TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. tergolong dalam kelompok pupuk organik alami benar benar langsung diambil

TINJAUAN PUSTAKA. dan sisa harus disingkirkan dari lingkungan agar tidak mengganggu atau

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

BAB II LANDASAN TEORI

MESIN PERAJANG SINGKONG

TINJAUAN PUSTAKA. Proses hidup dan kegiatan kehidupan selalu menghasilkan limbah dan

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan

TINJAUAN PUSTAKA. Singkong yang biasa disebut ubi kayu, atau ketela pohon berasal dari

BAB VI POROS DAN PASAK

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Selain perikanan di laut, kita mempunyai

BAB II LANDASAN TEORI. proses tekan geser. Butir beras terjepit dan tertekan cekung lesung antum sehingga

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Tujuan Pembelajaran:

II. TINJAUAN PUSTAKA. adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan

PERENCANAAN MESIN PEMBERSIH KACANG BOGOR KAPASITAS 5 KG

BAB II TEORI DASAR. seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis,

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. 3.1 Definisi Mesin Penggiling Daging (Meat Grinder)

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Pencacah Rumput

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN SISTEM PISAU BERPUTAR

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bantalan Sebagai Bagian Elemen Mesin

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. korosi dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB 7 BANTALAN (BEARING)

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

Lampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan. Faktor-faktor Koreksi. (Sularso,2004:7)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

3. METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

TRANSMISI RANTAI ROL

BAB II LADASAN TEORI

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Mesin pencacah daging merupakan sebuah alat yang berfungsi. menjadi bahan utama pembuatan abon.

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Ketela pohon, ubi kayu, atau singkong (Manihot Utilssima) adalah perdu

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEKANISASI PEMECAHAN BIJI JARAK UNTUK MEMBUAT BIO DIESEL RINGKASAN

TINJAUAN PUSTAKA. telah teruji dan sudah banyak dipakai ratusan pengusaha makanan gorengan di

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Gambar 3D dan 2D Mesin Penyuir Daging

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem perawatan elemen mesin telah dikenal luas teknik

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

hingga akhirnya didapat putaran yang diingikan yaitu 20 rpm.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II DASAR TEORI. Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

Kecepatan putaran poros / journal BAB I PENDAHULUAN

TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Pencampuran Secara ideal, proses pencampuran dimulai dengan mengelompokkan masingmasing komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu sama lain dalam bentuk komponen-komponen murni. Jadi apabila contoh diambil dari tiap-tiap wadah, setelah dianalisa, maka akan terlihat keseragaman jenis komponenkomponen tersebut. Ketika proses pencampuran dilakukan, contoh akan meningkatkan proporsi salah satu komponen daripada proporsi yang diperkirakan dari seluruh proporsi dalam wadah. Pencampuran yang sempurna kemudian dapat didefenisikan bahwa besar proporsi masing-masing komponen dalam campuran, sama. Kenyataannya, keadaan ini hanya dapat dicapai oleh beberapa pengelompokan yang teratur dan akan merupakan hasil yang paling memungkinkan dari setiap proses pencampuran (Earle, 1969) Perancangan Elemen Mesin Perancangan adalah suatu kreasi untuk mendapatkan suatu hasil akhir dengan mengambil suatu tindakan jelas, atau suatu kreasi atas sesuatu yang mempunyai kenyataan fisik. Perencanaan mesin mencakup semua perencanaan mesin, berarti perencanaan dari sistem dengan segala yang berkaitan dengan sifat mesin, elemen mesin, struktur dan instrumen serta ilmu-ilmu dasar dalam perencanaan elemen mesin (Stolk dan Kros, 1986). Elemen mesin yang dirancang untuk memenuhi fungsinya. Rancangan elemen mesin ini dinyatakan dalam gambar teknik sebagai alat komunikasi antara perancang dengan orang yang membuat elemen tersebut dan merupakan standart gambar teknik. Pada rancangan ini dispesifikasikan elemen dan bentuk yang diperlukan oleh elemen 3

mesin beserta penyimpangan-penyimpangan atau toleransi yang diijinkan yang dikenal sebagai spesifikasi geometrik produk. Gambar teknik pada saat yang sama dipakai untuk referensi dalam mengecek apakah kualitas elemen yang dihasilkan telah sesuai dengan spesifikasinya (Achmad, 1999) Elemen Mesin Motor Listrik Mesin-mesin yang dinamakan motor listrik dirancang untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis, untuk menggerakkan berbagai peralatan, mesin-mesin dalam industri, pengangkutan dan lain-lain. Setiap mesin sesudah dirakit, porosnya menonjol melalui ujung penutup (lubang pelindung) pada sekurang-kurangnya satu sisi supaya dapat dilengkapi dengan sebuah pulley atau sebuah generator ke suatu mesin yang digerakkan (Daryanto, 2002). Menurut Soenarta dan Furuhama (2002) motor listrik memiliki kekurangan sebagai berikut: 1. Motor listrik membutuhkan sumber daya, kabelnya harus dapat dihubungkan dengan stop kontak. Dengan demikian tempat penggunaanya sangat terbatas panjang kabel. 2. Kalau digunakan baterai sebagai sumber daya, maka beratnya akan menjadi besar sehingga perbandingan tenaga yang didapat dari 1 liter BBM setara dengan 1500 N berat sama dengan baterai. 3. Secara umum biaya listrik lebih tinggi daripada BBM.

4. Untuk menghasilkan daya yang sama oleh sebuah motor bakar, maka motor listrik akan lebih berat. Poros Poros merupakan salah satu alat yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros (Sularso dan Suga, 1997). Poros dapat dibedakan kepada 2 macam, yaitu : 1. Poros dukung: poros yang khusus diperuntukkan mendukung elemen mesin yang berputar 2. Poros transmisi/poros perpindahan: poros yang terutama dipergunakan untuk memindahkan momen puntir. Poros dukung dapat dibagi menjadi poros tetap atau poros terhenti dan poros berputar. Pada umumnya poros dukung itu pada kedua atau salah satu ujungnya ditimpa atau sering ditahan terhadap putaran. Poros dukung pada umumnya dibuat dari baja bukan paduan (Stolk dan Kros, 1981). Macam-macam poros diklasifikasikan berdasarkan pembebanannya sebagai berikut : 1. Poros Transmisi Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantai, dll. 2. Spindel

Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindel. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk dan ukurannya harus teliti. 3. Gandar Poros yang dipasang di antara roda-roda kereta barang, dimana tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga. (Sularso dan Suga,1997). Bantalan Bantalan adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penumpu poros yang berbeban dan berputar. Dengan adanya bantalan, maka putaran dan gerakan bolak- balik suatu poros berlangsung secara halus, aman dan tahan lama. Bantalan harus mempunyai ketahanan terhadap getaran maupun hentakan. Jika suatu sistem menggunakan konstruksi bantalan, sedangkan bantalannya tidak berfungsi dengan baik maka seluruh sistem akan menurun prestasinya dan tidak dapat bekerja secara semestinya. Bantalan dapat diklasifikasikan berdasar pada: 1. Gerakan bantalan terhadap poros Bantalan Luncur. Pada bantalan ini terjadi gerakan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaran lapisan pelumas.

Bantalan Gelinding. Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum, dan rol bulat. 2. Beban Terhadap Poros Bantalan radial. Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros. Bantalan radial. Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros. Bantalan gelinding khusus. Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros. (Sularso dan Suga, 1997). Bantalan dalam peralatan usaha tani diperlukan untuk menahan berbagai suku pemindahan daya tetap ditempatnya. Bantalan yang tepat untuk digunakan ditentukan oleh besarnya keausan, kecepatan putar poros dan beban yang harus didukung dan besarnya daya dorong akhir. (Smith dan Wilkes, 1990). Bantalan berguna untuk menumpu poros dan memberi kemungkinan poros dapat berputar dengan leluasa (dengan gesekan yang sekecil mungkin)(daryanto,1993). Pisau Pengaduk Pisau pengaduk berfungsi untuk mencampur atau mengaduk bahan agar menjadi homogen. Desain pisau pengaduk mempengaruhi kualitas dari kapasitas dari alat pencampur mekanis.

Kompos Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organik, hewan atau limbah organik. Banyak sekali bahan dasar yang bisa digunakan seperti jerami, sekam, rumput-rumputan, sampah kota. Menumpuknya limbah organik membutuhkan penanganan agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan seperti bau tak sedap atau menjad sarang lalat. Jalan pintas yang sering dijumpai adalah dengan membakar. Pembakaran limbah organik tersebut selain tidak memberi manfaat juga menimbulkan polusi udara. Pembuatan kompos akan terasa manfaatnya untuk daerah pertanian yang jauh dari peternakan, karena selain bermanfaat juga mempunyai nilai ekonomi (Sutejo, 2002). Prinsip pembuatan kompos skala industri umumnya sama dengan proses pembuatan kompos yang lainnya. Bahan baku dicacah, lalu ditambahkan dengan bioaktivator dan difermentasikan selama 5-7 hari. Selanjutnya kompos dkeringkan dengan temperatur kurang dari 60 0 C. Proses pengeringan ini bertujuan untuk mempermudah proses penggilingan (Sofian, 2006). Jenis kompos yang akan dproduksi sebaiknya dibuat berdasarkan klasifikasi harga, mulai yang paling murah sampai harga yang palng mahal. Tujuannya agar setiap kebutuhan setiap segmen pasar bisa dipenuhi. Contoh variasi jenis kompos tersebut adalah sebagai berikut: a. Kompos tanpa tambahan unsur hara pupuk lainnya b. Kompos dengan tambahan hara dari pupuk kimia seperti NPK

c. Kompos dengan bahan tambahan mikro organisme dari pupuk biologi, seperti rizobium(biofertilizer) d. Kompos dengan tambahan arang atau soil conditioner lain e. Kompos yang diberi tambahan hara dengan kombinasi yang lengkap atau tidak lengkap f. Kompos granular. (Sofian, 2006). Kompos terutama digunakan untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan bahan organik tanah. Namun karena penggunaannya kurang praktis, kotor, dan jumlahnya harus banyak maka umumnya petani banyak memilih pupuk anorganik (kimia) yang lebih praktis. Tetapi dengan terbenturnya harga yang sangat tinggi, sekarang ini petani lebih memilih kompos untuk memupuk tanamannya (Indriani, 2001). Reducer Reducer digunakan untuk menurunkan putaran. Dalam hal ini perbandingan reducer putarannya dapat cukup tinggi. I = n 1 n2 (1) dimana : i : Perbandingan reduksi n 1 : Input putaran (rpm) n 2 : Output putaran (rpm) (Nienman, 1986)

Peralatan Pencampuran Banyak bentuk alat pencampuar yang dihasilkan dari waktu ke waktu, akan tetapi selama beberapa tahun, beberapa derajat standarisasi alat pencampur telah sampai dalam cabang-cabang yang berbeda pada industri pangan. Secara mudah dalam perbedaan pencampuran adalah dengan membaginya menurut apakah mencampur bahan cair, tepung kering, atau pasta kental (Earle, 1969).