BAB I PENDAHULUAN. taat dan juga pikirannya dibina dan dikembangkan. 1. merupakan salah satu konsep pendidikan yang menekankan betapa penting dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. biometrik fingerprint akan mengurangi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari dan juga merupakan pondasi dan tiang agama bagi seluruh umat islam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dia pimpin memiliki tugas yang tidak ringan. Sebab baik buruknya lembaga. tersebut tidak lepas dari pengawasan kepala sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. umat manusia merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. untuk pelajaran Matematika, menurut penulis pengaruhnya amat penting

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2000), hlm S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi(cita cita)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga karena setiap manusia besar dan dididik di dalamnya. Tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh manusia semakin kompleks dan bervariasi. Oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. 4 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hal.

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. kepada segenap kegiatan pendidikan. Sebagai suatu komponen pendidikan,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah dalam surah al-alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menjadi tantangan bangsa dalam mempersiapkan generasi masa depan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. materi pelajaran harus diterima siswa, maupun sarana dan prasarana.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Dalam undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efesien

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah perkembangan kepribadian manusia. Telah dirumuskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Pendidikan ( KTSP ) tahun 2006 dinyatakan sebagai upaya membina

BAB I PENDAHULUAN. lembaga formal inilah yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PENGARUH FASILITAS DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH KELAS X DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG

BAB I PENDAHULUAN. pada dunia pendidikan dalam upaya mengembangkan pemahaman diri sesuai

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN. Binti Maunah, Landasan Pendidikan, Sukses Offset, Yogyakarta, 2009, hlm. 3 2

Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm. 1 Faturrahman, Ibid, hlm. 15 3

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai problematika remaja yang terjadi saat ini

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP YPK 2 MOPAH LAMA MERAUKE

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses yang mana seseorang diajar bersikap setia dan taat dan juga pikirannya dibina dan dikembangkan. 1 Pernyataan tersebut merupakan salah satu konsep pendidikan yang menekankan betapa penting dan kuatnya peranan pendidikan dalam pembinaan manusia. Artinya pendidikan sebagai suatu kegiatan pembinaan sikap dan mental yang akan menentukan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu untuk melestarikan bentuk tingkah laku tersebut seorang pendidik harus mempertahankannya dengan salah satu alat pendidikan yaitu kedisiplinan. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Pendidikan bagi bangsa yang sedang berkembang seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntunan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif, dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna) akan mampu mempercepat jalannya proses 1 Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, Usaha Sosial, Surabaya, 1981, hal: 83.

2 pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita, sesuai dengan tujuan nasional seperti dalam alinea ke-iv Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. 2 Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, di mana iman dan taqwa kepada Allah SWT menjadi sumber motivasi kehidupan segala bidang. Ki Hajar Dewantoro dalam Kongres Taman Siswa yang pertama tahun 1930 menjelaskan, bahwa pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak, yang tidak dipisahkan agar dapat menguraikan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya. 3 Pendidikan pada hakikatnya sesuatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus. 4 2 Fuad Hasan, Dasar-dasar Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, hal: 2. 3 Ibid, hal: 5. 4 Ahmadi, A.. Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hal: 70.

3 Oleh karena itu pendidikan dipandang salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Mengingat sangat pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaikbaiknya sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah membina generasi muda yang dilaksnakan oleh pemerintah dan masyarakat. Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktifitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum, yakni: a. Membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperbaiki dan memperdalam/memperluas tingkah laku anak/peserta didik yang dibawa dari keluarga serta membantu mengembangkan bakat. b. Mengembangkan kepribadian peserta didik lewat kurikulum agar: 1. Peserta didik dapat bergaul dengan guru, karyawan, dengan temannya sendiri dan masyarakat sekitar. 2. Peserta didik belajar taat kepada peraturan atau tahu disiplin. 3. Mempersiapkan peserta didik terjun ke masyarakat berdasarkan normanorma yang berlaku 5 5 Ibid, hal: 163.

4 Belajar dengan disiplin yang terarah dapat menghindarkan diri dari rasa malas dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan daya kemampuan belajar siswa. Disiplin adalah kunci sukses dan keberhasilan. Dengan disiplin seseorang menjadi yakin bahwa disiplin akan membawa manfaat yang dibuktikan dengan tindakannya. Setelah berprilaku disiplin, seseorang akan dapat merasakan bahwa disiplin itu pahit tetapi buahnya manis. 6 Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin memberikan manfaat yang besar dalam diri seseorang. Ajaran Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk menerapkan disiplin dalam berbagai aspek kehidupan, baik ibadah, belajar dan kegiatan lainnya sebagaimana dalam menjalankan fardhu 'ain didalam Islam yang berupa sholat lima waktu, puasa Ramadhan dan lain-lain semua itu sungguh merupakan suatu latihan atau yang sangat berarti untuk disiplin diri sendiri ( self discipline). 7 Perintah untuk disiplin secara implisit tertulis didalam firman Allah Surat An-Nisa' ayat 103: 6 Drs. Agus Suejanto, Bimbingan Kearah Belajar Yang Sukses, Aksara Baru, 1990, hal: 70. 7 K.H. Zainudin Fannani, Hakikat Disiplin, Dalam Buletin An-Nada, Nomer 1, Tahun 1, November 1991.

4 4 5 öνçgψtρù'yϑôû$# #sœî*sù öνà6î/θãζã_ 4 n?tãuρ #YŠθã è%uρ $Vϑ ušï%!$# (#ρã à2øœ$sù nο4θn= Á9$# ÞΟçFøŠŸÒs% #sœî*sù $Y?θè%öθ Β (النساء: (103 $Y7 tfï. š ÏΖÏΒ σßϑø9$# n?tã ômtρ%x. nο4θn= Á9$# βî) nο4θn= Á9$# (#θßϑšï%r'sù " Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk dan diwaktu berbaring, kemudian apabila kamu terasa aman maka dirikanlah shalat itu ( sebagimana biasa ) sesungguhnya shalat itu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang yang beriman." (Q.S.An-Nisa: 103) 8 Sepintas bila kita mendengar kata disiplin maka yang selalu terbayang usaha untuk menyekat, mengawal dan menahan. Padahal tidak demikian, sebab disiplin bermakna melatih, mendidik dan mengatur atau hidup teratur. Artinya kata disiplin itu tidak terkandung makna sekatan, tetapi juga dan latihan. 9 Untuk itulah kedisiplinan sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan suatu kehidupan yang teratur dan meningkatkan prestasi dalam belajar karena sifatnya yang mengatur dan mendidik. Dari kebanyakan orang-orang sukses rasanya tidak ada diantara mereka yang tidak berdisiplin, kedisiplinan yang tertanam dalam setiap kegiatan mereka membawa kesuksesan. 8 Depag RI, Al-Qur'an Al-Karim dan Terjemahannya, Surya Cipta Aksara, Surabaya, 1993, hal: 138. 9 Prof. Dr. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan, Mutiara Sumber Widya, Jakarta, 1995, hal: 117.

6 Sebagaimana uraian di atas, peneliti mengamati bahwa apabila tata tertib atau peraturan dijalankan dengan baik oleh semua unsur (guru, murid, kepala sekolah, pegawai dan lain-lain) maka akan dapat memberikan pengaruh positif pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul penelitian adalah Korelasi antara Kedisiplinan Dengan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih Di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dalam penelitian pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar maka rumusan masalah yang peneliti fokuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana kedisiplinan siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto? 3. Adakah korelasi antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto? 4. Seberapa besar korelasi antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto?

7 C. Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui sejauh mana kedisiplinan siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto. 2. Mendiskripsikan hasil sekolah dalam pembinaan kedisiplinan siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto. 3. Mengetahui korelasi antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto. 4. Mengetahui Seberapa besar korelasi antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto? D. Manfaat Penelitian 1. Sebagai informasi penting bagi guru tentang pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto. 2. Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan tercapainya tujuan pendidikan. 3. Sebagai dokumentasi bagi peneliti lain dalam rangka mengadakan penelitian lebih lanjut. E. Penegasan Judul Untuk menjaga agar tidak terjadi salah pengertian dalam memahami dalam judul skripsi ini yaitu Korelasi antara Kedisiplinan Dengan Prestasi

8 Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih Di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto, maka terlebih dahulu perlu adanya penjelasan dalam pengertian dari beberapa istilah yang digunakan judul tersebut, yaitu: 1. Korelasi Kedisiplinan Siswa Adapun maksud dari pengaruh kedisiplinan siswa adalah daya yang ada yang timbul dari disiplin untuk membentuk sikap, perbuatan serta watak (siswa) dalam belajar sehingga meningkatkan prestasi belajar. 10 2. Prestasi Belajar Yang dimaksud prestasi belajar siswa adalah berkenaan dengan hasil proses yang telah dicapai dari usaha (siswa) memperoleh ilmu pengetahuan. 11 3. Di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto Adapun yang penulis maksud MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang terletak Jl. Pungging mojosari mojokerto. Jadi pengertian judul di atas secara keseluruhan adalah daya yang ada atau timbul dari disiplin yang turut membentuk sikap, perbuatan, serta watak siswa berkenaan dengan hasil yang dicapai dari usaha (siswa) dalam memperoleh ilmu pengetahuan di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto. F. Ruang Lingkup Pembahasan 10 Departemen P&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Cetakan II, 1989,hal : 208. 11 Ibid, 1989, hal :291.

9 Dalam ruang lingkup pembahasan ini mencakup pelaksanaan kedisiplinan yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto. Adapun yang penulis bahas yaitu kedisiplinan siswa terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto Tahun Ajaran 2009-2010. Untuk mempermudah pembahasan, maka penulis perlu memberikan batasan-batasan yang akan dibahas pada ruang lingkup pembahasan, adapun ruang lingkup pembahasan akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Upaya pembinaan disiplin terutama dalam kaitannya dengan peningkatan prestasi belajar siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto. 2. Kedisiplinan Siswa yang berkaitannya dengan disiplin belajar siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto. 3. korelasi antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto. 4. Seberapa besar korelasi antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar siswa di MA Nurul Ulum Pungging Mojosari Mojokerto? G. Hipotesa Hipotesa dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 12 12 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka Cipta, Jakarta,1998, hal: 67

10 Jadi hipotesa adalah kesimpulan yang belum final artinya masih harus dibuktikan kebenarannya sesuai judul yang penulis angkat. Maka penulis menggunakan hipotesis H a dan H 0, dimana H a adalah ada korelasi positif dan signifikan antara variabel tingkat kedisiplinan (X) dan prestasi belajar (Y) sedangkan H 0 adalah tidak ada korelasi yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y. H. Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi ini akan disajikan lima bagian yang merupakan satu kesatuan dan saling mendukung antara pembahasan satu dengan lainnya. Pada Bab I adalah pendahuluan, yang terdiri dari sub bab, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan judul, ruang lingkup pembahasan, hipotesa dan sistematika penulisan. Pada Bab II merupakan bab kajian teoritis. Dalam bab ini terdiri dari sub bab kedisiplinan, prestasi belajar, dan pengaruh kedisiplinan siswa, terhadap prestasi belajar siswa. Pada sub bab kedisiplinan akan membahas: pengertian disiplin, tujuan diadakan disiplin. Sedangkan sub bab prestasi belajar membahas: pengertian prestasi belajar, tujuan prestasi belajar, prinsip-prinsip belajar dan factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

11 Pada bab III mengenai Rancangan Penelitian, Jenis data, Sumber data, Teknik penentuan obyek penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian dan Teknik analisis data. Pada bab IV Sebagai fokus dari hasil penelitian yakni laporan hasil penelitian terdiri dari latar belakang obyek penelitian meliputi sejarah berdirinya, letak geografis, keadaan obyek, keadaan guru dan struktur organisasi sekolah dan penyajian dan analisa data meliputi upaya pembinanaan disiplin siswa oleh sekolah untuk menunjang prestasi belajar siswa, tingkat disiplin berkaitan dengan prestasi belajar siswa. Pada bab V Sebagai bagian akhir dari penelitian ini akan menampilkan kesimpulan dan saran.