KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN RISIKO. 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

Ringkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/19/PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM

STIE DEWANTARA GCG Bank

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Internal Audit Charter

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 1 /PBI/2011 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM

Bank Danamon Laporan Tahunan Manajemen Risiko & Tata Kelola Perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan.

TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Konsep Dasar Kegiatan Bank

Tugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja Heru Setyawan Ella Rizky Aisah

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh

Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM

DAFTAR ISI. Daftar isi 1

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PT. BANK BUMI ARTA Tbk.

PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/1/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

Kesimpulan Umum hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola BPR

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PIAGAM AUDIT INTERNAL

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara piha

2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

1/15/2016. Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO

PT. BANK BUMI ARTA Tbk.

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

METODOLOGI PENELITIAN Sejarah singkat dan Profile Perusahaan

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dari masing-masing pilar tersebut diuraikan sebagai berikut:

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

No. 13/ 23 /DPNP Jakarta, 25 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

No. 14/37/DPNP Jakarta, 27 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk.

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

GUBERNUR BANK INDONESIA,

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Transkripsi:

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Direksi secara berkala telah melakukan penyempurnaan atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia secara periodik dengan tetap mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan ketentuan Basel II serta international best practices, khususnya pada pengelolaan risiko kredit, pasar dan operasional dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal di setiap lini bisnis. Hal ini dilakukan Bank Riau Kepri dengan senantiasa meningkatkan Risk Awarness dalam penerapan budaya peduli risiko yang terus diimplementasikan kepada seluruh pegawai Bank Riau Kepri pada setiap jenjang pada setiap pelaksanaan aktivitas operasional dan non operasional perbankan. Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko dan Direksi melalui Executive Committee yakni Asset & Liability Committee (ALCO) dan Komite Manajemen Risiko, secara aktif melakukan proses pengelolaan risiko. Direksi juga memiliki Divisi Manajemen Risiko yang berdasarkan Struktur Organisasi Bank Riau Kepri berada di bawah Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko sehingga pengelolaan risiko yang dilakukan lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya, Divisi Manajemen Risiko dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu Bagian Pengendali Risiko (Kredit & Treasury) yang melakukan strategi manajemen risiko dan pengelolaan risiko yang terjadi di Bank Riau Kepri dan Bagian Pengembangan dan Penerapan Kebijakan yang berfungsi melakukan review terhadap kebijakan yang terkait dengan risiko dan aktivitas operasional Bank serta produk dan aktivitas baru. INFRASTRUKTUR MANAJEMEN RISIKO

Bank Riau Kepri telah memiliki Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko yang secara berkala di-review sesuai dengan perubahan Peraturan Bank Indonesia. Kebijakan ini dijadikan acuan dalam pengelolaan risiko sehingga menjadi lebih detail dan spesifik. Divisi Manajemen Risiko bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko-risiko yang dihadapi Bank, termasuk mengembangkan tools yang mendukung. Pembentukan organisasi manajemen risiko pada Bank Riau Kepri didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko, penerapan Basel II dan Surat Keputusan Direksi Nomor 69/KEPDIR/2013 tanggal 31 Juli 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Direksi Nomor 79/KEPDIR/2008 tentang Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Bank Pembangunan Daerah Riau, serta kebutuhan pengelolaan risiko yang lebih baik. Sesuai Keputusan Komisaris Nomor 001/KEPDKS/2011 tanggal 28 Maret 2011 tentang Pedoman Kerja Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi Bank Riau Kepri dibentuk bertujuan untuk melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, guna memberikan rekomendasi dan saran atas berbagai kegiatan perusahaan sehingga perlu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan terhadap Direksi. Anggota dari Komite Pemantau Risiko pada Bank Riau Kepri beranggotakan Komisaris dan Anggota Independen dengan keahlian di bidang manajemen risiko dan keuangan. Komite Manajemen Risiko (RMCO) berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 093A/KEPDIR/ tanggal 17 Desember 2014 beranggotakan Direksi dan Pemimpin Divisi yang merupakan Anggota Tetap maupun Anggota Tidak Tetap, yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko yang efektif pada Bank Riau Kepri 2. Menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko 3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko 4. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan penerapan manajemen risiko 5. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku mengenai penerapan manajemen risiko 6. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia yang menyangkut penerapan manajemen risiko. 7. Mengembangkan budaya risiko pada seluruh jenjang organisasi 8. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal

9. Berwenang dan bertanggungjawab terhadap perbaikan atau penyempurnaan penerapan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala, sebagaimana diatur/ dipersyaratkan di dalam Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum 10. Menjalankan dan memperhatikan prinsip kehati-hatian Bank dalam setiap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab TATA KELOLA MANAJEMEN RISIKO Sasaran kebijakan manajemen risiko Bank Riau Kepri adalah mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan jalannya aktivitas/ kegiatan usaha Bank dengan tingkat risiko yang wajar secara terarah, terintegrasi dan berkesinambungan. Sehingga manajemen risiko berfungsi sebagai pemberi peringatan dini (early warning system) terhadap kegiatan usaha Bank Riau Kepri. Bank Riau Kepri menerapkan manajemen risiko yang efektif adalah salah satu elemen penting dari tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Perbankan harus secara proaktif memastikan dapat dicapainya kesinambungan, pelayanan masyarakat dan pengembangan tujuan organisasi yang sejalan dengan visi dan misi dalam perspektif memenuhi ekspektasi para stakeholder-nya. Salah satu kunci sukses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen risiko yaitu adanya risk awareness dan kemampuan teknis yang memadai pada seluruh unit kerja di Bank Riau Kepri, yang menjadi tanggung jawab dan melibatkan seluruh unit kerja di Bank Riau Kepri. Untuk itu diselenggarakan pelatihan internal maupun eksternal secara rutin, baik bagi pegawai dilingkungan Divisi Manajemen Risiko maupun unit kerja lain. Selain itu juga rutin dilaksanakan sosialisasi program manajemen risiko termasuk budaya peduli risiko yang sejalan dengan internalisasi budaya perusahaan. Penerapan Budaya Peduli Risiko bagi Perusahaan bertujuan untuk : 1. Perwujudan praktek tata kelola Bank yang sehat (good corporate governance) 2. Menciptakan infrastruktur manajemen risiko yang kokoh dalam meningkatkan daya saing Bank. 3. Mengamankan aset bank maupun Dana Pihak Ketiga di Bank yang dapat dimanfaatkan oleh setiap level pada organisasi Bank. 4. Menjadi sistem deteksi dini yang efisien dalam memitigasi praktek perbankan yang tidak sehat. Penerapan Budaya Peduli Risiko bagi Pegawai bertujuan untuk : 1. Memberi arah yang jelas dalam bersikap dan berperilaku di dalam perusahaan.

2. Menumbuhkan kesadaran pegawai (employee awareness) atas penyebab dan dampak Fraud 3. Meningkatkan kewaspadaan pegawai terhadap risiko dalam setiap kegiatan bisnis bank. Sejalan dengan upaya menumbuhkan budaya manajemen risiko, Bank Riau Kepri telah menerapkan nilai-nilai budaya peduli Risiko yang disingkat RISK. Responsibility (Tanggung Jawab) Seluruh level dalam perusahaan berkomitmen dengan menjunjung kejujuran, bekerjasama, saling menghargai dan saling mendukung dalam menghadapi gangguan dan Independency Bersikap secara profesional sehingga mampu mengungkapkan pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh ataupun tekanan dari manajemen ataupun pihak lain yang terkait dengan bank dan yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundanganundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat terhadap setiap potensi Sensitivity (Peka) Bersikap peka yang diawali perasaan tulus ikhlas dalam mencermati setiap persepsi maupun perbuatan yang berpotensi memberikan dampak negatif bagi kelangsungan Knowledge (Pengetahuan) Segenap pihak yang terlibat dalam organisasi ini sebaiknya memiliki wawasan/pengetahuan, mengerti dan menghimbau segenap level dalam organisasi untuk Pedoman penerapan standar manajemen risiko Bank Riau Kepri berdasarkan pada : 1. Penerapan manajemen risiko secara umum, yang mencakup mengenai pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; kecukupan proses

identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko; dan sistem pengendalian intern yang menyeluruh. 2. Penerapan manajemen risiko untuk masing-masing risiko, yang mencakup penerapan manajemen risiko yang meliputi 8 (delapan) risiko. 3. Penilaian profil risiko, yang mencakup penilaian terhadap risiko inheren dan penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system), baik untuk bank secara individual maupun untuk bank secara konsolidasi. PROFIL RISIKO BANK RIAU KEPRI Risiko yang sering dihadapi dalam pelaksanaan aktivitas usaha Bank Riau Kepri antara lain : 1. Risiko Kredit (Credit Risk) Profil Risiko Kredit

2. Risiko Pasar (Market Risk) Profil Risiko Pasar 3. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk) Profil Risiko Likuiditas 4. Risiko Operasional (Operational Risk) Profil Risiko Operasional

5. Risiko Hukum Profil Risiko Hukum 6. Risiko Strategik (Strategic Risk) Profil Risiko Stratejik 7. Risiko Kepatuhan (Compliance Risk) Profil Risiko Kepatuhan

8. Risiko Reputasi (Reputation Risk) Profil Risiko Reputasi TINGKAT KESEHATAN BANK Laporan Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Periode : 31 Desember 2014 No Faktor-Faktor Penilaian Peringkat Individu 1 Profil Risiko - 2 - - - 2 Good Corporate Governance (GCG) - - 3 - - 3 Rentabilitas - 2 - - - 4 Permodalan - 2 - - - Peringkat TKB Berdasarkan Risiko - 2 - - -