NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun Oleh : A54A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Matematika. Kondisi semacam ini sungguh ironis, Banyak guru yang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI OLEH : ROHMADI NIM : A54A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

DANIN MUSLIMAH NIM A54A100125

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar MULYANI A54A

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

Kristian Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FT unimed ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN

Oleh : INDAH WULANDARI A

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Wa Ode Zariati Guru SDN 13 Katobu Kabupaten Muna

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PETRUS MOHAMMAD WAHYUDI SDN Ringinsari I Kandat Kediri

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ( PGSD ) PSKGJ SURAKARTA 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

PENINGKATAN ACADEMIC SKILL DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KOPERASI DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 GAUM KECAMATAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: SISWAHYUNI A54A

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Endang Susilowati SMP N 3 Semarang. Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI IPS MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GIRIWONDO KECAMATAN JUMAPOLO

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI GALIH SRI KUSUMASTUTI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Bab III Metode Penelitian

Konseling dan Pendidikan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI LUAS JAJAR GENJANG DAN SEGITIGA DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SEDAYU JUMANTONO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh: NURUL FATATI A.54A100071 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika kompetensi dasar luas jajargenjang dan segitiga siswa kelas IV SD Negeri 01 Sedayu dengan pembelajaran metode demonstrasi. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebagai samplingnya adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sedayu Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, pencatatan arsip, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada peningkatan kemampuan belajar matematika tentang luas jajar genjang dan segitiga setelah diadakan tindakan kelas dengan penerapan pembelajaran metode demonstrasi. Hal itu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar pada setiap siklusnya. Pada pra siklus niai rata-rata siswa 57,50 mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 69,25 dan pada siklus II mencapai 82,75. Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran matematika dengan penerapan pembelajaran metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika kompetensi dasar luas jajargenjang dan segitiga pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Sedayu Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar. Kata kunci : pemahaman belajar, metode demonstrasi.

PENDAHULUAN Kualitas pembelajaran siswa saat ini sungguh sangat memprihatinkan, terutama pada mata pelajaran tertentu seperti pelajaran Matematika. Kondisi semacam ini sungguh ironis, Banyak guru yang menerapkan metode ceramah untuk semua indikator pembelajaran karena materi pembelajaran yang harus selesai diajarkan dalam waktu tertentu. Jika peserta didik hanya mendengarkan penjelasan guru kemudian menghafalkan, maka matematika hanya akan menjadi suatu cerita tentang pelajaran matematika saja karena informasi yang direspon otak peserta didik hanya akan masuk dalam memori jangka pendek, Dalam waktu yang tidak lama peserta didik akan segera lupa pada konsep konsep yang diajarkan guru. Hal ini sesuai pepatah saya dengar saya lupa saya lihat saya ingat, saya mengalami saya mengerti (Prabowo 2000:15). Oleh sebab itu, agar hasil pemahaman belajar dapat efektif seharusnya peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dengan semua inderanya. Rendahnya penguasaan pemahaman Peserta didik antara lain disebabkan oleh pendekatan belajar dan penggunaan metode yang tidak tepat, tidak digunakan alat peraga yang lain lain yang akhirnya akan mempengarui motifasi peserta didik dalam belajar. Dari hasil studi awal diperoleh data bahwa dari 40 siswa yang mengikuti tes formatif, ternyata hanya 18 siswa yang dapat belajar tuntas atau sekitar 45 %. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui rendahnya pemahaman belajar siswa antara lain minat belajar siswa masih sangat rendah. Ketika bekerja dalam kelompok dapat diamati bahwa kerjasama antar siswa, rendah. Di sisi lain, sarana dan prasarana yang ada di sekolah kurang dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga daya serap siswa terhadap materi pelajaran kurang maksimal. Hal ini disebabkan konsep konsep Matematika yang dilakukan secara abstrak dan hafalan. Berdasarkan paparan di atas, mendorong penulis untuk mengambil judul skripsi Peningkatan kemampuan memahami luas jajar genjang dan segitiga dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Sedayu, Jumantono, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. 1

METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat Penelitian ini adalah SD Negeri 01 Sedayu, Jumantono, Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 3 bulan dimulai pada bulan Oktober sampai dengan Desember, karena pada bulan- bulan tersebut pembelajaran aktif sehingga memudahkan dalam melakukan penelitian. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas IV, dengan jumah siswa 40 anak. Mata pelajaran Matematika pokok bahasan tentang luas jajargenjang dan segitiga, semester I, tahun pelajaran 2012/2013. Adapun daftar nama siswa sebagai berikut : Objek dari penelitian ini adalah pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode Demonstrasi. C. Prosedur Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar siswa melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran metamatika kelas IV SDN 01 Sedayu menggunakan metode Siklus. Metode siklus digambarkan dalam bagan sebagai berikut : 2

Identifikasi Masalah Perencanaan Refleksi Siklus I Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Siklus II Pengamatan Pelaksanaan Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Zainal Aqib, 2007 : 31) Keterangan : D. Jenis Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif dan mengacu pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kemmis & Tagrat (dalam Budhi Setiawan, 2008: 3) menyatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaan, memahami pekerjaan, serta situasi di mana pekerjaan ini dilakukan. Lebih lanjut, menurut Ebbut (dalam Kasihani Kasbolah, 2001: 9) mengatakan PTK merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut. Model tersebut berupa serangkaian digambarkan dalam bentuk spiral. Setiap langkah terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan (Planning), pelaksanaan tindakan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting). Berikut ini adalah visualisasi tahap-tahap tersebut: E. Sumber Data Penelitian Ada dua sumber data yang dijadikan sebagai sasaran. Sumber data tersebut meliputi: 3

1. Tempat dan peristiwa yang menjadi sumber data dalam penelitian ini, yaitu kegiatan pembelajaran matematika yang berlangsung di dalam kelas IV SD N 01 Sedayu Jumantono. 2. Informan, penelitian ini adalah guru kelas IV dan siswa kelas IV SD Negeri 01 Sedayu Jumantono. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi langsung dan partisipatif agar hasilnya subyektif mungkin. Observasi langsung ( direct observation), yaitu observasi yang dilakukan tanpa perantara (secara langsung) terhadap objek yang diteliti. Sedangkan observasi partisipatif, yaitu pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti. Observasi ini dilakukan pada kelas IV SD Negeri 01 Sedayu, Jumantono, Karanganyar untuk mengetahui minat dan perhatiannya selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Pencatatan arsip dan dokumentasi a. Arsip 1) Kurikulum KTSP tentang ruang lingkup materi, tujuan, kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, dan materi pokok kelas IV. 2) Silabus tentang alokasi waktu dan tema yang diajarkan. b. Dokumen Berupa nilai formatif untuk mengetahui peningkatan data tentang hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. c. Tes Tes hasil belajar untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukakan tindakan. 4

G. Instrumen Penelitian Instrumen pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan : 1. Pengamatan tindakan observasi partisipan, dilakukan sebelum, selama, dan sesudah siklus penelitian berlangsung untuk mengetahui perkembangan pembelajaran Matematika yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pengamatan difokuskan pada kemampuan guru mengelola kelas, menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa, menumbuhkan keaktifan siswa, serta kemampuan memanfaatkan pembelajaran. Pengamatan difokuskan juga pada keaktifan siswa mengikuti proses pembelajaran, minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran Matematika. serta kemampuan siswa dalam penguasaan materi luas jajargenjang dan segitiga. 2. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Tes diberikan kepada siswa dalam bentuk soal essay. Soal diarahkan seputar unjuk kinerja pembelajaran Matematika. Adapun bentuk tes yang dilakukan adalah: a) Mengunakan bentuk Pre tes yaitu tes yang diberikan kepada siswa sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan model penerapan metode demonstrasi. b) Mengunakan bentuk Pos tes yaitu tes yang diberikan kepada siswa setelah diadakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran metode demonstrasi. H. Indikator Kinerja Peneliti mengharapkan dalam penggunaan metode Demonstrasi dapat memberikan dampak yang positif terhadap kegiatan pembelajaran, peningkatan kemampuan guru, penggunaan bahan ajar lainnya. Sehingga kegiatan pembelajaran yang berlangsung secara konvensional, berubah menjadi suatu kegiatan dua arah. Guru memberikan stimulus dan siswa merespon stimulus tersebut, dengan kata lain,adanya interaksi antara guru dengan murid dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang tadinya kurang aktif 5

menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti menjawab pertanyaan guru secara baik, memperhatikan penyampaian materi dari guru dan berani tampil di depan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. I. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dengan menggunakan analisis kualitatif antara lain : pengumpulan data sajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Yang mencakup beberapa langkah antara lain : 1. Melakukan analisis awal bila data yang di dapat di kelas sudah cukup, maka dapat dikumpulkan. 2. Mengembangkan bentuk sajian data yang berguna untuk penelitian lanjut. 3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik antar kasus. Melakukan kesimpulan, pengayaan dan pendalaman data apabila dalam persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus. 4. Melakukan analisis dikembangkan struktur sajian datanya bagi susunan laporan. 5. Merumuskan kesimpulan akhir sebagai temuan penelitian. 6. Menrumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam laporan akhir penelitian. 6

HASIL PENELITIAN Dari hasil pengamatan diatas menunjukkan peningkatan dan keberhasilan yang signifikan. Signifikansi ini dapat terealisasi karena adanya perubahan ke arah meningkat yang diterapkan pada: 1. Rencana pada siklus I kesiapan siswa kurang optimal, namun pada siklus II siswa sudah benar-benar siap, didukung pengalaman hasil siklus I. 2. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II berubah-ubah ( klasikal, kelompok, demontrasi, unjuk kerja ) 3. Hasil pengamatan dari pengamat/ observer menunjukkan keterlibatan siswa pada siklus II jauh lebih maksimal daripada siklus I. 4. Hasil akhir yang berupa nilai evaluasi menunjukkan peningkatan yang menggembirakan yaitu: a. Pra-Siklus meningkat 12 yaitu sebelum siklus nilai rata-rata 57,50 setelah siklus I meningkat menjadi 69,25 b. Siklus II meningkat 13 yaitu sebelum siklus I nilai rata-rata 69,25 setelah siklus II meningkat menjadi 82,75 5. Penyebab peningkatan tersebut antara lain: a. Siswa 1) Keterlibatan siswa dari klasikal menjadi kelompok 2) Proses pembelajaran pada siklus I sebagai pengalaman berulang 3) Siswa lebih mengenal pembelajaran dengan metode demontrasi b. Guru Guru berubah peran, yaitu sebagai fasilitator c. Metode 1) Pemilihan media tembang macapat yang divariasikan dengan metode ceramah, metode diskusi 2) Dalam proses pembelajaran diskusi klasikal kombinasikan dengan diskusi kelompok 7

d. Pengamatan/ observasi Pengamatan/ observasi dilakukan oleh pengamat/ observer teman sejawat dengan cara menyeluruh, artinya aspek yang diamati dan dinilai meliputi: 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran 2) Kegiatan guru 3) Kegiatan siswa e. Refleksi 1) Kelemahan pada siklus sebelumnya berusaha ditekan pada siklus berikutnya 2) Kekuatan pada siklus sebelumnya dipertahankan dan ditingkatkan pada siklus berikutnya 3) Kekuatan atau kelemahan guru menjadi bahan pertimbangan pada proses pembelajaran berikutnya untuk mencapai ketuntasan pembelajaran yang maksimal. 6. Berdasarkan kerjasama yang baik dengan teman sejawat, pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan perolehan nilai akhir hasil evaluasi. Terbukti 5 siswa mendapat nilai 75 dan 22 siswa dari 40 siswa yang mendapat nilai 80 setelah akhir pembelajaran pada siklus II mendapat nilai 85 sebanyak 6 anak, nilai 90 sebanyak 4 anak dan nilai 100 sebanyak 3 anak. Dalam penyampaian materi pembelajaran guru memperbaiki metode dan strategi pembelajaran. 7. Prosentase nilai Pelajaran matematika sebelum siklus 57,50 %. Prosentase nilai Pelajaran matematika setelah siklus I. 69,25 % Prosentase Pelajaran matematika setelah siklus II. 82,75 % Perbaikan pembelajaran yang terjadi adalah: a) Memadukan berbagai metode (ceramah, diskusi, demontrasi, unjuk kerja ) b) Memadukan strategi pembelajaran klasikal dengan diskusi kelompok kecil, tiap kelompok beranggota 5 anak c) Keterlibatan siswa lebih maksimal 8

SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah hasil pemahaman siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan mereka sendiri cenderung meningkat ( kerja kelompok, respon terhadap pertanyaan guru atau teman, dan mengerjakan tugas ). Dengan adanya peningkatan pemahaman belajar tersebut, maka akan berakibat terhadap peningkatan hasil belajar siswa itu sendiri pada pembelajaran matematika pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Sedayu pokok bahasan luas jajar genjang dan segitga mengalami peningkatan yang signifikan melalui penerapan metode demonstrasi B. Saran Dari kesimpulan di atas, dapat disarankan kepada kepala sekolah atau guru tentang hal-hal sebagai berikut : 1. Mengubah model mengajar yang selama ini masih didominasi guru ( guru lebih aktif dari pada siswa ) menyebabkan daya kreatifitas dan aktifitas siswa berkurang sehingga mereka merasa jemu dan bahkan menimbulkan persepsi bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, sudah diganti teknik pembelajaran yang mengedepankan student center yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa, seperti metode demonstrasi. 2. Dengan keberhasilan metode demonstrasi, tentunya bisa dikembangkan dengan menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kebutuhan anak pada mata pelajaran matematika. 9

DAFTAR PUSTAKA Aqib Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : YRama Widya. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Johnson B Elaine. 2009. Contextual Teaching And Learning. Bandung : Mizan Learning Center. Kasbolah E.S Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud. Moch Ichsan. 2003. Strategi Belajar Mengajar Matematika Di Sekolah Dasar. Semarang : BPG. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Mulyono Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Sardiman, A.M. 2001. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyanto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Depdikbud. Suharsini Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Yulaelawati Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Pakar Raya. 10