BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TANYA-JAWAB BERBASIS MEDIA VIDEO TAYANGAN ORBIT DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Indonesia. Bagi siswa sekolah menengah atas pembelajaran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri, karena pembelajaran tidak akan berhasil tanpa adanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa setelah menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan latihan berkelanjutan. Sependapat dengan yang dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena berlaku untuk semua manusia di dunia. Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia karena sasaran pendidikan adalah manusia dan pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Pendidikan mempunyai tujuan menumbuhkembangkan potensi-potensi manusia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan Sukmadinata (2011, hlm. 4) menegaskan, Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap, dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta didik. Pengembangan diri ini dibutuhkan untuk menghadapi tugas-tugas dalam kehidupannya sebagai pribadi, sebagai peserta didik, karyawan, profesional, maupun sebagai warga masyarakat. Maka keberlangsungan hidup manusia memerlukan peranan pendidikan untuk menjamin peningkatan kualitas manusia. salah satu aspek yang dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas manusia ialah aspek keterampilan berbahasa. Bahasa mempunyai peranan penting sebagai alat komunikasi yang dimiliki manusia berupa simbol untuk menyatakan ekspresi diri. Meskipun bahasa bukan satu-satunya alat untuk berkomunikasi, tetapi harus kita akui bahwa bahasa memberikan kemungkinan yang lebih luas dan kompleks untuk berkomunikasi. Berbahasa dengan baik berarti menguasai keterampilan berbahasa. Tarigan (2008, hlm 1) mengemukakan bahwa keterampilan berbahasa itu ada empat yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dengan cara beraneka ragam, setiap keterampilan tersebut berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia keempat aspek tersebut merupakan keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh peserta didik. Salah satu keterampilan berbahasa adalah menulis, Tarigan (2008, hlm. 3) Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan 1

menulis, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafelogi, struktur bahasa, dan kosa-kata. Dalam hal ini, menulis merupakan kegiatan berkomunikasi dengan media kertas atau alat tulis yang bisa dilakukan tanpa harus tatap muka. Menulis merupakan kegiatan yang produktif yang harus terampil dalam memanfaatkan kebahasaan. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Dalam kehidupan yang modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Keterampilan menulis sering dianggap sulit oleh kebanyakan peserta didik. Hal ini didukung oleh hasil pengamatan penulis selama praktik pengalaman lapangan, pendidik sering kali dihadapkan pada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis, baik dari segi pemikiran peserta didik maupun dari segi kebahasaan. Banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menemukan ide-ide atau gagasan untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Sesuai dengan permasalahan tersebut peran pendidik sangat penting dalam menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya. Hal tersebut menuntut peserta didik agar dapat bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam pembelajaran. Sementara yang berkaitan dengan faktor pendidik, berdasarkan hasil pengamatan penulis selama praktik pengalaman lapangan, beberapa guru masih menggunakan metode tradisional, kurangnya variasi media pembelajaran inilah yang mempengaruhi rendahnya kemampuan kognitif peserta didik. Oleh karena itu dibutuhkan media pembelajaran yang dapat mengajak dan mendorong peserta didik, untuk mampu menggunakan kemampuan kognitif dalam memecahkan masalah. Kurangnya variasi media pembelajaran membuat peserta didik menjadi tidak termotivasi untuk belajar. Sehubungan dengan hal itu, sesuai dengan hasil wawancara penulis di sekolah tempat praktik pengalaman lapangan, peserta didik merasa termotivasi ketika proses pembelajaran menyenangkan. Inilah tugas guru agar memilih bahan ajar dengan tepat. Sehingga akan mempermudah mencapai keberhasilan belajar. Dalam kurikulum terdapat materi tentang mengonstruksi sebuah resensi dari buku kumpulan cerita pendek yang sudah dibaca. Resensi merupakan 9

ringkasan mengenai penilaian dari sebuah karya. Cerpen menurut wujud fisiknya adalah cerita yang pendek. Hidayati (2010, hlm. 91) mengatakan, Cerpen adalah suatu bentuk karangan dalam bentuk prosa fiksi dengan ukuran yang relatif pendek, yang bisa selesai dibaca dalam sekali duduk, artinya tidak memerlukan waktu yang banyak. Dalam hal ini, meresensi cerpen merupakan kegiatan menilai suatu karya sastra berupa cerita pendek. Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap beberapa peserta didik di SMAN 17 Bandung mengenai resensi cerita pendek, peserta didik merasa kesulitan dalam meresensi cerita pendek karena kurangnya pemahaman peserta didik mengenai resensi cerita pendek. Dalam mengaplikasikan pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek, diperlukan media interaktif yang dapat menunjang lancarnya proses pembelajaran. Pembelajaran yang dianggap sulit akan membosankan jika penyampaiannya dengan media yang kurang tepat. Media yang penulis gunakan adalah media lectora inspire. Media tersebut merupakan media pembelajaran interaktif yang biasanya mengacu pada produk dan layanan digital pada sistem berbasis komputer yang merespons tindakan pengguna dengan menyajikan konten seperti teks, gambar bergerak, animasi, video, dan audio. Penulis menyiapkan media berbasis lectora inspire untuk disajikan kepada peserta didik, isi dari media interaktif tersebut yaitu materi dan cerita pendek yang disajikan dengan fitur yang menyenangkan. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran Mengonstruksi Sebuah Resensi dari Cerita Pendek dengan Menggunakan Media Lectora Inspire di Kelas XI SMAN 17 Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan salah satu titik tertentu yang memperlihatkan ditemukannya masalah oleh penulis. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penulis dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Berdasarkan pengamatan, peserta didik kurang antusias dalam pembelajaran menulis. 10

2. Berdasarkan hasil wawancara, peserta didik kurang pemahaman mengenai resensi cerita pendek. 3. Berdasarkan hasil wawancara, peserta didik kesulitan dalam mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek. 4. Berdasarkan pengamatan, peran guru sangat penting dalam meningkatkan kreativitas dan motivasi peserta didik. 5. Berdasarkan pengamatan, penggunaan metode atau media pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek yang kurang cocok, kurang bervariasi dan kurang menarik. Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, penulis mencoba menyeselaikan masalah-masalah yang sudah diidentifikasi tersebut dengan cara menerapkan media lectora inspire. Penulis berharap dengan menerapkan media lectora inspire mampu memotivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pertanyaan umum tentang konsep atau fenomena spesifik yang diteliti. Permasalahan yang akan diteliti perlu dirumuskan secara spesifik, agar masalah dapat terjawab secara tepat. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Mampukah penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek dengan menggunakan media lectora inspire di kelas XI SMAN 17 Bandung tahun pelajaran 2016/2017? 2. Mampukah peserta didik kelas XI SMAN 17 Bandung mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek dengan tepat dan benar? 3. Efektifkah media lectora inspire diterapkan dalam pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek di kelas XI SMAN 17 Bandung? Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti dapat mencari jawaban ilmiah dari rumusan masalah yang telah dikemukakan peneliti. Dengan demikian, peneliti mendapatkan jawaban apakah media lectora inspire efektif atau tidak digunakan dalam pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek. 11

D. Tujuan Dalam penelitian perlu ada tujuan yang jelas untuk memecahkan permasalahan yang terdapat dalam latar belakang dan rumusan masalah. Rumusan tujuan penelitian memperlihatkan pernyataan hasil yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah: 1. untuk mengetahui kemampuan penulis dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek dengan menggunakan media lectora inspire di kelas XI SMAN 17 Bandung; 2. untuk mengetahui kemampuan peserta didik kelas XI SMAN 17 Bandung dalam mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek; dan 3. untuk mengetahui keefektifan media lectora inspire digunakan dalam pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek pada peserta didik kelas XI SMAN 17 Bandung. Berdasarkan uraian tujuan di atas, dalam penelitian ini tujuan yang akan dicapai untuk mengetahui kemampuan penulis dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek dengan menggunakan media lectora inspire. E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian harus memiliki manfaat untuk berbagai pihak, baik bagi peneliti maupun bagi objek yang ditelitinya. Manfaat penelitian dapat diraih setelah penelitian berlangsung. Setelah terurai tujuan penelitian yang terarah, penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut. 1. Bagi Penulis Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman, serta meningkatkan kreativitas dan kompetensi dalam mengajar, khususnya dalam pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek dengan menggunakan media lectora inspire. 2. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih model, metode, teknik, ataupun media pembelajaran dalam keterampilan menulis, khususnya dalam mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek. 3. Bagi Peserta Didik 12

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam menuangkan ide dan gagasan secara tertulis, serta memotivasi peserta didik untuk terus berlatih menulis agar dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis. Selain itu dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peserta didik dalam mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek. 4. Bagi Peneliti Lanjutan Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dasar penelitian sebagai bahan referensi dan sumbangan pemikiran untuk pengembangan media lectora inspire dalam pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek. Berdasarkan uraian manfaat di atas, penulis mengemukakan manfaatmanfaat yang merupakan salah satu pedoman peneliti dalam melaksanakan penelitian. peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis, guru bahasa dan sastra indonesia, peserta didik dan peneliti lanjutan. F. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan agar tidak ada salah penafsiran terhadap istilah-istilah dalam judul penelitian. Dalam judul penelitian mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek dengan menggunakan media lectora inspire, maka penulis mendefinisikan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini sebagai berikut. 1. Pembelajaran adalah proses atau cara perbuatan menjadikan orang atau mahluk hidup belajar. Artinya pembelajaran dalam judul ini adalah langkah-langkah atau prosedur tertentu dalam proses belajar yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. 2. Mengonstruksi adalah susunan dan hubungan kata dalam kalimat atau kelompok kata. Artinya dalam judul ini adalah menyusun sebuah tulisan. Resensi merupakan suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Cerita pendek merupakan cerita yang menurut wujudnya berbentuk pendek. Dengan demikian, mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek adalah menulis suatu tulisan mengenai nilai sebuah karya sastra berupa cerita pendek. 13

3. Media lectora inspire adalah media pembelajaran berupa sebuah program komputer untuk pengembangan pembelajaran berbasis elektronik. Media lectora inspire digunakan untuk membuat media pembelajaran interaktif yang berisi materi pembelajaran, gambar, audio, video, dan animasi dalam satu kesatuan. Berdasarkan uraian definisi operasional di atas, dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran mengonstruksi sebuah resensi dari cerita pendek dengan menggunakan media lectora inspire adalah pembelajaran menulis suatu tulisan mengenai nilai sebuah karya sastra berupa cerita pendek dengan menggunakan pengembangan pembelajaran berbasis komputer yaitu media lectora inspire. Adapun pada pelaksanaanya, diharapkan pembelajaran dengan media pembelajaran interaktif ini peserta didik termotivasi untuk menulis secara efektif. G. Sistematika Skripsi Sistematika skripsi merupakan susunan yang menggambarakan kandungan setiap bab dari keseluruhan isi skripsi. Sistematika skripsi berisi rincian tentang penulisan skripsi. Skripsi ini disusun dari bab I sampai bab V. Berikut ini akan dijelaskan struktur organisasi skripsi, sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan. Bab ini memaparkan mengenai latar belakang penulisan, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi. 2. Bab II Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran. Bab ini membahas mengenai deskripsi teoretis yang memfokuskan kepada hasil kajian atas teori, konsep, kebijakan, dan peraturan yang ditunjang oleh hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan masalah penelitian. Kajian teori dilanjutkan dengan perumusan kerangka pemikiran yang menjelaskan keterkaitan dari variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian. 3. Bab III Metode Penelitian. Bab ini membahas mengenai metode penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, pengumpulan data dan instrumen penelitian, teknik analisis data, dan prosedur penelitian. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini membahas mengenai deskripsi hasil dan temuan penelitian yang mendeskripsikan hasil dan temuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang diterapkan. 14

5. Bab V Simpulan dan Saran. Bab ini membahas mengenai simpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran terhadap penelitian tersebut. Bab ini adalah bab penutup yang berisi simpulan dan saran. Berdasarkan uraian sistematika skripsi di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam sistematika penulisan skripsi menggambarkan kandungan setiap bab dan urutan dalam penulisan. Adapun dalam sistematika penulisan skripsi ini memuat hubungan antara satu bab dengan bab lainnya. 15