BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan proses perencanaan wilayah dan kota adalah Geographic

BAB I PENDAHULUAN. SIG sebagai suatu sistem yang mengorganisir hardware, software, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) Geographic Information System

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan diperbaharui (update) yang dikenal dengan istilah Sistem

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi. PT. Oleochem And Soap Industri Medan didirikan pada tahun 1999 yang

BAB I PENDAHULUAN. istilah Sistem Informasi Keruangan, Sistem Analisis Data Keruangan, atau sistem

BAB I PENDAHULUAN. mempersingkat waktu dan menghemat biaya. satunya adalah kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kota Medan telah menjadi kota yang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, tren, pola dan pemodelan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu para masyarakat dalam mengakses tempat-tempat yang ada di Kota

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. geospasial, yang berfungsi sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam. transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi. Banyaknya jumlah masyarakat yang memerlukan fasilitas rental mobil

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membina mental dan kepercayaan diri. 3. Meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis adalah suatu komponen yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu model sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia merupakan kekayaan budaya yang harus

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SIG FASILITAS UMUM UNTUKPENGGUNA JALAN BERBASIS MOBILE PHONE MENGGUNAKAN OS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. prasarana transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. beralamatkan di Jl. Gatot Subroto 196 AA Medan. PT. Infomedia Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Teknologi komputasi yang berkembang pesat sangat

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis online. badan yang menyediakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. saja. Dengan berkembanganya teknologi internet, masyarakat semakin di

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi (Lisa Ambarwati ;

BAB I PENDAHULUAN. pada PT. Buana Jaya Lestari menggunakan sistem terkomputerisasi, yaitu dalam

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya ingin mengunjungi tempat-tempat yang sekarang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Provinsi ini merupakan wilayah multi-etnis yang dihuni oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Salah satu layanan yang mampu dilakukan oleh ponsel saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi. geografis sebaran tempat riset teknologi informasi di kota Garut (2012)

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi di bidang geografis, informasi dapat ditampilkan dengan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Tamiang selaku. informasi yang terbaik bagi setiap perusahaan yang membutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya serta amat beragam jenis dan sumbernya. Data-data ini bervariasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti yang lebih sempit, SIG adalah sistem komputer yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemsokan bahan baku biji kopi yang akan nanti nya di ekspor keluar

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah

BAB I PENDAHULUAN. informasi atau profil perusahaan, hingga menampilkan biaya dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan begitu banyaknya pusat-pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, pemerintahan, kehutanan, pendidikan, kelautan, hasil alam, bencana,

BAB I PENDAHULUAN. data geospasial, yang berfungsi sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam

BAB I PENDAHULUAN. software. Kombinasi antara hardware yang mendukung pemrosesan yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah komputer. Seperti halnya pada perusahaan perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pakar ditransfer ke dalam komputer, dan bagaimana cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan lokasi yang diinginkan atau sebaliknya dengan memilih informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) merupakan barangbarang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. terdapat berbagai aturan yang harus dipahami oleh penggunanya dan target-target

BAB I PENDAHULUAN. tentang pengadaan atau order produk pada suatu perusahaan. Yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia agar dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (biasanya satu tahun). Sehingga dimungkinkan adanya penilaian, tindakan

BAB I PENDAHULUAN I-1


BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. penjualan tiket yang akan diserahkan kepada pimpinan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENCARIAN LOKASI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE) TERDEKAT MENGGUNAKAN HAVERSINE FORMULA (STUDI KASUS KOTA SAMARINDA)

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi Informasi yang berhubungan dengan geografis. semakin dibutuhkan oleh banyak kalangan masyarakat terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN. munculnya perangkat perangkat teknologi informasi, hal ini seringkali dikaitkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. Keunggulan utama dari SIG adalah SIG memungkinkan kita untuk melihat, memahami, menanyakan, menginterprestasi dan menampilkan data spasial dalam banyak cara, yang memperlihatkan hubungan, pola dan trend secara spasial, dalam bentuk peta, globe, laporan dan grafik. SIG mampu membantu dalam pemecahan masalah dengan cara menampilkan data menggunakan cara yang mudah dipahami dan hasilnya mudah disebarluaskan (Bramantiyo Marjuki ; 2014 : 1). Metode haversine formula dapat digunakan untuk menghitung jarak antara dua titik, berdasarkan posisi garis lintang (latitude) dan posisi garis bujur (longitude). Metode Haversine formula tersebut kini sudah mengalami pengembangan, yaitu dengan menggunakan rumus spherical law of cosine sederhana, dimana dengan penghitungan komputer dapat memberikan tingkat presisi yang sangat akurat antar dua titik (Wahyuni Eka Sari ; 2013 : 72). Tidak adanya sistem informasi geografis saat ini memberikan beberapa dampak dalam hal keperluan akan informasi bagi konsumen yang meliputi informasi lokasi Laundri, laundry yang memiliki jarak relatif berdekatan, dan informasi waktu laundry beroperasi. Informasi-informasi tersebut akan sangat 1

2 membantu bagi pihak pemilik laundry maupun konsumen, dimana keuntungan Laundri akan mendapatkan benefit ekstra sedangkan konsumen akan mendapatkan kemudahan dalam mencari lokasi Laundri. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada paragraf diatas, maka pada penelitian skripsi ini, penulis mengangkat judul Sistem Informasi Geografis Lokasi Laundri Di Kota Binjai Menggunakan Metode Haversine Formula Berbasis Web Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah Terciptanya Sistem Informasi Geografis Pencarian Lokasi dan Jalur Rute Laundri akan meningkatkan kinerja Laundri dan kemudahan yang dirasakan konsumen dalam mengakses informasi lokasi Laundri dapat digunakan sebagai upaya pengenalan teknologi berbasis sistem informasi geografis kepada konsumen I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Permasalahan yang ada pada penelitian ini diantaranya yaitu : 1. Tidak adanya sistem informasi geografis pencarian lokasi dan jalur rute Laundri di kota Binjai sehingga konsumen kesulitan menemukan Laundri di kota Binjai. 2. Penyebaran informasi mengenai Laundri tidak efisien dan efektif dikarenakan penyebaran informasi hanya di dapatkan melalui iklan-iklan. 3. Tidak ada perhitungan jalur rute antar lokasi laundri di kota binjai terutama menggunakan metode haversine formula.

3 I.2.2. Perumusan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis pencarian lokasi dan jalur rute Laundri di kota Binjai? 2. Bagaimana agar informasi lokasi dan jalur rute Laundri saat ini tidak hanya didapatkan melalui iklan-iklan saja melainkan melalui sebuah aplikasi yang dapat memberikan banyak informasi secara mudah dan nyaman bagi konsumen? 3. Bagaiaman melakukan perhitungan jalur rute antar lokasi laundri di kota binjai menggunakan metode haversine formula? I.2.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini yaitu : 1. Data input yaitu data informasi Laundri, data waktu beroperasi Laundri dan gambar atau foto tempat laundri. 2. Data output yang dihasilkan oleh sistem di antaranya adalah tampilan peta lokasi Laundri pada kota Binjai. 3. Penulis melakukan perhitungan jarak dengan menggunakan metode haversine formula. 4. Perancangan Mapping menggunakan Quantum GIS, Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi yaitu PHP, Sofware yang digunakan yaitu Dreamweaver dengan database MySQL. 5. Perancangan sistem dilakukan dengan UML 2.0.

4 I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Membuat Sistem Informasi Geografis Pencarian Lokasi dan Jalur Rute Laundri 2. Mempermudah konsumen dalam mengakses informasi lokasi Laundri. 3. Mempermudah pengolahan sumber daya informasi Lokasi Laundri bagi pemilik Laundri. 4. Menguji efektifitas sistem dalam memberikan informasi pendukung geografis letak lokasi Cabang Laundri. 5. Memberikan informasi mengenai lokasi laundri yang terdapat di kota binjai. I.3.2. Manfaat Manfaat penelitian ini yaitu: 1. Sistem Informasi Geografis Pencarian Lokasi dan Jalur Rute Laundri yang dirancang dan dibangun oleh user akan meningkatkan kinerja Laundri dan mempermudah masyarakat dalam mengetahui lokasi laundry yang ada di kota binjai. 2. Kemudahan yang dirasakan konsumen dalam mengakses informasi lokasi Laundri dapat digunakan sebagai upaya pengenalan teknologi berbasis sistem informasi geografis kepada konsumen.

5 3. Kemudahan dalam pengolahan sumber daya informasi lokasi Laundri yang dapat dengan mudah diakses oleh user akan meningkatkan pemasaran Laundri. 4. Hasil pengujian sistem dapat dijadikan evaluasi sistem kedepannya I.4. Metodologi Penelitian Di dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode studi yaitu : 1. Studi Lapangan Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi Laundri di kota Binjai. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah : a. Pengamatan (Observation) Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Kegiatannya dengan melakukan pengamatan langsung ke Laundri. b. Sampel Mengambil contoh-contoh data yang diperlukan seperti foto Laundri dan waktu beroperasi dari setiap Laundri. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penulisan Skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti buku panduan pembuatan aplikasi pengolah basis data MySQL dengan PHP, dan buku

6 atau jurnal yang membahas tentang konsep yang berhubungan dengan judul penelitian. Ada beberapa prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Prosedur Perancangan Merupakan tata cara dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan. Langkah-langkahnya adalah : a. Menganalisis permasalahan kartografi yang ada dalam membuat peta. b. Merancang sistem yang baru dengan menggunakan model UML (Unified Modeling Language). c. Membuat aplikasi dengan bahasa pemrograman PHP. Berikut adalah skema dalam malaksanakan penelitian dilihat pada Gambar 1:

7 Mulai Analisa Kebutuhan Sistem Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Laundri Di Kota Binjai Berbasis Web Pembangunan Program Sistem Informasi Geografis Design layout form : PHP Perancangan Peta : Quantum GIS Desain Database : Mysql gagal Implementasi Metode Haversine Formula Pengujian Sistem berhasil Analisis Sistem Informasi Geografis Lokasi Laundri Di Kota Binjai Menggunakan Metode Haversine Formula Berbasis Web Finish Gambar I.1. Prosedur Perancangan Kegiatan yang dilakukan pada tiap-tiap tahap adalah sebagai berikut :

8 1. Analisa Kebutuhan Sistem Tujuan utama tahap analisis kebutuhan sistem adalah untuk mengetahui syarat kemampuan atau kriteria yang harus dipenuhi oleh sistem agar keinginan pemakai sistem dapat terwujud. Berikut adalah analisis kebutuhan sistem fungsional yang dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini: Tabel I.1. Kebutuhan Sistem Fungsional No Kebutuhan Rincian Kebutuhan 1. Data Data laundri Data rincian lokasi Data geografikal Data Peta 2. Target Pengguna Masyarakat Pengelola Laundri Pemilik Laundri 3. Fungsi Sistem Pengolah data input-an Sebagai sistem interface penambahan informasi geografikal Sebagai alat render peta. 4. Prosedur Memasukan data Laundri Memasukan data rincian lokasi Laundri Memasukan data geografikal Mengolah data Peta Mengatur informasi yang akan diberikan kepada pengguna. 5. Pelaksana Sistem Administrator Website 6. Pengolah Sistem Programmer 2. Pembangunan Program Sistem Informasi Geografis a. Desain Program 1) Macromedia dreamweaver 8 2) PHP b. Perancangan Peta

9 1) Quantum GIS c. Desain Database 1) MySql 3. Implementasi Metode Haversine Formula Setelah melakukan pembangunan program sistem informasi geografis dengan spesifikasi yang telah ada, maka peneliti akan melakukan implementasi metode haversine formula untuk melakukan perhitungan terhadap rute pada peta. 4. Pengujian Sistem Berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan alat serta tahapantahapan pengujian yang dilakukan untuk masing-masing blok peralatan yang dirancang. Pengujian sistem menggunakan metode blackbox testing. 5. Analisis a. Berisi langkah-langkah yang dilakukan saat pengujian peralatan secara keseluruhan, besaran-besaran yang akan diuji, dan ukuran untuk menilai apakah alat sudah bekerja dengan baik sesuai spesifikasi. I.5. Keaslian Penelitian Berikut adalah beberapa jurnal penelitian terdahulu terkait judul penelitian skripsi ini pada tabel I.3 :

10 Tabel I.3. Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Metode Hasil 1 Ryan Herwan Dwi Putra (2015) Penerapan Metode Haversine Formula Pada Sistem Informasi Geografis Pengukuran Luas Tanah Haversine Formula Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. BPN melakukan pengelolaan barang milik negara yaitu pertanahan. Pengelolaan dilakukan dengan cara pengukuran.pengukuran yang dilakukan biasa dengan cara manual.hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus melakukan pengukuran dengan cara membentangkan pita ukur sesuai dengan bidang tanah dan membutuhkan lebih dari satu orang untuk mengukurnya. Selain itu, proses perhitungan secara manual perlu dilakukan secara bertahap dan kesulitan dalam mendapatkan informasi mengenai tanah membuat pengukuran lebih sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan teknologi untuk membantu karyawan BPN dalam mengukur tanah.sistem informasi geografis pengukuran luas tanah dapat membantu pegawai BPN dalam melakukan pengukuran luas tanah.sistem ini memanfaatkan metode haversine formula yang digunakan untuk mengetahui jarak antara 2 titik dengan meperhitungkan derajat kelengkungan bumi. Hasil dari

11 sistem ini adalah menampilkan bentuk bidang tanah yang diukur beserta luasnya.pengujian pada penelitian ini dilakukan dengan pengujian akurasi dan kuesioner. Hasil pengujian akurasi yang dilakukan terhadap dua titik wilayah tanah menunjukkan bahwa sistem dengan memanfaatkan metode haversine formula menghasilkan selisih panjang sebesar 3.33% terhadap pengukuran menggunakan GPS dan 7.33% terhadap pengukuran manual. Hasil pengujian akurasi juga menunjukkan bahwa system menghasilkan selisih luas sebesar 3.923% terhadap pengukuran menggunakan GPS dan 7.846% terhadap pengukuran manual.berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 10 responden pegawai BPN dan melalui pengujian UAT didapatkan hasil bahwa sistem ini dinilai positif dan berhasil. Kesimpulannya sistem ini membantu pegawai BPN dalam pengukuran luas tanah dan memudahkan untuk mendapatkan informasi mengenai luas tanah yang telah diukur oleh pegawai BPN. 2 Fadhoelor Rohman (2013) Mobile Fasilitas Untuk Pengguna Jalan Berbasis Android Haversine Formula Kemajuan teknologi yang semakin pesat pada dewasa ini berpengaruh pada perkembangan perangkat mobile. Perkembangan mengarah pada lahirnya mobile phone antara lain smartphone dengan sistem operasi Android. Pada umumnya perangkat mobile phone yang yang berbasis Android telah dilengkapi dengan bermaca-macam fitur diantaranya fasilitas GPS untuk

12 3 Wahyuni Eka Sari (2013) Penerapan Jquery Mobile dan PHP Data Object Pada Aplikasi Pencarian Lokasi Tempat Ibadah di Yogyakarta Haversine Formula memudahkan navigasi. Hal ini sangatlah membantu dalam menyajikan informasi yang cepat dan realtime kapan dan dimana saja melalui perangkat mobile phone tersebut. Tugas Akhir ini akan mendesain dan mengembangkan aplikasi SIG berbasis mobile phone tentang fasilitas umum untuk pengguna jalan seperti SPBU, Kantor Polisi dan Puskesmas/Rumah Sakit di Pulau Madura dengan menggunakan sistem operasi Android 2.3. Aplikasi SIG fasilitas umum Dapat didesain dan dikembangkan dengan pemograman bahasa Java. Aplikasi mobile phone yang dibuat dapat dapat diakses pada telepon genggam dengan sistem operasi Android minimal 2.3. Aplikasi dapat menampilkan fasilitas umum yaitu SPBU sebanyak 35, Kantor Polisi sebanyak 11, dan Puskesmas/Rumah Sakit sebanyak 9 Aplikasi Pencarian Lokasi Tempat Ibadah ini menggunakan layanan berbasis lokasi yang menggabungkan antara proses dari layanan mobile dengan posisi geografis dari penggunanya. Posisi target dapat diimplementasikan pada peta virtual yaitu google maps. Google maps memanfaatkan teknologi GPS untuk mengetahui lokasi user. Aplikasi yang dihasilkan adalah aplikasi berbasis web mobile dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML5, CSS3, PHP Data Object dan database MySQL, serta framework JQuery Mobile. Perancangan aplikasi menggunakan UML (Unified Modelling Language).Kecepatan akses internet merupakan hal yang penting karena Aplikasi ini bersifat online sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan

13 4 Putri Ramadhani (2016) Sistem Informasi Geografis Lokasi Laundri Di Kota Binjai Menggunakan Metode Haversine Formula Berbasis Web Haversine Formula saja. Aplikasi ini menyimpan data lokasi tempat ibadah yang cukup lengkap dan valid mencakup wilayah kota Yogyakarta yang tediri dari 14 kecamatan. Aplikasi ini kompatibel dengan smartphone, tablet, dan personal komputer serta ringan dalam akses data.pada Aplikasi ini pengguna dapat mencari lokasi tempat ibadah terdekat berdasarkan lokasi pengguna beserta petunjuk arah menuju tempat ibadah. Aplikasi ini juga mencantumkan lokasi tempat ibadah berdasarkan kecamatan dan pencarian berdasarkan nama tempat ibadah. Terciptanya Sistem Informasi Geografis Pencarian Lokasi dan Jalur Rute Laundri akan meningkatkan kinerja Laundri. Kemudahan yang dirasakan konsumen dalam mengakses informasi lokasi Laundri dapat digunakan sebagai upaya pengenalan teknologi berbasis sistem informasi geografis kepada konsumen dan Kemudahan dalam pengolahan sumber daya informasi lokasi Laundri bagi Laundri akan meningkatkan pemasaran Laundri. I.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

14 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai sistem informasi geografis, UML, ERD dan normalisasi. BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab III, akan dibahas mengenai analisis sistem yang sedang berjalan, penyelesaian masalah, penerapan metode haversine formula dan perancangan sistem baru menggunakan unified modelling language. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini menerangkan hasil, pengujian sistem menggunakan metode blackbox testing dan pembahasan program yang dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.