BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Sistem Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atmadja (Agustiani, 2005:1) yang menyatakan bahwa Pendidikan merupakan

A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta manusia manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. setelah melalui kegiatan interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan manusia akan belajar mengenai hal hal baru sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya dalam aspek fisik intelektual, emosional, sosial dan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia dari zaman dahulu sampai zaman

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

Surakarta, Indonesia. *Keperluan korespondensi, telp/fax: (0271) , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya

I. PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang Latar Belakang Masalah. berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memajukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Seminar Nasional Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan 2017

BAB I PENDAHULUAN. Dikutip dari Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, menyatakan bahwa :

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dalam pasal 1

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat. Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no 20

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1) Salah satu usaha agar mutu pendidikan dapat ditingkatkan adalah dengan memperbaiki proses belajar di dalam maupun di luar kelas. Proses belajar mengajar ini dapat diperbaiki salah satunya dengan PTK (penelitian Tindakan Kelas). Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V SDN Cibabat Mandiri IV Kota Cimahi. Teradapat 37 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 19 siswi perempuan. Peneliti memilih materi tersebut karena pada materi sebelumnya minat dan hasil belajar siswa rendah. Pembelajaran IPS di sekolah mengacu kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru berpedoman kepada kurikulum. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan/ program pendidikan. Melalui program kurikulum diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik pada peserta didik. Dalam proses pembelajaran tentunya banyak kendala agar hasil belajar siswa kelas V SDN 1

2 Cibabat Mandiri Kota Cimahi dapat meningkat. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan nampak kesiapan siswa dalam belajar kurang dan peserta didik tidak fokus dalam belajar, ketika guru menjelaskan materi pelajaran peserta didik tidak konsentrasi sebagian dari peserta didik mengantuk dan sebagian lagi sibuk sendiri. Peserta didik merasa bosan dalam belajar dan tidak ada respon ketika guru mengajukan pertanyaan. Bahan pelajaran yang tidak menarik dan gaya mengajar guru yang tidak disukai siswa membuat siswa tidak nyaman dalam belajar dan semangat belajar siswa rendah. Karena dikelas sebagian banyak siswa yang malas dalam belajar maka mempengaruhi minat belajar siswa yang lainnya. Ketika guru memberikan tugas siswa tidak mengerjakan dan tidak mengumpulkan. Rasa ingin tahu siswa tidak muncul ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya siswa tidak mengajukan pertanyaan. Dari pengamatan tersebut terlihat bahwa 22 orang dari 37 siswa di kelas minat belajar masih rendah. Dari data ulangan semester 2 tahun ajaran 2015/2016 pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan terlihat bahwa dari 37 peserta didik, 22 siswa belum tercapai KKM atau belum tuntas dan 15 orang sudah tuntas hal ini terlihat bahwa hanya 40,5 % siswa yang mencapai KKM. Minat belajar merupakan peranan yang sangat penting bagi siswa, dengan minat yang tinggi tentunya akan menghasilkan hasil belajar yang memuaskan. Sehingga dapat dilihat minat belajar ada hubungannya dengan hasil belajar siswa. Salah satu pendorong keberhasilan adalah minat belajar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa, salah satunya faktor bahan pelajaran dan gaya mengajar guru. Bahan pelajaran yang menarik dapat membangkitkan dan merangsang minat belajar pada siswa. Karena dengan bahan pelajaran yang

3 menarik siswa akan senang mempelajarinya. Selain bahan pelajaran sikap guru juga dapat membangkitkan dan merangsang minat belajar pada diri siswa, apabila guru dalam memberikan materi pelajaran menarik tentunya minat siswa dalam mempelajari mata pelajaran IPS juga akan semakin meningkat sehingga hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa yaitu penerapan model Quantum Learning. Miftahul Huda (2014, hl. 192) mengatakan, Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang membiasakan belajar menyenangkan. Penerapan model ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa hingga pada akhirnya siswa dapat meningkatkan hasil belajar secara menyeluruh. Berdasarkan uraian di atas, penulis berupaya melakukan penelitian tindakan kelas berjudul Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dengan Menggunakan Model Quantum Learning (Penelitian Tindakanan Kelas pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negri Cibabat Mandiri 4 Kota Cimahi). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pengamatan yang dilakukan muncul masalah-masalah sebagai berikut: 1. Kesiapan siswa dalam belajar kurang 2. Peserta didik tidak fokus dalam belajar 3. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran peserta didik tidak konsentrasi sebagian dari peserta didik mengantuk dan sebagian lagi sibuk sendiri.

4 4. Peserta didik merasa bosan dalam belajar tidak ada gairah dan tidak ada respon ketika guru mengajukan pertanyaan. 5. Bahan pelajaran yang tidak menarik dan gaya mengajar guru yang tidak disukai siswa membuat siswa tidak nyaman dalam belajar 6. Semangat belajar siswa rendah. 7. Dikelas sebagian siswa yang malas dalam belajar mempengaruhi minat belajar siswa yang lainnya. 8. Ketika guru memberikan tugas siswa tidak mengerjakan dan tidak mengumpulkan. 9. Rasa ingin tahu siswa tidak muncul ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya siswa tidak mengajukan pertanyaan. 10. Dari pengamatan awal terlihat bahwa 22 orang dari 37 siswa di kelas minat belajar masih rendah. Dari data ulangan semester 2 tahun ajaran 2015/2016 pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan terlihat bahwa dari 37 peserta didik, 22 siswa belum tercapai KKM atau belum tuntas dan 15 orang sudah tuntas hal ini terlihat bahwa hanya 40,5 % siswa yang mencapai KKM 11. Kurangnya dukungan orang tua terhadap belajar anak 12. Guru kurang memahami isi materi sehingga materi yang dijelaskan tidak mudah untuk di pahami siswa. 13. Penggunaan media pembelajaran yang tidak sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran. C. Rumusan Masalah dan Pertaanyaan Penelitian 1. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah antara lain.

5 Apakah model Quantum Learning dapat meningkatkan minat dan hasil belajar dalam Pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan kelas V SDN Cibabat Mandiri 4 Kota Cimahi? 2. Pertanyaan Penelitian a. Bagaimana Perencanaan model Quantum Learning untuk meningkatkan minat dan hasil belajar dalam Pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan kelas V SDN Cibabat Mandiri 4 Kota Cimahi? b. Bagaimana Pelaksanaan model Quantum Learning untuk meningkatkan minat dan hasil belajar dalam Pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan kelas V SDN Cibabat Mandiri 4 Kota Cimahi? c. Adakah peningkatan minat belajar dalam Pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dengan menggunakan model Quantum Learning kelas V SDN Cibabat Mandiri 4 Kota Cimahi? d. Adakah peningkatan hasil belajar dalam Pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dengan menggunakan model Quantum Learning kelas V SDN Cibabat Mandiri 4 Kota Cimahi? D. Batasan Masalah Dalam peneiltian ini dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian difokuskan pada upaya peningkatan minat dan hasil belajar dalam Pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dengan menggunakan model Quantum Learning kelas V SDN Cibabat Mandiri Kota Cimahi

6 2. Hasil belajar yang diukur pada ranah afektif, kognitif dan Psikomotorik. E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui meningkatkan minat dan hasil belajar dalam pembelajaran IPS pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan model Quantum Learning kelas V Sekolah Dasar Negri Cibabat Mandiri Kota Cimahi. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui Perencanaan model Quantum Learning dapat meningkatkan minat dan hasil belajar dalam Pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan kelas V SDN Cibabat Mandiri 4 Kota Cimahi. b. Untuk mengetahui Pelaksanaan model Quantum Learning dapat meningkatkan minat dan hasil belajar dalam Pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan kelas V SDN Cibabat Mandiri 4 Kota Cimahi. c. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar dalam Pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dengan menggunakan model Quantum Learning kelas V SDN Cibabat Mandiri 4 Kota Cimahi. d. Untuk mengethaui peningkatan hasil belajar dalam Pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dengan menggunakan model Quantum Learning kelas V SDN Cibabat Mandiri 4 Kota Cimahi. F. Manfaat Penelitian

7 1. Manfaat Teoritis Dapat meningkatkan minat dan hasil belajar dalam pembelajaran IPS pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan model Quantum Learning kelas V Sekolah Dasar Negri Cibabat Mandiri Kota Cimahi 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Meningkatnya keterampilan guru dalan menyusun RPP dengan model Quantum Learning dalam pembelajaran IPS pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan memperkaya pemahan guru dalam penerapan model Quantum Learning. b. Bagi Peserta Didik Meningkatnya minat belajar siswa dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa tercapai sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran. c. Bagi Sekolah Meningkatnya kualitas sekolah sehingga mutu lulusan tersebut meningkat. d. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan peneliti tentang penerapan model Quantum Learning dan memberikan referensi bagi peneliti yang berminat melakukan PTK dengan mengembangkan model Quantum Learning. G. Kerangka Pemikian atau Diagram/Skema Paradigma Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan kondisi awal dengan menerapkan model Quantum Learning. Dari kondisi awal peserta didik kurang minat dalam belajar dan rendahnya hasil belajar. Dari pengamatan tersebut terlihat bahwa 22

8 orang dari 37 siswa di kelas minat belajar masih rendah. Dari data ulangan semester 2 tahun ajaran 2015/2016 pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan terlihat bahwa dari 37 peserta didik, 22 siswa belum tercapai KKM atau belum tuntas dan 15 orang sudah tuntas hal ini terlihat bahwa hanya 37,5 % siswa yang mencapai KKM Kelebihan model Quantum Learning yaitu, Selalu berpusat pada apa yang masuk akal bagi siswa, menumbuhkan dan menimbulkan antusiasme siswa, adanya kerjasama, menawarkan ide dan proses cemerlang dalam bentuk yang enak dipahami siswa, menciptakan tingkah laku dan sikap kepercayaan dalam diri sendiri, belajar terasa menyenangkan. Kelemahan Quantum Teaching yaitu memerlukan persiapan yang matang bagi guru dan lingkungan yang mendukung, memerlukan fasilitas yang memadai, kurang dapat mengontrol siswa. Berdasarkan hal tersebut peneliti akan menerapkan model Quantum Learning pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dalam pembelajaran IPS dengan harapan minat dan hasil belajar siswa meningkat. Adapun kerangka berpikir penelitian ini tersaji dalam gambar di bawah ini. Dari pengamatan tersebut terlihat bahwa 22 orang dari 37 siswa di kelas minat belajar masih rendah. Dari data ulangan semester 2 tahun ajaran 2015/2016 pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan terlihat bahwa dari 37 peserta didik, 22 siswa belum tercapai KKM atau belum tuntas dan 15 orang sudah tuntas hal ini terlihat bahwa hanya 37,5 % siswa yang mencapai KKM Pelaksanaan siklus 2 : 1. Tumbuhkan 2. Alami 3. Namai 4. Demostrasikan 5. Ulangi 6. Rayakan Pelaksanaan siklus 1: 1. Tumbuhkan 2. Alami 3. Namai 4. Demostrasikan 5. Ulangi 6. Rayakan Minat dan hasil belajar selesa

9 Gambar 1.1 Bagan Kerangka Berfikir Iskandar Dadang (2015, hl. 68) H. Definisi Operasional Agar terdapat keasamaan pengertian tentang berbagai istilah yang digunakan dalam penelitian ini penulis mencantumkan definisi operasional sebagai berikut 1. Menurut Bobbi DePotter (2010, hl. 34) mengatakan bahwa: Quantum Learning adalah perubahan berbagai macam energi yang ada di dalam dan disekitar momen belajar. interaksi-interaksi ini mencangkup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. 2. Menurut pendapat Slametto (2003) dalam jurnal Wahyudin (2010, hl. 59) dikutip di http://journal.unnes.ac.id/ pada tanggal 06 Juni 2016 pukul 10:27 WIB menyatakan bahwa Seseorang yang kurang berminat terhadap suatu pelajaran, maka ia akan cenderung enggan mempelajari pelajaran tadi. 3. Menurut Winkel dalam Purwanto (2011, hl. 45) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan perilakunya. Berdasarkan Teori dalam Variabel tersebut Quantum Learning ini memuat tujuan-tujuan yang menjadi pokok dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan minat dan hasil belajar dalam pembelajaran IPS pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan kelas V Sekolah Dasar Negri Cibabat Mandiri 4 Kota Cimahi.

10 I. Struktur Organisasi Skripsi Untuk memudahkan pembahsan, skripsi ini dibagi menjadi 5 bab yang merupakan satuan yang mendukung yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah 2. Identifikasi Masalah 3. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Peneliti 4. Batasan Masalah 5. Tujuan Penelitian 6. Manfaat Penelitian 7. Kerangaka Pemikiran 8. Definisi Operasional 9. Struktur Organisasi Skripsi Bab II Kajian Teoritis 1. Kajian Teori 2. Analisis dan Pengembangan Materi Ajar Bab III Metodologi Penelitian 1. Setting Penelitian 2. Subjek Penelitian 3. Metode Penelitian 4. Desain Penelitian 5. Tahapan Pelaksanaan PTK 6. Rancangan Pengumpulan Data 7. Rancangan Analisis Data

11 8. Indikator Keberhasilan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deskripsi Hasil dan Temuan Peniliti 2. Pembahasan Penliti