BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya. proses terjadinya perubahan pada diri orang karena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan usaha yang dilakukan baik itu anak-anak. maupun orang tua seseorang untuk mendapatkan pengatahuan melalui suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 2

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. saling belajar dengan yang lain, baik komunikasi secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa itu merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, seperti inteligensi, bakat, kemampuan motorik panca indra, dan

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. (beribadah) kepada penciptanya. Oleh karena itu Islam memandang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam pembelajaran, gurulah yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika di jenjang Sekolah Dasar (SD) adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun dan mengembangkan karakter manusia yang seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan pasal 3 menyebutkan, bahwa: 2

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB 1 PENDAHULUAN. betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan social. 1 Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. (pendidik), kurikulum (materi pelajaran), sarana (peralatan dan dana) serta murid

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. dari peran sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. fungsi dan tujuan Standar Pendidikan Nasional adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dewasa ini diarahkan untuk peningkatan kualitas belajar,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran adalah dengan mengganti cara atau model pembelajaran yang selama

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. diorganisasikan dan diarahkan pada pencapaian lima pilar pengetahuan: belajar

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam membina kehidupan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. setelah melalui kegiatan interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran dalam ranah kognitif saja sehingga aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya bahasa bagi manusia tidak dapat diragukan lagi. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya sekolah. para siswa yang memiliki kecenderungan untuk meniru.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciri atau karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. dan melaksanakan pendidikan. Anak-anak menerima pendidikan dari

BAB I PENDAHULUAN. sejak dalam kandungan dan kemudian hendaklah dilanjutkan pembinaan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB II KAJIAN TEORI A. Teori Pembelajaran 1. Teori Belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses tersebut sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UNESCO terdapat empat pilar pendidikan yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. Fiqih merupakah ilmu yang mendalami hukum Islam yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar meliputi empat

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dapat diartikan usaha sadar yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah kompetensi menagajar guru.sehubungan dengan hal itu, Syaiful

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, meningkatkan kemampuan profesional para pendidik (guru),

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya bahasa adalah sebuah alat yang digunakan untuk beriteraksi atau berkomunikasi berupa lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas kumpulan kata yang apabila di gabungkan akan memiliki makna tersendiri. Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya. Melalui bahasa manusia dapat belajar, karena belajar adalah proses terjadinya perubahan pada diri orang karena pengalaman, Ada beberapa definisi belajar menurut para ahli diantaranya : 1. Hilgarg dan Bower mengatakan Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang pada situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. 2. Gagne, mengatakan Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehinga 1

2 perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebellum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. 3. Morgan Mengatakan Belajar adalah setiap perubahan yang relative enetap dalam tingkah lakunya yang terjadi sebagai sesuatu hasil dari latihan atau pengalaman. 4. Witheringthon mengatakan Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pad reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu perintah 1. Jadi dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang mengalami perubahan dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dan perubahan tersebut berimplikasi didalam kehidupannya, baik dari segi perkataan, perbuatannya. Didalam Al Qur an Allah Berfirman pada surah Al Alaq ayat 1-5 : 1 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), h.84

3 Dari ayat tersebut diatas kita oleh Allah SWT diperintahkan untuk selalu menuntut ilmu atau dengan kata lain belajar, belajar hukumnya wajib bagi orang islam baik laki-laki maupun perempuan dari sejak kecil hingga akhir hayat kita. Karena tanpa mau belajar maka kita akan melarat didalam menghadapi kehidupan yang semakin lama semakin sulit ini, akan tetapi jikalau kita mau belajar/menuntut ilmu maka kita akan mudah untuk menjalaninya.. Kegiatan belajar terjadi terus menerus atau belajar sepanjang hayat. Memahami keadaan lingkungan itu juga merupakan kegiatan belajar. Lingkungan belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan alam dan lingkungan sosial. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena saling mempengaruhi. Perkembangan budaya masyarakat akan dipengaruhi oleh unsur-unsur lain, hal ini terjadi karena terjadinya pergaulan antar bangsa. Pembelajaran humanistik ini adalah pembelajaran yang memanusiakan manusia. Pembelajaran yang bertujuan untuk mengaktualisasi diri si pembelajar.pada masa sekarang ramai digembar-gemborkan tentang pendidikan karakter, hal ini didasarkan dari karena maraknya tawuran antar pelajar yang, bukan mereka tak pandai, tetapi karakter yang jelek, karakter sangat penting, pembelajaran, bisakah karakter di ubah, menurut Abdullah Munir mengatakan karakter bisa diubah, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama 2 2 Abdullah Munir, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta : PT. Pustaka Insan Madani, 2010), h. 9

4 Di dalam dunia pendidikan guru memegang peranan yanga sangat signifikan dalam mengelola pendidikan karena ditangn gurulah roda pendidikan berputar oleh karena itu guru harus mempunya ilmu dan wawasan yang luas sehingga dapat menyadari bahwa siswa adalah makhluk yang berbakat dan berkembang. Pengajaran beralih ke arah penyelenggaraan sekolah progresif, sekolah kerja, sekolah pembangunan, dan sekolah yang menggunakan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Proses belajar mengajar melibatkan siswa. Materi disesuaikan dengan pengetahuan dasar yang dimiliki siswa. Guru hendaknya mengenal, menyelami kehidupan jiwa siswa dan menyadari bahwa ia mengajarkan sesuatu kepada manusia-manusia yang berharga dan berkembang. Proses belajar ditujukan untuk memanusiakan manusia itu sendiri, maksudnya adalah mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal, untuk mencapai itu semua diperlukan guru profesional. Guru profesional adalah orang yang mempunyai keahlian dibidang kependidikan baik pada perencanaan maupun dalam pelaksanaannya yang didukung oleh tiga hal, yakni (1)keahlian, (2) komitmen, dan (3) keterampilan 3. Namun pada dasarnya setiap orang bisa menjadi guru yang professional tergantung pada jiwa masing-masing, karena guru adalah panggilan jiwa. Tentunya dalam pembelajaran guru dituntut untuk selalu variatif dalam penggunaan strategi atau model yang mana semuanya mempunyia kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan tidak 3 Suparlan, Menjadi Guru Efektif, (Yogyakarta : PT. Hikayat Publising, 2005), h. 21

5 mutlak berhasil 100%, ini artinya guru harus pandai-pandai memilih model atau strategi pembelajaran. UNESCO mengingatkan dalam pembelajaran harus ada empat pilar pendidikan yaitu, learning to know(belajar untuk mengetahui), learning to do (belajar untuk mengetahui), learningto be (belajar untuk menjadi diri sendiri) dan learning how to live together (belajar untuk hidup bermasyarakat) 4 Realitas di lapangan yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah darul Falah Kelas III adalah bahwa, bagi siswa pelajaran Bahasa Indonesia dianggap sebuah mata pelajaran yang sangat sulit, sehingga akhirnya nilai ulangan harian yang diperoleh oleh siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam pelajaran membaca yang dimaksud disini membaca dengan lancar dan jelas. Tingkat ketuntasan belajar siswa masih belum semuanya, masih ada sekitar 15,4% yang belum bisa membaca dengan lancar, padahal sebaiknya siswa kelas III sudah bisa membaca dengan lancar, untuk menunjang proses belajar dan demi kelancaran belajar siswa tersebut di kelas berikutnya. Dengan kondisi tersebut di atas guru sebagai peneliti merasa pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III masih belum berhasil 100%. Ini dikarenakan siswa kelas III masih belum bisa membaca dengan lancar semuanya. Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa yang dituangkan dalam sebuah PTK yang berjudul 4 Dasim Budiansyah, dkk. PAKEM, Bandung : PT. Genesindo 2008), h. 38-39

6 Meningkatkan Kemampuan Membaca Lancar, Melalui Strategi Reading Aloud Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III MIS Darul Falah Banjarmasin Untuk menghindari penafsiran yang keliru terhadap judul tersebut di atas, penulis merasa perlu memberikan penjelasan terhadap judul yang dimaksud, yaitu : 1. Meningkatkan Yang penulis maksud Meningkatkan adalah memberikan nilai tambah dari hasil sebelumnya dalam proses pembelajaran. 2. Strategi Yang dimaksud strategi adalah teknik yang ditempuh dalam mencapai tujuan secara lebih rinci dan khusus. 3. Reading Aloud Yang dimaksud Reading Aloud adalah model pembelajaran yang diaplikasikan dengan cara membaca nyaring/keras. B. Identifikasi Masalah 1. Proses belajar-mengajar yang terjadi disekolah-sekolah tidak pernah terlepas yang namanya dengan metode ceramah, memang hal ni tidak dapat dipungkiri, namun metode ceramah bukanlah satu-satunya metode yang harus dipakai kemungkinan ada yang tepat sasaran tetapi juga ada yang tida tepat sasaran, karena pembelajaran adalah sesuatu yang unik

7 tidak semua cocok dengan metode ceramah, apalagi setelah terjadinya perubahan-perubahan paradigma didalam dunia pendidikan yang menerbitkan pemahaman-pemahaman yang baru, yang menuntun guru untuk selalu mengadakan perubahan dalam pola mengajarnya, ceramah adalah pola mengajar tradisional karena yang sifatnya guru sebagai pusat pembelajaran sehingga para siswa menjadi pasif, paradigma sekarang menghendaki adanya perubahan dengan ungkapan bahwa guru posisinya sebagai fasilitator, pembimbing saja yang diharapkan aktif adalah para siswa atau yang disebut dengan student centre. 2. Dengan adanya perubahan paradigma ini diharapkan guru didalam mengajarnya bervariatif dengan menggunakan strategi yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan materinya, sehingga efektifitas dan efesiensi dalam pembelajaran dapat dicapai. Demikian juga didalam pembelajaran Bahasa Indonesia banyak strategi yang dapat dipakai yang benar sesuai dengan kaidah-kaidah EYD ( ejaan yang disempurnakan). Diharapkan dengan menggunakan strategi 3. Dengan Mengguunakan Starategi Reading Aloud ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas III di MIS Darul Falah, C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana aktifitas siswa dan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi pembelajaran Reading Aloud kelas III MI. Darul Falah Banjarmasin.

8 2. Apakah strategi pembelajaran Reading Aloud ini dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III MIS Darul Falah Banjarmasin? D. Cara Memecahkan Masalah Model pembelajaran yang digunakan dalam pemecahan masalah dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yaitu melalui penggunaan model pembelajaran Reading Aloud yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca lancar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III. E. Hipotesis Tindakan Rumusan hipotesis tindakan berdasarkan pada cara memecahkan masalah dalam PTK ini adalah. 1. Dengan penggunaan model pembelajaran Reading Aloud dapat meningkatkan kemampuan membaca lancar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III. 2. Kegiatan pembelajaran lebih bersemangat, karena adanya bantuan perhatian dari siswa yang lain. F. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah di atas, Penelitian dilaksanakan dengan tujuan

9 1. Untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam penggunaan strategi Reading Aloud pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III MI. Darul Falah Banjarmasin. 2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca lancar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi reading Aloud pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III MI. Darul Falah Banjarmasin. G. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat memberikan pengalaman baru bagi penulis, serta dapat meningkatkan pengetahuan dalam mengatasi masalah pembelajaran, sehingga pengalaman ini dapat didesain sedemikian rupa sehingga dapat diterapkan pada Mata Pelajaran lain. 2. Bagi Sekolah Bagi Sekolah baik Kepala Sekolah dan Guru, dapat dijadikan media motivasi untuk dapat dilaksanakan di sekolah di tempat bekerja yaitu di MI. Darul Falah, dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya Bahasa Indonesia dan mata pelajaran yang lain pada umumnya. 3. Bagi Pembaca

10 Bagi pembaca, dapat dijadikan rujukan atau bahan pembelajaran dalam upaya melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). H. Sistematika Penulisan Penulis PTK ini dibagi dalam lima bab, dengan sistematika sebagai berikut: Bab I, adalah bab pendahuluan yang berisikan: latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, cara memecahkan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II, tinjauan teoritis, berisi Pengertian, Fungsi pembelajaran Bahasa, tujuan pengajaran Bahasa Indonesia,, hakikat pengajaran Bahasa Indonesia serta macam metode dan Model-model pengajaran.dan Pengertian dan sintaks/langkah-langkah strategi Reading Aloud. Bab III metode penelitian yang terdiri atas waktu dan tempat penelitian, siklus PTK, subjek dan objek penelitian, data, sumber data, teknik dan alat pengumpulan data, indikator kerja, dan teknik analisis data, serta prosedur penelitian dan jadwal penelitian. Bab IV Berisi laporan hasil penelitian yaitu meliputi gambaran umum lokasi penelitian, Deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan. Bab V adalah penutup, yang berisi tentang simpulan dan saransaran.