BAB I PENDAHULUAN. penelitian telah banyak di kembangkan untuk mengatasi masalah-masalah penuaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang banyak penduduk baik yang berusia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada

BAB I P E N D A H U L U A N. vertebralis servikal dan lumbal merupakan sendi yang paling banyak

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penurunan kapasitas fungsi dapat menyebabkan penurunan. patologi morfologis maupun patologi fungsional.

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang memanjakan kehidupan manusia. Sehingga akifitas fisik. mengalami peningkatan yang begitu pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis (OA) merupakan salah satu penyakit muskuloskeletal yang

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang sangat modern untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BEDA PENGARUH TERAPI INFRA RED DENGAN PARAFFIN BATH TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT REMATOID ARTRITIS JARI-JARI TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan. Harapan Hidup (UHH). Data badan pusat statistik menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sosial masyarakat dan bangsa bertujuan untuk. memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya. tuntut untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia, karena banyak

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan disegala bidang kehidupan. menyebabkan perubahan dalam tingkah laku dan pola hidup masyarakat

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

EFEKTIVITAS DAN KENYAMANAN TRANCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DALAM MENGURANGI NYERI KRONIK MUSKULOSKELETAL PADA USIA LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. untuk hiduplebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah merupakan kasus yang banyak ditemui. dalam praktek sehari-hari, umumnya menyerang semua orang tanpa

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. barang, mencuci, ataupun aktivitas pertukangan dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. lain olahraga dan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari. Dalam olahraga

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Knee joint atau sendi lutut adalah salah satu sendi yang mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU RI, NO 36 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Osteoartritis (OA) penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertropi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perubahan ini terjadi sejak awal kehidupan sampai lanjut usia pada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme,

BAB I PENDAHULUAN. itu gerak dan fungsi dari sendi bahu harus dijaga kesehatannya. tersebut, salah satu diantaranya adalah frozen shoulder.

Oleh: NURUL SAKINAH J KARYA TULIS ILMIAH

BAB ² PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dewasa ini meliputi seluruh aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. persendian melakukan aktivitas atau gerakan (Helmi, 2012). Usia tua merupakan salah satu faktor risiko terjadi osteoarthritis.

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. bagian bawah adalah tungkai. Dan lutut merupakan salah satu sendi utama

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. degeneratif atau osteoarthritis (OA). Sendi merupakan faktor penunjang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kronik di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Penelitian dilakukan selama 2 minggu.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk itu peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam rangka menciptakan. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup produktif secara sosial dan ekonomis. individu untuk memenuhi kebutuhan gerak yang fungsional dalam

BAB l PENDAHULUAN. gerakannya, dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan aktifitas atau

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CALCANEUS SPUR SINISTRA DENGAN MICRO WAVE DIATHERMY (MWD) DAN MASSAGE DI RSAL DR.

BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

BAB I PENDAHULUAN. otot, perubahan postur, sedemikian rupa sehingga mengakibatkan penekanan atau

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kehidupan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang sangat banyak. cidera atau gangguan sendi yang cukup besar. (Kuntono 2003).

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

BAB I PENDAHULUAN. bisa bertambah dengan munculnya kelemahan otot quadriceps dan atropi otot.

BAB I PENDAHULUAN. Dizaman globalisasi seperti sekarang ini, dimana perkembangan dan ilmu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan pembangunan dan pengetahuan serta teknologi memberikan dampak bagi segala bidang, khususnya dalam bidang ilmu kesehatan dan informasi. Meningkatnya ilmu pengetahun kesehatan dan gizi serta kemajuan pesat pada teknologi kesehatan dan informasi menjadi salah satu faktor peningkatan usia harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup ini ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut (lansia). Seiring bertambahnya usia terjadi penurunan fungsi, struktur, dan juga daya tahan tubuh seseorang. Hal ini akan menyebabkan masyarakat lansia ini rentan terhadap penyakit dan trauma dalam menjalankan berbagai aktifitas sehari-hari. Penuaan tidak dapat di hindari karena merupakan proses alami, berbagai penelitian telah banyak di kembangkan untuk mengatasi masalah-masalah penuaan. tetapi yang terpenting sekarang ini bagaimana caranya tetap hidup secara sehat pada usia lanjut. Hal ini menjadi tantangan baik individu maupun masyarakat luas. Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO) dan 40 % penduduk dunia yang berusia lebih dari 40 tahun akan mengalami Osteoarthtritis lutut, 80 % diantaranya yang mengalami osteoarthtritis lutut berdampak pada keterbatasan gerak dan fungsi secara normal.osteoarthritis lutut. Osteoarthritis lutut adalah penyakit degeneratif sendi dimana terjadi kerusakan progresif pada rawan sendi yang diikuti kelemahan jaringan sekitarnya seperti ligament, kapsul sendi, sub chondral serta otot-otot di sekitar lutut. Akibat degenerasi terjadi perubahan biomolekuler dimana terjadi peningkatan glisin dan timidin sulfat yang

menyusun tulang rawan. Akibatnya susunan fibrilar tulang rawan yang teranyam atas kolagen-kolagen jadi melebar. Pada awal dari patologis terdapat banyak aktivitas metabolik yang disebut juga fase unstable, tetapi ketika proses berjalan terus menerus maka kondrosit gagal mensintesa kolagen tipe II dan aktivitasnya mulai menurun lalu mulai memasuki fase stable dimana rawan sendi rusak, matriks putus dan terjadi pelepasan dari enzim matrix metalloproteinase dari kondrosit dan menyebabkan suatu ketidakseimbangan antara sintesa dan kerusakan kartilago. Hal inilah yang menyebabkan kerusakan yang bersifat progresif pada kartilago Kerusakan kartilago sendi lutut mengakibatnya terganggunya fungsi tulang rawan dalam meredam tekanan pada saat pembebanan sendi mengakibatkan terjadi perubahan morfologis sendi lutut. Stimulus mekanis berupa gerusan akibat gesekan osteofit pada jaringan yang kaya nociceptor pada sendi menyebabkan timbulnya nyeri pada saat mobiliasi serta pembebanan pada sendi. Gejala yang paling sering di keluhkan pada penderita osteoarthritis lutut ialah nyeri. Nyeri pada kasus ini dirasakan sebagai nyeri tajam (dull pain) yang terprovokasi saat melakukan aktifitas menumpu beran badan seperti berjalan, berlari, naik turun tangga. adanya nyeri yang di rasakan menyebabkan penderita takut menggerakan sendi dan lebih banyak mengimobilisasi lututnya. akibat immobilisasi otot-otot sendi lutut mengakibatkan otot-otot sendi lutut mengalami kelemahan bahkan dapat menjadi athropi. Pada jaringan kapsul dan ligament juga menjadi lemah dan kaku. fleksibilitas dan elastisitas menurun akibatnya ROM menururun, sendi mudah trauma dan mudah mengalami nyeri regang serta terjadi keterbatasan gerak pola kapsuler. hal ini sangat mengganggu aktifitas fungsional seseorang.

Penaganan medis pada kasus ini dapat terbagi sebagai pendekatan farmakoterapi dan non-farmakoterapi. Pendekatan farmakoterapi biasanya menggunakan obat-obat anti inflamasi non steroid (OAINS). namun pemakaian OAINS per oral dapat menyebabkan iritasi lambung, mual, muntah dan gangguan gastrointestinal lain. sehingga perlu dipikirkan solusi metoda penggunaan OAINS yang aman bagi pasien. Secara non farmakoterapi fisioterapi banyak berperan. Pendekatan fisioterapi pada kasus ini bertujuan untuk mengurangi nyeri, menstabilkan sendi dan mengurangi beban pada sendi lutut. Fisioterapi sebagai tenaga kerja kesehatan yang berkompeten dan professional dalam memaksimalkan gerak dan fungsi seseorang yang berhubungan dengan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dapat mengidentifikasi patologi yang terjadi kemudian memilih modalitas yang sesuai dengan gangguan gerak neuromuskulo-sceletal-vegetatif-mechanism (NMSVM) dan target jaringan spesifik serta menetapkan goal. Penanganan yang umum diberikan dalam masalah masalah yang ditimbulkan oleh osteoarthritis lutut antara lain dengan menggunakan modalitas-modalitas terapi seperti MWD (micro wave diathermy), short wave diathermy (SWD), trans electrical nerve stimulation (TENS), serta ultrasound (US). Micro wave diathermy (MWD) merupakan suatu alat pengobatan dengan menggunakan stressor fisis berupa energi yang mempunyai gelombang elektromagnetik, yang dihasilkan oleh arus listrik bolak-balik dengan frekwensi 2450 Mhz, dengan panjang gelombang 12,25 cm yang berfungsi untuk melancarkan sirkulasi darah, mengurangi nyeri pada system musculoskeletal, menurunkan spasme otot, proses regenerasi jaringan dan peningkatan metabolisme Dari sekian banyak modalitas yang dapat di gunakan pada kasus osteoarthritis lutut pemberian (OAINS) dengan metoda iontophoresis merupakan modalitas yang

jarang di gunakan. Iontophoresis ialah penggunaan arus listrik searah yang di gabungkan dengan obat obat anti inflamasi non steroid yang dengan metoda ini masuk ke tubuh secara transdermal dan bekerja sesuai efek farmakologi obat yang diberikan. Pemberian OAINS dengan metoda iontophoresis dapat menghindari resiko pemberian OAINS per oral seperti gangguan lambung, mual, muntah, tinnitus. Dalam klinis di Indonesia sendiri belum banyak pembuktian seberapa pengaruh pemberian OAINS dengan metoda iontophoresis terhadap gangguan gerak pada kasus musculoskeletal. Termasuk penggunaan diklofenak sodium yang di banyak negara telah banyak di teliti untuk pengurangan nyeri pada banyak kasus muskuloskeletal. Selain modalitas di atas manual terapi banyak digunakan seperti joint mobilization dan massage terapi serta terapi latihan berupa hydro therapy dan berbagai terapi latihan seperti latihan isotonik SLR. Latihan isotonik SLR adalah gerakan yang terjadi pada latihan isotonik di mana latihan menahan beban ini yaitu pada posisi salah satu tungkai mengangkat lurus 8-12 inchi dari permukaan bed, lutut full ekstensi dengan beban dan waktu tertentu. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam melalui penelitian dan dipaparkan dalam skripsi dengan judul Intervensi MWD, latihan isotonik SLR dan iontophoresis diklofenak sodium lebih baik daripada intervensi MWD dan latihan isotonik SLR untuk menurunkan nyeri pada osteoarthtritis lutut sebagai syarat menyelesaikan program pendidikan D4 fisioterapi dari fakultas fisioterapi Universitas indonusa esa unggul. B. Identifikasi Masalah Problematika pada kasus ossteoarthtritis lutut cukup kompleks. patofisiologi pada osteoarthritis menyebabkan timbulnya gejala nyeri, kekakuan sendi, spasme otot, pembengkakan sendi, kelemahan otot, instabilitas sendi sampai deformitas sendi. untuk

menemukan masalah-masalah gangguan gerak dan fungsi yang diuraikan di atas perlu dilakukan analisa secara menyeluruh melalui proses asuhan fisioterapi yang diawali dengan anamnesa diteruskan dengan pemeriksaan berupa inspeksi, test cepat, pemeriksaan fumgsi gerak dasar, pemeriksaan khusus dimana asuhan fisioterapi ini juga di perlukan dalam teknik pengambilan sampel. Pada anamnesa kasus osteoarthritis lutut ini ditemukan lebih banyak pada usia di atas 45 tahun pada pria sedangkan pada wanita di atas 40 tahun, meskipun tidak menutup kemungkinan kasus ini di temukan pada usia lebih muda. adalah Suatu penyakit sendi menahun yang dimulai dari kerusakan dan kemunduran pada tulang rawan sendi, antara lain yang diikuti oleh pertumbuhan osteofit, penebalan tulang subchondral, dan kerusakan ligament. Osteoarthtritis dapat pula mengenai daerah sekitar sendi lutut seperti tulang subchondral, kapsul sendi yang membungkus sendi lutut dan otot-otot yang melekat berdekatan dengan sendi. Osteoarthtritis lutut menimbulkan berbagai macam keluhan, seperti nyeri sendi, kekakuan sendi terutama pada pagi hari setelah bangun tidur yang disebabkan oleh pemendekan seluruh kapsul sendi dan ligament, sehingga lingkup gerak sendi terbatas, kelemahan otot, gangguan stabilitas sendi dan kesulitan dalam melakukan aktifitas seperti berjalan, sholat, dan naik tangga yang dapat menyebabkan bentuk kelainan. Pada Pemeriksaan X-Ray akan terlihat jelas adanya osteofit dan penyempitan celah sendi. Rasa nyeri pada lutut disebabkan karena terjepitnya saraf afferent dan pollimodal oleh perlekatan collagen, penekanan jaringan karena deformitas serta adanya pembengkakan jaringan di sekitar sendi, sehingga bila ada suatu gerakan yang dilakukan oleh sendi lutut maka akan menimbulkan rasa nyeri.

Rasa nyeri yang timbul oleh Osteoarthtritis Lutut dapat diukur dengan alat Visual Analog Scale (VAS). VAS adalah Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran intensitas dan tipe nyeri dengan menggunakan garis lurus yang diberi ukuran 10 cm yang menggambarkan intensitas nyeri yang berbeda, mulai dari tidak ada nyeri pada awal garis dan nyeri yang tak tertahankan pada akhir garis. Pada saat pengukuran pasien ditanya tentang perasaan nyerinya, tetapi garis tersebut tidak perlu diberikan angka, karena dapat mempengaruhi intensitas nyeri pasien secara subjektif. Pada nyeri yang kronik lebih sensitive dari pada nyeri yang akut. C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : apakah 1. Apakah intervensi MWD dan latihan isotonik SLR menurunkan nyeri osteoarthritis lutut? 2. Apakah intervensi MWD, latihan isotonik SLR dan Iontophoresis diklofenak sodium menurunkan nyeri pada osteoarthritis lutut? 3. Apakah intervensi MWD, latihan isotonik SLR dan ionthophoresis diklofenak sodium lebih baik dari pada intervensi MWD dan latihan isotonik SLR untuk menurunkan nyeri pada osteoarthritis lutut? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui intervensi MWD, latihan isotonik SLR dan ionthophoresis diklofenak sodium lebih baik dari pada intervensi MWD dan latihan isotonik SLR dalam menurunkan nyeri pada Osteoarthritis lutut.

2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui intervensi MWD dan latihan isotonik SLR dalam menurunkan nyeri Osteoarthritis lutut b. Untuk mengetahui intervensi MWD, latihan isotonik SLR dan Iontophoresis diklofenak sodium dalam menurunkan nyeri pada Osteoarthritiz lutut. F. Manfaat Penelitian a. Bagi Institusi Pendidikan Meski jauh dari idealnya suatu penelitian yang baik, dapatlah kiranya hasil penelitian ini memberikan kontribusi konstruktif terhadap pengembangan ilmu fisioterapi yang begitu luasnya, serta dapat dijadikan kajian untuk diteliti lebih lanjut sekaligus sebagai referensi dalam penanganan pasien osteoarthritis lutut. b. Bagi Institusi Pelayanan Dengan penelitian ini semoga peneliti dapat memberikan manfaat yang besar terhadap Institusi Pelayanan dan dapat mengembangkan metode-metode baru dalam pelaksanaan terapi dalam kondisi osteoarthtritis Lutut. c. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini, semoga peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang nyeri akibat Osteoarthtritis Lutut dan menambah pemahaman akan manfaat pemberian iontophoresis diklofenak sodium pada intervensi MWD dan Latihan isotonik SLR terhadap pengurangan nyeri pada kondisi Osteoarthtritis lutut.