BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. baik. Oleh sebab itulah perkembangan teknologi ini harus diimbangi dengan. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan investasi jangka panjang manusia guna dapat bersaing pada era

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dibutuhkan. pendidikan, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 pengertian pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pendidikan adalah manusia.pendidikan bertujuan untuk. menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi seluruh umat manusia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan seperti. Tahun 2003, yang menjelaskan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 1 (dalam Samino, 2012: 35)

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lidia Susantii, 2015 Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maka akan tercipta suatu masyarakat yang cerdas, intelek, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan bangsa dan negara. Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

I. PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembang secara optimal dari segi kepribadiannya. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses yang memegang peranan penting dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Menurut Pasal 1 Undangundang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa: Pendidikan adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,dan negara. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi karena dengan pendidikan manusia akan dapat hidup berkembang sesuai dengan cita-cita. Bila ditelusuri secara mendalam proses belajar mengajar merupakan inti 1

2 dari aktivitas pendidikan, di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran yang dikelompokkan kedalam tiga kategori utama, yaitu : guru, siswa dan tujuan dari pembelajaraan itu sendiri. Penyelenggaraan pendidikan tidak akan terlepas dari adanya pendidikan formal yaitu sekolah. Sekolah merupakan tempat mendapatkan ilmu pengetahuan dengan dibimbing oleh guru atau tenaga pendidik. Proses pendidikan di sekolah diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya kepada generasi muda sebagai generasi penerus melalui pendidikan yang diajarkan pendidik di sekolah. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggung jawab untuk terus mendidik siswanya. Untuk itu sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar sebagai realisasi tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Adapun penanggung jawab kegiatan proses belajarmengajar di dalam kelas adalah guru. Karena gurulah yang langsung memberikan kemungkinan bagi siswa agar terjadi proses belajar yang efektif. Menurut Syaiful (2013: 21) Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual atau klasikal, baik disekolah maupun luar sekolah. Mengingat demikian berat

3 tugas dan pekerjaan guru, maka ia harus memenuhi persyaratan pokok yang mungkin seimbang dengan posisi untuk menjadi guru. Kenyataannya persoalan guru memang bersifat kompleks, tidak hanya menyangkut mutu guru itu sendiri tapi menyangkut dengan hal-hal yang lainnya. Guru menempati posisi penting dan utama dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan malampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui sentuhan guru di sekolah diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup yang penuh dengan keyakinjan dan kepercayaan diri yang tinggi. Diantara faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar adalah faktor kemampuan atau kompetensi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dengan antara interaksi antara guru dengan siswa. Faktor tersebut harus dimiliki guru di dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sebab di dalam proses belajar-mengajar terdapat bermacammacam perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain disebabkan oleh kompetensi guru dalam mengajar, pengetahuan yang dimilikinya, dan latar belakang pendidikannya. Menurut Uyoh(2014: 134) Guru mengambil peran membimbing yang berupa menghidupkan interaksi, yaitu menjadi motor dari proses belajar mengajar. Guru menjadi motivator (pemberi dorongan), guru juga menjelaskan dan sebagainya.

4 Semakin jelaslah bahwa faktor kemampuan sangat penting dimiliki oleh setiap guru dalam proses belajar mengajar. Semakin tinggi kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, diduga semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing pihak itu sebenarnya dilatarbelakangi oleh sesuatu atau yang secara umum dinamakan motivasi. Motivasi inilah yang mendorong mengapa mereka itu melakukan suatu kegiatan/pekerjaan. Begitu juga untuk belajar sangat diperlakukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Menurut Sardiman (2009: 74) Motivasi serangkaian usaha untuk menyediakan kondisikondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Studi pendahuluan telah dilakukan di SMA Negeri 2 Bandar pada bulan Februari 2015, melalui pengamatan dan wawancara langsung dengan guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewargaegaraan kelas XI jurusan IPA mengalami masalah dalam membangkitkan motivasi belajar siswa dikelas. Masih banyak nya siswa yang belum termotivasi untuk mengikuti pelajaran PPKn yang ditampilkan guru PPKn di dalam kelas dengan kompetensi yang sudah dimiliki oleh guru bersertifikasi.

5 Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Siswa cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karena selama ini pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa di sekolah Proses belajar dikelas selalu menuntut adanya motivasi dalam diri setiap siswa. Keberadaan motivasi dalam proses belajar merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi seluruh aspek-aspek belajar dan pembelajaran. Siswa yang termotivasi akan menunjukkan minatnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas belajar, merasakan keberhasilan diri, memunyai usaha-usaha untuk sukses, dan memiliki strategi-strategi kognitif dan afektif dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan padanya. Untuk memotivasi hal-hal penurunan kualitas belajar siswa maka guru dituntut sebagai guru yang memiliki komptensi lebih dalam hal belajar mengajar disekolah. Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator daripada pengarah yang menentukan segala-galanya bagi peserta didik dan lebih berusaha menghilangkan ketakutan dan kecemasan peserta didik yang menghambat pemikiran dan pemecahan masalah secara kreatif. Untuk mewujudkan susasana pembelajaran yang dapat dinikmati oleh peserta didik maka dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kompetensi.

6 Menurut Hamzah (2010: 26) pembelajaran menggunakan pendekatan kompetensi, antara lain dalam proses pembelajaran, guru : 1) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bermain dan berkreativitas 2) Memberi suasana aman dan bebas secara psikologis 3) Menerapkan disiplin yang tidak kaku, peserta didik boleh mempunyai gagasan sendiri dan dapat berpartisipasi secara aktif 4) Memberikan kebebasan berfikir kreatif dan partisipasi secara aktif Dari uraian yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Peran Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Motivasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas XI Jurusan IPA Semester Genap SMA Negeri 2 Bandar Tahun Pelajaran 2014/ 2015 B. Identifikasi Masalah Dari latarbelakang diatas, muncul berbagai permasalahan yang perlu diidentifikasi sebagai berikut : 1. Rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn 2. Menurunnya respon siswa terhadap guru dalam pembelajaran PPKn 3. Kompetensi guru belum berperan dalam meningkatkan hasil belajar siswa 4. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran PPKn di sekolah 5. Faktor yang menjadi hambatan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa 6. Siswa kurang memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam belajar PPKn

7 C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang terkait dengan judul diatas sangat luas sehingga tidak mungkin dilapangan permasalahan yang ada itu dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu perlu adanya pembatasan masalah sehingga persoalana yang akan diteliti menjadi jelas. Adapun masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah peran kompetensi guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn siswa kelas XI Jurusan IPA SMA Negeri 2 Bandar Tahun Pelajaran 2014/2015. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan rumusan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana peran kompetensi guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn siswa kelas XI Jurusan IPA SMA Negeri 2 Bandar Tahun Pelajaran 2014/2015. E. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan motivasi siswa pada pembelajaran PPKn dengan kompetensi yang dimilki oleh guru PPKn di kelas XI Jurusan IPA SMA SMA Negeri 2 Bandar Tahun Pelajaran 2014/2015.

8 Tujuan tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui peranan guru dalam meningkatkan motivasi siswa pada pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 2. Untuk mengetahui kompetensi-kompetensi yang dimilki Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. F. Manfaat Penelitian Suatu penelitian dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan pengajaran, khususnya Pendidikan Kewarganegaraan yang berkaitan dengan peranan guru PPKn melalui kompetensi yang dimilki dalam meningkatkan motivasi siswa pada pembelajaran PPKn sehingga dapat menambah pengetahuan bagi guru serta menambah khasanah pustaka. a. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas XI Jurusan IPA SMA Negeri 2 Bandar b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Jurusan IPA SMA Negeri 2 Bandar c. Untuk mengetahui pengaruh peran kompetensi guru dalam memotivasi siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Jurusan IPA SMA Negeri 2 Bandar

9 d. Dapat menambah literatur tentang peranan kompetensi guru dalam meningkatkan motivasi siswa pada pembelajaran PPKn untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran.