CHILDREN S SCIENCE CENTRE DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Hi - Tech

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ( Tugas Akhir Periode 96)

MUSEUM ASTRONOMI DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain RICHARD MEIER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Jawa Tengah in Figures 2010 (Jawa Tengah dalam Angka 2010)

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

MUSIC PARK DI JAKARTA Penekanan Desain Hi-Tech

RUMAH MUSIK DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEMINARI MENENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Arsitektur Modern Richard Meier

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

GEDUNG PAMER DAN PERAGA IPTEK KELAUTAN DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

I-1 BAB I PENDAHULUAN

YOUTH CENTER DI KUDUS Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PLANETARIUM SEMARANG Bentara Alam Gumilang / L2B LATAR BELAKANG

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

CONVENTION HALL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Karya Arata Isozaki

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA CIPANAS GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

PENATAAN MUSEUM KERETA API AMBARAWA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Neo-Vernacular

TAMAN REKREASI PANTAI DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Lanskap

JAKARTA ELECTRONIC CENTER Penekanan Desain Konsep Arsitektur Hi Tech

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN KEMBALI OBYEK WISATA PANTAI PURWAHAMBA INDAH KABUPATEN TEGAL

TERMINAL BUS KELAS A DI BOGOR

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA REKREASI WISATA ALAM CURUG SEWU KENDAL

TAMAN RIA DI SEMARANG

RESORT HOTEL DI INTERNATIONAL GOLF COURSE MAGELANG

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI RANDUSANGA INDAH BREBES

Sports Hotel di Kawasan Bukit Gombel Semarang BAB I PENDAHULUAN

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

Pusat Kesenian Jawa Tengah di Semarang BAB I PENDAHULUAN

TAMAN BUDAYA SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI WIDURI KABUPATEN PEMALANG

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PARANGTRITIS KABUPATEN BANTUL DI YOGYAKARTA

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN WANA WISATA MONUMEN SOERDJO NGAWI

TERMINAL PENUNPANG KAPAL LAUT TANJUNG EMAS SEMARANG Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG OLAH RAGA DI SEMARANG BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

SENTRA PROMOSI DAN INFORMASI KERAJINAN KUNINGAN DI JUWANA

TUGAS AKHIR PERIODE 114 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RSIA-CILACAP. Dengan Penekanan Desain Modern Arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENATAAN KORIDOR JALAN KASONGAN DI BANTUL

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PUSAT INFORMASI DAN PROMOSI HASIL KERAJINAN DI YOGYAKARTA

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI ALAM INDAH KOTA TEGAL

APARTEMEN MAHASISWA DI KOTA DEPOK

AUDITORIUM UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA CIATER DI SUBANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekolah Desain Animasi dan Game Semarang

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

WATERPARK DI PANTAI MARON SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

PUSAT FASILITAS REKREASI DAN OLAHRAGA DI ASINAN KAWASAN WISATA RAWAPENING

1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur disusun

REDESAIN TAMAN BUDAYA RADEN SALEH DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Morphosis

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

SEMARANG CONVENTION HALL

Ichsan Ahmadi

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

PUSAT KREATIVITAS ANAK DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEKOLAH NASIONAL BERTARAF INTERNASIONAL DI MADIUN

PENGEMBANGAN TAMAN JURUG SEBAGAI KAWASAN WISATA DI SURAKARTA

RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG BOOK HOUSE

BAB I PENDAHULUAN REDESAIN MUSEUM JAWA TENGAH RONGGOWARSITO 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

COMMUNITY CENTER DI TANGGRANG

2. TUJUAN DAN SASARAN

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Batang

Kawasan Wisata Rowo Jombor, Klaten

REVITALISASI DIRGANTARA INDONESIA FAIRGROUND SEBAGAI PUSAT EKSHIBISI DI BANDUNG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR CHILDREN S SCIENCE CENTRE DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Hi - Tech Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : KEZIA EKA SARI DEWI L2B 001 230 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2005

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan iptek yang makin pesat, telah membawa perubahan disegala sektor kehidupan manusia. Karenanya manusia dituntut untuk seantiasa mampu menyesuaikan dirinya dengan perubahan perubahan tersebut jika tidak ingin ketinggalan jaman. Perubahan terseut menyadarkan kita bahwa belajar tidak hanya cukup disekolah. (Soeparman Soerjokusumo 2003) Oleh sebab itu dalam Kebijakan Strategis Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional (JAKSTRA IPTEKNAS 2000-2004) ditetapkan visi pembangunan IPTEK ialah terwujudnya masyarakat dinamis peradabannya dilandasi kemampuan mengembangkan dan menerapkan IPTEK secara berkesinambungan. Hal yang sangat penting dalam menentukan keberasilan penyampaian ilmu pengetahuan dan teknologi kepada pelajar dan masyarakat umum adalah dengan cara yang mudah dipahami, menyenangkan dan melalui media pendidikan yang atraktif dan menarik, sehingga dapat menumbuhkan minat masyarakat khususnya pelajar sebagai generasi muda penerus angsa untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai realisasi dari upaya tersebut, Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi pada tanggal 7 September 2001 telah mengeluarkan Keputusan Menteri No. 75/M/Kp/IX/2001 tentang Kebijakan Pembudayaan Iptek melalui Pembangunan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (Science Center) Selain dalam rangka otonomi daerah,

pembangunan Pusat Peragaan IPTEK daerah dapat memberikan nilai tambah bagi mahasiswa dan pemerintah daerah setempat. (www.ristek.go.id). Children s Science Centre diharapkan dapat menjadi wahana Peragaan IPTEK untuk memperkenalkan Ilmu Pengetahun pada anak dengan cara berbeda di sekolah pada umumnya. Children s Science Centre memadukan pendidikan dengan unsure hiburan untuk memperkealkan IPTEK kepada anak dengan menarik dan berkesan melalui kegiatan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan Penyediaan sarana semacam ini butuhkan lebih banyak lagi untuk mendukung pembudayaan IPTEK secara nasional. (www.ristek.go.id) Seperti fasilitas serupa yang ada di negara-negara maju, di dalam Children s Science Centre ini, anak-anak dapat melihat, mempelajari, bahkan bereksperimen sendiri mengenai fenomena-fenomena alam secara langsung. Sepert misalnya, mengamati daun-daunan secara langsung di alam, melakukan eksperimen sederhana menggunakan zat-zat kimia, dll. Dengan mengamati secara langsung atau bahkan bereksperimen, maka anak akan memahami secara lebih mendalam. Seperti pola perilaku anak yang masih suka bermain-main, maka Children s Science Centre ini juga tidak melupakan unsure rekreatif, dimana anak dapat belajar sambil bermain, atau bermain sambil belajar. Saat ini pusat peragaan IPTEK telah ada beberapa aerahsalah satunya yang bertaraf internasional baru ada satu yaitu TMII, Jakarta. PP IPTEK ini tiap tahunnya dikunjungi lebih kurang 200 ribu orang yangberasal dari dalam dan luar kota namun hal ini belum optimal karena PP IPTEK ini mudah dinikmati hanya oleh pengunjung wilayah Jabotabek saja. Sedangkan pusat peragaan IPTEK lainnya yang telah dibangun yaitu di Kota Baru Parahyangan, Padalarang Bandung. Keberadaan PUSPA IPTEK ini menurut

Menteri Negara Riset dan Teknologi, DR. Mohammad AS Hikam, MA, akan menjadi pilot project untuk pembangunan gedung-gedung serupa dikota-kota daerah lain. (Press release.htm) salah satu kebijakan dari Departemen Pendidikan Nasioal ialah pengembangan Kurikulum berbasis Kompetensi yang mulai diterapkan pada tahun ajaran 2000 / 2001. Keunggulan dari sistem inisalah satunya ialah penekanan pada pemahaman konsep Imu pengehuan yang mencakup praktek langsung di lapangan, serta tidak hanya mengandalkan pada teori saja. Namun hingga saat ini, penerapannya hanya pada seklah sekolah tertentu saja, disebabkan beberapa kendala diantaranya kurangnya kesiapan sekolah baik dari sarana, kesiapan guru, maupun kesiapan administrasi. Adapun benda-benda peraga yang ada didalam sebuah Children s Science Centre merupakan salah satu sarana yang dapat mendukung Kurikulum Berbasis Kompetensi ini. Jawa Tengah, memiliki jumlah anak usia sekoah dengan jumlah kurang lebih 4,5 juta anak (siswa SD dan SLTP). Jumlah ini merupakan peringkat kedua di Indonesia, setelat Jawa Barat. Jawa Tengah sendiri terkenal akan mutu pendidikan dasarnya yang dapat dikatakan ermasuk salah satu yang terbaik di Indonesia. Namun Jawa Tengah balum memiliki sarana pendukung pendidikan seperti yang disebutkan di atas. Padahal Menristek sendiri pernah mengatakan bahwa idealnya tiap-tiap Propinsi di Indonesia memiliki satu fasilitas semacam ini. Kota Semarang memiliki potensi perkembangan ilmu pengetetahuan dan teknologi yang cukup tinggi, karena Semarang adalah ibukota dari Jawa Tengah dan erupakan pusat pendidikan di Jawa Tengah, hal ini didukung dengan semakin eningkatnya fasilitas pendidikan dari sekolah dasar sampai sekolah menengah umum, perguruan tinggi egeridan swasta serta akademi

berikut dengan dosen dan tenaga ahlinya. Menurut RTRW Jawa Tengah, salah satu fungsi kota Semarang adalah sebagai tempat wisata dengan skala local maupun regional. Akan tetapi dari data-data yang ada di BPS Kota Semarang, fasilitas rekreasi yangbersifat edukatif dan rekreatif hanyalah Taman Budaya Raden Saleh dan Puri Maerokoco. Lagi pula belum ada fasilitas rekreatif khusus untuk anak-anak. Melihat fenomena tersebut diatas, maka Jawa Tengah dibutuhkan sebuah Science Centre untuk anak yang juga dapat mendukung penerapan Kurikulum Berbasis Kopemtensi di sekolah-sekolah, dengan kota Semarang sebagai lokasi yang tepat untuk membangun Children s Science Centre. 1.2 Tujuan dan Sasaran Pembahasan 1.2.1 Tujuan Memperoleh suatu landasan perencanaan dan perancangan Children s Science Centre yang representative ditinjau dari segi pemenuhan kebutuhan ruang beserta persyaratan teknisnya sekaligus dari segi kenyamanan bagi pengguna bangunan serta menciptakan suatu bangunan yang menarik dari sisi arsitektural, serta dapat mencitrakan fungsi dari bangunan melalui penekanan desain yang dipilih. 1.2.2 Sasaran Tersusunnya langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan perancangan Children s Science Centre di Semarang berdasarkan atas aspek-aspek penduan perancangan (design guide lines aspect).

1.3 Manfaat 1.3.1 Manfaat Subyektif Memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang. Sebagai pedoman dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). 1.3.2 Manfaat Obyektif Usulan mengenai pembangunan Children s Science Centre di Semarang ini, diharapkan menjadi salah satu masukan yang berarti bagi masukan Jawa Tengah pada umumnya dan masyarakat Kota Semarang pada khususnya. Selain itu bagi Pemeintah Daerah Jawa Tengah, pembangunan disektor pendidikan dan pariwisata akan dapat menjadi kontribusi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah. Sebagai tambahan wawasan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan bagi mahasisa arsitektur yang akan mengajukan proposal Tugas Akhir. 1.4 Lingkup Pembahasan 1.4.1 Ruang Lingkup Substansial Children s Science Centre merupakan bangunan yang bersifat edukatif, rekreatif, atraktif, khususnya bagi anak dan juga bersifat komersil, termasuk dalam kategori bangunan tunggal (single building) dengan penataan lansekapnya.

1.4.2 Ruang Lingkup Spasial Children s Science Centre merupakan bangunan yang bersifat edukatif, rekreatif, atraktif, khususnya bagi anak dan juga bersifat komersil. Akan tetapi karena penggunanya khusus nak-anak maka untuk pemilihan lokasinya harus dipertimbangkan agar kgiatan di dalam bangunan dapat benar-benar berjalan dengan baik. Untuk itu lokasi ang sesuai ialah wilayah BWK II dengan fungsi sebagai kawasan pemukiman, perkantoran, pendidikan atau wilayah BWK VI, BWK VII, dan BWK VIII dengan fungsi sebagai kawasan wisata / agrowisata,dan pendidikan. 1.5 Metodologi Pembahasan Penyusunan laporan ini mengguakan metode penulisan deskriptif dan komparatif yaitu dengan memberikan gambaran segala permasalahan dan keadaan yang ada, yang kemudian dianalisis serta dinilai dari sudut pandang ilmu relevan serta dikomparasikan dengan contoh-contoh faslitas serupa untuk mendapatkan suatu criteria desain dan dasar perancangan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penyusunan laporan ini adalah dengan survey kepustakaan dan survey lapangan. Adapun teknik pengumpulan data ialah sebagai berikut : 1) Wawancara Dilakukan dengan pihak-pihak terkait dan kompeten dengan topic permasalahan untuk mendapatkan data primer. 2) Studi Literatur

Yaitu dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan teori, konsep aau standar perencanaan yang digunakan dalam penyusunan program. 3) Observasi Obyek Melakukan pengematan langsung terhadap obyek serupa baik di dalam negeri maupun observasi melalui internet untuk obyek serupa di luar negeri yang kemudian dijadikan sebagai ahan komparasi. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan pada Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur akan diurutkan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode dan sistematika penulisan Landasan Program Perencanaan dan perancangan Arsitektur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING Tinjauan pustaka, yang berisi tentang tinjauan anak, baik pengertian perkembangan, maupun aktivitasnya. Selain itu di deskripsikan pula pengertian science center, fungsi dan tujuannna, klasifikasinya, kegiatan, materi peraga, dan uraian mengenai obyek studi banding. BAB III TINJAUAN CHILDREN S SCIENCE CENTRE DI SEMARANG Menguraikan tentang factor pendorong perlunya sebuah Children s Science Centre di Jawa Tengah, dan Semarang pada

BAB IV BAB V BAB VI khususnya, kondisi kota Semarang secara umum, maupun uraian mengenai Children s Science Centre di Semarang, beserta kelembagaan dan sistem pengelolaannya. KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan dalam perencanaan dan perancangan Children s Science Centre di Semarang. PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Mengunkapkan analisa dan aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, aspek arsitektural, aspek kontekstual, pendekatan lokasi dan tapak, serta pendekatan penekanan desain. PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Membahas konsep, program, dan persyaratan perencanaan dan perancangan arsitektur Children s Science Centre di Semarang.