3/30/2016. Manajemen Memori. Manajemen Memori. Manajemen memori pada sistem Monoprogramming Manajemen memori pada sistem Multiprogramming

dokumen-dokumen yang mirip
Fungsi Manajemen Memori

MANAJEMEN MEMORI. Manajemen Memori 1

Sistem Operasi Komputer. Pertemuan VIII Manajemen Memori

Sistem Operasi. Partisi Statis, Partisi Dinamis Sistem Paging dan Segmentasi. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI. Modul ke: Fakultas FASILKOM

MANAJEMEN MEMORI. Memory manager : Salah satu bagian sistem operasi yang mempengaruhi dalam menentukan proses mana yang diletakkan pada antrian.

Tujuan Pembelajaran. Memahami proses swapping Memahami proses alokasi memori berurutan (Contiguous Memori Allocation)

MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI

Manajemen Memori (P ( ertemuan ke ert -12) Oktober 2014

MANAJEMAN MEMORI PEMARTISIAN DINAMIS

Sistem Operasi Komputer MANAJEMEN MEMORI

Praktikum 13. Manajemen Memori 1 ALOKASI MEMORI POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI:

Sistem Operasi. Memory Management. Part 1 of 2

Bab 8: Manajemen Memori. Latar Belakang

1. Helga Hiwy 2. Erni Gombo 3. Imelda Florensia 4. Claudio Wayong 5. Vedra Simbala. Published By Stefanikha69

Operating System. Manajemen Memori. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Alokasi Memori. Kelompok Rakhmat Adhi Pratama X 2. Akhda Afif Rasyidi Muhamad Ilyas

RESUME SISTEM OPERASI MAIN MEMORI

PENGELOLAAN MEMORY AGUS PAMUJI. SISTEM OPERASI - Pengelolaan Memory

Q U I Z 3B - SOLUSI Mngt Memory + Konkurensi 2. By: Endro Ariyanto (END)

memuat banyak proses dalam suatu waktu Sebelum masuk ke memori, suatu proses harus menunggu dalam antrian

Pertemuan #5: Memori dan Memori Virtual

1/3/2013. Konsep Dasar memori

Understanding Operating Systems Fifth Edition

5.11. Pokok penyelesaian masalah kongkurensi

Managemen Memori 2016

Sistem Operasi Pertemuan 7 Pengelolaan Memory. H u s n i Lab. Sistem Komputer & Jaringan Teknik Informatika Univ. Trunojoyo

MANAJEMEN MEMORI PEMARTISIAN STATIS

membagi-bagi memori untuk mengakomodasi banyak proses menjamin agar setiap proses yang ready dapat segera memanfaatkan processor

Manajemen Memori. Latar Belakang Ruang Alamat Logika dan Ruang Alamat Fisik Swapping Alokasi berurutan Paging Segmentasi Segmentasi dengan Paging

SISTEM OPERASI ISG2B3 MANAJEMEN MEMORI. Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University

Latar Belakang Ruang Alamat Logika dan Ruang Alamat Fisik Swapping Alokasi berurutan Paging Segmentasi Segmentasi dengan Paging

MEMORI VIRTUAL. Sistem Operasi TIKB1023 Munengsih Sari Bunga. Politeknik Indramayu. TIKB1023/Sistem Operasi/MSB 1

1. Address Binding. Sebuah program ditempatkan dalam disk dalam bentuk berkas biner Sebelum dieksekusi, sebuah program harus ditempatkan di memori.

SOLUSI QUIZ 2 SISOP CS3613

Alamat Logika dan Fisik

segmentasi dan kombinasi paging-segmentasi Kelompok Rujianto : Arif Setiawan : Muslikan :

Tahun Akademik 2014/2015 Semester II. DIG1I3 - Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi

I. Struktur Sistem Operasi

Sistem Operasi 8. Memory Management. Antonius Rachmat C, S.Kom, M.Cs

SEGMENTATION. Dania Tigarani Soraya Desiana Nurul Maftuhah. Kelompok Manajemen Memory: Copyright

Bab 8. Memori Virtual POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 8.1 LATAR BELAKANG

1. MANAJEMEN MEMORI. Gambar 2 Relokasi dinamis menggunakan register relokasi

Memori Virtual (Virtual Memory) Heri Kurniawan OS-Genap 2007/2008

Tujuan Pembelajaran. Memahami pengalamatan dengan menggunakan paging

Segmentasi dan Paging Pada Intel Pentium. Heri Kurniawan OS-Genap 2007/2008

Manajemen Memori (model awal)

MANAJEMEN MEMORI MAKALAH SISTEM OPERASI

Keuntungan Virtual Memory

BAB V VIRTUAL MEMORY. Tujuan: 1. Menggetahui penggunaan virtual memori dalam komputer 2. Mengetahui peran virtual memori dalam sistem operasi

MANAJEMEN MEMORI DENGAN METODE SWAPPING. By JKusnendar

SISTIM OPERASI (Operating System) IKI Memory Management. Memory: Part 2 Ch. 8. Johny Moningka

Virtual Memory. Latar Belakang Demand Paging Pembuatan Proses Page Replacement Alokasi Frame Thrashing Contoh Sistem Operasi

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Sistem Operasi 9. Virtual Memory. Antonius Rachmat C, S.Kom, M.Cs

Memory Management Memori Latar Belakang Alamat Binding

Memory Management. Latar Belakang Swapping Contiguous Allocation Paging Segmentation Segmentation dengan Paging

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Sistem Operasi Komputer

Pengelolaan Memori Sistem Operasi (TKE113117) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Bab 9: Virtual Memory. Latar Belakang

1. Memori manajer 2. Manajemen memori dengan swapping dan paging

IMPLEMENTASI SISTEM PAGING

3. Apa kekurangan paging sederhana dibandingkan dengan paging pada virtual memory?

Memori Virtual. Program membutuhkan kapasitas yang lebih besar dari kapasitas memori fisik gunakan Virtual Memory! Virtual memory

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Konsep dasar memori virtual

slide - Manajemen Proses, meliputi : konsep proses, metode penjadualan proses, komunikasi antar proses, sinkronisasi proses dan deadlock.

MODUL 7 MANAJEMEN DISK

Memory Management. Memory Ch. 8. Latar Belakang. Main-Memory Management

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

KONSEP MULTIPROGRAMMING

MEMORI VIRTUAL. Kelompok Franky Sadar Baskoro S. Yemima Aprilia

Memori Linux. Anggota Kelompok : Jani RR Siregar Martin Leonard T Y Muhamad Mulki A

VIRTUAL MEMORY. Gambar 1. Struktur Umum Overlay

Hubungan CPU dengan Memory

Review Pert 2 HARDWARE SIKLUS INSTRUKSI FIRMWARE SOFTWARE SISTEM OPERASI APLIKASI MENGAMBIL INSTRUSI MENJALANAN INSTRUKSI PROCESSOR MEMORI DEVICE I/O

Latar Belakang. Memori adalah pusat kegiatan pada sebuah komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu.

Sistem Operasi. Silabus :

Virtual Memory Ch. 9. Virtual Memory. SISTIM OPERASI (Operating System) IKI Johny Moningka

Memori pada Sistem Linux. Heri Kurniawan OS-Gasal 2009/2010

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Aditya Wikan Mahastama

SISTEM OPERASI Makalah Tentang Virtual Memory

Dukungan Sistem Operasi :

Alokasi Memori Kernel. Heri Kurniawan OS-Gasal 2009/2010

Ch t ap 7 er Operating System (OS)

Q U I Z 3A - SOLUSI Mngt Memory + Konkurensi 2. By: Endro Ariyanto (END)

Virtual Memory. Latar Belakang. Latar Belakang (cont.) Virtual Memori

DASKOM & PEMROGRAMAN. Dani Usman

VIRTUAL MEMORI. Gambar 1 Memori virtual lebih besar ukurannya dari memori fisik

Kelompok Pemberian Halaman

Metode Alokasi Berkas

BAB 42 KONSEP ALOKASI BLOK SISTEM BERKAS. Kelompok : Haris Sahlan ( )

Memori dan Virtual Memori

Hanif Fakhrurroja, MT

Bab 3. Pemberian Halaman

Manajemen Memori Virtual

Virtual Memory. Sistem Operasi

IKI Sistem Operasi Konsep Page Replacement (Pemindahan Halaman)

Transkripsi:

Manajemen Memori Manajemen Memori Manajemen memori pada sistem Monoprogramming Manajemen memori pada sistem Multiprogramming 1

Manajemen memori pada sistem Monoprogramming Ciri-ciri: Hanya ada satu proses pada suatu saat dan menggunakan seluruh area memori. Program diletakkan seluruhnya ke memori dari disk. Program mengambil kendali seluruh sumber daya komputer. Manajemen memori pada sistem Multiprogramming Ciri-ciri: Terdapat sejumlah proses yang menempati memori Alokasi memori ke proses dapat berurutan atau tidak Dimungkinkan suatu lokasi memori utama diakses bersama oleh sejumlah proses (memory sharing) 2

Manajemen memori pada sistem Multiprogramming Berdasarkan pengalokasian memori Alokasi pada sistem multiprogramming Alokasi berurut (contiguous) Alokasi tidak berurut (noncontiguous) Partisi statis Partisi dinamis Sistem buddy Paging Segme ntasi kombin asi 3

Contiguous Allocation Memori harus mengakomodasi kebutuhan SO dan proses user Memori utama biasanya terbagi dalam dua bagian: Resident operating system, biasanya tersimpan di alamat memori rendah. User proces menggunakan memori beralamat tinggi/besar. Terbagi menjadi: Partisi statis Partisi dinamis Sistem buddy partisi statis Ciri-ciri Memori dibagi menjadi partisi-partisi dengan ukuran yang tetap. Satu proses hanya memakai satu partisi. Jika proses sudah selesai, partisi tersebut dapat digunakan proses yang lain. Dibagi menjadi 2 bagian: Berukuran sama Berukuran tidak sama 4

partisi statis dengan ukuran sama Banyak kelemahan, antara lain: Proses yang ukurannya lebih besar dari ukuran partisi tidak dapat dialokasikan. Sebaliknya bila ukuran proses lebih kecil daripada ukuran partisi, maka akan terjadi pemborosan ruang memori (Fragmentasi internal). 5

partisi statis dengan ukuran tidak sama Untuk mengatasi kelemahan dari partisi statis dengan ukuran sama, yaitu proses ukuran kecil diletakkan ke partisi yang kecil dan sebaliknya. Ada 2 jenis strategi: Satu antrian untuk setiap partisi Satu antrian untuk seluruh partisi partisi statis dengan ukuran tidak sama Satu antrian untuk setiap partisi Tiap proses diletakkan pada partisi dengan ukuran terkecil yang dapat dimuatnya. Kelemahan:ada partisi yang memiliki antrian panjang dan ada yang kosong. Satu antrian untuk seluruh partisi Semua proses dimasukkan pada satu antrian yang sama Algoritma penjadwalan melakukan pemilihan partisi Kelemahan: jika proses yang berukuran kecil terpaksa masuk ke partisi sisa yang besar, sehingga terjadi pemborosan ruang. 6

partisi dinamis Ciri-ciri: Pada kondisi awal, memori tidak dibagi menjadi partisi-partisi Pemartisian dilakukan pada saat image proses akan disalin ke memori utama. Ukuran partisi yang dialokasikan akan disesuaikan dengan ukuran image proses. Partisi akan dibebaskan jika program sudah selesai. Keuntungan : tidak terjadi fragmentasi internal alokasi memori disesuaikan dengan besarnya image proses. 7

partisi dinamis Cara kerja: Pengalokasian dilakukan dengan mencari hole suatu ruang memori utama yang kosong, yang cukup besar untuk menampung image proses. Hole sisa kadang kala terlalu kecil untuk dapat dialokasikan ke proses lainnya sehingga tidak bisa digunakan lagi fragmentasi eksternal. 8

partisi dinamis Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah melakukan memory compaction. Yaitu: menggeser image proses-proses yang ada di memori sehingga hole terkumpul di satu tempat saja. 1000 9

partisi dinamis Kelemahan: proses alokasi dan dealokasi menjadi lebih rumit Perlu pengelolaan informasi area memori yang masih kosong. Ada 2 metode pengelolaan memori kosong: Peta bit (bitmap) Linked list partisi dinamis Peta bit (bitmap) Menggunakan area memori khusus untuk mencatat seluruh area kosong pada memori utama. Memakai nilai 0 dan 1 Nilai 0 alamat memori tersebut masih kosong Nilai 1 alamat memori tersebut sudah terisi 10

partisi dinamis Linked list Informasi mengenai hole kosong berikutnya dicatat pada hole kosong sebelumnya. Tidak diperlukan area memori khusus. Karena seluruh informasi tercatat di area memori kosong itu sendiri sehingga menghemat kapasitas memori utama. partisi dinamis Diperlukan algoritma untuk menentukan hole mana yang akan dialokasikan ke suatu proses. Algoritma Best-fit Algoritma First-fit Algoritma Next-fit Algoritma Worst-fit 11

partisi dinamis Algoritma Best-fit Mencari memori blok yang paling kecil yang dapat menampung image proses Memerlukan waktu lama karena harus searching seluruh blok memori utama Fragmentasi eksternal dapat ditekan sekecil mungkin partisi dinamis Algoritma First-fit Mencari memori kosong dari alamat awal sampai menemukan blok yang dapat menampung image proses Sederhana dan cepat. Algoritma Next-fit Hampir sama dengan First-fit. Bedanya: proses searching dimulai dari alamat alokasi terakhir 12

partisi dinamis Algoritma worst-fit Mencari hole yang paling besar di seluruh area memori utama. Tujuannya: hole sisa yang tercipta setelah alokasi masih cukup besar untuk dialokasikan ke proses lainnya. sistem buddy Berupa pemartisian secara dinamis Ciri khusus adalah partisi yang terbentuk senantiasa berukuran besar sebesar bilangan 2 n 2,4,8,16..256,512,1024(1Mb) 13

sistem buddy Alokasi memori pada sistem buddy: 1. Menentukan ukuran partisi Ditentukan ukuran partisi untuk menampung image proses yaitu ukuran bilangan pangkat 2 terkecil Misal : ukuran image proses = 12kb maka ukuran partisi yang bisa digunakan adalah 16kb. sistem buddy 2. Pengalokasian Selanjutnya adalah mencari hole yang ukurannya sebesar perhitungan. Jika tidak ada maka dicarikan hole yang berukuran sedikit lebih besar. Kemudian dipecah secara bertahap sesuai dengan aturan bilangan pangkat 2. Misal : ukuran image proses = 12kb dan hole yang paling kecil adalah 64kb. maka dipecah menjadi 2 partisi 32kb, selanjutnya dipecah lagi menjadi 2 partisi 16kb. dan partisi 16kb pertama yang bisa dipakai untuk image proses 12kb. 14

128 Pengalokasian tak berurut dengan sistem paging Pada model pengalokasian tak berurut, bagianbagian dari image proses dapat diletakkan secara terpisah di memori utama. Pada sistem paging memerlukan pengalamatan logika khusus yang membagi menjadi blok-blok dengan ukuran sama yang disebut page Pada sistem paging, perlua adanya translasi alamat ke memori fisik yang dipartisi secara statis yang disebut frame, yang ukurannya sama dengan page pada ruang alamat logika 15

Pengalokasian tak berurut dengan sistem paging Konsep dasar alokasi memori : Memori utama dibagi menjadi frame-frame kecil berukuran sama dan diberi nomor frame sebagai referensi. Ruang alamat logika proses dibagi menjadi page-page seukuran frame Loading time: page-page image proses diletakkan pada frame-frame kosong dan dicatat pada page table 16

Proteksi Memori pada sistem paging Berfungsi menghindari pengaksesan memori secara ilegal. misal: pengaksesan bagian memori yang sudah ditempati proses lain. Proteksi frame dilakukan dengan cara menambahkan bit proteksi untuk tiap entry page table misal: cek apakah frame tersebut bersifat read atau read-write. cek apakah alamat logika yang dituju suatu proses valid atau invalid. 17

Memory Sharing pada sistem paging Untuk menghemat penggunaan kapasitas memori. Jika ada 2 atau lebih proses yang memiliki bagian kode instruksi, atau data yang sama maka dapat digunakan bersama dan cukup diletakkan sekali di frame memori. Masing-masing proses mengacu ke frame yang sama pada page table nya. 18

Pengalokasian tak berurut dengan sistem segmentation Memakai sistem partisi dinamis. Pada pengalamatan logika, image proses dibagi menjadi bagian-bagian yang disebut segmen. Pembagian segmen biasanya mengikuti struktur program oleh kompiler, yang biasanya tiap segmen berupa main program, stack, routine, symbol table Partisi memori utama terjadi pada saat alokasi yang besarnya sesuai dengan besar segmen program yang dialokasikan 19

Pengalokasian tak berurut dengan sistem segmentation Konsep alokasi memori: Image proses dibagi menjadi beberapa segmen yang ukurannya tidak harus sama. Segmen-segmen image proses dialokasikan ke tempat-tempat kosong di memori utama, dan informasi alokasi dicatat pada segmen table. Segmen table berisi nilai limit (panjang segmen) dan nilai base (alamat awal bagian memori yang dialokasikan) Segmentasi 20

Proteksi memori pada sistem segmentation Membandingkan nilai segmen yang ada di pengalamatan logika dengan nilai limit yang ada di segmen table. Apabila nilai segmen yang ada di pengalamatan logika lebih besar (>) daripada nilai limit yang ada di segmen table, berarti terjadi usaha pengaksesan lokasi diluar area segmen program itu, sehingga memicu terjadinya trap (addresing error) 21

Memori sharing pada sistem segmentation Sharing segmen antara 2 atau lebih proses dapat dilakukan dengan mencatat lokasi alokasi segmen tersebut ke tabel segmen masing-masing proses. 22