PENGARUH KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEBUGARAN FISIK PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB I. antara asupan (intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan. pengaruh interaksi penyakit (infeksi). Hasil Riset Kesehatan Dasar pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan jasmani tambahan lainnya tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti,

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, KESEGARAN JASMANI DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI BELAJAR REMAJA PUTRI SMK PENERBANGAN BINA DHIRGANTARA KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang diandalkan dalam pembangunan nasional. Sebagai modal

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN ANEMIA DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) SUSUKAN 04 UNGARAN TIMUR

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : IRA WIBOWO

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas, istilah. pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan biologis.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak. perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja dalam masyarakat.

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI PEKERJA PANDAI BESI DI KELURAHAN PADEBUOLO

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam memilih jenis makanan yang di konsumsi. Kecukupan

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru di Indonesia. Selain berperan sebagai ibu rumah. tangga, banyak wanita berpartisipasi dalam lapangan pekerjaan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang gizi terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Ratih Puspitasari 1,Ekorini Listiowati 2

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang. Masalah kesehatan yang dihadapi negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan lulusan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. seperti puberteit, adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris),

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan kuesioner dan metode food recall yang dianalisis

Jurnal Siliwangi Vol.3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. telah disebarkan di lingkungan SMK Telkom Sandy Putra Jakarta dan telah

BAB III METODE PENELITIAN. Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN DAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR REMAJA DI ASRAMA PUTRI MTA SURAKARTA

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan besarnya jumlah penderita kehilangan darah akibat

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA-SISWI SD. NEGERI NO SUKA MAKMUR KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011

HUBUNGAN ASUPAN MAKRONUTRIEN (KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN) DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 1 POLOKARTO KAB

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT BESI DAN VITAMIN C DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sukoharjo yang beralamatkan di jalan Jenderal Sudirman

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA. Hera Ariyani 1, Ekawati 1

BAB I PENDAHULUAN. tahan aerobik yang baik diperlukan tingkat VO 2 max yang tinggi. Banyak faktor

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Journal of Sport Sciences and Fitness

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AMNI SUDISA

LEMBAR PERSETUJUAN...

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

BAB III METODE PENELITIAN. Analitik dengan metode Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMA NEGERI PLANDAAN JOMBANG. M. Miftahul Laili Ramadhana. Junaidi Budi Prihanto

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

Universitas Riau Telp. (0761) 31162, Fax (859258)

Hubungan antara Anemia dan Kejadian Inersia Uteri di RSUD Dr.Moewardi SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

HUBUNGAN UMUR, TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PERNIKAHAN, STATUS GIZI DAN KEJADIAN ANEMIA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA BURUH PABRIK PEREMPUAN

Transkripsi:

PENGARUH KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEBUGARAN FISIK PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: SITI FATIMATUL MUTHI AH 201310201057 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

PENGARUH KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEBUGARAN FISIK PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh: SITI FATIMATUL MUTHI AH 201310201057 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEBUGARAN FISIK PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA 1 Siti Fatimatul Muthi ah 2, Diyah Candra Anita K 3, Edy Suprayitno 4 Universitas Aisyiyah Yogyakarta Email: fatimatulmutiah30@gmail.com Intisari: Hemoglobin berfungsi sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan sebagai bagian dari reaksi enzim didalam tubuh. Oksigen penting dalam pembentukan energi agar produktivitas meningkat dan tubuh tidak cepat lelah. Kebugaran dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aktifitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan kebugaran fisik pada santriwati Pondok Pesantren Al- Munawwir Krapyak Yogyakarta. Metode penelitian observasional. Metode pengumpulan data yang digunakan berdasarkan pendekatan waktu cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan nonprobability sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 45 dan berusia remaja. Hasil uji statistik yang digunakan yaitu korelasi pearson-product moment. Hasil angka koefisien korelasi sebesar p value 0,006, α=0,05. Kata Kunci: Kadar Hemoglobin, Kebugaran Fisik Abstract: Haemoglobin serves as a means of transporting oxygen from the lungs to the tissues of the body and as part of the enzyme reactions in the body. Oxygen is important in the formation of energy for increased productivity so the body does not get tired quickly. Fitness is needed for someone to do daily activities. This study aims to determine the relationship of haemoglobin level with physical fitness on female students of Pesantren Al- Munawwir Krapyak Yogyakarta. The research observational method. The data collection method used is based on cross sectional time approach. Sampling technique in this study using nonprobability sampling. The respondents in this study amounted to 45 and were teenagers. Result of the statistic test used is pearson-product moment correlation. The result of the correlation coefficient is p value 0,006, α=0,05.. Keywords: Haemoglobin Levels, Physical Fitness 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta 4 Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta

PENDAHULUAN Hemoglobin (Hb) adalah protein yang kaya akan zat besi. Jumlah Hb dalam darah normal yaitu 15 gram setiap 100 ml darah, dan jumlah tersebut setara dengan 100% (Pearce, 2009). Jumlah kadar Hb dalam darah jika kurang dari batas normal disebut anemia. Anemia adalah suatu keadaan tubuh yang ditandai dengan defisiensi pada ukuran jumlah eritrosit atau kadar Hb yang tidak mencukupi untuk fungsi pertukaran O 2 dan CO 2 diantara jaringan darah (Almatsier, 2009). Anemia hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia selain masalah kurang energi protein, kurang vitamin A dan gangguan akibat kurang yodium. (Almatsier, 2009). Keberdayaan dan kesadaran masyarakat dalam menanggulangi masalah anemia masih rendah. Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan anemia selama ini hanya sebatas partisipasi oleh kader posyandu, itupun hanya sebatas pada tingkatan sekedar datang di posyandu atau tempat penyuluhan. Pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya masyarakat untuk menanggulangi masalah anemia masih belum optimal (Indonesia P. D., 2016). METODE PENELITIAN Metode ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan kebugaran fisik pada santriwati Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Metode penelitian observasional. Metode pengumpulan data yang digunakan berdasarkan pendekatan waktu cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan nonprobability sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 45 dan berusia remaja. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta pada 45 orang santriwati. Penelitian menggunakan data primer yang diambil dari lembar observasi. Teknik analisis data penelitian menggunakan pearson product moment. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik responden Pengambilan data penelitian ini dilakukan pada bulan mei 2017 dengan 45 responden yang memenuhi kriteria penelitian. Responden penelitian ini adalah santriwati Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Karakteristik yang dibahas dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pendidikan sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan No. Karakteristik responden Frekuensi (f) 1. Jenis kelamin Perempuan 45 100 Total 45 100 2. Usia 15 tahun 16 tahun 17 tahun 18 tahun 19 tahun Total 3. Pendidikan SMA Mahasiswa Total 5 8 16 6 10 45 35 10 45 Persentase (%) 11,1 17,8 35,6 13,3 22,2 100 77,8 22,2 100 Pada daftar tabel 1 menunjukan responden dalam penelitian ini berjumlah 45 dan berjenis kelamin perempuan seluruhnya. Karakteristik responden berdasarkan usia paling banyak adalah usia 17 tahun sebanyak 16 remaja (35,6%) usia paling sedikit adalah 15 tahun berjumlah 5 remaja (11,1%). Karakteristik responden berdasarkan pendidikan paling banyak responden duduk di bangku SMA sebanyak 35 remaja (77,8%) dan sisanya merupakan mahasiswa berjumlah 10 remaja (22,2%). Untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan kebugaran fisik oleh peneliti dilakukan uji statistik SPSS dengan menggunakan analisis pearson

product moment untuk penelitian dengan desain nonprobability sampling. Tabel 2. Hasil uji pearson product moment hubungan kadar hemoglobin dengan kebugaran fisik. Kadar Hemoglobin Kebugaran fisik Jumlah P Value R hitung Baik Cukup Kurang F % F % F % F % Tidak Normal Normal Total 4 1 5 8,8 0,1 8,9 13 21 34 28,8 46,6 75,4 0 6 6 0 13,3 13,3 17 28 37,8 62,2 0,006 0,406 Tabel 2 menunjukan bahwa seluruh responden yang kadar hemoglobin tidak normal dan kebugaran fisik baik (8,8%). Responden yang kadar hemoglobin tidak normal kebugaran fisik cukup (28,8). Responden yang kadar hemoglobin normal kebugaran fisik baik (0,1%). Responden dengan kadar hemoglobin normal kebugaran fisik cukup (46,6%). Sementara itu responden yang kadar hemoglobin normal kebugaran fisik kurang (13,3%). Hasil uji pearson-product moment menunjukan nilai signifikan sebesar 0,006. Nilai signifikan (p) yang menunjukan angka di bawah 0,05 (0,006 < 0,05). Untuk menentukan hipotesis diterima atau di tolak maka besarnya taraf signifikansi (p) dibandingkan dengan taraf kesalahan 5% (0,05). Jika p lebih besar dari 0,05 maka hipotesis tidak diterima. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa p lebih kecil dari 0,05 (0,006 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesi (Ha) diterima. Dengan demikian hasil penelitian ini mengidentifikasikan adanya hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan kebugaran fisik sremaja Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,406 menunjukan keeratan hubungan yang cukup. 2. Pembahasan Hasil uji pearson product moment untuk hubungan kadar hemoglobin dengan kebugaran fisik menunjukan ada hubungan antar keduanya. Hipotesis ini dapat diarikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil uji statistic didapatkan nilai r hitung sebesar 0,406 dengan taraf signifikansi 0,006 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan kebugaran fisik pada remaja Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, dan hubungan kadar haemoglobin dengan kebugaran fisik dalam kategori cukup. Kecenderungsn yang ada adalah semakin normal kadar hemoglobin maka semakin baik kebugaran fisik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfazlina (2013) diperoleh nilai korelasi (positif) 0,077 yang menunjukkan bahwa arah korelasi searah (semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya). Arah korelasi pada hasil penelitian ini sesuai kepustakaan, bahwa hemoglobin berfungsi mensuplai oksigen keseluruh tubuh termasuk organ jantung dan paru dan hemoglobin dibawa oleh darah untuk mensuplai oksigen ke jaringan untuk metabolisme sehingga menghasilkan energi. Semakin tinggi kadar hemoglobin, semakin banyak oksigen yang dapat disuplai dan digunakan oleh organ dan jaringan sehingga daya tahan kardiovaskuler semakin meningkat. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanuarto (2013) hasil menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000071 artinya ada hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan kebugaran jasmani.

Kemudian untuk mengukur kuat lemahnya hubungan kadar hemoglobin dengan kebugaran jasmani siswa ektrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 Bangsal Diketahui bahwa antara variabel kadar hemoglobin dengan kebugaran jasmani didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0.710. Kekuatan korelasi sebesar 0.710 berada pada rentang 0.60-0.799 yang menyatakan tingkat hubungan yang kuat. Jadi hal ini dapat diketahui bahwa kadar hemoglobin mempunyai hubungan yang kuat dengan kebugaran jasmani pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 Bangsal. Data hasil korelasi antara kadar haemoglobin denagn kebugaran fisik pada hasil kadar hemoglobin normal terletak pada kebugaran fisik cukup sebesar 46,6%. Pada kadar hemoglobin tidak normal juga terletak pada kebugaran fisik cukup sebesar 28,8%. Hal ini menunjukan bahwa kadar hemoglobin dan kebugaran fisik tidak murni berhubungan secara langsung. Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi keduanya seperti genetik, periode menstruasi, riwayat penyakit sebelumnya, letak geografis tempat tinggal dan lain sebagainya. Kebugaran fisik adalah kemampuan untuk memenuhi tuntutan mempertahanakan keselamatan hidup sehari-hari dan efektif tanpa mengalami kelelahan dan masih memiliki energi untuk melakukan aktifitas lainnya dan kegiatan rekreasi (Hoeger, 2014). Kebugaran fisik memerlukan energi tidak terkecuali pada seorang. Seseorang dapat menyelesaikan suatu latihan fisik dengan baik ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya kadar hemoglobin. Kadar hemoglobin mempengaruhi pembentukan energi. Energi yang banyak merupakan salah satu faktor penting untuk menimngkatkan kemampuan fisik manusia (Umasangaji, 2012). Menurut peneliti adanya responden yang memilki kadar hemoglobin normal akan memiliki kesegaran jasmani yang baik karena setiap selnya terpenuhi kebutuhan oksigenya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan sebagai berikut: Santriwati Pondok Pesantren Al- Munawwir kadar hemoglobin sebagian besar adalah normal (64,4%). Santriwati Pondok Pesantren Al- Munawwir kebugaran fisik sebagian besar adalah cukup (75,6%). Ada hubungan kadar hemoglobin dengan kebugaran fisik pada santriwati Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta yaitu nilai signifikansi/sign. (2 tailed) sebesar 0.006. Keeratan hubungan kadar hemoglobin dengan kebugaran fisik santriwati Pondok Pesantren Al-Munawwir yaitu cukup angka koefisien korelasi sebesar 0.406. Saran bagi profesi keperawatan diharapkan mampu memberikan informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pentingnya kadar hemoglobin dan kebugaran fisik serta hubungan antara kadar haemoglobin dengan kebugaran fisik. Terutama cara dan upaya untuk memprtahankan kadar haemoglobin normal dan kebugaran fisik yang baik. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya disarankan dapat mengembangkan penelitian dengan melakukan penelitian pada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi atau faktorfaktor yang berhubungan pada kadar haemoglobin dengan kebugaran fisik. DAFTAR PUSTAKA Almatsier. (2009, November Wednesday). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Retrieved November Wednesday, 2013, From Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di Kecamatan Lembar, Kabupaten

Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat: Http://Stikesqamarulhuda.Ac.Id/In dex.php/artikel/41-artikel- Penelitian/166-Faktor-Faktor- Yang-Berhubungan-Dengan- Anemia-Pada-Remaja-Putri-Di- Kecamatan-Lembar-Kabupaten- Lombok-Barat-Provinsi-Nusa- Tenggara-Barat. Hoeger, Werner K. dan Hoeger, Sharon A. (2014). Principles and Labs for Physical Fitness. United States: Cengange Learning. Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia. (2016). Merck Dan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia Luncurkan Kampanye Indonesia Bebas Anemia. merck.co.id,1 Nurfazlina. (2013). Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Daya Tahan Kardiovaskuler pada Pegawai Wanita RS Semen Padang. urnal.fk.unand.ac.id, 508. Umasangaji, S. (2012). Hubungan Antara Asupan Energi Protein, Status Gizi Dengan Kesegaran Jasmani Pada Anggota Klub Meja Satelite Salero Star Kota Tarnate. Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate.