PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. nefrotik yang tidak mencapai remisi atau perbaikan pada pengobatan prednison

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS) adalah salah satu klasifikasi

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN BERAT BADAN PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari 14 tahun. Kasus SN lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP KADAR NATRIUM DAN KALSIUM SERUM PADA SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID ANAK

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

KADAR KOLESTEROL DARAH ANAK PENDERITA SINDROM NEFROTIK SENSITIF STEROID SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI PREDNISON DOSIS PENUH ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

Pengaruh Lama Pengobatan Awal Sindrom Nefrotik terhadap Terjadinya Kekambuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terbanyak yang sering dijumpai pada anak. Sindrom nefrotik adalah suatu sindrom

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP KADAR NATRIUM DAN KALSIUM SERUM PADA SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID ANAK

12. Wingen AM, Fabian-Bach C, Schaefer F, Mehls O, the European Study Group for Nutritional Treatment of Chronic Renal Failure in Childhood.

BAB IV METODE PENELITIAN

Hubungan aspek klinis dan laboratorik dengan tipe sindrom nefrotik pada anak

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP KADAR KOLESTEROL DAN BERAT BADAN PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN BERAT BADAN PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

Sindrom nefrotik (SN) adalah sindrom klinis. Menurunkan Kejadian Relaps

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

DAFTAR PUSTAKA. 6. Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO. Buku Ajar Nefrologi. 2nd ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2002:

I. PENDAHULUAN. metabolisme tubuh yang sudah tidak digunakan dan obat-obatan. Laju Filtrasi

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP CURAH DAN ph SALIVA PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN TERAPI AMLODIPINE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proteinuria masif (lebih dari 3,5 gram/hari pada dewasa atau 40 mg/ m 2 / hari pada

KARAKTERISTIK KEJADIAN PENYAKIT GINJAL KRONIK PADA SINDROM NEFROTIK ANAK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

KARAKTERISTIK KEJADIAN PENYAKIT GINJAL KRONIK PADA SINDROM NEFROTIK ANAK

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia >200 mg/dl, dan lipiduria 1. Lesi glomerulus primer

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. nefrotik idiopatik pada anak. UKK Nefrologi IDAI; 2005.

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

ABSTRAK. Gea Nathali Halim, 2017, Pembimbing 1: Penny Setyawati M, Dr, SpPK, MKes Pembimbing 2: Yenni Limyati, Dr, SSn,SpKFR,MKes

PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN ASAM FOLAT TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DENGAN ANEMIA DI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TESIS

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

ABSTRAK. EFEK TERAPI AJUVAN EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENDERITA HIPERTENSI

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB 3. METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. EFEK PISANG RAJA (Musa paradisiaca L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

Korelasi Kadar Albumin Serum dengan Persentase Edema pada Anak Penderita Sindrom Nefrotik dalam Serangan

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KEJANG DEMAM ANAK TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA (Studi di Klinik Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang)

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

PENGARUH PEMBERIAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP CURAH DAN ph SALIVA PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

HUBUNGAN ANTARA TERAPI KORTIKOSTEROID DENGA KEJADIAN GLAUKOMA PADA ANAK DENGAN SINDROMA NEFROTIK JURNAL ILMIAH KTI

EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI

ABSTRAK. EFEK ASUPAN EMPING GORENG (PRODUK OLAHAN MELINJO Gnetum Gnemon ) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH LAKI-LAKI DEWASA

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan ginjal akut (GnGA), dahulu disebut dengan gagal ginjal akut,

HUBUNGAN PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DENGAN KADAR ASAM URAT SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ABSTRAK EFEK AKUT HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU KESEHATAN PADA ANAK SINDROMA NEFROTIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Hipertensi merupakan salah satu kondisi kronis yang sering terjadi di

ABSTRAK. PENGARUH KONSUMSI PISANG AMBON (Musa acuminata Colla) TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA DEWASA PADA COLD STRESS TEST

Sindrom nefrotik adalah suatu sindrom klinis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta Unit Gamping. Data dikumpulkan pada bulan

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN NABATI DAN HEWANI DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RAWAT JALAN DI RSUP

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya.

Sindrom nefrotik (SN) merupakan kelainan

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA LAKI-LAKI DEWASA NORMAL

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PASIEN MULTIPEL MIELOMA PADA BERBAGAI TAHAP PEMBERIAN KEMOTERAPI ( Studi Observasional di RSUP Dr. Kariadi Semarang )

EFEKTIFITAS DIET IKAN GABUS TERHADAP PENINGKATAN ALBUMIN ANAK PADA PERAWATAN PASCA PULANG PENDERITA NEFROTIK SINDROM DI RSUD DR. R. SOEDJATI PURWODADI

Nunung Sri Mulyani Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS

HUBUNGAN ANTARA KADAR FERITIN DENGAN KREATININ SERUM PADA PASIEN THALASSEMIA DI RSUD DR. MOEWARDI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

ABSTRAK. PENGARUH COKLAT (Theobroma cacao) TERHADAP TEKANAN DARAH

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PASIEN KARSINOMA NASOFARING SEBELUM dan SETELAH RADIOTERAPI (Studi Observasional di RSUP Dr Kariadi Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sindrom nefrotik merupakan suatu penyakit ginjal yang paling sering dijumpai

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH INTERVENSI MUSIK KLASIK MOZART DIBANDING MUSIK INSTRUMENTAL POP TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DENTAL PASIEN ODONTEKTOMI

BAB I PENDAHULUAN. Banyak penyebab dari disfungsi ginjal progresif yang berlanjut pada tahap

ABSTRAK. EFEK LABU SIAM (Sechium edule Swartz) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kunci dari kehidupan, kesehatan adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PALSI SEREBRAL TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP TEKANAN DARAH LAKI- LAKI DEWASA MUDA YANG DIINDUKSI COLD PRESSOR TEST

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi cross sectional untuk menilai perubahan kadar

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Glomerulonefritis akut masih menjadi penyebab. morbiditas ginjal pada anak terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kasus terbanyak yaitu 91% dari seluruh kasus DM di dunia, meliputi individu

PENGARUH KONSUMSI BELIMBING MANIS TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN, KEJADIAN KONSTIPASI DAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KLATEN SELATAN

1. PENDAHULUAN. Jurnal Penelitian Vol. 13, No. 2, Mei 2010

PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis didefinisikan sebagai adanya infeksi bersama dengan manifestasi

JUMLAH PASIEN MASUK RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK DI RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK. Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diastolik yang di atas normal. Joint National Committee (JNC) 7 tahun 2003

ABSTRAK. PENGARUH BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP DIURESIS PADA PRIA DEWASA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Geriatri, Farmakologi

Transkripsi:

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID ANAK Nisa Ashila 1, M.HeruMuryawan 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 2 Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang -Semarang 50275, Telp. 02476928010 ABSTRAK Latar Belakang SindromNefrotikResisten Steroid (SNRS) merupakanjenissindromnefrotik yang tidakmerespon terhadap pengobatan steroid. Anak dengan SNRS memiliki risiko tinggi penurunan fungsi ginjal. Laju filtrasi merupakan sebuah indikator fungsi ginjal. Pemberian suplemen kapsul ekstrak ikan gabus dapat meningkatkan albumin serum sehingga secara tidak langsung diharapkan dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus terhadap laju filtrasi glomerulus pada anak usia 2-18 tahun dengan SNRS. Metode Penelitian ini menggunakanrancangankuasieksperimentalpre and post design dilakukan di poliklinik RSUP dr. Kariadi Semarang, pada 10 anak dengan SNRS yang selanjutnya terdapat 3 anak drop out dari penelitian. Pasien mendapatkan suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus dosis 2 x 500 mg selama 21 hari. Laju filtrasi glomerulus dihitung sebelum dan setelah suplementasi. Analisis statistik mengunakan uji t berpasangan. Hasil Rerata lajufiltrasi glomerulus awalsenilai 114,09 ± 41,60 ml/menit/1,73 m 2 menurun menjadi 105,97 ± 33,81 ml/menit/1,73 m 2 setelahperlakuandenganrerataperbedaansenilai -8,12 ± 39,23 ml/menit/1,73 m 2. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapatperbedaan yang tidakbermaknasecarastatistik (p = 0, 604) antarareratalajufiltrasi glomerulus sebelumdan setelahpemberiansuplemenkapsulekstrakikangabus. Kesimpulan Pemberian suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus dengan dosis 2x500 mg selama 21 hari tidak bermakna terhadap perubahan laju filtrasi glomerulus pada anak dengan SNRS. Kata Kunci Kapsul ekstrak ikan gabus, laju filtrasi glomerulus, sindrom nefrotik resisten steroid ABSTRACT THE INFLUENCE OF SNAKEHEAD FISH EXTRACT SUPPLEMENTATION AGAINST GLOMERULAR FILTRATION RATEON PEDIATRIC STEROID RESISTANT NEPHROTIC SYNDROME Background Steroid Resistant Nephrotic Syndrome (SRNS) is one of nephrotic syndrome classification which do not respond to therapy with steroid. Children with SRNS have high risk of decline of kidney s function. Glomerular filtration rate can be used as indicator of kidney s function.snakehead fishextract supplementation can increase serum albumin level, therefore is expected to increase glomerular filtration rate indirectly. Aim This study aims to prove the effect of Snakehead fishextract supplementation on glomerular filtration rate in children with SRNS aged 2-18 years old. Methods This was a quasi experimental study with pre and post design performed in the pediatric polyclinic of Kariadi General Hospital, Semarang. There were 10 patients which 3 1315

of them drop out in the process.patients recieved gabus-fishextract suplementation with 2x500 mg dose for 21 days. Data was statistically analyzed by paired t-test. Results The initialglomerular filtration rate mean was 114,09 ± 41,60 ml/min/1,73 m 2 decreased to105,97 ± 33,81 ml/menit/1,73 m 2 after the intervention, with differences mean of -8,12 ± 39,23 ml/menit/1,73 m 2. There was no significant difference (p=0,604) in glomerular filtration rates before and after intervention. Conclusion Snakehead fish extract capsules supplementation at a dose of 2x500 mg for 21 days did not significantly change glomerular filtration rates of children with SRNS. Keywords Snakehead fish extract capsules, glomerular filtration rate, steroid resistant nephrotic syndrome PENDAHULUAN Sindrom Nefrotik Resisten Steroid (SNRS) merupakan jenis sindrom nefrotik yang tidak mencapai remisi atau perbaikan pada pengobatan prednison dosis penuh (full dose) 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu. 1 SNRS ditandai dengan proteinuria masif yang menetap (>40 mg/m 2 LPB/jam selama 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu), hipoalbuminemia 2,5 g/dl, edema, dan dapat disertai dengan hiperkolesterolemia. 1 Menurut penelitian yang dilakukan di Inggris pada tahun 1987 sampai 1998, didapatkan angka kejadian SNRS sebanyak 0,3 kasus per 100.000 anak tiap tahunnya, sedangkan di Indonesia, tepatnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, didapatkan anak penderita SNRS sebanyak 15,4% dari total keseluruhan anak penderita sindrom nefrotik. Rasio antara kejadian pada laki-laki dan perempuan adalah 1,2:1.Rata- rata usia penderita adalah sekitar 4,5 sampai 6 tahun. 2,3 Sekitar 50% dari penderita SNRS ini akan berkembang secara progresif menjadi gagal ginjal terminal dalam waktu 1-4 tahun. 4 Laju filtrasi glomerulus merupakan suatu indikator yang dianggap dapat mencerminkan fungsi kerja ginjal manusia. Secara fisiologis, penurunan albumin dalam darah secara tidak langsung dapat menurunkan laju filtrasi glomerulus. 5,6 Pada keadaan normal, pemberian diet tinggi protein dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus dan aliran darah ginjal sebanyak 20-30% dalam waktu satu atau dua jam setelah konsumsi makanan dengan kandungan protein tinggi. 5 Ikan gabus ( Ophiocephalus striatus) adalah salah satu jenis ikan tawar yang mengandung kadar protein yang sangat tinggi, terutama kadar albuminnya.berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Trully Kusumawardhani dan Geniza Gilda, didapatkan bahwa pemberian suplementasi formula tepung ikan gabus dapat meningkatkan kadar albumin serum pada anak penderita sindrom nefrotik lebih efektif daripada hanya dengan pemberian diet standar rumah sakit. 7,8 1316

Berdasarkan hal yang telah disebutkan diatas, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus 2 x 500 mg selama 21 hari terhadap laju filtrasi glomerulus pada anak usia 2-18 tahun dengan SNRS. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimental pre and post design. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei sampai Juni 2015 di poliklinik anak Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi, Semarang. Sampel penelitian adalah pasien anak yang berumur 2-18 tahun yang dirawat baik di poliklinik anak RSUP dr. Kariadi dengan sindrom nefrotik resisten steroid yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Sampel diambil secara keseluruhan atau all sampling dengan cara consecutive sampling. Perlakuan diberikan suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus 2 x 500 mg selama 21 hari. Analisis data dilakukan uji beda berpasangan untuk mengetahui perbedaan laju filtrasi glomerulus sebelum dan setelah perlakuan menggunakan uji Paired t-test apabila data terdistribusi normal, atau menggunakan uji Wilcoxon apabila data tidak terdistribusi normal. 9 HASIL PENELITIAN Pada penelitian ini, diperoleh pasien anak dengan Sindrom Nefrotik Resisten Steroid yang berada di poliklinik anak RSUP dr. Kariadi Semarang bulan Mei 2015 sebanyak 10 pasien dimana semuanya memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 3 responden mengalami drop out dikarenakan 2 responden tidak hadir pada pemeriksaan akhir dan 1 responden tidak mengikuti program sampai selesai sehingga data tidak dapat dianalisa. Usia dan Jenis Kelamin Karateristik responden penelitian menurut usia dan jenis kelamin tersaji pada tabel dan diagram berikut. Tabel 1. Distribusi jenis kelamin responden Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki 7 (100%) Perempuan 0 (0%) Usia responden penelitian bervariasi mulai dari dua hingga 15 tahun dengan rata-rata usia anak adalah 6,71 tahun. 1317

Gambar 1. Distribusi usia responden Asupan protein dan akseptabilitas Pemantauan asupan protein pada pasien dilakukan menggunakan metode food recall. Rata-rata asupan protein yang dikonsumsi oleh setiap pasien setiap harinya adalah 49,50 gram. Metode yang digunakan pada proses pemantauan adalah metode three days food recall. Akseptabilitas pasien diperoleh dari hasil wawancara orang tua responden. Sebanyak tiga responden menghabiskan suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus yang diberikan, sementara empat responden (91,16%) tidak menghabiskan suplemen tersebut dengan sisa ±8,84% dari total kapsul ekstrak ikan gabus yang diberikan. Masukan cairan Rata-rata masukan cairan pasien setiap harinya adalah lima sampai tujuh gelas belimbing atau setara dengan 1,2-1,7 L. Laju Filtrasi Glomerulus Responden Penelitian Tabel 2. Hasil uji t berpasangan laju filtrasi glomerulus sebelum dan sesudah perlakuan Variabel Mean ± SD (ml/menit/1,73 m 2 ) p Laju filtrasi glomerulus 114,09 ± 41,60 0,604* (LFG) awal Laju filtrasi glomerulus 105,97 ± 33,81 (LFG) akhir *Paired t-test Terdapat perbedaan yang tidak bermakna secara statistik (p = 0, 604) antara rerata laju filtrasi glomerulus sebelum dan setelah pemberian suplemen kapsul ekstrak ikan gabus. 1318

120 110 100 Perbedaan Rerata Laju Filtrasi Glomerulus Sebelum dan Sesudah Perlakuan Pre Post Laju Filtrasi Glomerulus ( ml/menit/1,73 m2) Gambar 2. Perbedaan rerata laju filtrasi glomerulus pre dan post PEMBAHASAN Karateristik dan Asupan Makanan Responden Penelitian Berdasarkan data yang diolah pada penelitian ini, didapatkan persebaran usia responden penelitian dengan rentang 2-15 tahun dan rerata usia responden adalah ±6,71 tahun. Pada beberapa penelitian terdahulu didapatkan rerata usia penderita SNRS sekitar 4,5 sampai 6 tahun. 2,3 Hal ini menunjukkan bahwa rerata usia penderita pada penelitian ini mendekati rerata usia penderita pada penelitian terdahulu, walaupun rentang usia penderita pada penelitian ini cenderung lebih tua. Berdasarkan data jenis kelamin responden pada penelitian ini didapatkan seluruh penderita SNRS adalah laki-laki. Pada penelitian yang dilakukan oleh Mc Kinney pada tahun 1987 sampai 1998 didapatkan rasio kejadian pada lakilaki dan perempuan adalah 1,2:1, yang berarti tidak sesuai dengan penelitian ini. 4 Hal ini dapat disebabkan oleh terbatasnya waktu penelitian sehingga peneliti tidak bisa mengambil sampel secara keseluruhan. Pada data yang diperoleh dari catatan residen PPDS Ilmu Kesehatan Anak bagian nefrologi Universitas Diponegoro tercatat rerata pasien SNRS yang berkunjung ke poliklinik anak RSUP dr. Kariadi Semarang pada tiga bulan terakhir sebelum dilakukannya penelitian sebanyak 12 pasien. Penelitian ini menilai asupan protein dan masukan cairan setiap pasien. Rerata asupan protein yang dikonsumsi setiap pasien setiap harinya adalah 49,50 gram. Jika dibandingkan dengan teori, sebagian besar pasien mencukupi asupan protein yang seharusnya yaitu 1,5 gram/kgbb/hari. 10 Namun, pada penelitian ini tidak dilakukan validasi three days food recall oleh ahli gizi, yang merupakan kelemahan dari penelitian ini. Masukan cairan setiap pasien setiap harinya sesuai dengan anjuran yaitu sekitar 1,2-1,7 L/hari. 11 1319

Laju Filtrasi Glomerulus Responden Penelitian Perhitungan laju filtrasi glomerulus pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Schwartz dengan mengalikan suatu konstanta dengan tinggi badan anak yang dibagi dengan kreatinin serum yang diperoleh dari pemeriksaan laboratorium. Jika dibandingkan dengan metode lain, metode ini masih tidak seakurat klirens kreatinin atau klirens inulin maupun penetapan laju filtrasi glomerulus dengan menggunakan kedokteran nuklir. Namun, perhitungan laju filtrasi glomerulus dengan menggunakan kadar kreatinin serum dianggap sudah cukup akurat dan lebih praktis dalam klinis sehari-hari. 12 Kelemahan dari penggunaan kadar kreatinin serum adalah kadarnya dipengaruhi oleh massa otot, konsumsi daging, dan tidak dapat dipakai untuk mendeteksi kerusakan ginjal yang dini. 13 Pada penelitian ini didapatkan nilai laju filtrasi glomerulus yang tidak signifikan pada anak dengan SNRS dengan rentang yang sangat lebar bertolakbelakang dengan teori ilmu fisiologi dan penelitian yang dilakukan di Swedia yang menunjukkan adanya penurunan laju filtrasi glomerulus pada kelompok resisten steroid dari nilai normalnya (102,5-136,9 ml/menit/1,73 m 2 ). 5,6,14 Namun, jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan di sebuah rumah sakit di Iran dimana didapatkan rerata laju filtrasi glomerulus pada anak dengan SNRS sebesar 110,70 ± 19,56 ml/menit/1,73 m 2 (range dari 60 sampai 150 ml/menit/1,73 m 2 ), rerata laju filtrasi glomerulus pada penelitian ini baik sebelum pemberian suplemen kapsul ekstrak ikan gabus (114,09 ± 41,60 ml/menit/1,73 m 2 ) dan sesudah suplementasi (105,97 ± 33,81 ml/menit/1,73 m 2 ) tidak jauh berbeda. 15 Berdasarkan teori ilmu fisiologis dan penelitian tentang pengaruh pemberian albumin pada fungsi ginjal penderita sindrom nefrotik yang dilakukan oleh Eva K.M. Löwenborg, seharusnya pemberian albumin tambahan ke dalam tubuh dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus. 5,6 Pada penelitian ini, perubahan rerata laju filtrasi glomerulus yang terjadi adalah penurunan dan secara statistik perubahan ini tidak bermakna (p = 0, 604). Namun, tidak seluruh responden penelitian mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus. Peningkatan laju filtrasi glomerulus terjadi pada 2 responden (28,57%) yang keduanya berusia 2 tahun, sedangkan 1 responden (14,29%) yang berusia 5 tahun menetap laju filtrasi glomerulusnya, dan sisanya (57,14%) yang berusia 7 sampai 15 tahun mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus setelah perlakuan. Seiring dengan bertambahnya usia, laju filtrasi glomerulus pada anak akan meningkat hingga usia 5 tahun lalu setelahnya akan terjadi sedikit penurunan laju filtrasi 1320

glomerulus. 13,16,17 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, usia tidak mempengaruhi kelangsungan fungsi ginjal, namun lama menderita dapat mempengaruhi kelangsungan fungsi ginjal, sehingga dapat dimungkinkan pasien dengan usia yang lebih tua lebih lama menderita SNRS daripada yang berusia lebih muda sehingga perubahan laju filtrasi glomerulus cenderung menurun pada pasien yang lebih tua. 3 Tidak diperhitungkannya lama pasien menderita SNRS merupakan kelemahan dari penelitian ini. Pemberian terapi steroid dalam waktu yang lama dan CPA pada beberapa pasien SNRS dapat memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi pada pasien. 1 Pada penelitian ini, peneliti tidak melihat adanya infeksi serius pada pasien, tetapi dapat memungkinkan juga untuk pasien mengalami infeksi ringan yang tidak diketahui baik oleh pasien maupun peneliti yang dapat mempengaruhi laju filtrasi glomerulus. Pengobatan lain yang dapat menurunkan laju filtrasi glomerulus adalah pemberian ACE inhibitor atau kaptopril pada pasien. 5 Pemberian kaptopril merupakan anjuran untuk diberikan pada pasien SNRS karena dapat menurunkan proteinuria dengan baik. Seluruh responden (100%) mendapat terapi kaptopril baik yang menderita hipertensi maupun tidak, sehingga pada penelitian ini, pemberian kaptopril atau ACE inhibitor tidak mempengaruhi hasil. Pemberian suplemen kapsul ekstrak ikan gabus kepada pasien SNRS dilakukan selama 21 hari. Kurangnya follow up pada pasien dan terbatasnya waktu penelitian serta fasilitas menjadi salah tiga kelemahan penelitian ini. Pemberian albumin tambahan ke dalam tubuh tidak berpengaruh secara langsung melainkan mempengaruhi tekanan onkotik pembuluh darah yang dapat berakibat berubahnya permeabilitas dari pembuluh darah. Permeabilitas pembuluh darah mempertahankan jumlah cairan dalam pembuluh darah dan ruang intersisial. Jumlah cairan tersebut menentukan jumlah aliran darah yang masuk ke ginjal sehingga mempengaruhi tekanan hidrostatik kapiler glomerulus dan laju filtrasi glomerulus. Pada keadaan normal, pemberian diet tinggi protein dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus dan aliran darah ginjal sebanyak 20-30% dalam waktu satu atau dua jam setelah konsumsi makanan dengan kandungan protein tinggi. 5,6 Sampai saat ini masih sedikit penelitian mengenai pengaruh pemberian albumin terhadap fungsi ginjal penderita SNRS maupun laju filtrasi glomerulus atau fungsi ginjal pada penderita SNRS terutama di Indonesia. Penelitian tentang pemberian suplemen kapsul ekstrak ikan gabus pada berbagai penyakit terhadap berbagai variabel masih dikembangkan. 1321

Pemberian suplemen ini baik untuk meningkatkan kadar albumin penderita sindrom nefrotik, dimana pada penderita SNRS penurunan albumin darah terjadi pada waktu yang lama karena keadaan pasien yang tidak kunjung membaik 7,8 Perubahan setelah suplementasi yang terjadi terhadap laju filtrasi glomerulus pada penelitian ini adalah penurunan, yang berarti terjadi penurunan fungsi ginjal pada penderita. Namun, penurunan yang terjadi hanya sedikit dan tidak bermakna secara statistik sehingga dapat diartikan bahwa pemberian suplemen kapsul ekstrak ikan gabus tidak mempengaruhi fungsi ginjal anak dengan SNRS secara signifikan. KESIMPULANDAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan laju filtrasi glomerulus berupa penurunan laju filtrasi glomerulus yang tidak bermakna sebelum dan setelah pemberian suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus 2 x 500 mg selama 21 hari pada Sindrom Nefrotik Resisten Steroid (SNRS) anak usia 2-18 tahun.perlunya penelitian lebih lanjut mengenai laju filtrasi glomerulus atau fungsi ginjal pada anak dengan SNRS di Indonesia menggunakan studi deskriptif serta pengaruh pemberian diet tinggi protein terhadap fungsi ginjal anak dengan SNRS dengan memperpanjang waktu pemberian dan memperhatikan lama pasien menderita SNRS dengan metode Randomized Controlled Trial. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir karya tulis ilmiah yang berjudul Pengaruh Suplementasi Kapsul Ekstrak Ikan Gabus terhadap Laju Filtrasi Glomerulus pada Sindrom Nefrotik Resisten Steroid Anak. Penulis juga berterima kasih kepada dr. M.Heru Muryawan,Sp.A(K) selaku dosen pembimbing karya tulis ilmiah serta keluarga dan teman-teman yang senantiasa memberikan doa dan dukungan sehingga penulisan hasil karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan. DAFTAR PUSTAKA 1. Trihono PP, Alatas H, Tambunan T, Pardede SO. Konsensus Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik pada Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2012. 1322

2. McKinney PA, Feltbower RG, Brocklebank JT, Fitzpatrick MM. Time trends and ethnic patterns of childhood nephrotic syndrome in Yorkshire, UK. Pediatr Nephrol [Internet]. 2001 [cited 2014 Nov 19 ]; 16:1040-44. Available from: Springer Link. 3. Trihono PP, Putri ND, Pulungan AB. Prognostic factors and survivals of children with steroid-resistant nephrotic syndrome. Pediatr Indones [Internet]. 2013 [cited 2014 Nov 15 ]; 53:1. Available from: Paediatrica Indonesiana. 4. Niaudet P. Nephrotic syndrome in children. Curr Opin Pediatr [Internet]. 1993 [cited 2015 Feb 01 ].5:l74-9. Available from: PubMed 5. Guyton AC, Hall JE. In: Pembentukan Urin oleh Ginjal I: Filtrasi Glomerulus, Aliran Darah Ginjal, dan Pengaturannya. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC;2008.p. 324-43. 6. Lowenberg EKM, Berg UB. Influence of serum albumin on renal function in nephrotic syndrome. Pediatr Nephrol [Internet]. 1999 [cited 2014 Dec 14 ]; 13:19-25. Available from: PubMed. 7. Kusumawardhani T. Pemberian Diet Formula Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) pada Penderita Sindrom Nefrotik. Semarang: Universitas Diponegoro; 2004. 8. Gilda G. Pengaruh Suplementasi Kapsul Ekstrak Ikan Gabus Terhadap Kadar Albumin dan Berat Badan pada Anak dengan Sindrom Nefrotik. Semarang: Universitas Diponegoro;2014. 9. Sastroasmoro S, Ismael S. Pemilihan Uji Hipotesis. In: Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto; 2011.p. 334-6. 10. Kusumawardhani T, Mexitalia M, Susanto JC, Kosnadi L. Pemberian Diet Formula Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) pada Sindrom Nefrotik. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro;2006. 11. Anonymus. Hydration for Children. Natural Hydration Council;2013. 12. Noer MS. Evaluasi fungsi ginjal secara laboratorik. Surabaya: SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIR. 13. Alatas H. Pemeriksaan laboratorium pada penyakit ginjal. In: Alatas H,Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO, editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Jakata: Balai Penerbit FKUI; 2002. p.51-71 14. Mahan JD. Nefrologi dan Urologi. In: Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, Behrman RE. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Jakarta : Saunders Elsevier;2014.p. 655-677. 15. Otukesh S, Otukesh H. Management and Outcome of Steroid-Resistant Nephrotic Syndrome in Children. IJKD [Internet]. 2009 [cited 2015 Jan 1 ];3:210-7. Available from: IJKD 16. Schwartz GJ, Haycock GB, Spitzer A. Plasma Creatinine and Urea Concentration in Children: Normal Values for Age and Sex. Pediatrics 1979; 88:828 17. Du L, Zukotinsy K, Hsiao E, Zurakowski D, Treves ST, Grant F. Pediatric reference ranges for glomerular filtration rate determined by a single injection of Tc-99m. J Nucl Med [Internet]. 2009; 50 (Supplement 2):1375. Available from: http://jnumedmtg.snmjournals.org/ 1323