TINJAUAN PUSTAKA. Kentang (Solanum tuberosum)

dokumen-dokumen yang mirip
PREVALENSI SPESIES NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera spp.) DI DATARAN TINGGI DIENG, JAWA TENGAH USHWANUURI RACHMADHANI LESTARI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gejala Penyakit. (a) Gambar 7 Tanaman kentang di Dataran Tinggi Dieng tahun 2012 (a) terinfeksi NSK, (b) sehat.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Kentang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Pisang Sistem Perakaran Tanaman Pisang Sistem Bercocok Tanam Pisang

HUBUNGAN ANTARA KERAPATAN POPULASI Globodera spp. DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT DAN HASIL UMBI PADA TANAMAN KENTANG SELAMET

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi nematoda Meloidogyne spp. adalah sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. dunia setelah padi, gandum, dan jagung (Wattimena, 2000 dalam Suwarno, 2008).

TINJAUAN PUSTAKA. sekunder, cabang kipas, cabang pecut, cabang balik, dan cabang air

TINJAUAN PUSTAKA. Nematoda Entomopatogen

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae,

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Panen

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan jagung yang mendapatkan prioritas dalam pengembangannya di Indonesia

SEBARAN SPESIES NEMATODA SISTA KENTANG

Strategi Pengendalian Terpadu Nematoda Sista Kentang (Globodera rostochiensis) pada Tanaman Kentang

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi kedua setelah sereal. Di Indonesia kentang juga merupakan komoditas

Universitas Gadjah Mada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tanaman kentang merupakan tanaman semusim (annual) yang

BABn TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

SURVEI DAN IDENTIFIKASI NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera spp.) ASAL WONOSOBO DAN BANJARNEGARA JAWA TENGAH T E S I S

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ralstonia solanacearum

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ini berumur pendek, yaitu sekitar hari dan hanya sekali berproduksi dalam. satu masa pembudidayaannya (Samadi, 1997).

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tinggi. Tanaman cabai dapat tumbuh di berbagai tipe tanah dan tanah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Kubis bunga merupakan salah satu komoditi sayuran yang banyak dikonsumsi

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak ada petualang dunia, tanaman cabai (Capsicum sp) tidak akan dikenal oleh. sebagai salah satu daerah dari benua Asia.

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoae batatas L) atau ketela rambat atau sweet potato atau dalam bahasa

PEMANFAATAN LIMBAH BUAH PISANG KLUTHUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

IDENTIFIKASI, KAJIAN BIOLOGI DAN KETAHANAN TANAMAN TERHADAP NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera spp.) INDONESIA LISNAWITA

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

Universitas Gadjah Mada

PENDAHULUAN. Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman yang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

LAPORAN PENELITIAN. PENGUJIAN SODIUM HYPOCHLORITE (NaOCl) TERHADAP PERKEMBANGAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis) PADA TANAMAN KENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L. Merrill) adalah komoditas yang

TINJAUAN PUSTAKA Tikus

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

Varietas Unggul Baru (VUB) Kentang Menjawab Kebutuhan Bahan Baku Olahan

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kacang Hijau secara Umum

TINJAUAN PUSTAKA. lebarnya antara 0,3-0,4 mm. Stiletnya lemah, panjang stliet µm,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAMPAK EKONOMI NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis (Woll) Behrens dan Globodera pallida (Stone) Behrens)

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

EFEK PEMBERIAN AIR PERASAN WORTEL (Daucus carota L) UNTUK MEMPERTAHANKAN KADAR VITAMIN A DALAM PENGASINAN TELUR SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Fahlepi (2013), sayuran merupakan komoditas penting dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Kentang (Solanum tuberosum

TINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Syarat Tumbuh Tanaman Kentang Varietas Tedjo MZ

II. TINJAUAN PUSTAKA. terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian

PENGENDALIAN NSK (NEMATODA SISTA KUNING) DENGAN BAHAN ALAMI BERKHITIN

BAB I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kandungan gizi kacang hijau per 100 gr. Tabel 1.2 Perbandingan kandungan protein kacang hijau per 100 gr

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit Layu Bakteri pada Kentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu komoditas yang memiliki berbagai keunggulan

PERTANIAN. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember Jalan Kalimantan 37, Kampus Tegal Boto, Jember *

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGUJIAN WAKTU TANAM Asparagus officinalis L. DALAM MENEKAN PERKEMBANGAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis) PADA TANAMAN KENTANG

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan seperti tempe, tahu, tauco, kecap dan lain-lain (Ginting, dkk., 2009).

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB I PENDAHULUAN. Karo) sejak sebelum perang dunia kedua yang disebut eigenheimer, kentang ini

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Kentang (Solanum tuberosum) Kentang (Solanum tuberosum) awalnya didomestifikasi di Pegunungan Andes Amerika Selatan sekitar 8000 tahun yang lalu. Beberapa jenis tanaman di Andes yang memiliki umbi sesuai dipilih untuk didomestifikasi oleh suku Indian Andes, termasuk salah satunya adalah kentang. Kentang mulai tersebar ke Spanyol tahun 1531 pada saat Spanyol melakukan invasi ke Peru. Dari Spanyol, kentang mulai menyebar ke Benua Eropa dan beberapa bagian Asia (Hawkes 1978). Kentang muncul di Eropa selama kuarter terakhir abad ke-16 dan dilaporkan telah tumbuh di Benua Eropa di bagian Seville sekitar tahun 1570 (Salaman 1937). Introduksi kentang ke Inggris juga telah dicatat oleh Gerard sekitar tahun 1597. Dari Inggris, kentang menyebar ke pulau-pulau kecil di Inggris, beberapa bagian di Eropa Utara, dan negara-negara koloni Inggris, termasuk USA. Kentang pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1794 dan mulai dibudidayakan di Bandung, Jawa Barat. Penyebaran kentang ke daerah lain di Indonesia terjadi pada tahun 1804, penyebaran ini mencapai daerah pegunungan di Bukit Tinggi Sumatera Barat, Tanah Karo Sumatera Utara, hingga ke Irian Jaya di daerah Arfak (Wattimena 2000). Kentang dapat tumbuh pada tanah dengan drainase baik, bertekstur sedang hingga kasar, dan memiliki ph 5.5-6.5. Curah hujan rata-rata yang sesuai untuk pertumbuhan kentang adalah 1500 mm/tahun dengan lama penyinaran matahari 9-10 jam/hari. Umbi akan sulit terbentuk apabila suhu tanah kurang dari 10 0 C dan lebih dari 30 0 C. Menurut Rubatzky dan Yamaguchi (1998) kelembaban udara yang sesuai untuk tanaman kentang adalah 80%-90%. Kelembaban yang terlalu tinggi akan menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit, terutama yang disebabkan oleh cendawan.

5 Gambar 1 Umbi kentang (Solanum tuberosum). Umbi kentang (Gambar 1) merupakan penghasil kalori tinggi dengan kandungan protein, lemak, dan karbohidrat tinggi (Soewito 1991). Menurut Samadi 2007, setiap 100 gram kentang mengandung kalori 347 kal., dengan kandungan protein 0.3 g, lemak 0.1 g, karbohidrat 85.6 g, kalsium 20 mg, fosfor 30 mg, zat besi 0.5 mg, dan vitamin B 0.04 mg. Berdasarkan produksi kalori tersebut, nilai pangan kentang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan serealia atau bahan pangan lain (Suri & Jayasinghe 2002). Nematoda Kata nematoda berasal dari Yunani (Greek), nematos yang berarti benang (thread), dan eidos yang berarti menyerupai (likeness). Secara harfiah, nematoda adalah binatang yang bentuk tubuhnya menyerupai benang. Jumlah nematoda sangat melimpah di biosfir bumi, terdiri dari ±500 000 spesies dengan 15 000 diantaranya telah berhasil dideskripsi. Dalam 1 m 2 tanah subur, diperkirakan terdapat ±12 g nematoda (setara 10-30 juta ekor). Nematoda hidup pada berbagai habitat seperti air (tawar/laut), tanah, dan parasit (hewan, manusia, tumbuhan) (Barker 1998). Nematoda Sista Kentang (Globodera spp.) Nematoda Sista Kentang/NSK (Globodera spp.) diduga berasal dari Pegunungan Andes, Amerika Selatan, dimana tanaman kentang untuk pertama

6 kalinya didomestikasi ribuan tahun yang lalu. Sama halnya seperti tanaman inangnya, NSK menyebar hampir ke seluruh belahan dunia. Penyebaran ini tidak hanya melalui umbi kentang yang telah terinfestasi NSK melainkan juga dengan pemindahan tanah yang mengandung sista (Turner & Evans 1998). NSK termasuk ke dalam Superkingdom Eukaryota, Kingdom Animalia, Phylum Nemata, Kelas Secernentea, Subkelas Diplogasteria, Ordo Tylenchida, Subordo Tylenchina, Superfamili Tylenchoidea, Famili Heteroderidae, Subfamili Heteroderinae, dan Genus Globodera. Globodera mempunyai 14 spesies, dari 14 spesies ini terdapat 2 spesies yang menjadi parasit utama pada tanaman kentang yaitu spesies G. rostochiensis (Wollenweber) Behrens dan G. pallida (Stone) Behrens (Maggenti 1991). Globodera rostochiensis dan G. pallida adalah 2 spesies NSK yang menjadi parasit utama pada pertanaman kentang. Intensitas penyakit yang timbul pada lahan pertanaman kentang akan semakin tinggi apabila populasi sista G. pallida ditemukan lebih banyak dibandingkan sista G. rostochiensis. Pengendalian yang dilakukan pun akan lebih sulit karena G. pallida relatif lebih sulit dikendalikan dibandingkan G. rostochiensis karena tidak ada varietas tahan terhadap G. pallida. Pada masa dormansi dengan membentuk sista, NSK dapat bertahan di dalam tanah 20-30 tahun (Turner & Evans 1998). Gambar 2 Siklus hidup Globodera spp. terdiri dari stadia telur, empat stadia juvenil, dan stadia imago/dewasa (Evans and Stone 1977).

Seperti nematoda lain pada umumnya, NSK memiliki stadia telur, 4 stadia juvenil, dan stadia dewasa (Gambar 2). Siklus hidup NSK dimulai ketika Juvenil 2 (J2) menetas dari telur. Penetasan telur akan terjadi pada saat sista terstimulasi oleh eksudat akar inang. Eksudat akar inang yang dapat menjadi stimulan bagi NSK adalah tanaman yang berasal dari famili Solanaceae seperti kentang dan tomat. Juvenil 2, Juvenil 3, dan betina dewasa merupakan stadia nematoda yang berperan sebagai patogen bagi inang karena pada stadia ini juvenil memarasit dan mulai menetap pada jaringan inang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi spesies NSK adalah berdasar karakter morfologinya. Identifikasi menggunakan karakter morfologi didasarkan pada pola perineal betina dan bentuk knob stilet Juvenil 2 (J2) dari masing-masing spesies. Umumnya, G. rostochiensis memiliki rasio granek lebih dari 3 dengan ridge (jumlah tonjolan kutikula antara anus dan fenestra) lebih dari 14 dan bentuk knob stilet membentuk bulat pada bagian anterior, sedangkan G. pallida memiliki rasio granek kurang dari 3 dengan ridge kurang dari 14 dan bentuk knob stilet datar hingga cekung pada bagian anteriornya (Tabel 1) (Fleming & Powers 1998). Tabel 1 Perbedaan ciri morfologi G. rostochiensis dengan G. pallida Morfologi Spesies G. rostochiensis G. pallida Bentuk knob stilet J2 Bagian anterior berbentuk bulat Bagian anterior berbentuk datar hingga cekung Panjang stilet J2 21-33 (umumnya 22) 21-26 (umumnya > 23) Jumlah tonjolan kutikula antara anus dan fenestra 12-31 (umumnya > 14) 8-20 (umumnya < 14) Diameter fenestra 8-20 (umumnya < 19) 18-21 (umumnya > 19) Jarak anus fenestra 37-77 (umumnya > 55) 22-67 (umumnya > 50) Rasio granek 1.3-9.5 (umumnya > 3) 1.2-3.5 (umumnya < 3) Sumber: Fleming & Powers (1998) 7

8 Gambar 3 Sidik pantat Globodera rostochiensis terdiri dari vulval basin (VB), cuticular ridge (CR), dan anus (A) (Marks & Brodie 1998). Gambar 4 Sidik pantat Globodera pallida terdiri dari vulval basin (VB), cuticular ridge (CR), dan anus (A) (Marks & Brodie 1998). Gambar 5 Knob stilet Globodera rostochiensis berbentuk membulat terdapat pada pangkal stilet (Marks & Brodie 1998). Gambar 6 Knob stilet Globodera pallida berbentuk datar hingga cekung terdapat pada pangkal stilet (Marks & Brodie 1998).