BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Observasi dan Wawancara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau ( field

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut dilakukan. Adapun penelitian yang sudah dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

METODE PENELITIAN. data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menggambarkan locus of control pada pasangan suami isteri yang hamil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan fakta dilapangan. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Partisipan Penelitian/sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau (field research),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan masalah manusia. Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Dalam penelitian ini, rancangan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk meneliti. Menurut Sugiyono (2009:2) metode penelitian pada

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian tentang Permodalan UKM Sarung Tenun ATBM Di Desa Wedani

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Titik berat dari penelitian yang dilakukan yaitu pada permasalahan kecemasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

Bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi karakteristik dan struktur suatu fenomena serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009: 6) berpendapat, bahwa : dan menganalisis data secara mendalam tentang analisis kebutuhan tenaga

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah atau natural setting (Sugiyono, 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk menggali data yang diperlukan.

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang mendalam (in-depth), berorientasi pada

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN

penelitian ini ditujukan untuk memahami perilaku manusia dari sudut si pelaku

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong, (2007:6) penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus. Creswell, 1998 (Herdiansyah, 2012:76) menyatakan bahwa studi kasus ialah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu sistem yang berbatas pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks. B. Definisi Operasional Penelitian ini akan menggunakan metode wawancara sebagai salah satu instrumen yang digunakan untuk menggali dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng motor selain instrumen studi dokumentasi yang bersifat situasional. Pedoman wawancara dirumuskan berdasarkan tahap pengambilan keputusan menurut Steve Cooke dan Nigel Slack (1991), yaitu : 1. Observasi Pandangan awal terhadap geng motor, manfaat atau kerugian yang akan dihadapi setelah menjadi anggota, pertimbangan sebelum menjadi anggota, serta jangka waktu sebelum memutuskan menjadi anggota. Bujukan oleh orang sekitar terutama teman sepermainan pun bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi. 31

32 2. Mengenali masalah Masalah apa saja yang akan terjadi baik ekstern atau intern, baik intrapersonal atau interpersonal. Bagaimana ia memahami masalah, memikirkan masalah, memecahkan masalah atau tidak serta apakah masalah tersebut menjadi titik puncak yang menyebabkan ia mengundurkan diri. Masalah tidak hanya dialami secara personal, dapat pula pengalaman masalah dari orang terdekat. 3. Menetapkan tujuan Pertimbangan akan beberapa harapan yang mungkin muncul jika mengambil keputusan tersebut. Tidak semua menetapkan tujuan sebelum memutuskan mengambil keputusan, ada pula beberapa yang menganggap bahwa harapan yang mungkin muncul hanya sebagai hadiah tambahan. Harapan yang mungkin muncul berbanding lurus sesuai dengan tujuan yang diharapkan sebelumnya, jika harapan yang muncul lebih dari yang diharapkan maka itu akan menjadi penguat untuk tetap pada keputusan tersebut. 4. Memahami masalah Masalah apa saja yang terjadi setelah ia berada dalam jalur keputusannya. Masalah itu dapat bersifat intrapersonal atau interpersonal, ekstern atau intern. Kemudian bergantung pada bagaimana ia memahami, memikirkan, memecahkan masalah tersebut atau tidak serta apakah masalah tersebut menjadi titik puncak yang menyebabkan ia mengundurkan diri. Masalah juga dapat terjadi ketika nilai-nilai yang sebelumnya dianut bertentangan dengan nilai-nilai setelah ia mengambil keputusan. Oleh sebab itu tahap ini menjadi penting karena pemahaman masalah yang keliru akan berdampak serius dari keseluruhan tahap yang akan berlangsung selanjutnya. Pemahaman masalah berbanding lurus terhadap

33 cara pandang sehingga tidak semua orang memiliki langkah yang sama dalam memecahkan masalah. 5. Menentukan pilihan-pilihan Ketika seseorang sudah memiliki pemahaman akan masalah, dengan sendirinya ia memunculkan pilihan-pilihan untuk mengatasi atau memecahkan masalah tersebut. Banyak atau ragamnya pilihan bergantung pada pemahaman seseorang. Pilihan itu dapat muncul atas pemahaman prbiadi atau dapat pula atas pengalaman orang lain. 6. Mengevaluasi pilihan-pilihan Ketika pilihan-pilihan sudah muncul, langkah selanjutnya ialah mengevaluasi. Pilihan mana yang lebih baik untuk diterapkan, pilihan mana yang dapat menjadi pengganti jika pilihan pertama tidak sesuai, serta pilihan mana yang tidak perlu diterapkan sehingga dengan sendirinya jumlah pilihan akan berkurang. Pemilihan pilihan ini berbanding lurus terhadap konsekuensi yang akan muncul sehingga tahap ini memiliki banyak pertimbangan dibanding pada tahap-tahap sebelumnya. Terkadang pengevaluasian pilihan membutuhkan waktu lama, hal ini bergantung pada diri individu yang mengalami. 7. Memilih Tahap ini menjadi inti dari semua tahap-tahap pengambilan keputusan karena individu mempertaruhkan hal yang telah ia alami sebelumnya dengan matang. Tepat atau tidaknya pengambilan keputusan sesuai dengan harapan yang sebelumnya telah individu harapkan. Sehingga cara dan harapan setiap individu selaku pengambil keputusan akan selalu berbeda karena bergantung pada persepsi masing-masing. 8. Menerapkan Setelah pilihan telah dipilih, individu secara tidak langsung dituntut untuk setia dalam menerapkan pilihannya. Pada tahap ini berbagai

34 perubahan akan terjadi bergantung pada masalah serta pilihan yang telah ditetapkan sebelumnya. Keefektifan tahap ini bergantung pada kemampuan dan penerapan pilihan oleh individu sebagai pelaku pengambil keputusan. 9. Memonitor Setelah penerapan pilihan telah dilakukan, maka mengawasi atau memonitor seberapa efektif pilihan tersebut dalam memecahkan atau mengurangi masalah menjadi sangat penting. Apakah sudah sesuai dengan harapan individu yang telah ditetapkan sebelumnya atau tidak. Pada titik ini, tahap ini menjadi penentu apakah menjadi tahap akhir atau kembali mengulang dari tahap awal. Tahap ini menjadi akhir dari keseluruhan proses jika fakta yang terjadi sesuai dengan harapan yang diinginkan, begitu pula sebaliknya. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini ialah empat orang mantan anggota geng motor dari empat geng motor yang berbeda. Teknik sampling yang digunakan dalam pemilihan subjek ialah purposeful sampling (Herdiansyah, 2012:106), yaitu pemilihan subjek sebagai sumber data dilakukan atas dasar pertimbangan tertentu, yaitu : a. Subjek ialah mantan anggota geng motor. b. Pernah menjadi anggota geng motor minimal satu tahun, karena diasumsikan keberadaannya bertahan cukup lama. c. Subjek berdomisili di kota Bandung. d. Pendidikan minimal SMA agar memudahkan subjek dalam memahami pertanyaan-pertanyaan wawancara. D. Lokasi Penelitian

35 Penelitian dilakukan di Bandung dengan lokasi bersifat situasional, yaitu tergantung pada perjanjian yang dilakukan terhadap masing-masing subjek penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data Data ialah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang dapat menggambarkan atau mengindikasikan sesuatu (Herdiansyah, 2012:116). Sehingga dengan demikian teknik pengumpulan data yang akan digunakan berupa wawancara dan studi dokumentasi. 1. Wawancara Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara semi terstruktur (Herdiansyah, 2012:123). Beberapa ciri dari wawancara ini ialah menggunakan pertanyaan terbuka, kecepatan wawancara dapat diprediksi, fleksibel, memiliki pedoman wawancara dan bertujuan memahami suatu fenomena. Pertanyaan terbuka digunakan sehingga subjek merasa bebas mengemukakan jawaban apa pun sepanjang tidak keluar dari konteks pembicaraan. Hal ini membutuhkan keahlian dan ketelitian peneliti agar wawancara tetap berada di jalur tema yang seharusnya. Kontrol waktu dan kecepatan wawancara juga berada pada keahlian peneliti agar waktu wawancara tidak terbuang secara percuma. Walau bersifat fleksibel, yaitu pertanyaan dan jawaban disesuaikan dengan kondisi di lapangan namun peneliti tetap memegang peran penting kontrol wawancara agar tidak kelaur dari tema. Isi dari pedoman wawancara ialah topik-topik pembicaraan yang mengacu pada satu tema utama yang disesuaikan dengan tujuan wawancara. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan wawancara semi terstruktur ialah untuk mendapatkan pemahaman dari suatu fenomena. Berikut pedoman wawancara yang dirumuskan berdasarkan tahap pengambilan keputusan menurut Cooke dan Slack (1991) :

36 Maksud dan Tujuan Identitas subjek Observasi mengenai keputusan subjek untuk bergabung pada geng motor Mengenali masalah ketika subjek bergabung pada geng motor Kisi-Kisi Pertanyaan 1. Nama subjek 2. Usia subjek 3. Tempat tinggal subjek 4. Daerah asal subjek 1. Pandangan subjek mengenai geng motor 2. Pandangan subjek mengenai anggota geng motor 3. Pandangan subjek mengenai ketiga geng motor selain geng motor yang menjadi pilihannya 4. Pandangan subjek mengenai keputusannya bergabung pada geng motor 5. Apakah subjek mendiskusikan hal ini pada orang lain 6. Bagaimana pendapat orang lain tersebut 7. Alasan subjek bergabung pada geng motor 8. Kronologis bergabung pada geng motor 1. Masalah apa yang terjadi 2. Apa penyebab masalah yang terjadi 3. Bagaimana subjek menangani masalah tersebut 4. Pendapat pribadi subjek terhadap masalah tersebut 5. Apakah subjek mendiskusikan masalah tersebut pada orang lain 6. Bagaimana pendapat orang lain tersebut 7. Apakah ada kehadiran orang yang secara khusus membantu subjek dalam menangani masalah dan dalam bentuk apa bantuan tersebut 8. Masalah lainnya baik internal atau ekstrenal beserta penyelesaiannya Menetapkan tujuan ketika 1. Jangka waktu subjek dalam menetapkan

37 subjek akan bergabung pada geng motor Memahami masalah ketika subjek telah bergabung pada geng motor Menentukan pilihanpilihan setelah subjek mengalami permasalahan pada geng motor Mengevaluasi pilihanpilihan ketika memutuskan untuk mengeluarkan diri dari geng motor Memilih alternatif solusi bergabung pada geng motor 2. Apakah subjek menyusun dan menetapkan tujuan sebelum memutuskan untuk bergabung pada geng motor 3. Lama bergabung pada geng motor 1. Alasan yang membuat subjek menyadari bahwa bergabung pada geng motor menjadi permasalahan kehidupan bagi dirinya 2. Kejadian tertentu yang membuat subjek berpikir mengenai hal ini lebih lanjut 3. Apakah subjek mendiskusikan hal ini pada orang lain 4. Bagaimana pendapat orang lain tersebut 5. Pandangan pribadi subjek terhadap pendapat orang lain tersebut 6. Jangka waktu subjek memikirkan permasalahan tersebut 7. Suasana batin subjek saat mengalami permasalahan tersebut 1. Apakah rencana yang telah disusun subjek untuk menghadapi masalah 2. Alasan subjek menyusun rencana tersebut 3. Apakah ada pihak lain yang mempengaruhi subjek dalam menyusun rencana tersebut 1. Apakah subjek memutuskan untuk bertahan atau mengeluarkan diri 2. Konsekuensi dari keputusan tersebut 3. Pendapat subjek akan ketepatan keputusan yang diambil 1. Pemilihan salah satu atau beberapa rencan yang

38 dari pilihan yang telah disusun Menerapkan pilihan yang telah diputuskan Memonitor pilihan diterapkan 2. Alasan subjek memilih salah satu atau beberapa rencana tersebut 3. Apakah ada pihak lain yang mempengaruhi subjek dalam memilih salah satu atau beberapa rencana tersebut 4. Perasaan subjek saat memutuskan mengambil salah satu atau beberapa rencana tersebut 1. Alasan subjek mengeluarkan diri dari geng motor 2. Perasaan pribadi subjek terhadap keputusan tersebut 3. Pendapat orang lain terhadap keputusan tersebut 4. Pandangan subjek terhadap pendapat orang lain tersebut 5. Pihak yang mempengaruhi dalam keputusan mengeluarkan diri 6. Kronologis menjauh dari geng motor 1. Perasaan pribadi subjek saat pertama kali resmi tidak menjadi anggota geng motor 2. Suasana batin subjek ketika tidak menjadi anggota geng motor 3. Pandangan pribadi subjek akan geng motor setelah mengeluarkan diri 4. Adakah hambatan yang dialami subjek setelah resmi tidak menjadi anggota geng motor dan dalam bentuk apa hambatan tersebut 5. Bagaimana subjek menangani hambatan tersebut 6. Perubahan seperti apa yang dialami subjek setelah resmi tidak menjadi anggota geng motor 7. Pandangan subjek akan masa depan setelah tidak

39 menjadi anggota geng motor 8. Hikmah apakah yang dirasakan subjek setelah tidak menjadi anggota geng motor 9. Pesan kepada orang lain terutama remaja terkait keputusan bergabung pada geng motor Tabel 3.1 Tahap Pengambilan Keputusan menurut Steve Cooke dan Nigel Slack 2. Studi dokumentasi Studi dokumentasi yang digunakan ialah dokumen pribadi (Moleong, 2007:217). Yaitu catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Ini bertujuan untuk memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar subjek penelitian. Hal ini dapat berupa buku harian, surat pribadi dan otobiografi. Namun ini bersifat situasional bergantung pada ada atau tidaknya dokumentasi pribadi pada setiap subjek. No Subjek, Geng Motor Jenis Hari, 1 A, GBR Buku harian 2 B, Brigez Surat kabar 3 C, XTC Dokumen tasi pribadi Tanggal Senin, 1 Januari 2013 Selasa, 2 Januari 2013 Rabu, 3 Januari 2013 Keterangan Menceritakan kronologis saat subjek masuk ke geng motor Memberitakan mengenai subjek dan rekannya yang terlibat keributan dengan geng motor lain Saat subjek berkumpul di salah satu acara bersama rekan-rekannya Tabel 3.2 Format Studi Dokumentasi

40 F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan tahap pertengahan dari serangkaian tahap dalam sebuah penelitian yang mempunyai fungsi yang amat penting. Hasil penelitian tersebut dihasilkan kemudian diproses terlebih dahulu agar keabsahannya dapat dipertanggungjawabkan. Inti dari analisis data ialah mengurai dan mengolah data mentah menjadi data yang dapat ditafsirkan dan dipahami secara lebih spesifik dan diakui dalam suatu perspektif ilmiah yang sama, sehingga hasil dari analisis data yang baik ialah data olah yang tepat dan dimaknai sama atau relatif sama dan tidak bias atau menimbulkan perspektif yang berbeda-beda (Herdiansyah, 2012:158). Menurut Miles & Huberman, 1986 (Herdiansyah, 2012:163) teknik analisis data diperoleh melalui pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pengumpulan data Reduksi data Display data Kesimpulan / verifikasi Gambar 3.1 Analisis Data menurut Miles & Huberman Berikut penjelasannya : 1. Pengumpulan data

41 Dilakukan sebelum penelitian, pada saat penelitian, dan bahkan di akhir penelitian. Peneliti melakukan studi pre-eliminary yang berfungsi untuk verifikasi dan pembuktian awal bahwa fenomena yang diteliti itu benar-benar ada. Studi pre-eliminary tersebut sudah termasuk dalam proses pengumpulan data. Pada studi pre-eliminary, peneliti sudah melakukan wawancara, observasi, dan lain sebagainya dan hasil dari aktivitas tersebut adalah data. Pada saat peneliti melakukan pendekatan dan menjalin hubungan dengan subjek, melakukan observasi, membuat catatan lapangan, berinteraksi sosial dengan lingkungan subjek, hal inipun sudah merupakan proses pengumpulan data yang hasilnya ialah data yang akan diolah. Setelah mendapatkan data yang cukup untuk diproses dan dianalisis, maka dapat melanjutkan tahap berikutnya. 2. Reduksi data Yaitu proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan dianalisis. Hasil dari wawancara, observasi dan studi dokumentasi diubah menjadi bentuk tulisan (script) sesuai dengan formatnya masing-masing. Hasil dari rekaman wawancara akan diformat menjadi bentuk verbatim wawancara. Hasil observasi diformat menjadi tabel hasil observasi yang disesuaikan dengan metode observasi yang digunakan. Hasil studi dokumentasi diformat menjadi script analisis dokumen. 3. Display data Yaitu mengolah data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan dikategorisasikan serta memecah tema-tema tersebut dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana yang disebut dengan subtema yang diakhiri dengan memberikan kode (coding) dari subtema tersebut sesuai dengan verbatim wawancara yang sebelumnya telah dilakukan.

42 Jadi secara berurutan akan terdapat tiga tahapan dalam display data, yaitu kategori tema, subkategori tema dan proses pengodean. Kategori tema ialah proses pengelompokan tema-tema yang telah disusun dalam tabel akumulasi tema wawancara ke dalam suatu matriks kategorisasi. Subkategori tema ialah membagi tema-tema yang telah tersusun tersebut ke dalam subtema. Subtema merupakan pecahan dari tema yang lebih kecil, sederhana, mudah dicerna dan praktis. Proses pengodean ialah memasukkan atau mencantumkan pernyataan-pernyataan subjek sesuai dengan kategori tema dan subkategori temanya ke dalam matriks kategorisasi serta memberikan kode tertentu pada setiap pernyataan-pernyataan subjek tersebut. 4. Penarikan kesimpulan Yaitu berisi mengenai uraian dari seluruh subkategorisasi tema yang tercantum pada tabel kategorisasi dan pengodean yang sudah terselesaikan disertai dengan quote verbatim wawancara yang kemudian disimpulkan secara spesifik dan mengerucut. Begitu seterusnya hingga seluruh subkategori yang tercantum dalam tabel kategorisasi dan coding selesai diuraikan. Kemudian menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan dengan berlandaskan hasil temuan penelitian dalam uraian subkategori tema beserta quote-nya yang sebelumnya telah diurai. Langkah terakhir ialah membuat kesimpulan dari hasil penelitian dengan memberikan penjelasan simpulan dari jawaban pertanyaan penelitian yang diajukan. G. Pengujian Keabsahan Data Pengujian keabsahan data dalam penelitian kualitatif menurut (Sugiyono, 2010:121) meliputi uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas : 1. Uji kredibilitas. Terdapat beberapa cara, yaitu :

43 a. Melakukan perpanjangan pengamatan. Yaitu peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara kembali dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Hal ini dilakukan agar terbentuk rapport sehingga hubungan antara peneliti dan subjek semakin akrab dan terbuka, saling percaya sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan. Sehingga telah terbentuk kewajaran dalam penelitian, yaitu kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu perilaku subjek. b. Melakukan triangulasi. Yaitu pengecekan data dari berbagai sumber, teknik dan waktu. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber terkait. Triangulasi teknik dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan penelitian dalam waktu atau situasi yang berbeda. c. Menggunakan bahan referensi. Yaitu data hasil wawancara berupa tape recorder dan juga foto-foto selama wawancara jika memungkinkan. d. Melakukan member check. Ialah pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada subjek yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh subjek. Apabila data tersebut disepakati oleh subjek maka data tersebut valid sehingga kredibilitasnya dapat dipertanggungjawabkan. 2. Uji transferabilitas. Ialah sampai sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Karena peneliti sendiri tidak dapat menjamin uji transferabilitas yang termasuk dalam validitas eksternal, maka peneliti membuat uraian yang jelas, rinci, sistematis dan dapat dipercaya sehingga pembaca dapat memutuskan untuk mengaplikasikan hasil penelitian dalam situasi lain. 3. Uji dependabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya bisa dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam

44 melakukan penelitian sehingga jejak aktivitas lapangan peneliti dapat terlihat. 4. Uji konfirmabilitas. Uji konfirmabilitas hampir sama dengan uji dependabilitas sehingga dapat dilakukan secara bersamaan. Yaitu menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Sehingga proses dan hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat bentuknya. H. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap persiapan a. Melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar berkaitan dengan masalah yang dapat diteliti. b. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan landasan teori dan informasi terkait lainnya. c. Membaca penelitian yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. d. Menentukan fokus penelitian agar tema tidak terlalu melebar. e. Merumuskan masalah penelitian berdasarkan keadaan lapangan. f. Menentukan kriteria subjek penelitian. g. Menghubungi subjek yang bersangkutan. h. Menentukan lokasi penelitian, yang kemudian bersifat situasional tergantung pada subjek penelitian. i. Mengurus segala hal terkait dengan administrasi penelitian seperti SK Pembimbing, Surat Izin Penelitian, Kartu Bimbingan, dan lain sebagainya. 2. Tahap pelaksanaan a. Membuat surat izin pengambilan data yang ditujukan kepada subjek. b. Melakukan pra wawancara dalam rangka penyesuaian awal terhadap subjek. c. Melakukan pertemuan lanjutan yang mengutarakan maksud dan tujuan dari pemilihan subjek terkait dengan penelitian. d. Membuat kesepakatan waktu dan tempat kepada subjek.

45 e. Pengambilan data dengan cara wawancara dan studi dokumentasi terhadap subjek. f. Melakukan pengujian keabsahan data. 3. Tahap pengolahan data a. Membuat verbatim hasil wawancara. b. Mengklasifikasikan hasil wawancara sesuai kategori yang telah ditentukan. c. Mereduksi hasil wawancara. d. Mendisplay data yang telah direduksi. e. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing terkait hasil yang telah diperoleh. 4. Tahap pembahasan a. Menguraikan display data yang telah dilakukan dengan menggunakan landasan teori. b. Menarik kesimpulan dari pola dan tema yang dihasilkan oleh subjek penelitian. c. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing terkait hasil yang telah diperoleh. 5. Tahap akhir Membuat laporan sebagai pertanggungjawaban dari data-data dan pembahasan terhadap hasil penelitian.