Kontributor: 1. Thoraks 3: Pemeriksaan Fisik Paru Lengkap: dr. Irvan Medison SpP(K) dr. Yessy Susanty Sabri SpP(K) dr. Finny Fitri Yanny, SpA(K)

dokumen-dokumen yang mirip
PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM ( BTA ) Acid Fast Staining

Kontributor: 1. Thoraks 3: Pemeriksaan Fisik Paru Lengkap: dr. Irvan Medison SpP(K) dr. Yessy Susanty Sabri SpP(K) dr. Finny Fitri Yanny, SpA(K)

Kontributor: 1. Thoraks 3: Pemeriksaan Fisik Paru Lengkap: dr. Irvan Medison SpP(K) dr. Yessy Susanty Sabri SpP(K) dr. Finny Fitri Yanny, SpA(K)

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM )

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

Teknik Pewarnaan Bakteri

PEWARNAAN TAHAN ASAM

III. TEKNIK PEWARNAAN GRAM IDENTIFIKASI BAKTERI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI PEWARNAAN SPORA. Rabu, 11 Maret 2015 Kelompok II Rabu, Pukul WIB. Iman Firmansyah

MAKALAH. PEWARNAAN SEDERHANA, NEGATIF, KAPSUL dan GRAM. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi yang Diampu Oleh. Drs. Bambang Iskamto, M.

Teknik Identifikasi Bakteri

HUBUNGAN SKOR LUND-MACKAY CT SCAN SINUS PARANASAL DENGAN SNOT-22 PADA PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS TESIS IRWAN TRIANSYAH

No.Revisi : Tanggal terbit : Halaman :

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

LAPORAN PEWARNAAN BAKTERI ( PEWARNAAN GRAM )

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SEDERHANA,NEGATIF DAN PERGERAKAN BAKTERI. Oleh :

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

III. MATERI DAN METODE

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

ABSTRAK. Kata Kunci: Mycobacteriun tuberculose, Homogenisasi. PENDAHULUAN. penyakit AIDS serta bertambahnya penderita Diabetes Mellitus yang merupakan

IV. KULTIVASI MIKROBA

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

BAB III METODE PENELITIAN

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

BAB I PENDAHULUAN. normal akibat ketidakmampuan batuk secara efektif, dapat disebabkan

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

BUKU PANDUAN PEMERIKSAAN SPUTUM BTA

PENUNTUN PEMBELAJARAN

Teknik Pengelolaan Sediaan Sitologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Respirasi Kelas C Ruang KuliahGA. 301(Lantai 3) Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

JADWAL KEGIATAN PENDIDIKAN BLOK 3,6 (GANGGUAN INDRA KHUSUS) TAHUN AJARAN 2015/2016 MINGGU KE- 1

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Respirasi Kelas A Ruang Kuliah LT. 5 Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA BAKTERI. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

JADWAL KEGIATAN SKILLS LAB BLOK 4.2 (KEGAWATDARURATAN DAN KESELAMATAN PASIEN) SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2016/2017 MINGGU KE 1

BLOK 2.6 GANGGUAN SISTEM RESPIRASI PANDUAN MAHASISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Jl. Perintis Kemerdekaan Padang Telp.: Fax:

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

PEWARNAAN GRAM ABSTRACT Keywords: ABSTRAK Kata Kunci PENDAHULUAN

repository.unimus.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. dan Laboratorium Kulit RSUP dr. Kariyadi. tahun 2016 di Puskesmas Mangkang, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

JADWAL KEGIATAN PENDIDIKAN BLOK 19 (INDRA KHUSUS) TAHUN AJARAN 2011/2012 MINGGU KE- 1. SENIN, 8 Agustus 2011 NO JAM GRUP KEGIATAN DOSEN TEMPAT

Modul l Modul 2 Modul 3

LAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

PERGERAKAN GERAK BAKTERI. B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum Mikrobiologi dengan topik pergerakan gerak bakteri

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM (BTA) PADA SPUTUM PENDERITA BATUK 2 MINGGU DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM BLU RSUP. PROF. Dr. R.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang umumnya menimbulkan tanda-tanda dan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

BAB IV METODE PENELITIAN. pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun di kota tersebut merupakan urutan ke-2

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

25 Universitas Indonesia

Transkripsi:

Kontributor: 1. Thoraks 3: Pemeriksaan Fisik Paru Lengkap: dr. Irvan Medison SpP(K) dr. Yessy Susanty Sabri SpP(K) dr. Finny Fitri Yanny, SpA(K) 2.Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon: dr. Yan Edward, Sp.THT-KL(K) dr. Fachzi Fitri, Sp.THT-KL, MARS dr. Novialdi, Sp.THT-KL(K) dr. Bestari J. Budiman, Sp.THT-KL(K) dr. Effy Huriyati, Sp.THT-KL(K) dr. Jacky Munilson, Sp.THT-KL(K) dr. Sukri Rahman, Sp.THT-KL(K), FICS dr. Nirza Warto, Sp.THT-KL dr. Ade Asyari, Sp.THT-KL dr. Al Hafiz, Sp.THT-KL dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-KL dr. Rossy Rosalinda, Sp.THT-KL 2. Smoking Cessasion/ Edukasi Berhenti Merokok: dr. Yessy Susanty Sabri, SpP(K) dr. Irvan Medison, SpP(K) dr. Sabrina Ermayanti, SpP(K) dr. Deddy Herman, SpP(K) dr. Oea Khairsyaf, SpP(K) dr. Masrul Basyar, SpP(K) dr. Russilawati, SpP 3. SPUTUM 2: Pewarnaan BTA Staf Bagian Mikrobiologi FK-UNAND 4. Pemeriksaan Radiografi Toraks: dr. Tuti Handayani, Sp.Rad. Staf Bagian Radiologi FK-UNAND Editor penulisan dan lay out: dr.laila Isrona, M.Sc. 1

JADWAL KEGIATAN DAN RUANG KETRAMPILAN KLINIK BLOK 2.6 No. TOPIK KETRAMPILAN 1. THT 2 (hidung + tamponade anterior) & Buccal swab 2. THORAKS 3:Pemeriksaan Paru Lengkap 3. Smoking casession 4. Permintaan & Interpretasi X-Ray Toraks (Paru) 5. SPUTUM 2:Pewarnaan dan pemeriksaan BTA Nilai akhir ketrampilan klinik: Nilai = PF1+2PF2+R+L+K 6 Keterangan: PF1 = Keterampilan pemeriksaan fisik THT PF2 = Keterampilan pemeriksaan fisik Toraks 3 R = Keterampilan pembacaan rontgen toraks K = keterampilan komunikasi L = Keterampilan laboratorium JUMLAH KEGIATAN (Latihan dan Ujian) (2x) (4x) (2x) (2x) (2x) RUANGAN Total pertemuan untuk ketrampilan klinik di blok 2.6 gangguan respirasi ada 12 kali pertemuan. 2 kali pertemuan dalam setiap minggu. Ketentuan : 1 Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/ketrampilan klinik/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut : i. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% ii. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90% iii. Minimal kehadiran dalam kegiatan ketrampilan klinik 100% iv. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100% 2 Penilaian akhir Ketrampilan Klinik = 30% penilaian instruktur + 70% OSCE 2

I. PENGANTAR A. Definisi PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM ( BTA ) Acid Fast Staining Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) adalah termasuk teknik pewarnaan bakteri khusus atau selektif, oleh karena teknik ini hanya ditujukan untuk golongan bakteri tertentu saja, yaitu khusus untuk kuman Mycobacterium. B.Tujuan Tujuan umum : Setelah melaksanakan kegiatan skill lab ini mahasiswa mampu menyiapkan, melaksanakan, membaca serta menginterpretasikan hasil pewarnaan BTA secara benar. Tujuan khusus : 1. Mampu merencanakan dan mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan untuk Pewarnaan BTA. 2. Mampu membuat sediaan untuk Pewarnaan BTA dengan benar. 3. Mampu melakukan sendiri pewanaan BTA dengan benar sesuai dengan masing-masing urutan tahap-tahapnya sehingga didapatkan hasil pewarnaan sediaan yang baik. 4. Mampu menunjukkan dan menjelaskan mana mana bakteri yang Basil Tahan Asam pada pewarnaan BTA. 5. Mampu menginterpretasikan hasil teknik pewarnaan bakteri ini dan melaporkan secara tertulis C. Waktu : 2 x 2 x 50 menit /minggu Hari I Hari II : melaksanakan pewarnaan slide, membaca hasil & interpretasi pewarnaan BTA : ujian D. Tempat : Laboratorium sentral FK Unand II. PRASYARAT : 1. Memiliki ketrampilan penggunaan mikroskop dengan benar 2. Memiliki ketrampilan tata cara perlindungan pribadi ( universal precaution ), terutama menangani mikroba patogen. III. DASAR TEORI Bakteri adalah mikroba dengan ukuran yang sangat kecil. Parameter yang dipakai untuk mengukur mikroba tersebut adalah mikrometer (0.001mm). Sehingga praktis bakteri tidak dapat dilihat dengan mata tanpa bantuan alat. Sejak ditemukannya mikroskop, maka bakteri sudah dapat dilihat. Hanya saja oleh karena bakteri mempunyai index bias cahaya yang relatif sama dengan kaca 3

object,di bawah mikroskop bayangannya tidak begitu jelas,sehingga diperlukan teknik pewarnaan tertentu untuk memperjelas bentuk serta ukuran bakteri itu. Dalam bidang Mikrobiologi dikenal beberapa teknik pewarnaan terhadap bakteri yang pada dasarnya adalah merupakan reaksi ikatan antara zat warna dengan komponen-komponen pada bakteri terutama yang terdapat pada dinding sel dan sitoplasma. Di antara sekian banyak teknik pewarnaan terhadap bakteri yang sering dipakai dalam pelayanan medis adalah Pewarnaan Gram dan Pewarnaan Basil Tahan Asam ( BTA ). Oleh sebab itu diharapkan sekali mahasiswa kedokteran paham sekali akan kedua teknik pewarnaan ini, baik dari segi dasar teoritis, aplikasi maupun interpretasinya untuk pemanfaatan di bidang klinis. Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) adalah termasuk teknik pewarnaan bakteri khusus atau selektif, oleh karena teknik ini hanya ditujukan untuk golongan bakteri tertentu saja. Dasar Pewarnaan ini yaitu adanya kemampuan genus Mycobacterium yang tetap mempertahankan zat warna utama ( Carbol fuchsin ) dan tidak luntur (decolorized) walaupun dicuci dengan alkohol dan asam (HCl). Sifat tahan terhadap pelunturan (decolorization) dengan asam inilah yang mendasari keluarnya istilah Tahan Asam (Acid Fastness). Sedangkan bakteri-bakteri lain termasuk sel-sel darah merah,sel-sel darah putih serta sisa-sisa jaringan akan melepaskan zat warna utama ini. Sehingga bakteri genus Mycobacterium akan tampak berwarna merah. Sedangkan selain bakteri ini akan diwarnai oleh zat warna latar belakang (counter stain) yaitu berwarna biru ( Methylen Blue ). Kemampuan mempertahankan zat warna utama (carbol fuchsin) pada genus Mycobacterium disebabkan bakteri-bakteri ini mempunyai struktur dinding sel yang unik yaitu banyak mengandung ikatan lemak (lipid) yang tebal. Struktur lemak ini akan berikatan kuat dengan carbol fuchsin, Apalagi dibantu dengan pemanasan sampai keluar uap sehingga zat warna menembus masuk kedalam sitoplasma sel bakteri. Hasil pemeriksaan BTA ini dilaporkan berdasarkan IUATLD (International Unit Associated Treatment Lung Disease). Kriterianya adalah sebagai berikut: tidak ada BTA / 100 LP tidak ada BTA 1-9 BTA / 100 LP hasil dilaporkan 10 99 BTA / 100 LP BTA + (positif satu) 1-10 BTA /LP BTA ++ (positif dua) 10 BTA /LP BTA +++ (positif tiga) 4

IV. PROSEDUR KERJA - Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) Indikasi pewarnaan Basil Tahan Asam: 1. Pemeriksaan langsung pada kasus-kasus Tb.paru dan Tb jaringan lainnya 2. Pemeriksaan langsung pada kasus-kasus dugaan Lepra. 3. Pemeriksaan konfirmatif pada hasil pemeriksaan biakan / kultur Tb sendiri. Bahan dan alat pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA): 1. Bak pewarnaan dan standar untuk meletakkan kaca objek. 2. Bahan pemeriksaan ( sputum pasien ). 3. Kaca Objek ( Object Glass ). 4. Zat warna utama ( Larutan Carbol Fuchsin ). 5. Lampu spiritus. 6. Larutan Asam alkohol. 7. Zat warna latar belakang (counter stain) Larutan Methylen Blue. 8. Air mengalir (tap-water). 9. Hand schoen 1 pasang/mahasiswa 10. Masker 1/mahasiswa Prosedur pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) (lihat gambar pada lampiran): 1. Dengan memakai tissu atau kapas alkohol dibersihkan kaca objek secukupnya. 2. Ambil ose yang ujungnya berbentuk lingkaran, kemudian pijarkan dengan lampu spiritus. Kemudian dinginkan sebentar pada suhu kamar. 3. Celupkan ujung ose tersebut ke dalam cairan bahan pemeriksaan ( sputum ) dan oleskan secara merata di atas kaca objek dengan ketebalan dan luas secukupnya. Pilih sputum dengan bahan mucin yang tebal, kalau ada bercak darah pilih yang ada bercak darah. 4. Genangi dengan zat warna utama ( Larutan Carbol fuchsin ) selama 5 menit, sementara itu panaskan dengan nyala api dari bawah kaca objek beserta genangan carbol fuchsin sampai keluar asap dari genangan carbol fuchsin itu. 5. Buang genangan zat warna carbol fuchsin panas tersebut. Cuci dengan aliran kecil air keran. 6. Letakkan kaca objek itu di atas standarnya kemudian genangi dengan larutan asam-alkohol selama lebih kurang 1 menit ( sampai zat warna carbol fuchsin luntur ). 7. Celupkan beberapa saat kaca objek tersebut ke dalam larutan asam-alkohol. 8. Bersihkan sisa asam-alkohol dengan mencucinya pada aliran kecil air keran. 5

9. Letakkan kaca objek pada standarnya dan genangi dengan larutan zat warna latar belakang (counter stain), Methylen Blue. Biarkan selama 1 menit. 10. Buang larutan zat warna Methylen Blue tersebut kemudian cuci dengan aliran kecil air keran sampi tidak ada lagi zat warna biru mengalir. 11. Keringkan kaca objek yang telah siap diwarnai tersebut dengan kertas saring dan lihat dengan mikroskop sebagaimana pada pada pewarnaan Gram di atas. 12. Tunjukkan mana bakteri yang Basil Tahan Asam tersebut mana yang bukan. Interpretasi hasil : Pewarnaan BTA : BTA (+) : tampak kuman berwarna merah, berbentuk batang halus kadangkadang bergranul disertai kuman-kuman lain non BTA dan sel leukosit yang berwarna biru. BTA (-) : tidak ditemukan kuman batang berwarna merah, hanya terlihat kumankuman non BTA dan sel leukosit yang berwarna biru 6

DAFTAR TILIK PENILAIAN KETRAMPILAN KLINIK 4 PEMERIKSAAN SPUTUM DENGAN PEWARNAAN BTA BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI SEMESTER IV TA.2016/2017 Nama :... No. BP :... Kelompok :... No ASPEK YANG DINILAI NILAI 0 1 2 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri 2 Menyampaikan kepada pasien tujuan pemeriksaan 3 Menyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan BTA 4 Membuat sediaan (preparat) untuk pewarnaan BTA 5 Melakukan proses pewarnaan BTA sesuai dengan tahap demi tahap yang benar 6 Melakukan pemeriksaan peparat dengan mikroskop dengan benar. 7 Menunjukkan mana bakteri BTA dan mana yang bukan BTA. 8 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan BTA dan melaporkan secara tertulis 9 Menyampaikan kepada pasien hasil pemeriksaan TOTAL Keterangan : 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1 = Dilakukan dengan perlu perbaikan 2 = Dilakukan dengan sistematis, berurutan dan lancar Penilaian : Jumlah Skor x 100 =... 18 Padang,. Instruktur (...) 7

NIP. 8