BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan induktif, sedang pendekatan deduktif dari sebuah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya (reliable). 1 Metode penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah, Peneliti sebagai instrument pertama, bersifat deskriptif, lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. instrumen pengumpulan data, (f) teknik analisis data, (g) pengecekan keabsahan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan, metode dan teknik tertentu untuk menjawab suatu permasalahan. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau l isan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah yang harus diambil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain,

BAB III METODE PENELITIAN. yang tidak bisa dijelaskan dan dianalisa melalui data-data statistik sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu enam bulan ini diharapkan dapat dimaksimalkan peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan berparadigma deskriptif-kualitatif,

METODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

Transkripsi:

43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan ini adalah bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta naturalistik. Sedang pendekatan deduktif dari sebuah teori hanya akan digunakan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang diperoleh, hal ini dimaksudkan untuk mengungkap fenomena secara holistic-kontekstual melalui pengumpulan data yang bersifat deskriptif untuk menghasilkan suatu teori substantif. Sedangkan proses makna (verstehend) menggunakan pendekatan interaksi-simbolik atau menggunakan perspektif subyek (subject perspective). 51 Pendekatan ini berlandaskan dari paradigma fenomenologi yang objektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh peneliti dan relevan dengan tujuan dari penelitian. Penelitian kualitatif digunakan oleh peneliti untuk meneliti sesuatu secara mendalam. Peneliti berminat untuk menelaah pemahaman siswa terhadap materi sudut dan garis. Menurut Moleong, penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksudkan untuk mamahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya : perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks 51 Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, Pedoman Penyusunan Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, (Tulungagung: t.p., 2014), hal. 12 43

44 khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. 52 Peneliti menghayati setiap kejadian terkait subjek penelitian melalui pengamatan langsung untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian kualitatif lebih berupaya memahami situasi tertentu secara alamiah. Menurut Moleong (2011) bahwa penelitian kualitatif mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut: 53 (1) penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity), (2) manusia sebagai alat atau instrumen, (3) memakai metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen, (4) analisis data secara induktif, berarti bahwa upaya pencarian data bukan dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum penelitian diadakan. Analisis ini lebih merupakan pembentukan abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah dikumpulkan, kemudian dikelompok-kelompokkan. (5) penyusunan teori dari bawah ke atas (grounded theory), yaitu dari sejumlah data yang banyak dikumpulkan dan yang saling berhubungan. Jadi, peneliti dalam hal ini menyusun atau membuat gambaran yang makin menjadi jelas sementara data dikumpulkan dan bagian-bagiannya diuji. (6) hasil penelitian bersifat deskriptif atau berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka, (7) lebih mementingkan proses daripada hasil, (8) adanya batas yang ditentukan oleh fokus, (9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, (10) desain yang bersifat sementara, (11) hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sukardi metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan 52 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 6 53 Ibid., hal. 8-13

45 dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Menurut Best penelitian ini juga sering disebut non eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak memerlukan control dan manipulasi variabel penelitian. Peneliti melaporkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. 54 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis berupa kata-kata yang berasal dari data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan lain-lain yang ditulis sesuai hasil aslinya tanpa menggunakan usaha kuantifikasi. B. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian dengan judul Analisis Pemahaman Siswa Berdasarkan Teori Bruner dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Pokok Sudut dan Garis Pada Kelas VII-A MTs Guppi Pogalan Trenggalek Tahun Ajaran 2014/2015 ini dilakukan peneliti di MTs Guppi Pogalan, Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan: Pihak sekolah, utamanya dari Pihak Guru sangat mendukung untuk dilaksanakannya sebuah penelitian dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran matematika. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-A MTs Guppi Pogalan Trenggalek pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Subjek ini dipilih untuk penelitian dengan pertimbangan: 54 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal. 157

46 1. Siswa kelas VII-A MTs Guppi Pogalan Trenggalek masih ada yang mengalami kesulitan dalam memahami pokok bahasan sudut dan garis. 2. Sebagian siswa menganggap bahwa pelajaran matematika sulit. Oleh karena itu dilakukan analisis pemahaman dalam menyelesaikan soal dengan berdasarkan Teori Bruner. Sehingga untuk selanjutnya dapat diterapkan strategi pembelajaran yang tepat berdasarkan tingkat pemahaman siswa. C. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. 55 Peneliti sendiri yang terjun langsung di lapangan yang mana dalam penelitian atau pengamatan ini peneliti tertarik pada pemahaman siswa terhadap matematika. Untuk mengumpulkan data sebanyakbanyaknya, penulis bekerjasama dengan guru dan siswa yang terkait dengan penelitian. Dalam proses pengumpulan data, peneliti mewancarai beberapa orang yang terkait dengan penelitian, seperti: guru matematika dan para siswa kelas VII- A MTs Guppi Pogalan Trenggalek. Jadi kehadiran peneliti sangat diperlukan dalam penelitian ini. D. Data dan Sumber Data Sumber data dalam Penelitian Kualitatif ini adalah siswa kelas VII-A MTs Guppi Pogalan Trenggalek tahun ajaran 2014/2015. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 55 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian..., hal.9

47 1. Hasil pekerjaan siswa dalam menyelesiakan soal yang diberikan peneliti tentang sudut dan garis. Hasil pekerjaan tersebut digunakan untuk melihat pemahaman siswa terhadap materi sudut dan garis. 2. Hasil wawancara antara peneliti dengan beberapa siswa yang dijadikan subyek penelitian mengenai pemahaman siswa berdasarkan teori bruner dalam menyelesaikan soal sudut dan garis. 3. Hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan dengan teman sejawat dan satu guru di sekolah tersebut terhadap aktifitas praktisi dan siswa. E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. 56 Ada beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian ini, diantaranya: a. Metode observasi Metode observasi merupakan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. 57 Tujuan observasi adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Observasi adalah tindakan melihat dan mengamati sendiri suatu kejadian atau peristiwa, kemudian mencatat perilaku dan kejadian tersebut sebagaimana 56 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian: Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 69 57 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.199

48 yang terjadi pada keadaan sebenarnya. 58 Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengamati bagaimana kondisi sekolah, sarana prasarana, proses kegiatan pembelajaran kelas VII-A MTs Guppi Pogalan Trenggalek khususnya pada mata pelajaran matematika serta hal-hal yang dianggap perlu untuk diamati. Observasi memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh subjek penelitian dan peneliti juga akan mampu merasakan apa yang dirasakan oleh subjek sehingga memungkinkan peneliti menjadi sumber data. 59 Dalam metode observasi ini peneliti mengamati proses belajar siswa kelas VII-A selama satu hari, yang bertujuan untuk mendapatkan data mengenai proses belajar siswa kelas VII-A. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Peranan peneliti sebagai pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta tetapi hanya melakukan fungsi pengamatan. b. Metode Tes Tes merupakan seperangkat soal-soal, pertanyaan-pertanyaan atau masalah yang diberikan pada seseorang untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat menunjukkan kemampuan dan karakteristik dari seseorang itu. 60 Metode tes dalam penelitian ini berupa soal sudut dan garis yang dibuat berdasarkan kriteria teori Bruner yang diberikan pada siswa kelas VII-A MTs Guppi Pogalan Trenggalek dan digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. 58 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian..., hal.175 59 Ibid., hal. 175 60 Tatag, Penelitian Pendidikan Matematika, (Surabaya: Unesa University, 2010), hal.69

49 c. Metode Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 61 Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data secara mendalam tentang pemahaman siswa berdasarkan jawaban siswa atas soal yang telah diberikan oleh peneliti. Wawancara diartikan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. 62 Dari 30 siswa yang mengikuti tes tertulis dipilih 7 siswa untuk mengikuti kegiatan wawancara. Pemilihan subjek ini dilakukan berdasarkan kategori uraian jawaban subjek dalam menjawab tes tertulis, yaitu subjek yang termasuk dalam kriteria teori Bruner. Disamping itu juga memperhatikan pertimbangan guru mata pelajaran dengan harapan siswa yang terpilih mudah untuk diajak berkomunikasi dalam menjelaskan persoalan yang ditanyakan, sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat pemahaman siswa tentang sudut dan garis. Subjek penelitian yang telah terpilih akan diberikan sejumlah pertanyaan berkenaan dengan alasan mengapa mereka menjawab soal tes tertulis sebagaimana yang tertera dalam lembar jawabanya. Jawaban ini akan menimbulkan pertanyaan berikutnya sampai diperoleh informasi yang lengkap untuk menggambarkan sejauh mana tingkat pemahaman siswa tentang sudut dan garis berdasarkan pada teori Bruner. Oleh karena itu, format wawancara dibuat sefleksibel mungkin (tidak terstruktur). 61 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian..., hal.186 62 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., hal. 198

50 Pelaksanaan wawancara dilaksanakan diluar jam pelajaran dengan maksud agar tidak mengganggu kegiatan pembelajaran di kelas dan siswa pun tidak merasa keberatan mengikuti wawancara. Pelaksanaan wawancara rata-rata adalah 10-20 menit per siswa. Jika diperlukan subjek diperkenankan menggunakan penjelasan tertulis selama wawancara untuk menguatkan kemungkinan jawaban. Untuk memaksimalkan hasil wawancara peneliti menggunakan alat perekam untuk mengambil data berupa suara, tujuannya mengantisipasi keterbatasan peneliti dalam mengingat informasi dari terwawancara. Selain itu peneliti juga menggunakan alat tulis untuk memback-up wawancara. d. Metode Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. 63 Peneliti menggunakan metode dokumentasi ini untuk mendapatkan sumber lain yang bisa lebih menguatkan penelitiannya. Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film. 64 Dalam penelitian ini tehnik dokumentasi yang digunakan antara lain foto kegiatan pembelajaran, hasil tes pekerjaan peserta didik, pengambilan dokumen ketika peserta didik mengerjakan soal tes yang diberikan oleh peneliti juga saat melakukan wawancara. Selain menggunakan dokumentasi foto, peneliti mengumpulkan dokumentasi berupa arsip dari pihak MTs Guppi Pogalan Trenggalek yang antara lain berisikan profil sekolah. Hasil penelitian juga 63 Sugiyono, Memahami Penelitian..., hal. 82 64 Moleong,Metodologi Penelitian..., hal. 175

51 semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. 65 Dokumentasi ini dijadikan sebagai bukti bahwa telah diadakan suatu penelitian yang sifatnya alamiah dan sesuai dengan konteks. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen berkaitan erat dengan metode yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan antara lain: a. Pedoman Observasi Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. 66 Pedoman observasi yaitu alat bantu yang digunakan peneliti ketika mengumpulkan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki. Pedoman ini berupa penggalian informasi berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas, bagaimana interaksi guru dengan siswa, serta bagaimana siswa saat memahami soal yang diberikan oleh guru. b. Pedoman tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 67 Ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi, pedoman tes berupa tes prestasi yaitu yang 65 Sugiyono, Memahami Penelitian..., hal. 83 66 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., hal.200 67 Ibid., hal 193

52 digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes tersebut diberikan kepada peserta didik untuk mendapatkan data tentang pemahaman siswa terhadap materi sudut dan garis. Tes tertulis ini berbentuk soal uraian. Penyususnan butir-butir soal tes tertulis mengacu pada kriteria Teori Bruner yang sebelumnya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran di tempat penelitian ini dilaksanakan. Tes yang dibuat tersebut memungkinkan bagi peneliti untuk menyelidiki dan menggambarkan tingkat pemahaman siswa mengenai konsep sudut dan garis berdasarkan Teori Bruner. Sebelum tes dilakukan, terlebih dahulu instrument penelitian berupa tes tertulis ini divalidasi dengan validasi ahli (dosen ahli) dan juga atas pertimbangan guru mata pelajaran agar instrumennya shahih dan data yang diperoleh sesuai dengan harapan. Validasi ini dilakukan dengan pertimbangan: (1) kesesuaian soal dengan materi ataupun kompetensi dasar dan indikator, (2) Kesesuaian soal dengan kriteria pemahaman berdasarkan Teori Bruner, (3) ketepatan penggunaan kata/bahasa, (4) soal tidak menimbulkan penafsiran ganda, (5) kejelasan yang diketahui dan ditanyakan. c. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara yaitu alat bantu yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data. Pedoman ini merupakan garis besar pertanyaan-pertanyaan peneliti yang akan diajukan kepada subjek penelitian. Pedoman wawancara ini tidak baku artinya pertanyaan bisa berubah sesuai dengan kondisi subjek

53 (jawaban yang ditulis subjek). Tentunya dengan tetap berpatokan pada indikator pemahaman menurut Teori Bruner. Sebelum wawancara dilakukan, terlebih dahulu instrument penelitian berupa pedoman wawancara ini divalidasi dengan validasi ahli (dosen ahli) agar instrumennya shahih dan data yang diperoleh sesuai dengan harapan. Validasi ini dilakukan dengan pertimbangan: (1) kesesuaian pertanyaan dengan indikator, (2) ketepatan penggunaan kata/bahasa, (3) kalimat/kata mudah difahami, (4) kalimat/kata tidak menimbulkan penafsiran ganda. d. Pedoman Dokumentasi Pedoman dokumentasi adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berupa dokumen seperti foto-foto kegiatan penelitian. F. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mancari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 68 Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis data hasil obervasi, tes, wawancara, dokumentasi dan bahan-bahan yang lain, sehingga dapat dengan mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. 68 Moleong, Metodologi Penelitian..., hal. 248

54 Selanjutnya data yang terkumpul tersebut dianaisis dengan menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi. 69 Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. 70 Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data dalam penelitian ini akan memfokuskan pada siswa yang hasil jawabannya mengacu pada kriteria Teori Bruner. Reduksi data dilakukan dengan pemilihan, memfokuskan dan menyederhanakan data yang diperoleh mulai dari awal penelitian sampai penyusunan laporan penelitian, untuk memperoleh kesimpulan yang jelas. G. Pengecekan Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif supaya data yang diperoleh dari lokasi penelitian lapangan bisa dipertanggung jawabkan dari segala sisi, maka usaha yang dilakukan peneliti adalah : 71 1. Ketekunan/keajegan Pengamatan Ketekunan/keajegan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan dan tentatif. Ketekunan pengamat dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari 69 Sugiyono, Metode Penelitian..., hal.337 70 Ibid..., hal.38 71 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., hal. 327

55 dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara murni. Yaitu memfokuskan diri pada hasil jawaban siswa yang sesuai dengan teori bruner, tingkah laku siswa saat pembelajaran yang termasuk dalam criteria memahami materi berdasarkan teori bruner dan wawancara yang difokuskan untuk menganalisis tingkat pemahaman siswa berdasarkan teori bruner. 2. Triangulasi Menurut Denzin, triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Triangulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber dan metode. Misalnya membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan data hasil wawancara dengan hasil tes yang berkaitan, membandingkan hasil wawancara dengan siswa dan guru dan lain-lain. H. Tahap-Tahap Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti melalui beberapa tahapan sebagaimana yang ditulis oleh Moleong yaitu tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. 72 1. Tahap Pra-Lapangan 72 Ibid., hal. 127

56 Yaitu segala macam persiapan yang diperlukan sebelum peneliti terjun kedalam kegiatan penelitian. Pada tahap pra-lapangan berisi : a. Menyusun rancangan penelitian Rancangan pada dasarnya ialah merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan. Dalam penelitian kualitatif komponen-komponen yang akan disiapkan masih tentatif. Menurut Moleong, Proposal atau rancangan penelitian diartikan sebagai usaha merencanakan dan menentukan segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu penelitian kualitatif. 73 b. Memilih lapangan penelitian yaitu MTs Guppi Pogalan Trenggalek di kantor akademik FTIK dan kantor T.U MTs Guppi Pogalan Trenggalek. c. Mengurus perizinan d. Menjajaki dan menilai lapangan Pada tahap ini barulah merupakan orientasi lapangan, namun dalam hal-hal tertentu telah menilai keadaan lapangan. Maksud dan tujuan penjajakan lapangan adalah berusaha mengenal segala unsur yang ada di lokasi penelitian. Setelah mengenalnya peneliti dapat mempersiapkan diri, mental maupun fisik serta menyiapkan perlengkapan yang diperlukan. Dalam tahap ini peneliti bekerjasama dengan guru matematika kelas VII untuk mengetahui karakter dan kondisi siswa kelas VII-A dalam pembelajaran matematika. e. Memilih dan memanfaatkan informan 73 Ibid., hal. 385

57 Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan dalam tahap ini dipilih agar dalam waktu yang relatif singkat banyak informasi yang terjaring. Melalui keterangan kepala sekolah MTs Guppi Pogalan, informan yang sesuai dengan tahap ini adalah guru matematika kelas VII. f. Menyiapkan perlengkapan penelitian Peneliti menyiapkan segala alat dan perlengkapan penelitian yang diperlukan sebelum terjun kedalam kancah penelitian. Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan instrumen-instrumen yang akan digunakan dalam penelitian serta memvalidasinya dengan validasi ahli dan guru matematika kelas VII. g.persolan etika penelitian Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus mematuhi segala norma, tata tertib dan peraturan yang ada di lokasi penelitian. Peneliti hendaknya menyesuaikan diri dengan kondisi latar penelitian. 2.Tahap Pekerjaan Lapangan Dalam tahap pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian yaitu : a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri Pada tahap ini peneliti perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu sambil mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental dan harus selalu mengingat persoalan etika. Peneliti hendaknya menyesuaikan penampilan fisik, tingkah laku dan keadaan dengan latar penelitian yang bertujuan memudahkan pengumpulan data. Disamping itu peneliti juga menjaga perasaan orang-orang yang menjadi subjek penelitian agar tidak merasa terganggu, merasa tidak

58 senang atau merasa diabaikan. Membina hubungan akrab dengan subjek penelitian agar dapat bekerjasama untuk membantu pengumpulan data. b. Memasuki lapangan Sebelum pengumpulan data dilakukan peneliti perlu menjalin keakraban dengan subjek sehingga seolah-olah tidak ada lagi dinding pemisah antara peneliti dan subjek penelitian. Sehingga dengan sukarela subjek dapat menjawab pertanyaan atau memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Yaitu dengan melakukan observasi di kelas, melaksanakan tes, wawancara dengan beberapa siswa dan mendokumentasikan kegiatan penelitian. c. Berperan serta sambil mengumpulkan data: yang meliputi kegiatan pengumpulan data melalui observasi, pemberian tes kepada siswa, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian meminta surat telah selesai melaksanakan penelitian. 3. Tahap Analisis Data Data yang telah dikumpulkan dari penelitian dipilih hal-hal yang pokok dan penting terkait maksud dan tujuan penelitian. Kemudian disajikan menjadi data yang sistematis dan melakukan penarikan kesimpulan.