BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan segala daya-upaya yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk mendapatkan perlindungan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional (UU no. 1 tahun 1970). Salah satu aspek penting dari sasaran Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini adalah menekan faktor resiko yang semakin berkembang akibat penggunaan teknologi yang semakin maju dan mutakhir dalam proses produksi (Suma mur, 1989). Faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja merupakan hasil dari interaksi antara host (pekerja) berupa umur, jenis kelamin, masa kerja, dan tingkat pendidikan; agent (mesin/pekerjaan) berupa unit kerja dan waktu kerja; dan faktor-faktor lingkungan berupa fisik, kimia, dan biologi (Colling, 1990). Suatu kerugian (loss) disebabkan oleh serangkaian faktor-faktor yang berurutan seperti yang terdapat dalam Loss Causation Model yang terdiri dari: Lack of Control (kurang kendali), Basic Causes (penyebab dasar), dan Immediate Causes (OHS Body of Knowledge, 2012). 1
Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, terdapat 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Pada tahun 2012 ILO mencatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahunnya di dunia (Depkes RI, 2016). Sementara itu data PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) memperlihatkan bahwa sekitar 0,7 persen pekerja Indonesia mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan kerugian nasional mencapai Rp 50 Triliun (ILO, 2011). Laporan yang disampaikan Pusat Data dan Informasi berdasarkan Kementerian Kesehatan RI bahwa angka kecelakaan kerja di Indonesia tergolong tinggi dibanding sejumlah negara di Asia dan Eropa, pada tahun 2011 kecelakaan kerja di Indonesia tercatat sebanyak 9.891 kasus, pada tahun 2012 terdapat 21.735 kasus, pada tahun 2013 terjadi 35.917 kasus (jumlah terbesar), dan pada tahun 2014 terjadi 24.910 kecelakaan kerja (Depkes RI, 2015). Pada bulan April tahun 2016 BPJS ketenagakerjaan melaporkan jumlah kasus kecelakaan kerja yang mencapai 33.151 kasus sepanjang tahun dengan jaminan mencapai 263,2 milyar rupiah. Jumlah kasus kematian dari data BPJS ketenagakerjaan mencapai 7.379 kasus dalam kurun waktu satu tahun (BPJS Ketenagakerjaan, 2016). Dalam Permenaker No:Per.05/MEN/1996 dijelaskan mengenai Sistem Manajemen K3 yaitu bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang 2
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Dalam hal ini perusahaan harus membuat lingkungan kerja seaman mungkin supaya faktor resiko bisa dikurangi. Namun, disamping sistem K3 yang dilakukan perusahaan juga harus memperhatikan faktor pekerja itu sendiri, karena kasus kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh faktor personal, dimana tindakan yang tidak aman sebesar 88%, kondisi lingkungan yang tidak aman sebesar 10%, atau kedua hal tersebut di atas terjadi secara bersamaan (Notoatmodjo,2007). PT. Pamindo Tiga T berdiri pada tanggal 9 Juni 1975 beralamat di Jl. MH. Thamrin Km. 7 Serpong, Tangerang Selatan, Banten. PT. PAMINDO TIGA T bergerak dalam industri komponen kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, komponen alat-alat berat, dan komponen mesin tekstil. Kegiatan produksi yang dilakukan PT Pamindo Tiga T menunjukkan bahwa banyak menggunakan alat berat dalam kegiatan produksi, sehingga sangat beresiko menimbulkan kecelakaan kerja. Untuk meningkatkan perlindungan terhadap pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja, serta asset di PT Pamindo Tiga T, maka diterapkan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dituangkan dalam Kebijakan LK3 PT Pamindo Tiga T. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan 3
kesadaran dan kepedulian terhadap K3, meningkatkan keterampilan dan kemampuan pelaksanaan K3, mencegah terjadinya kecelakaan, dan meningkatkan produktifitas kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibentuk organisasi P2K3, merekrut Ahli K3, dan melakukan management review. Beberapa program yang dilakukan adalah melakukan Training K3, pemasangan sign, spanduk, poster terkait K3, melakukan safety meeting, maintenance, safety patrol, dan membentuk tim tanggap darurat. Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada periode 2014-2015 berjumlah 17 kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi 11 diantaranya merupakan kecelakaan kerja yang berkaitan dengan kecelakaan kerja pada tangan pekerja. Dengan kata lain sekitar 65% kecelakaan kerja yang terjadi berhubungan dengan kecelakaan kerja pada tangan pekerja. Presentase ini cukup besar dan perlu menjadi perhatian khusus supaya tidak terjadi terus menerus dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang lebih serius (PT Pamindo Tiga T, 2014) Data kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Pamindo Tiga T terdapat sekitar 67% temuan yang memungkinkan menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu berasal dari tindakan tidak aman yang dilakukan pekerja dan 33% kemungkinan penyebab kecelakaan kerja lainnya berasal dari peralatan dan lingkungan kerja. Ini menunjukkan banyak faktor yang menjadi penyebab kecelakaan kerja di PT. Pamindo Tiga T. 4
Berdasarkan uraian diatas, dengan tingginya persentase kejadian kecelakaan kerja pada tangan pekerja, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Analisis Penyebab Dasar Kecelakaan Kerja pada Tangan Pekerja di Bagian Stamping PT Pamindo Tiga T di tahun 2016. 1.2 Identifikasi Masalah Kecelakaan kerja yang terjadi pada periode 2014-2015 di PT. Pamindo Tiga T menunjukkan bahwa kecelakaan kerja di PT Pamindo Tiga T didominasi oleh kecelakaan kerja pada tangan pekerja. Tercatat ada 11 kecelakaan kerja pada tangan pekerja dari total 17 kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Pamindo Tiga T. Dengan diketahuinya angka tersebut, kasus kecelakaan kerja pada tangan pekerja ini perlu didalami lebih serius. Berdasarkan data yang didapat dari laporan kecelakaan kerja PT Pamindo Tiga T pada tahun 2014-2015 juga menunjukkan bahwa dari 11 kecelakaan kerja pada tangan pekerja 9 diantaranya terjadi pada Unit Stamping. Pengoperasian mesin dengan material yang digunakan kebanyakan masih manual menggunakan tangan pekerja. Oleh karena itu, perlu diperinci lebih dalam mengenai faktor penyebab dasar kecelakaan kerja pada tangan pekerja di bagian Stamping PT. Pamindo Tiga T. 5
1.3 Pembatasan Masalah Jika ditinjau dari identifikasi masalah diatas maka penelitian ini perlu diberikan batasan untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik. Pembatasan masalah pada penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor penyebab kecelakaan pada tangan pekerja di bagian stamping PT Pamindo Tiga T di tahun 2016. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja penyebab dasar yang mengakibatkan kecelakaan kerja pada tangan pekerja di bagian stamping PT. Pamindo Tiga T? 1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1 Tujuan Umum Mengetahui penyebab dasar kecelakaan kerja pada tangan pekerja di bagian stamping PT. Pamindo Tiga T di tahun 2016. 1.5.2 Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran karakteristik responden (Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan, dan Lama kerja) pada pekerja di bagian stamping PT. Pamindo Tiga T 6
b. Mengetahui gambaran kecelakaan kerja pada tangan pekerja di bagian stamping PT. Pamido Tiga T. c. Mengetahui faktor-faktor penyebab dasar kecelakaan kerja (pengetahuan, sikap, dan kepatuhan terhadap prosedur) di bagian stamping PT. Pamindo Tiga T. d. Mengetahui hubungan faktor pengetahuan pekerja terhadap kecelakaan pada tangan pekerja, faktor sikap terhadap kecelakaan pada tangan pekerja, dan faktor kepatuhan kepada prosedur terhadap kecelakaan kerja pada tangan pekerja di bagian stamping PT. Pamindo Tiga T. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1. Bagi Tempat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi PT. Pamindo Tiga T dalam penerapan keselamatan tangan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja sebagai tolak ukur dalam meningkatkan tingkat keselamatan kerja di bagian stamping. 1.6.2. Bagi Fakultas Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan pustaka dalam program perkuliahan baik itu sebagai bahan pengajaran dan bahan penelitian bagi peserta didik yang lain. 7
1.6.3. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian khususnya di bidang kesehatan dan keselamatan kerja. 8