BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan. memiliki pengetahuan, keterampilan, sehat jasmani dan, rohani,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pembangunan bangsa dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kata kunci untuk menguak kemajuan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses dan mobilitas sosial. dalam masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Faktor menurut kamus sinonim Balai Bahasa Indonesia ( Ishak,1989:65) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

I. PENDAHULUAN. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. maka kualitas yang memadai dan output yang berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri manusia secara individu

No membangun kurikulum pendidikan; penting dan mendesak untuk disempurnakan. Selain itu, ide, prinsip dan norma yang terkait dengan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

ASRI MAYASARI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia Indonesia. diri dan berhasil dalam kehidupan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang. 20 tahun 2003 terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

BAB I PENDAHULUAN. fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dari pembinaan kesiswaan Pasal 1 (a) Mengembangkan potensi siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Maka upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin. penyelenggaraan dari DIKTI No. 73/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak

SOP Bidang Kemahasiswaan

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Evinaria Esahastuti, 2014 Studi Pembelajaran Seni Dihomeschoolingtaman Sekar Bandung

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Melalui pendidikan nasional diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan martabat manusia Indonesia, sehingga pendidikan nasional dapat menghasilkan manusia terdidik yang beriman, berpengetahuan, berketerampilan dam memiliki rasa tanggung jawab (Undang-Undang (UU) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Adapun usaha untuk meningkatan mutu pendidikan seperti yang diharapkan selain menggunakan cara yang lazim seperti penyempurnaan kurikulum juga dengan mengefektifkan komponen-komponen yang mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan. Kondisi pendidikan persekolahan kita yang strategis namun terabaikan, sehingga tidak mampu memikul tanggung jawabnya secara sendirian, mengharuskan segenap komponen manusia Indonesia untuk lebih memperhatikan keadaan pendidikan. Pemerintah, masyarakat dan orang tua (keluarga) tidak mungkin diam melihat kondisi 1

2 pendidikan yang sangat membutuhkan perhatian. Oleh karenanya, gagasan luhur Ki Hadjar Dewantara dengan Tri Pusat Pendidikan yang terdiri dari orang tua, sekolah dan masyarakat dan sekarang ditambah dengan peran serta aktif pemerintah, patut dilaksanakan dalam rangka memprioritaskan sektor pendidikan, baik yang informal, non formal, maupun yang formal seperti didirikannya sekolah-sekolah. Peranan pendidikan harus dilihat dalam konteks pembangunan secara menyeluruh, yang bertujuan memberikan manfaat sesuai dengan cita-cita bangsa. Pembangunan tidak mungkin berhasil jika tidak melibatkan manusianya sebagai pelaku dan sekaligus sebagai tujuan pembangunan. Untuk menyukseskan pembangunan perlu di tata suatu sistem pendidikan yang relevan, sistem pendidikan dirancang dan dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya ( Hamalik, 2004: 6). Tujuan didirikannya sekolah adalah sebagai wahana aktif bagi usaha memanusiakan manusia sehingga bisa membawa bangsa dan negara kita yang sedang terpuruk ini untuk dapat bangkit menuju posisi yang terhormat dan diperhitungkan di dunia internasional. Dalam usaha untuk mewujudkan manusia yang seperti digambarkan di atas, terdapat beberapa masalah di bidang pendidikan yang harus segera dipecahkan, antara lain rendahnya mutu lulusan, tidak meratanya kesempatan belajar dan lulusan sekolah yang kurang relevan terhadap kebutuhan pembangunan. Dalam masa pembangunan bangsa, fungsi utama pendidikan antara lain mencerdaskan bangsa, pengembangan kesadaran nasional dan sikap

3 nasionalisme sebagai sumber daya manusia dalam proses pembangunan kepribadian nasional serta identitasnya. Oleh karena itu, pengembangan kesadaran nasional dan sikap nasionalisme perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak dini kepada seluruh bangsa Indonesia. Salah satu sarana untuk pengembangan sikap nasionalisme adalah melalui pendidikan. Dengan demikian kegiatan pendidikan nasional perlu di organisasikan dan dikelola sedemikian rupa agar supaya pendidikan nasional sebagai suatu organisasi, merupakan sarana untuk mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia ( Tilaar, 2008: 107). Seni merupakan salah satu bagian dari kebudayaan. Kesenian adalah produk manusia yang berupa cerminan estetis dari olah cipta, rasa, dan karya manusia yang mempunyai logika tersendiri. Logika seni berdasarkan pada keindahan, sesuatu yang sebenarnya tidak mudah untuk dijelaskan meskipun tidak sulit untuk dinikmati. Hal itu dijelaskan oleh Bastomi (2004: 42), yang menyatakan bahwa seni adalah simbol pribadi atau simbol sesuatu antara lain alam, suasana kejadian, harapan, dan lainnya yang berhubungan dengan kejiwaan yang dapat mempengaruhi jiwa seseorang. Bidang seni tidak lepas dari perbuatan manusia, baik secara individu maupun kolektif (sosial/bersama). Seni di dalam suatu komunitas manusia mempunyai fungsi pasif dan fungsi aktif. Fungsi pasif adalah bahwa seni hanya merupakan hasil karya manusia yang dilihat sebagai benda. Fungsi aktif adalah seni mempunyai kekuatan yang dapat aktif.

4 Seni memberikan respon terhadap manusia baik secara individu maupun sosial. Dalam dunia pendidikan seni sebagai kegiatan intra dan ekstrakurikuler berfungsi sebagai pembinaan disiplin, olah raga, pembinaan dalam rangka pengembangan seni dan promosi. Berdasarkan kurikulum 1999 dalam GBPP (Garis-garis Program Pengajaran), pelajaran kesenian khususnya seni tari sangat terbatas. Hal ini terlihat dari jam pelajaran yang hanya satu jam dalam seminggu. Untuk melengkapi kegiatan pembelajaran maka sekolah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuannya di berbagai bidang di luar akademik. Manfaat kegiatan ini untuk wadah penyaluran hobi, minat, dan bakat para siswa secara positif yang dapat mengasah kemampuan, daya kreativitas, jiwa sportivitas, dan meningkatkan rasa percaya diri. Pelaksanaan ekstrakurikuler seni tari dilakukan untuk mempersiapkan kemampuan siswa yang akan mengikuti lomba. Oleh karena itu, kegiatan ekstrakurikuler seni tari yang berbasis lomba maksudnya adalah kegiatan ekstrakurikuler tersebut dilakukan untuk mempersiapkan siswa dalam berbagai kegiatan lomba seni tari yang dilakukan setiap semester atau setahun sekali. Kemajuan pembinaan ekstra seni tari tergantung pada pengelola dalam menjalankan komponen manajemen. Untuk itu pengelola mendatangkan pelatih

5 yang berpengalaman dalam bidangnya untuk membimbing siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Selanjutnya pada tahap teknis kegiatan menari merupakan tanggung jawab siswa dengan dipandu guru untuk berlatih dan meningkatkan ketrampilan dalam menari. Kemampuan dalam menari yang baik serta ketekunan guru pembina diharapkan bisa memperoleh prestasi dalam berbagai festival kesenian. SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang hampir tidak pernah absen dalam festival kesenian dan sering mendapatkan juara. Keberhasilan ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang tidak hanya terletak pada prestasi dalam mengikuti berbagai festival atau perlombaan, pembaharuan metode dan penambahan fasilitas yang ada. Semua itu tidak terlepas dari peran pengelola dalam mengatur kegiatan. Peneliti tertarik meneliti ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang karena manajemen ekstra seni tari di SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang di atas secara tidak langsung mempengaruhi prestasi siswa. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah tergantung dengan kebutuhan dan kesesuaian jenis kegiatan ekstrakurikuler. Khusus untuk mata pelajaran kesenian, jenis kegiatan ekstrakurikuler yang sering dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah. Seperti melukis, menari, bermain musik, dan sebagainya. Paparan singkat di atas bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa, termasuk kegiatan yang

6 dapat menunjang aktivitas belajar siswa di kelas. Dugaan ini terbukti dari hasil prasurvey yang peneliti lakukan di SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang tersebut. Hasil prasurvey tersebut, peneliti menemukan sebagian siswa yang sering mengikuti kegiatan ekstrakulikuler aktif berpartisifasi dalam kegiatan belajar di kelas. Kegiatan ekstrakulikuler tersebut merupakan sarana strategis dalam meningkatkan kemampuan siswa agar menjadi kreatif. Dalam kegiatan tersebut, sekolah dapat bekerja sama dengan lembaga yang profesional dalam memberikan pelajaran seni misalnya menari. Dalam kegiatan tersebut guru bertindak mengawasi saja. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pengajaran kesenian di SD masih banyak menemui permasalahan, antara lain pengajaran kesenian di tingkat sekolah dasar (SD). Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti pengelolaan pembelajaran ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang. B. Fokus Penelitian Berdasarkan pada uraian latar belakang penelitian di atas, maka fokus penelitian dalam tesis ini adalah Bagaimana Pengelolaan Pembelajaran Ekstrakulikuler Seni Tari Berbasis Lomba Studi Situs SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang? Yang terbagi menjadi dua sub fokus yaitu:

7 1. Bagaimanakah ciri-ciri pembelajaran ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang? 2. Bagaimanakah ciri-ciri pengelolaan pembelajaran ekstrakurikuler seni tari yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Pengelolaan Pembelajaran Ekstrakulikuler Seni Tari Berbasis Lomba Studi Situs SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang. 1. Mendeskripsikan ciri-ciri pembelajaran ekstrakurikuler seni tari berbasis lomba di SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang. 2. Mendeskripsikan ciri-ciri pengelolaan pembelajaran ekstrakurikuler seni tari yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berbasis lomba di SD Negeri Sidomulyo 03 Ungaran Kabupaten Semarang. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang lebih jelas mengenai pengelolaan ekstrakurikuler seni tari berbasis lomba di Sekolah Dasar.

8 2. Manfaat Praktis a. Bagi kepala sekolah dan guru serta lembaga pendidikan lain dalam bidang pengelolaan ekstrakulikuler. b. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, penelitian ini dapat memberi masukan dalam pembuatan kebijakan dalam pengelolaan ekstrakulikuler seni tari di Sekolah Dasar. c. Bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pengelolaan kegiatan ekatrakurikuler SD.