J. Sains & Teknologi, Agustus 2005, Vol.5 No. 2: ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
CICADELIDAE) DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON

commit to users I. PENDAHULUAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari Agustus sampai dengan November 2012 di

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi

PERKEMBANGAN POPULASI OPT TANAMAN PADI DI DAERAH PENANAMAN PADI SISTEM IP 300 PASCA IMPLEMENTASI PHT

PERKEMBANGAN POPULASI WERENG HIJAU

PENGARUH PENGEMBALIAN BERBAGAI BIOMASSA TANAMAN TERHADAP SERANGAN HAMA PENGGEREK BATANG KEDELAI Agromyza sojae Zehntn

Ketahanan Beberapa Varietas terhadap Penyakit Tungro di Sulawesi Selatan

TINGKAT SERANGAN HAMA PENGGEREK TONGKOL, ULAT GRAYAK, DAN BELALANG PADA JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. Abdul Fattah 1) dan Hamka 2)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

PREFERENSI PENGGEREK BATANG PADI PUTIH Scirphopaga innotata Walker (Lepidoptera : Pyralidae) PADA TIGA VARIETAS PADI GOGO

STUDI KERUSAKAN AKIBAT SERANGAN HAMA PADA TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN BULA, KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR, PROPINSI MALUKU

DINAMIKA POPULASI HAMA UTAMA JAGUNG. S. Mas ud, A. Tenrirawe, dan M.S Pabbage Balai Penelitian Tanaman Serealia

POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN HAMA PUTIH (Nymphula depunctalis Guene) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI KELIMPAHAN POPULASI WERENG BATANG COKLAT PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN PEMBERIAN ZEOLIT DAN PENERAPAN KONSEP PHT

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

I. PENDAHULUAN. memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun,

III. METODE PENELITIAN

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

FENOMENA RESURJENSI PADA PENGGUNAAN INSEKTISIDA IMIDOKLOPRID 350SC PADA HAMA WERENG COKLAT. M. Sudjak Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia

STATUS KEBERADAAN HAMA POTENSIAL PADA PERTANAMAN PADI HIBRIDA, NON-HIBRIDA DAN PENENTUAN PERIODE KRITIS

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

INSIDENSI PENYAKIT TUNGRO PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON

I. PENDAHULUAN. Padi sawah (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas andalan Provinsi

EFFECT OF ZEOLITE ADDITION TO BROWN PLANTHOPPER PRESENCE ON SOME VARIETIES OF RICE

EFEKTIVITAS KOMPOSISI PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta Thunberg) PADA TANAMAN PADI DI LAPANG

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADI

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

APLIKASI MODEL PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN PADI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total

PEMANFAATAN PARASITOID Tetrastichus schoenobii Ferr. (Eulopidae, Hymenoptera) DALAM PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADA TANAMAN PADI

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK PHONSKA DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L) VARIETAS IR 64

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

Abdul Hamid 1) dan Herry Nirwanto 2) 2). UPN Veteran Jawa Timur ABSTRACT

TEKNIK PENDUKUNG DITEMUKANNYA PURUN TIKUS (ELEOCHARIS DULCIS) SEBAGAI INANG ALTERNATIF BAGI HAMA PENGGEREK BATANG PADI PUTIH (SCIRPOPHAGA INNOTATA)

Widyana Rahmatika 1 1) Agriculture Faculty of Kadiri Islamic University

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Serangga Hama dan Arthropoda Predator yang Terdapat pada Padi Lebak di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemuluatan Provinsi Sumatera Selatan

POLA FLUKTUASI POPULASI Plutella xylostella (L.) (LEPIDOPTERA: PLUTELLIDAE) DAN MUSUH ALAMINYA PADA BUDIDAYA BROKOLI DENGAN PENERAPAN PHT DAN ORGANIK

Erlinda Damayanti, Gatot Mudjiono, Sri Karindah

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

Srie Juli Rachmawatie, Tri Rahayu Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Islam Batik Surakarta

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

UJI KETAHANAN GALUR-GALUR PADI TERHADAP PENYAKIT TUNGRO DI DAERAH ENDEMIK ABSTRAK PENDAHULUAN

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbeda terdapat 6 familiy dan 9 spesies yakni Family Pyralidae spesies

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

Kelimpahan Wereng Hijau, Insiden Penyakit Tungro, dan Efektivitas Sumber Inokulum pada Ketinggian Tempat Berbeda

SKRIPSI OLEH : ADE CHRISTIAN MANIK

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

HASIL DAN PEMBAHASAN

PADA EMPAT VARIETAS TANAMAN PADI

KEMAMPUAN Actinote anteas Doub. (Lepidoptera:Nymphalidae) SEBAGAI SERANGGA PEMAKAN GULMA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

KETAHANAN BEBERAPA GALUR DAN VARIETAS PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP SERANGAN VIRUS TUNGRO

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN ZEOLIT TERHADAP KEBERADAAN WERENG BATANG COKLAT PADA BEBERAPA VARIETAS PADI. Oleh SIDIQ DWI WARSITO H

POPULASI DAN SERANGAN Cnaphalocrosis medinalis (LEPIDOPTERA; PYRALIDAE) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Lahan Pertanaman Kedelai di Kecamatan Balong-Ponorogo

JENIS DAN PADAT POPULASI HAMA PADA TANAMAN PERANGKAP Collard DI SAYURAN KUBIS

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

CARA APLIKASI Trichoderma spp. UNTUK MENEKAN INFEKSI BUSUK PANGKAL BATANG (Athelia rolfsii (Curzi)) PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI DI RUMAH KASSA

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) PADA TUMPANGSARI TERHADAP INTENSITAS SERANGAN HAMA SKRIPSI OLEH:

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (595) :

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17


Penggerek Pucuk Tebu dan Teknik Pengendaliannya

UJI DAYA TUMBUH BIBIT TEBU YANG TERSERANG HAMA PENGGEREK BATANG BERGARIS (Chilo sacchariphagus Bojer.)

HUBUNGAN POPULASI NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI YANG TERTANGKAP PERANGKAP LAMPU DENGAN INTENSITAS SERANGAN PENGGEREK BATANG PADI DI SEKITARNYA

Mengenal Hama Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens Stal. Oleh : Budi Budiman

UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI PADI (Orhyza Sativa L) DENGAN PENGATURAN MODEL TANAM JAJAR LEGOWO

PENGARUH BENTUK DAN KETINGGIAN PERANGKAP STICKY TRAP KUNING TERHADAP LALAT BUAH

Potensi Hasil Varietas Unggul Baru Padi Gogo Pada Lahan Kering Menunjang Peningkatan Produksi Beras Nasional di Kabupaten Garut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk dalam genus Oryza, yang terbagi menjadi 25 spesies dan semuanya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Optimalisasi Cahaya Matahari Pada Pertanaman Padi (Oryza sativa L.) System of Rice Intensification (SRI) Melalui Pendekatan Pengaturan Jarak Tanam

DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA JAGUNG DAN MUSUH ALAMINYA

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS

UJI PERBEDAAN SISTEM JAJAR LEGOWO TERHADAP BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA SAWAH TADAH HUJAN SKRIPSI SARLYONES KAFISA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

Peran Varietas Tahan dalam PHT. Stabilitas Agroekosistem

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo

SKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG PEMULIAAN TANAMAN

I. PENDAHULUAN. kendala dalam peningkatan stabilitas produksi padi nasional dan ancaman bagi

PENGARUH EKSTRAK BIJI MIMBA TERHADAP PENEKANAN SERANGAN WERENG BATANG PADI COKLAT

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN

Transkripsi:

J. Sains & Teknologi, Agustus 2005, Vol.5 No. 2: 85-89 ISSN 1411-4674 PENGARUH POLA TANAM CAMPURAN BEBERAPA VARIETAS PADI TERHADAP POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN BEBERAPA HAMA TANAMAN PADI Sri Nur Aminah Ngatimin Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin ABSTRACT This research was held in Jennae Village of Liliriaja District in Soppeng Regency from June until August 2004. Arranged in Completely Randomized Block consist of 3 replications, each group consist of 2 treatments : interplanting 4 rice varieties (Pulut, Lapang, Fatmawati and Ciliwung) and monoculture plant pattern. Parameter of observation were intencity attack and pest population. The results showed that intencity attack of Tryporyza innotata, solid population of larvae Spodoptera spp., Nymphula depunctalis, Nephotettix virescens and Leptocorisa acuta had no significant effect in every treatment. Key words : Interplanting, monoculture, intencity attack, solid population. PENDAHULUAN Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Mengingat kebutuhan beras akan terus meningkat seiring dengan kenaikan jumlah penduduk, maka upaya peningkatan produksi beras terus dilakukan oleh Pemerintah. Pemerintah melakukan beberapa cara untuk kembali berswasembada beras seperti yang telah dicapai pada tahun 1994 dengan kegiatan intensifikasi lahan, peningkatan sarana produksi dan penggunaan varietas unggul (Anonim, 1999). Upaya peningkatan produktivitas padi di Indonesia menemui banyak masalah yang dapat menurunkan produksi tersebut yaitu pengaruh iklim dan serangan berbagai jenis hama yang semakin meningkat. Permasalahan serangan hama yang meningkat memerlukan sistem pengelolaan usaha tani padi yang lebih efektif, efisien, ramah terhadap lingkungan hidup, serangga berguna dan kesehatan masyarakat tani. Perbaikan pengelolaan ini dimaksudkan untuk menekan populasi hama sampai pada tingkat yang tidak merugikan. Perhatian dialihkan pada pentingnya peranan varietas tahan hama di dalam pengelolaan hama, baik yang dilakukan sebagai usaha pokok maupun sebagai salah satu komponen PHT (Oka, 1995). Salah satu alternatif pengendalian yang aman, murah dan dapat dikombinasikan adalah cara pengendalian secara bercocok tanam melalui penerapan pola tanam dengan keanekaragaman varietas dalam suatu lahan yang diharapkan mampu menekan populasi hama dan mengurangi intensitas kerusakan yang ditimbulkan oleh hama-hama penting tanaman padi. Hal ini merupakan cara ideal karena mu-dah digunakan, murah dan ramah terhadap lingkungan. 85

Sri Nur Aminah Ngatimin ISSN 1411-4674 Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh pola tanam berbagai varietas dengan metode interplanting dan monokultur terhadap perkembangan populasi dan intensitas serang-an hama-hama utama pada tanaman padi dalam rangka mendukung pengendalian hama berdasarkan konsep PHT dengan menggunakan teknik bercocok tanam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pola tanam berbagai variets terhadap perkembangan populasi dan intensitas serang-an hama-hama utama pada tanaman padi. Kegunaannya diharapkan dapat memberikan informasi kepada para petani tentang manfaat penanaman padi dengan pola tanam berbagai varietas untuk mengendalikan hama utama tanaman padi. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Jennae Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng mulai Juni sampai Agustus 2004. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu perlakuan interplanting dan monokultur, masing-masing kelompok perlakuan dibuat 4 ulangan. Setiap ulangan pada perlakuan interplanting terdiri dari 4 varietas yaitu : Pulut, Lapang, Fatmawati dan Ciliwung. Persiapan dan Penanaman Percobaan ini dilakukan dengan cara Tabela (Tanam Benih Langsung). Varietas yang akan digunakan terlebih dahulu direndam dengan air selama 24 jam dan dikering anginkan selama 12 jam. Kemudian benih tersebut ditanam pada sawah yang sudah disiapkan dengan ukuran petak 20 m x 12 m untuk petak interplanting dan 5 m x 5 m untuk petak monokultur. Jarak tanam kedua lahan percobaan adalah 20 cm x 20 cm. Pemupukan dilakukan tiga kali yaitu pada saat 14 HST, pemupukan kedua saat 25 HST dan pemupukan ketiga saat 55 HST. Pemeliharaan dan penyiangan dilakukan sesuai kebutuhan. Parameter Pengamatan Parameter pengamatan yang dilakukan ádalah menghitung intensitas serangan dan populasi hama. Pengamatan dilakukan setiap minggu. Intensitas serangan penggerek batang padi dihitung dengan menggunakan rumus (Anonim, 2002) sebagai berikut : a I = x 100 % a + b dengan penjabaran : I = intensitas serangan a = b = jumlah anakan yang terserang jumlah anakan yang tidak terserang. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan intensitas serangan dan populasi hama pada tanaman padi (O. sativa) yang ditanam secara interplanting dan monokultur dapat dilihat pada Tabel 1. Intensitas Serangan T. innotata Tingginya intensitas serangan T. innotata pada pengamatan pertama (30 HST) dan terjadinya penurunan pada pengamatan ke-2 dan ke-3 untuk 86

Interplanting, monoculture, intencity attack, solid population ISSN 1411-4674 semua varietas diduga karena imago T. innotata pada saat peletakan telur agak sulit melakukan pemilihan varietas yang sesuai. Namun setelah menemukan inangnya pada perlakuan monokultur maka imagonya lebih banyak meletakkan telurnya pada perlakuan tersebut. Penanaman secara interplanting dapat mengganggu proses pengenalan dan pemilihan inang serangga hama (Mew, 2000). Tabel 1. Intensitas Serangan dan Padat Populasi Larva per Rumpun pada Percobaan Interplanting dan Monokultur Tanaman Padi (O. sativa) di Kabupaten Soppeng (Juli - Agustus 2004) Varietas Per La kua n T.innotat a (%) Spodoptera spp (ekor/ rumpun) Pulut I 15,87 1,83 M 16,91 1,10 Lapang I 18,76 1,37 M 14,66 0,33 Fatmawa I 14,99 4,10 ti M 14,52 4,33 Ciliwung I 15,81 4,57 M 16,88 4,40 Rata-rata intensitas serangan T. innotata tertinggi pada varietas Fatmawati. Hal ini diduga karena adanya perbedaan karakteristik setiap varietas, misalnya varietas Lapang mempunyai anakan yang sedikit dan rentan terhadap serangan hama sedangkan varietas Fatmawati meskipun jumlah anakannya sedikit tapi semua anakannya produktif. Selain itu varietas tersebut tahan terhadap serangan hama (Anonim, 2004). Fluktuasi rata-rata intensitas serangan T. innotata pada empat varietas tanaman padi yang ditanam secara monokultur terlihat bahwa pada pengamatan pertama (30 HST) intensitas serangan T. innotata pada varietas Ciliwung sangat tinggi dan menurun pada pengamatan ke 2 (37 HST). Pada pengamatan ke 3 intensitas serangan untuk semua varietas mengalami penurunan. Jika satu varietas ditanam secara monokultur maka hama langsung menyerang tanpa melalui semua tahapan mekanisme pencarian inang. Perilaku imago penggerek batang berbeda dalam setiap varietas dan biasanya lebih banyak ditemukan pada inang yang disenangi (Pathak, 1968). Selain itu tingkat keseimbangan populasi penggerek batang di suatu daerah dapat berubah bila terjadi perubahan varietas (Gallagher, 1991). Selain hal tersebut perbedaan intensitas serangan dapat juga dipengaruhi oleh perilaku penggerek batang setelah menemukan inangnya. Sebagai contoh imago T. innotata dalam melakukan peletakan telur mencoba setiap varietas tapi akan meletakkan lebih banyak telur pada varietas yang disenangi. Tabel 2. Intensitas Serangan dan Padat Populasi Larva per Rumpun pada Percobaan Interplanting dan Monokultur Tanaman Padi (O. sativa) di Kabupaten Soppeng (Juli-Agustus 2004) Varietas Perl aku an N. depunct alis (ekor) N. viresc ens (ekor) L. acuta (eko) Pulut I 10,33 8,00 7,67 M 11,33 8,00 8,67 Lapang I 10,33 3,67 3,00 M 9,00 3,33 2,00 Fatmawat I 5,67 3,67 3,33 i M 4,33 3,00 5,67 Ciliwung I 7,33 8,33 6,00 M 8,33 8,00 7,00 87

Sri Nur Aminah Ngatimin ISSN 1411-4674 Populasi Wereng Hijau (N.virescens) Fluktuasi rata-rata kepadatan populasi N. virescens pada empat varietas tanaman padi yang ditanam secara interplanting menunjukkan bahwa pada waktu 30 HST (pengamatan ke 1 ) merupakan puncak populasi imago untuk menyelesaikan satu siklus hidup, sedangkan pada pengamatan ke 2 (37 HST), ke 3 (42 HST) dan ke 4 (49 HST) adalah masa perkembangan populasi nimfa generasi kedua. Hal ini terlihat dari kurangnya imago yang tertangkap ayunan jaring. Pada pengamatan ke 5 (56 HST) nimfa-nimfa tersebut sudah menjadi imago sehingga populasi N. virescens yang tertangkap ayunan meningkat. Menurut Widiarta, Muchsin dan Kusdiaman (1998), stadium telur N. virescens berkisar 6 8 hari, stadium nimfa untuk 5 instar berkisar 13-18 hari (Hibino and Cabunagan, 1986) dan stadium imago berkisar 15 20 hari (Fachruddin, 1980). Rata-rata kepadatan populasi N. virescens pada empat varietas tanaman padi yang ditanam secara monokultur untuk semua varietas relatif sama dengan perlakuan interplanting. Keadaan populasi mengalami fluktuasi yang tidak beraturan dan terlihat pada pengamatan ke 1 (30 HST), ke 2 (37 HST) dan ke 3 (42 HST), populasi N. virescensi yang tertangkap pada ayunan jaring masih kurang. Hal ini diduga karena jumlah imago pada saat itu masih kurang karena waktu tersebut merupakan stadia perkem-bangan nimfa. Terlihat sedikit perbe-daan pada pengamatan ke 4 dan ke 5 populasi imago yang tertangkap ayunan lebih tinggi pada varietas Pulut sedangkan pada pengamatan ke 6 (63 HST) terlihat populasi meninggi. Selanjutnya pada penga-matan ke 8 (77 HST) jumlah populasi yang tertangkap sudah berkurang. Hal tersebut secara umum diduga selain karena pengaruh perlakuan, keadaan biologi hama pada varietas Pulut dan Ciliwung juga diduga dipengaruhi oleh karakteristik fisiologis dan kandungan senyawa tertentu pada kedua varietas yang berbeda dengan varietas lain. Keadaan biologi hama seperti yang diungkap-kan Gallagher (1991) bahwa telur N. virescens dapat menetas setelah 6 hari pada variets yang peka dan stadium nimfa berkisar 15 hari (Hibino and Cabunagan, 1986) dan stadium imago berkisar 20 hari (Fachruddin, 1980). KESIMPULAN 1. Padat populasi dan intensitas serangan dari T. innotata, N. virescens, dan hama potensial seperti Spodoptera spp., N. depunctalis dan L. acuta. tersebut itu pada petak interplanting dan monokultur rata-rata rendah. 2. Intensitas serangan penggerek batang padi T. innotata pada petak interplanting tertinggi terdapat pada varietas Fatmawati. 3. Padat populasi wereng hijau N. virescens pada perlakuan interplanting tertinggi terdapat pada varietas Ciliwung dan terendah terdapat pada varietas Lapang. 4. Padat populasi N. virescens pada petak monokultur tertinggi terdapat pada varietas Fatmawati. 88

Interplanting, monoculture, intencity attack, solid population ISSN 1411-4674 DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1999. Penyebaran Varietas Padi. Direktorat Bina Produksi. Departemen Pertanian Bandung. Anonim, 2002. Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu Padi Sawah Irigasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian Bogor. Anonim, 2004. Teknologi Baru Tanaman Pangan, PENAS XI Tondano 5-10 Juni 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Balai Penelitian dan Pengem-bangan Pertanian. Pp. 72 Fachruddin, 1980. Bionomi Nephotettix virescens (Distant) (Homoptera : Euscellidae). Disertasi Sekolah Pascasarjana IPB Bogor. Gallagher, 1991. Pengendalian Hama Terpadu Untuk Padi ; Suatu Pendekatan Ekologi. Program Nasional Pelatihan dan Pengembangan Pengendalian Hama Terpadu. Proyek Prasarana Fisik Bappenas, Yogyakarta. Hibino, H and Cabunagan, RC., 1987. Rice tungro associated viruses and their relation to host plants and vector leafhopper. Trop. Agr. Res. Ser. 19:173-182. Mew, T. 2000. A Natural Success Story ; Head of the Entomology. Annual Report of the International Rice Research Institute (IRRI). Oka, I.N. 1995. Pengedalian Hama Terpadu dan Implementasinya di Indonesia. Gadjah Mada Univer-sity Press,Yogyakarta. Pathak, MD. 1968. Ecology of Common Insect Pest of Rice. Ann. Rev. of Entomol. 13: 257-294. Widiarta, I.N., Muchsin M., dan Kusdiman D,. 1998. Dampak Androgafohd dan Dua Jenis Insektisida Sintetik Sebagai Penghambat Makan Nephotettix virescens Terhadap Transmisi Virus Tungro. J. Perlindungan Tanaman Indonesia 4:1-8. 89