BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dan sedang giat dikembangkan karena sektor ini telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. daerah tersebut. Menurut Masyhudzulhak dalam Proceeding Book. Simposium Ilmu Administrasi Negara untuk Indonesia (2011) daerah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO PAGILARAN BATANG JAWA TENGAH Dengan Tema Ekowisata

PENGEMBANGAN PANTAI TIRTA SAMUDRA BANDENGAN DI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. kepada pengembangan sektor jasa dan industri, termasuk di dalamnya

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

MENYIMAK PERANAN PARIWISATA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pariwisata. Peran masyarakat lokal dalam hubungannya dengan citra sebuah destinasi

BAB I PENDAHULUAN. ditengarai terdapat pergeseran orientasi, dari mass tourism menuju ke alternative

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. September Matriks Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah per Kementerian/Lembaga.

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan pada ketinggiannya Kabupaten Indramayu

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN. menambah devisa negara. Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal penting bagi suatu negara. Pariwisata bagi

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Cilacap merupakan kota yang terletak di sebelah selatan dari

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan dan investasi senantiasa menjadi dua sektor pendulang pendapatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berusaha, memperluas kesempatan kerja, dan lain sebagainya (Yoeti, 2004).

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

BAB I LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rutinitasnya masing-masing. Baik yang sudah bekerja atau yang masih

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

berbagai macam sumberdaya yang ada di wilayah pesisir tersebut. Dengan melakukan pengelompokan (zonasi) tipologi pesisir dari aspek fisik lahan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan negara dan daerah,

PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk mencari makan dan bereproduksi. Disamping itu, danau

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian nasional. Jumlah wisatawan terus bertambah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pembangunan Indonesia yang sedang berkembang saat ini, pembangunan dan pengembangan dalam bidang olahraga diarahkan untuk mencapai cita-cita bangsa agar terbentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani maupun rohani serta terampil. Adanya potensi sosial budaya merupakan potensi yang terdapat di kehidupan masyarakat. Keberagaman budaya itu merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Merupakan tantangan karena apabila tidak dikelola dan ditangani dengan baik maka keberagaman budaya akan dapat mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. Gambaran tentang pemecahan masalah tersebut bertolak dari pandangan bahwa dari adanya masalah-masalah yang sudah terartikulasi dan ada dengan sendirinya kerja kebijakan akan bermula. Kebijakan bermula ketika masalah-masalah yang telah diketahui kemudian membuat hipotesis tentang serangkaian tindakan yang mungkin untuk dilakukan melalui kajian yang cermat agar dapat merumuskan kebijakan apa yang harus ditetapkan dan mengimplikasikannya dalam sebuah tindakan nyata. Sebagai peluang, keragaman budaya itu bila dibina dan diarahkan secara tepat, maka akan menjadi suatu kekuatan atau potensi dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan Negara Indonesia. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di Dunia. Kondisi ini membuat Indonesia menjadi negara penghasil ikan di kawasan Asia. Dan laut merupakan alat pemersatu bangsa, bukanlah pemisah antar pulau-pulau, karena laut dapat digunakan untuk komunikasi dan transportasi, pertahanan negara yang kuat, dan selain itu laut juga dapat dijadikan medan olahraga rekreasi dengan memanfaatkan potensi alam yang seharusnya dapat dikemas dalam sektor kepariwisataan salah satunya. Potensi alam merupakan seluruh kenampakan alam beserta sumber daya alam yang terdapat di suatu daerah, yang terdiri dari kekuatan, kesanggupan, daya, atau kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dan 1

2 dianggap sebagai satu keutuhan. Potensi alam dapat dibedakan menjadi tiga wilayah yakni pada umumnya di wilayah daratan misal terkandung berbagai kekayaan alam seperti perkebunan di dataran tinggi, minyak bumi, gas alam, emas, tembaga serta bahan mineral lainnya didataran rendah. Pada wilayah perairan yaitu lautan maupun air tawar, antara lain terdapat berbagai macam ikan, udang, kerang, rumput laut serta mutiara, selain itu berbagai bahan tambang juga terkandung di dalam lautan. Di wilayah udara memiliki banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya untuk bernapas, melakukan fotosintesis, melindungi kehidupan dibumi dari sinar ultraviolet dan benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi. Dari ketiga wilayah tersebut tentunya memiliki berbagai macam produk alam yang masing-masing mempunyai manfaat tersendiri dan hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk olahraga, medan transportasi, rekreasi, perikanan dan pertambangan. Yang seluruh potensi alam tersebut dimiliki Indonesia. Berlakunya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, memiliki implikasi yang sangat luas dan menyeluruh dalam kebijaksanaan dan pengelolaan daerah. Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diamandemen dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah, definisi otonomi daerah sebagai berikut otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Wilayah pesisir / pantai dan laut Kepulauan Karimunjawa merupakan sumber daya alam yang sangat potensial, yang sebagian besar wilayahnya belum termanfaatkan secara optimal. Jika kawasan pulau utara Kabupaten Jepara ditata dan dikembangkan dengan baik maka akan menambah daya tarik Kepulauan Karimunjawa sebagai tujuan wisata. Dengan dibangunnya landasan udara Dewandaru di Kepulauan Karimunjawa sebagai arus transportasi dari arah Semarang, seharusnya akan menguntungkan kawasan pulau utara Kabupaten Jepara ini tentunya di Kepulauan Karimunjawa karena merupakan alternative transportasi selain kapal laut.

3 Pengembangan pariwisata apapun jenis dan namanya memerlukan fungsi pengelolaan yang kreatif dan inovatif berdasarkan atas perencanaan yang matang, konsisten, dan evaluasi yang terukur serta konstruktif. Potensi pengembangan kepariwisataan sangat terkait dengan lingkungan hidup dan sumberdaya. Dengan melihat sektor kepariwisataan, seharusnya pembangunan pariwisata sangat diprioritaskan, terlihat dari berkurangnya peranan minyak bumi sebagai sumber devisa negara jika dibanding dengan waktu lalu, merosotnya nilai eksport pada sektro nonmigas, adanya kecenderungan peningkatan pariwisata secara konsisten, serta besarnya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia bagi pengembangan pariwisata. Situasi dan kondisi sosioekonomi Indonesia saat ini, yang memperlihatkan bahwa semakin berkurangnya lahan pertanian dan lapangan pekerjaan serta semakin rusaknya lingkungan akibat kegiatan manufaktur dan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya yang mengeksploitasi sumberdaya alam, maka pariwisata perlu dikembangkan sebagai salah satu sumber produksi andalan. Dewasa ini maupun pada masa yang akan datang, kebutuhan untuk berwisata akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia. Perkembangan penduduk dunia yang semakin membutuhkan hiburan akibat dari semakin tingginya kesibukan kerja yaitu keinginan untuk melepaskan diri dari tekanan hidup sehari-hari di kota. Keinginan untuk mengubah suasana dan memanfaatkan waktu senggang, kemajuan pembangunan dalam bidang komunikasi dan transportasi, keinginan untuk melihat dan memperoleh pengalaman-pengalaman baru mengenai masyarakat dan tempat lain, serta meningkatnya pendapatan yang dapat memungkinan seseorang dapat dengan bebas melakukan perjalanan yang jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini dapat dimengerti karena pengembangan pariwisata tidak dapat dipisahkan dari lingkungan hidup sebagai salah satu sasaran atau obyek wisata. Potensi kepariwisataan dapat dikemas melalui olahraga yang bertujuan untuk memberi kesenangan pada pelaku wisata. Secara umum olahraga adalah salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan

4 tanpa memperhatikan tingkatan ekonomi. Sedangkan rekreasi merupakan kegiatan pemanfaatan waktu luang untuk mencari kesenangan. Dan olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktuwaktu luang berdasarkan keingginan atau kehendak yang timbul karena memberi kepuasan atau kesenangan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Sehingga olahraga tidak hanya bertujuan menjadikan badan sehat dan jauh dari berbagai penyakit, tetapi olahraga juga dapat membantu proses pembentukan karakteristik, membina karakteristik menjadi lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup, tetapi olahraga juga bertujuan untuk medan rekreasi untuk menyegarkan dan menenangkan fikiran. Didalam pengembangan olahraga harus berdasarkan variable-variabel yang efektif, dengan menerapkan managemen yang baik untuk pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan serta pengorganisasian sumber daya manusia sebagai pelaku dari terciptanya pengembangan olahraga rekreasi tersebut. Peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya pencapaian sebuah tujuan. Olahraga dan pariwisata merupakan dua disiplin ilmu yang dapat dipadukan, sehingga memiliki kekuatan serta efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan Jawa Tengah pada khususnya. Oleh sebab itu, olahraga pariwisata saat ini mendapat perhatian besar baik dari pihak pemerintah, swasta, industri olahraga, industri pariwisata, akademisi, bahkan masyarakat. Salah satunya di Kepulauan Karimunjawa yang terletak di Kebupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah ini, potensi alam serta kepariwisataannya dapat atau tidak dimanfaatkan menjadi medan pengembangan olahraga rekreasi. Dengan Wilayah Kepulauan Karimunjawa yang terdiri dari gugusan kepulauan yang terletak di Laut Jawa, berjarak 83 km di arah barat laut pusat kota Jepara, yang memiliki luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare sekiranya memanfaatkan olahraga berbasis wisata (Intan Indrayana, 2014:20). tentunya akan memberikan peluang dalam pengembangan olahraga rekreasi agar lebih diminati bahkan dilakukan oleh masyarakat. Beberapa destinasi wisata di Indonesia seperti Karimunjawa ini dapat ditemukan pula di kawasan wisata

5 Bunaken dan Raja Ampat di Papua. Dengan melihat kawasan wisata Bunaken dan Raja Ampat yang sudah terlebih dahulu dikenal oleh para wisatawan karena potensi alam yang dimiliki, memungkinkan Karimunjawa akan mengalami kesuksesan yang sama melalui olahraga rekreasi dengan tersedianya potensi alam dan potensi kepariwisataan sebagai medan pengembangannya. Wisatawan dari dalam maupun luar negeri yang berkunjung tentu dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jepara, bahka Provinsi Jawa Tengah. Dengan pengembangan kawasan pesisir/pantai utara tersebut juga akan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar. Pariwisata kini menjadi salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk dikembangkan sebagai upaya meningkatkan devisa negara. Medan rekreasi yang memiliki tema atau konsep berbeda tentu akan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Maka sudah selayaknya dikembangkan potensi pariwisata secara maksimal. Pengadaan medan pariwisata yang memiliki tema atau konsep berbeda sangat dibutuhkan untuk menambah keanekaragaman jenis pariwisata. Dengan adanya potensi alam yang dimiliki, pembangunan sektor kepariwisataan ini akan memberikan sumbangan amat berarti yaitu berupa penciptaan lapangan kerja, sehingga menaikan perekonomian masyarakat di Karimunjawa, pendapatan daerah bahkan negara pada perolehan devisa. Sektor pariwisata selain dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, juga tidak merusak lingkungan bahkan sebaliknya diharapkan dapat merangsang pelestarian lingkungan hidup. Dalam hal ini diutamakan jenis pariwisata yang memanfaatkan potensi wilayah pesisir dan laut secara optimal. Penyatuan konsep antara beberapa jenis pariwisata sangat memungkinkan. Olahraga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam menjalani kehidupan. Fasilitas olahraga yang representatif dan dengan pengembangan medan ataupun jenis olahraga baru tentu akan menjadi hal yang menarik bagi para wisatawan. Apalagi dengan terbatasnya medan olahraga yang ada di Kepulauan Karimunjawa. Dalam tujuan mengoptimalkan Pulau Utara Kabupaten Jepara, agaknya jenis olahraga

6 yang berhubungan dengan wilayah pesisir, laut, sampai daerah perbukitan pun layak untuk dikembangkan yang dikemas dalam olahraga rekreasi. Dalam penulisan proposal tesis ini peneliti mencoba mengupas potensi alam apasajakah yang dimiliki oleh Karimunjawa sebagai medan pengembangan olahraga rekreasinya, apakah ada potensi kepariwisataan yang dimiliki Karimunjawa sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi, adakah hubungan antara potensi alam dan kepariwisataan, adakah olahraga rekreasi yang dapat kembangkan dilihat dari potensi alam dan potensi kepariwisataan. Hal tersebut akan diuraikan sebagaimana olahraga dilihat dari hubungan antara olahraga dengan masyarakat dan potensi kepariwisataan serta pemanfaatan sumber daya alam guna sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi di daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara. Dari uraian latar belakang tersebut, maka penulis ingin meneliti tesis yang berjudul Potensi Alam dan Kepariwisataan Kepulauan Karimunjawa Jepara Provinsi Jawa Tengah sebagai Medan Pengembangan Olahraga Rekreasi. B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mencari indentifikasi masalah yang terjadi antara lain: 1. Bagaimana potensi alam daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi? 2. Bagaimana potensi kepariwisataan daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi? 3. Bagaimana realitas perkembangan olahraga rekreasi yang terjadi di daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan pada perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi : 1. Mengidentifikasi potensi alam daerah Kepulauan Karimunjawa Kabupaten

7 Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi. 2. Mengidentifikasi potensi kepariwisataan daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi. 3. Mengidentifikasi realitas perkembangan olahraga rekreasi yang terjadi di daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi. D. Manfaat Penelitian Setelah selesainya penelitian ini, hasil yang diperoleh nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah yang berkecimpung di dunia olahraga dan pariwisata, yaitu: 1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan keolahragaan bagi peneliti tentang manfaat potensi alam dan kepariwisataan daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi. 2. Dapat memberikan sumbangan bagi pemerintah seperti DINBUDPAR Provinsi Jawa Tengah, DISPARBUD Kabupaten Jepara, DINPORA Provinsi Jawa Tengah, DISDIKPORA Kabupaten Jepara, Dinas Kepemerintahan terkait, serta masyarakat yang berkecimpung di dunia olahraga guna memanfaatkan potensi alam dan kepariwisataan sebagai medan perkembangan dan peminatan olahraga rekreasi. Sehingga membuka pemikiran Pemerintah Daerah Jepara dan masyarakat yang akan memanfaatkan, mengelola, serta mengembangkan pariwisata melalui olahraga rekreasi tersebut. 3. Kajian teori yang merupakan perpaduan dari berbagai pendapat sehingga sangat membantu dalam pembuatan dan penentukan potensi olahraga apa saja yang akan tercipta di Kepulauan Karimunjawa. 4. Hasil penelitian yang akan tersaji di bab akhir juga akan menjadi bukti bahwa potensi alam serta pembangunan pariwisata daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi dapat di teliti dan menjadi masukan untuk pemerintah yang berkecimpung didalamnya.