BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman, kehidupan dunia usaha semakin berkembang.

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan secara otomatis (terkomputerisasi). Sekarang tidak hanya diimplementasikan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Inilah yang mendasari dikembangkannya metode Activity Based Costing

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak badan usaha yang mengalami krisis dalam menjalankan usahanya karena

BAB I PENDAHULUAN. metode tradisional dalam menghitung harga pokok produksi. Metode tradisonal atau

TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PRODUKSI HIGH BURNER PT. BAHAMA LASAKKA, BATUR, CEPER, KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya persaingan yang ketat khususnya dalam sektor ekonomi. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini persaingan di dunia kerajinan batik semakin

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. ini mendorong, manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu. pelayanan dengan tarip yang bersaing.

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Hal itu, dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Bab I PENDAHULUAN. untuk selalu meningkatkan efisiensi dan efektifitas prosesnya guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern dan globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum

Pada saat ini dunia sedang berada pada masa transisi dari era persaingan. perusahaan ditentukan oleh keberhasilan dalam memanfaatkan berbagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADAA LOTUS GARDEN HOTEL AND RESTAURANT KEDIRI PERIODE 2014

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

SKRIPSI. Disusun oleh: LUKI RAMADHAN NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn :

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendistribusikan produk yang telah dihasilkannya tersebut.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sendiri digunakan di semua organisasi: manufacturing, merchandising and service (Hansen, Mowen, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.

BABI PENDAHULUAN. Pada saat ini terdapat 4 keadaan yang sangat berpengaruh atas dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Dalam hal ini, pelayanan jasa

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa, produksi, manufacturing maupun perdagangan bertujuan untuk memperoleh laba yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis profitabilitas Pelanggan, Activity Based Costing (ABC)

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

I. PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu menjadi institusi pelipat ganda kekayaan. Suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEPATU DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) (STUDI KASUS DI PT.X) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

BAB I PENDAHULUAN. PT. Rolimex Kimia Nusa Mas adalah perusahaan yang memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. masa kompetitif saat ini sedang menjadi topik perekonomian, dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. wisata maka usaha perhotelan dan guest house merupakan usaha yang sangat

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

PENDAHULUAN. bahan plastik dengan bahan baku titro propylenna 6531, titanlene dan afal yang

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

I. PENDAHULUAN. Setiap organisasi yang berorientasi pada laba (profit oriented organization)

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan daya saingnya. Seiring dengan hal tersebut, kemajuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, penentuan harga

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, seiring dengan perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta menjaga. kelangsungan hidup perusahaan.

ABTSRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belakangan ini, bisnis perhotelan mengalami perkembangan signifikan dari tahun ke tahun. Menjamurnya bisnis bidang ini, menuntut pelaku bisnis perhotelan senantiasa melakukan optimalisasi sumber daya yang dimiliki. Hal ini dimaksudkan agar pelaku bisnis dapat memberikan layanan yang berkualitas dan dapat bersaing dengan kompetitor lain yang menawarkan kualitas dan layanan yang terus berkembang. Optimalisasi sumber daya yang dimiliki para pelaku bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem manajemen perusahaan. Sistem manajemen perusahaan akan menghasilkan informasi yang dapat digunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan. Demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan, visi mempertahankan dan meningkatkan prestasi sangat dibutuhkan. Untuk itu setiap perusahaan akan berorientasi pada peningkatan perolehan laba yang optimal sebagai visi pengembangan usahanya. Agar dapat bersaing dengan baik di antara hotel-hotel yang semakin banyak jumlahnya, suatu hotel harus dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat untuk memperoleh keuntungan. Adanya pengetahuan dan tingkat kesadaran konsumen yang semakin meningkat terhadap kualitas, harga dan pelayanan produk, akan mendorong manejemen untuk mengambil keputusan yang tepat. Dengan demikian setiap perusahaan 1

2 semakin dipacu untuk menghasilkan produk, baik dalam bentuk barang maupun jasa yang lebih berkualitas, pelayanan yang lebih memuaskan, dan harga yang lebih rasional. Salah satu hal yang banyak menjadi permasalahan manajemen perusahaan perhotelan adalah dalam menentukan harga pokok kamar hotel. Menurut RA Supriyono (2011) penetapan tarif sewa kamar hotel yang tepat akan berdampak pada harga yang kompetitif sehingga dapat merebut pangsa pasar atau persentase tingkat hunian kamar yang tinggi. Cara yang digunakan dalam penetapan tarif sewa kamar metode full costing dengan perhitungan mark up 75% dan menjelaskan sistem pengilaan biaya berdasarkan metode full costing system yang mungkin memiliki keunggulan dalam penentuan harga jual kamar hotel serta merancang full costing system secara praktis untuk diterapkan di industri perhotelan. Penentuan harga pokok kamar merupakan hal krusial bagi pelaku bisnis perhotelan. Beragamnya pembiayaan selama proses penjalanan bisnis dan pemberian layanan kepada pengunjung, menuntut perusahaan untuk lebih teliti dan akurat dalam menentukan harga pokok kamar hotel yang akan dibebankan kepada pengunjung. Harga pokok kamar hotel inilah yang selanjutnya berpengaruh terhadap proses penentuan tarif kamar hotel itu sendiri. Harga pokok produksi yang tidak tepat memungkinkan perusahaan menawarkan harga yang lebih tinggi atau lebih rendah dari harga yang seharusnya ditawarkan. Salah satu permasalahan dalam penentuan harga pokok produksi adalah pengalokasian biaya overhead yang sering tidak mencerminkaan biaya yang diserap oleh objek final yang ditawarkan kepada konsumen.

3 Pengalokasian biaya overhead dapat menggunakan metode biaya berdasarkan aktivitas. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing ABC) didefinisikan oleh Charter (2009) sebagai suatu sistem perhitungan biaya dimana untuk biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume yang dihasilkan. Biaya berdasarkan aktivitas lebih mencerminkan biaya yang diserap oleh objek secara menyeluruh. Tidak banyak orang yang memahami bahwa harga pokok produk dan jasa merupakan refleksi kemampuan suatu organisasi dalam memproduksi barang dan jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik produk dan jasa yang ditawarkan pada pelanggan baik dari sisi harga maupun kualitas. Salah satu usaha yang mungkin dapat ditempuh oleh perusahaan adalah dengan mengendalikan faktor-faktor dalam perusahaan, seperti mengurangi dan mengendalikan biaya, tanpa harus mengurangi kualitas dan kuantitas produk yang telah ditetapkan. Pengendalian biaya akan lebih efektif apabila biaya-biaya diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat. Jasa perhotelan yang menyajikan kualitas dengan fasilitas yang memadai, belum tentu menyajikan harga sewa kamar yang sepadan dengan fasilitas yang disajikan. Banyak perusahaan pariwisata khususnya di bidang perhotelan, yang memang kurang memperlakukan tarif sewa kamar (biaya produksi) dengan cara metode yang ditentukan untuk menhitung tarif atau biaya produksi. Activity based costing system (ABC) adalah sistem informasi biaya yang berorientasi pada penyediaan informasi lengkap tentang aktivitas untuk

4 memungkinkan personal perusahaan melakukan pengelolaan terhadap aktivitas. Sistem informasi ini menggunakan aktivitas sebagai basis serta pengurangan biaya penentuan secara akurat biaya produk atau jasa sebagai tujuan. Sistem informasi ini ditetapkan dalam perusahaan manufaktur, jasa dan dagang (Mulyadi, 2007). Hotel Ros-in Yogyakarta merupakan hotel bintang 4 yang terletak di Selatan Kota Yogyakarta. Hotel ini berada di bawah perusahaan otobus Rosalia Indah yang berpusat di Palur, Solo, Jawa Tengah. Harga yang ditetapkan untuk masingmasing kamar yang ditawarkan didasarkan pada harga umum yang ditawarkan oleh kompetitor sejenis di Kota Yogyakarta. Hal ini menimbulkan kemungkinan terjadinya pembentukan harga jual yang lebih rendah ataupun lebih tinggi dari yang seharusnya ditawarkan. Hotel Ros-In Yogyakarta menggunakan metode tradisional untuk menentukan tarif sewa untuk setiap jenis kamarnya. Dalam sistem akuntansi tradisional, pembebanan biaya produksi dilakukan atas biaya langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan produk. Secara tradisional, pembebanan biaya atas biaya tidak langsung dilakukan dengan menggunakan dasar pembebanan secara menyeluruh atau per departemen. Hal ini akan menimbulkan banyak masalah karena produk yang dihasilkan tidak dapat mencerminkan biaya yang sebenarnya diserap untuk menghasilkan produk tersebut. Dengan melihat karakteristik spesifikasi jenis kamar, pelayanan, serta potensi persaingan dari kompetitor yang ada di Yogyakarta, maka salah satu cara yang dilakukan Hotel Ros-In dalam upaya meningkatkan efesiensi biayanya adalah dengan menentukan harga pokok produk/jasa secara tepat. Cara yang

5 ditempuh perusahaan untuk menentukan harga pokok produk/jasa secara akurat dan efektif adalah dengan menggunakan konsep Activity based Costing (ABC) system. Inilah yang mendasari dikembangkannya metode Activity Based Costing (ABC). Metode Activity Based Costing (ABC) adalah suatu metode perhitungan yang sederhana untuk menentukan harga pokok produk/jasa dengan dasar bahwa aktivitaslah yang menyebabkan biaya itu timbul, bukan dari produk dan produklah yang mengkonsumsi aktivitas. Dalam Activity Based Costing (ABC), biaya-biaya tidak dapat langsung dapat ditentukan melalui aktivitas yang dilaluinya dan biaya untuk masing-masing aktivitas tesebut kemudian dibebankan produk atas dasar konsumsi yang masing-masing produk pada aktivitas. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul Analisis Penentuan Tarif Sewa Kamar dengan Metode Activity Based Costing System pada Hotel Ros-In Yogyakarta Tahun 2016. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah perhitungan tarif sewa kamar pada Hotel Ros-In Yogyakarta Tahun 2016? 2. Bagaimana perhitungan tarif sewa kamar pada Hotel Ros-In Yogyakarta Tahun 2016 dengan metode Activity Based Costing? 3. Bagaimanakah perbandingan penentuan tarif sewa kamar yang dilakukan Hotel Ros-In Yogyakarta Tahun 2016 dengan metode Activity Based Costing?

6 1.3 Batasan Masalah Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data keuangan perusahaan: 1. Hotel Ros-In Yogyakarta 2. Tahun 2016. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui perhitungan tarif sewa kamar pada Hotel Ros-In Yogyakarta Tahun 2016. 2. Untuk mengetahui perhitungan tarif sewa kamar pada Hotel Ros-In Yogyakarta Tahun 2016 dengan metode Activity Based Costing? 3. Untuk mengetahui perbandingan penentuan tarif sewa kamar yang dilakukan Hotel Ros-In Yogyakarta Tahun 2016 dengan metode Activity Based Costing. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan yang berhubungan dengan penerapan ilmu akuntansi biaya yang diterima di bangku kuliah ke dalam dunia kerja. 2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja dan menentukan suatu strategi perusahaan dalam mengoptimalkan biaya. 3. Bagi Pihak Lain yang Berkepentingan Diharapkan dapat digunakan menjadi bahan referensi dan menambah

7 wawasan pembaca mengenai penerapan biaya dalam bidang akuntansi. Sehingga dapat menjadi gambaran bahan penulisan penelitian bagi penulis berikutnya dalam membuat penelitian yang sejenis. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam rangka menyuguhkan beberapa masalah yang dituliskan di atas dalam bentuk karya ilmiah, maka penulis berusaha menyajikan hasil karya ini dalam bentuk yang utuh dengan urutan yang sistematis, logis dan teratur. Adapun penyajian ini dilakukan dalam lima bab pembahasan sebagaimana yang akan diuraikan di bawah ini: BAB I Pendahuluan menerangkan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II Kajian Pustaka mengenai deskripsi kajian teori. bab ini berisi tentang landasan teori mengenai pengertian akuntansi biaya, konsep biaya dan klasifikasi biaya, pengertian harga pokok produksi, tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya konvensional, activity based costing, kriteria penetapan activity based costing, klasifikasi aktivitas, cost driver, mekanisme pendesainan activity based costing system, manfaat activity based costing, kelebihan dan kekurangan penerapan sistem abc dan sistem activity based costing, serta penelitian terdahulu.

8 BAB III Metode Penelitian Tentang metode penelitian yang akan menguraikan tentang lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, serta metode analisa data. BAB IV Hasi Penelitian dan Pembahasan Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan, perhitungan harga pokok menggunakan metode tradisional, perhitungan harga pokok kamar dngan metode activity based costing; dan membandingkan harga pokok hotel dengan metode sistem activity based costing BAB V Penutup Bab ini penulis menguraikan kesimpulan dari hasil pembahasan serta memberikan beberapa saran, Daftar Pustaka, dan lampiran-lampiran.