BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kemajuan bangsa

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya proses pembelajaran. Pendidikan nasional diarahkan untuk. masalah hidup, serta membentuk manusia kreatif dan inovatif.

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini. Sebelumnya tidak tahu menjadi mengerti tata cara hidup yang baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh setiap orang dan merupakan suatu kebutuhan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan mempunyai tujuan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke -4 yaitu: memajukan kesejahteraan umum mensejahterahkan kehidupan bangsa. Sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan secara formal, sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar. Pendidikan mempunyai fungsi yang harus diperhatikan, seperti dapat dilihat pada UUD NO 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan tanggung jawab. Dalam dunia pendidikan masalah utama yang dihadapi siswa adalah masalah belajar. Di sekolah siswa dituntut untuk bisa mengusai pelajaran dengan bantuan guru maupun harus belajar secara mandiri, demi tercapainya tujuan belajar yaitu prestasi belajar yang memuaskan. Menurut Tu u (2004:75) 1

2 Prestasi Belajar adalah hasil yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas kegiatan pembelajaran di sekolah. Tercapainya tujuan belajar dan berhasil tidaknya proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi IPS yang dicapai oleh siswa. Prestasi menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar, karena itu prestasi memiliki fungsi yang penting bagi siswa dalam dunia pendidikan. Menurut Sukmadinata (2003:101) Prestasi adalah realisasi dari kecakapan kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan yaitu prestasi banyak bergantung bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Jadi, prestasi merupakan tolok ukur keberhasilan prestasi siswa setelah melakukan proses belajar dan prestasi belajar IPS menjadi cerminan bahwa sejauh mana siswa mampu memahami dan mengusai pelajaran yang disampaikan oleh guru. Prestasi juga dapat menentukan kualitas yang dimiliki oleh sekolah maupun yang dimiliki siswa. Keberhasilan belajar juga ditentukan oleh kompetensi guru dalam mengajar khususnya pada mata pelajaran IPS terpadu di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 4 Surakarta. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Menurut UUD No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat 10 dikutip oleh Sagala (2009:23) disebutkan Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksankan tugas keprofesionalan. Kompetensi dalam mengajar guru menarik untuk dikaji, mengingat guru sebagai sentral dalam proses belajar mengajar. Guru dipandang sebagai

3 gudangnya ilmu dan metodologi, sekaligus tempat bertanya siswa. Oleh karenanya, kemampuan guru mengajar menjadi keharusan yang harus perlu terpenuhi. Artinya, guru harus memenuhi standart kompetensi minimal sebagai seorang guru. Kebutuhan akan peningkatan kompetensi guru tidak semata - mata karena adanya kurikulum baru, namun juga karena adanya kenyataan bahwa tidak sedikit guru yang kompetensinya tidak seperti yang diharapkan. Rendahnya kualitas guru juga dapat menghambat dalam mencapai tujuan belajar. Menurut M. Siddiq Al Jawi dalam blog ( http: // Kompetensi mengajar guru IPS) rendahnya kualitas guru ditunjukkan oleh kelayakannya dalam mengajar, dalam tahun 2002-2003 guru yang layak mengajar untuk Sekolah Menengah Pertama negeri sebanyak 54,12% dan untuk Sekolah Menengah Pertama swasta sebanyak 60,99% (2006: 3). Peserta didik merupakan subjek yang diperhatikan dalam proses pembelajaran ketika seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kurang tepat sasaran dalam menjelaskan tentang suatu hal seperti materi kebutuhan dan pasar, anak akan mengalami kesulitan artinya siswa belum mampu menggambarkan tentang sesuatu konsep tanpa melihat benda konkritnya seperti menjelaskan macam kebutuhan dengan menggunakan gambar misalnya kebutuhan pokok seperti gambar makanan, kebutuhan sekunder seperti kulkas dan tersier perhiasan. Ketika guru menjelaskan tentang pasar siswa harus ditugaskan untuk melakukan observasi apa yang terjadi dalam pasar. Artinya guru menerangkan sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan sehingga siswa paham.

4 Disinilah guru dituntut untuk bisa memiliki kemampuan mengajar yang interaktif, kreatif agar dalam menyampaikan materi siswa bisa memahami dan menerima ilmu dengan mudah. Kondisi dan situasi yang ada menjadi sebab masing - masing guru memiliki perbedaan dalam pengusaan kompetensi yang disyaratkan. Untuk mengetahui kondisi pengusaan kompetensi seorang guru harus dilakukan pemetaan kompetensi guru melalui uji kompetensi guru. Uji digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pemberian progam pembinaan dan pengembangan profesi guru. Dalam konteks permasalahan kompetensi ini, program kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru menjadi sangat relevan untuk diselenggarakan oleh suatu institusi yang ditunjuk oleh pemerintah. Progam kualifikasi di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 4 Surakarta sudah dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar misalnya guru sudah sarjana dan sertifikasi. Pembinaan dan mempersiapkan calon guru yang professional melalui berbagai pelatihan dan studi lanjutan sangat penting dan strategis. Oleh karena itu, jadilah guru atau tidak sama sekali Artinya jadilah guru dengan berbekal kompetensi dan profesi sebagai guru, bila tidak, lebih baik tidak sama sekali karena peran dan profesi guru bukanlah permainan. Melihat betapa pentingnya peran guru dalam pendidikan, maka kualitas sumber daya manusia yang unggul dari seorang guru mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kompetensi guru wajib dimiliki oleh setiap pendidik di negeri ini. Kemandirian belajar merupakan potensi yang dimiliki oleh siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara bertanggung jawab yang didorong oleh

5 motivasi diri sendiri demi tercapainya prestasi belajar yang optimal. Kebanyakan siswa masih bersifat saling ketergantungan dengan siswa lainnya dan ingin melakukan segala hal yang berhubungan dengan prestasi belajar bersama - sama. Dalam proses belajar sekarang ini sangat diperlukan sikap kemandirian dalam belajar serta mengorganisir dirinya sendiri. Untuk itu, dalam kegiatan pembelajaran, kemandirian sangat penting karena kemandirian merupakan sikap pribadi yang sangat diperlukan oleh setiap individu. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (Depdiknas, 1988:625) Kemandirian adalah keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Menurut Utari Sumarmo, Anik Widiastuti (2006:6) dengan kemandirian, siswa cenderung belajar lebih baik, mampu memantau, mengevalusai, dan mengatur belajarnya secara efektif, mengehemat waktu secara efisien akan mampu mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri dalam berfikir dan bertindak, serta tidak bergantung pada orang lain secara emosional. Dalam sistem belajar mandiri siswa diharapkan lebih banyak belajar sendiri atau berkelompok dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain. Karena itu siswa perlu memiliki kemauan yang kuat dan disiplin yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan belajarnya. Kemauan yang keras akan mendorong siswa untuk tidak lekas putus asa dalam menghadapi kesulitan, sedangkan disiplin yang tinggi diperlukan supaya siswa selalu belajar sesuai dengan jadwal waktu yang diaturnya sendiri. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA

6 DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU MENGAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013. B. Pembatasan Masalah Sesuai dengan latar belakang di atas maka peneliti membatasi permasalahan agar tidak meluas dan menghindari kesalahan serta lebih efektif dan terarah maka penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut: 1. Prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial atau IPS terpadu diambil dari nilai mid semester genap. 2. Penelitian ini terbatas kompetensi guru mengajar yaitu kompetensi pedagogik. 3. Kemandirian belajar di sini terbatas pada kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas VII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 4 Surakarta. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh yang signifikan persepsi siswa mengenai kompetensi guru mengajar terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 4 Surakarta tahun ajaran 2012/2013?

7 2. Adakah pengaruh yang signifikan kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 4 Surakarta tahun ajaran 2012/2013? 3. Adakah pengaruh yang signifikan persepsi siswa mengenai kompetensi guru mengajar dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 4 Surakarta tahun ajaran 2012/2013? D. Tujuan Penelitian Untuk memberikan arahan yang jelas pada penelitian adapun tujuan dari penelitian ini yang secara rinci adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi guru mengajar terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 4 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. 2. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 4 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi guru mengajar dan kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosialsiswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 4 Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

8 E. Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian diharapakan akan bermanfaat antara lain di bawah ini : 1. Bagi Sekolah Sebagai bahan informasi, bahan pertimbangan, dan masukan terhadap kompetensi guru mengajar dan kemandirian belajar siswa ketika berada di lingkungan sekolah. 2. Bagi Penulis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat melengkapi pengetahuan secara teoritis dan praktis berkaitan dengan pengetahuan tentang prestasi belajar pada siswa. 3. Bagi Pembaca Memberikan referensi bagi peneliti lain yang berminat dalam masalah yang serupa.

9 F. SISTEMATIKA PENELITIAN Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan teori yang relevan tentang prestasi belajar IPS, persepsi siswa mengenai kompetensi guru mengajar, kemandirian belajar siswa, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian, penentuan obyek penelitian yang terdiri atas populasi, sampel, sampling, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah berdirinya sekolah, vis,i misi dan tujuan, penyajian data, analisis data dan pengujian hipotesis. BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Pada bab ini berupa kesimpulan dan saran-saran.