal 24 Agustus 1990, TPI pada tanggal 23 Januari 1991, ANTV pada tanggal 25 November 2001,TRANS TV pada tanggal 10 November 2001. Setelah itu, tahun berikutnya bermunculan televisi televisi swasta lainnya seperti TRANS 7 dan Global TV. Dizaman yang serba modern ini pertumbuhan di bagian tekhnologi sangat pesat khususnya dibagian televisi. Pertumbuhan tekhnologi ini diwarnai dengan banyaknya bermunculan televisi baru yang dikarenakan faktor dari masyarakat sendiri. Kebutuhan informasi dari siaran gosip, reality, berita, bahkan sampai olahraga itu merupakan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu stasiun televisi terus berlomba lomba untuk membuat program acara yang menarik untuk masyarakat. Sehingga tidak dipungkiri terjadi jelas sebuah persaingan dalam memproduksi sebuah program acara di televisi. Stasiun televisi sekarang banyak menampilkan program hiburan, salah satunya adalah reality show (non drama) yang susah untuk dipisahkan dari kehidupan masyarakat sekitar kita seiring dengan berkembagnya perubahan zaman. Acara reality show ini memiliki tujuan untuk menghibur para penonton karena acara ini terjadi dengan apa adanya tanpa memiliki bumbu cerita didalamnya. Acara televisi ini menggambarkan adegan yang seakanakan benar-benar berlangsung tanpa scenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan pemeran. Salah satunya dari stasiun televisi tersebut yang menyiarkan program reality show adalah Televisi Transformasi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan TRANS TV adalah salah satu stasiun televisi swasta yang
4 dimiliki oleh konglomerat Chairul Tandjung. Dengan memiliki motto Milik Kita Bersama dalam konsep stasiun televisi ini tidak terlalu berbeda jauh dengan stasiun stasiun televisi lainnya. TRANS Tv adalah anak dari perusahaan dari PT. Trans Corpora. Program reality show yang dimiliki oleh TRANS TV salah satunya adalah Supertrab. Program yang penayangan awalnya pada tanggal 12 April 2011 ini sudah berhasil masuk 2 kali dalam nominasi Panasonic Gobel Award. Program reality show ini juga mendapatkan share dan rating tertinggi. Program acara Supertrab adalah program acara hiburan yang mengerjai orang tanpa sepengetahuan orang itu sendiri. Acara ini dibawakan oleh satu artis ibukota yaitu Ibnu Jamil. Program Supertrab ini ditayangkan pada setiap hari selasa dan Jum at pada pukul enam sore. Dengan memiliki durasi selama 60 menit atau selama 1 jam. Program reality show ini yang memiliki tujuan untuk menghibur para pemirsa Trans Tv dengan menjahili orang-orang sehingga menimbulkan ekspresi lucu dari para korban. Penayangan program Supertrap mengambil jam jam prime time untuk penayangannya. Karena menurut hasil survey dari AC Nielsen jam- jam prime time adalah pukul (18.00 23.00) dimana pada jam itu orang orang jauh akan lebih banyak menghabiskan waktunya selama 5 sampai 7 jam duduk didepan televisi. Menurut hasil survey AC Nielsen program supertrap mampu mendapatkan rating tertinggi pada jam prime time pada tanggal 27 december 2012 pada segmen ke 3 dengan episode Teater Jeblos Gusur Rumah Tya ariestya Hooker dengan rating/share 2,7/13,7.
5 Pada tanggal 25 November 2012 pada edisi toilet umum,komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bertindak tegas kepada Trans TV karena banyak sekali menuai kontroversi dan aduan dari masyarakat. Pihak KPI meminta Trans TV untuk melakukan permohonan maaf dan mengumumkan jumlah pengaduan yang diterima masyarakat secara nasional atas tayangan supertrap. Pada edisi ini program supertrap yang dimiliki Trans TV sudah melanggar norma kesusilaan sehingga KPI bertindak tegas dalam menangani masalah ini. Setelah kejadian edisi toilet umum sangat mempengaruhi share dan rating yang diperoleh oleh supertrap selama ini. Tetapi, program supertrap tetap terus maju hingga akhirnya mendapatkan kembali posisi yang baik pada share dan ratingnya. Tentu saja kesuksesan pada sebuah program tentu tidak luput dari strategi yang kuat dalam sebuah program acara. Program Supertrap yang memiliki share dan rating tinggi tidak luput dari sebuah strategi produksi yang matang mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Strategi yang dimaksud dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi adalah bagaimana sebuah tim dalam sebuah program untuk dapat bekerjasama dalam memproduksi program acaranya agar menjadi semenarik mungkin dimata penonton. Dalam memproduksi program acara khususnya reality show harus sangat diperhatikan secara teliti dan cermat, karena jika terjadi suatu kesalahan tentunya akan mempengaruhi kualitas program itu sendiri. Oleh karena itu melihat persaingan program televisi yang semakin marak ini dengan bermunculannya program-program televisi yang informatif, inovatif, dan menghibur, maka pelaku media di stasiun televisi harus dapat mempertahankan eksistensi dari programnya. Antara lain dengan
6 memberikan tayangan yang memiliki kualitas baik yang dapat memenuhi keinginan dari penonton. Hal ini dilakukan juga oleh Trans TV dengan menyajikan program-program televisi dengan menampilkan programprogram menarik, salah satunya adalah program Supertrap. Dalam hal ini, dari tim produksi melakukan proses pembuatan program dari mulai pra produksi, produksi, sampai pasca produksi. Berdasarkan uraian diatas maka dengan ini penulis ingin membahas lebih dalam lagi mengenai strategi pra produksi, produksi dan pasca produksi dalam meningkatkan kualitas program Supertrap di Trans TV sehingga dapat disimpulkan apakah program ini sudah mencapai target yang diinginkan sehingga layak untuk dipertahankan? Atau jika belum, apa yang harus dilakukan atau diperbaiki agar program ini menjadi lebih menarik minat penonton. Oleh karena itu, skripsi ini mengambil judul STRATEGI PRODUKSI PROGRAM SUPERTRAP DI TRANS TV UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana Strategi Produksi Program Supertrap di Trans TV Untuk Meningkatkan Kualitas Program dengan menggunakan analisis SWOT?. 1.3 Ruang Lingkup Dalam ruang lingkup penelitian ini memiliki tujuan agar pembahasan dapat dibatasi pada pokok pemasalahnnya. Dalam ruang lingkup ini akan menentukan konsep dari maslaah yang akan dibahas sehingga masalah yang ada dalam penelitian ini dapat dipahami dan dimengerti dengan baik. Ruang
7 lingkup penelitian sangat mempengaruhi pada pokok permasalahan yang akan dibahas agar tidak terjadi ketidakjelasan pada saat memberikan hasil penelitiannya. Oleh karena itu dalam penelitian penulis memiliki batasan sendiri agar tidak melenceng atau keluar dari jalur apa yang akan dibahas. Batasan batasan tersebut adalah : 1. Bagaimana proses produksi program Supertrap di Trans TV? 2. Bagaimana analisa SWOT dalam program Supertrap di Trans TV? 3. Strategi apa yang dijalankan dalam meningkatkan kualitas program Supertrap di Trans TV? 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan Dari masalah penelitian diatas, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi produksi program televisi dari mulai pra produksi, produksi, sampai dengan pasca produksi dengan menggunakan analisis SWOT. Manfaat 1. Manfaat Akademis Dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu lebih mengetahui mengenai komunikasi massa dan dapat membuktikan dengan menggunakan teori yang dipraktekkan secara langsung.
8 2. Manfaat Praktis Dalam penelitian ini diharapkan program Supertrap di Trans TV dapat mengembangkan dan meningkatkan pada strategi produksinya untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya 3. Manfaat Sosial Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk para penonton program Supertrab di Trans TV yang tertarik untuk belajar mengenai produksi pada televisi 1.5 Kajian Pustaka Penulisan skripsi ini didasari berdasarkan studi pustaka dengan judul skripsi STRATEGI PROGRAM ON THE SPOT DI TRANS 7 UNTUK MENARIK MINAT PEMIRSA. Untuk mencapai hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sebagian besar penonton program On The Spot sudah puas terhadap program tersebut. Simpulan dari program ini adalah untuk mengetahui bahwa hasil penelitiannya adalah poduksi program On The Spot sudah puas dengan keinginan para penontonnya pada program tersebut. Dari hasil data yang ditemukan dalam penelitian ini ditemukan strategi yang ada dalam program On The Spot telah sesuai dengan prosedur yang ada walaupun tidak semuanya para penonton dapat menikmati, menerima berbagai informasi menarik dari program On The Spot. Sehingga dapat disimpulkan program On The Spot di Trans 7 mampu untuk menarik minat pemirsa yang senang dengan program magazine.
9 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri atas beberapa bagian yang masing masing sudah diuraikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini membahas mengenai latar belakang masalah dari judul skripsi ini. Dalammembuat skripsi tentu memiliki rumusan masalah dan ruang ringkup dimana rumusan masalah itu adalah bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah tersebut tetapi tetap harus berada dalam batasan itu sendiri agar tidak melenceng dari apa yang akan dibahas. Apa yang akan dibahas tentunya memiliki dan tujuan tersendiri untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Setelah itu, kita harus dapat membandingkan apa yang kita teliti dengan penelitian orang lain agar tidak terjadi kecurangan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab kedua ini membahas tentang teori teori yang akan digunakan, mulai dari teori umum sampai teori khusus. Untuk membantu kelangsungan penelitia ini tidak luput untuk menggunakan strategi program apa yang harus digunakan. Dalam sebuah program diperlukan yang namanya evaluasi yaitu suatu proses pengumpulan data dan informasi yang akan digunakan sebagai pengambilan keputusan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III ini akan membahas secara keseluruhan mengenai cara mendapatkan data dan menganalisis data. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode
10 pengumpulan data observasi partidipasi (participant observation), wawancara mendalam (in-deph interview) dan metode dokumentasi. BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab empat ini akan membahas mengenai deskripsi dari subyek/obyek, hasil analisa dan pengolahan data. Hasil dari analisa data ini merupakan hasil dari apa yang sudah kita teliti mengenai program Supertrap di Trans TV. BAB V SIMPUL DAN SARAN Pada bab lima ini akan membahas mengenai keseluruhan penelitian yang sudah dilakukan setelah itu disimpulkan semua hasil penelitiannya dan terkahir diberikan saran apabila ada salah yang harus diperbaiki.