Melayu Jambi tersebar di beberapa daerah provinsi Jambi seperti di daerah Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2009 TLD NO :

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. meranti provinsi riau. Jarak Desa Tanjung bunga dengan ibu kota kecamatan

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

TUGAS MATAPELAJARAN AGAMA ISLAM

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. atau 9,965 Ha, dengan pusat pemerintaahan berada di desa Kampar.

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis, Demografis dan Visi Misi Kecamatan Mandau Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pengembangan karena terletak di Jalan Raya Lintas Sumatera dan terletak

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Sungai Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar merupakan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENLITIAN, PENDUDUK DAN INFORMAN. dan sudah termasuk daerah ibu kota Propinsi Jawa Barat.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. kuning dan bawahnya tanah hitam gambut derajat celcius sampai dengan 34.2 derajat celcius.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kelurahan Parit Rantang Payakumbuh

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah satu desa dari 13

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG


IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

III. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN UMUM DESA PENDALIAN KECAMATAN PENDALIAN IV KOTO. Secara historis, Desa Pendalian berasal dari kata pilihan.

BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, yang di

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SEDANAU KECAMATAN BUNGURAN BARAT KABUPATEN NATUNA

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih

BAB I PENDAHULUAN. keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan Kecamatan Bangkinang Barat. Hal ini disebabkan karena Salo telah

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

PENDAHULUAN. satuan kekerabatan suatu ikatan yang dituturkan dalam sebuah cerita rakyat,

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk

BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG. desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Ranah memiliki letak geografis yang

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB III KONDISI UMUM Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II. GAMBARAN UMUM KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA A. Letak Geografis, Demografis, Visi dan Misi Kecamatan Sabak Auh

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

Transkripsi:

Melayu Jambi tersebar di beberapa daerah provinsi Jambi seperti di daerah Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjung Jabung, di kota Jambi, dan daerah lainnya. Pola perkampungan dalam masyarakat Melayu Jambi pada umumnya menganut pola memanjang untuk daerah pinggiran sungai mengikuti aliran Sungai Batanghari. Oleh karena itu, masyarakat Melayu juga banyak dijumpai di daerah pinggiran Sungai Batanghari. Kelurahan Tanjung yang berada di daerah pinggiran Sungai Batanghari mayoritas adalah orang Melayu. Keberadaan senandung jolo didasari oleh identitas etnik Melayu Jambi yang ada di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kumpeh. Terlebih dahulu penulis mendeskripsikan tentang Melayu. Pengertian Melayu sendiri sering dicampur baurkan karena adanya pengertian Melayu sebagai bahasa, ras, dan ada pula pengertian etnis suku bangsa. Nama Melayu berasal dari kerajaan Melayu Purba (Luckman Sinar, 2001:2). Dimana dalam tulisan Pendeta Budha Cina bernama I-TSING ada tertulis nama kerajaan di Sumatera yang ditulis dalam aksara dan logat Cina yaitu kerjaan MO-LO-YUE. Dimana menurut beberapa banyak sarjana sejarah menetapkan Kerajaan Melayu berada di hulu sungai Jambi yaitu Sungai Batanghari. Kemudian nama Melayu sebagai Etnik. Menurut Naroll (1965:32) dalam Takari (Tesis 1998:191) memberikan pengertian keleompok etnik sebagai suatu populasi yang : (1) secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan; (2) mempunyai nilai-nilai budaya yang sama dan sadar akan rasa kebersamaan dalam suatu bentuk budaya; (3) membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri; dan (4) menentukan ciri kelompok sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain. Kelompok etnik adalah segolongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitasnya yang diperkuat oleh kesamaan bahasa, kesamaan dalam kesenian, adat-istiadat, dan nenek moyang yang merupakan ciri-ciri dari sebuah kelompok etnik. Sedangkan nama Melayu sebagai ras Melayu dalam pemahaman masyarakat umum digolongkan berdasarkan ciri-ciri biologis seperti warna kulit, bentuk muka, warna dan bentuk rambut. Adapun penggolongan ras tersebut adalah ras negrito, ras weddoid, ras proto-melayu, dan ras deutero-melayu. Ras Melayu dibedakan menjadi dua bagian yaitu ras Melayu Muda (Deutro) dan ras Melayu Tua (Proto). Melayu Tua adalah suku bangsa yang kebudayaannya sangkat sedikit bercampur dengan kebudayaan asing lainnya, sedangkan Melayu Muda adalah suku bangsa yang kebudayaannya agak banyak bercampur dengan kebudayaan asing lainnya seperti kebudayaan Hindu, Budha dan kebudayaan asing lainnya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikategorikan suku Melayu Jambi kedalam ras Deutro Melayu. Setelah pusat Imperium Melayu berada di Melaka 1400 M, maka sejak itu terbentuklah definisi jatidiri Melayu yang baru yang tidak lagi terikat kepada faktor genealogis (hubungan darah) tetapi dipersatukan oleh faktor kultural (budaya) yang sama, yaitu kesamaan agama Islam, Bahasa Melayu, dan adat-istiadat Melayu. (Tengku Luckman Sinar, 2001:9). Adapun adat-istiadat Melayu Jambi adalah Adat bersendi Hukum Syarak, Syarak bersendi Kitabullah yaitu adat yang ditopang oleh syariat agama Islam, dan syariat tersebut berdasarkan pula pada Al-Quran dan Hadist. 2.2 Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian penulis berada di kelurahan Tanjung, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi. Kelurahan Tanjung berpenduduk asli warga Melayu. Kecamatan Kumpeh secara geografis

mempunyai ketinggian 5-30 m dari permukaan laut dengan suhu rata-ata berkisar antara 25 30 CC. Kecamatan Kumpeh memiliki luas wilayah 4.446 kkkk 2. Kecamatan Kumpeh terdiri dari 16 desa dan satu kelurahan. Adapun batas wilayah dari Kecamatan Kumpeh adalah sebagai berikut : Sebelah timur berbatasan dengan : Kabupaten Tanjung Jabung Timur Sebelah barat berbatasan dengan : Kecamatan Kumpeh Ulu Sebelah utara berbatasan dengan : Kecamatan Taman Rajo Sebelah selatan berbatasan dengan : Provinsi Sumatera Selatan Gambar 2.1 Peta Kecamatan Kumpeh Sumber : http://loketpeta.pu.go.id Tabel 2.1: Jarak desa dengan ibukota Provinsi Jambi No. Desa/Kelurahan Jarak ke Ibukota Provinsi (Km) 1. Puding 40 2. Pulau Mentaro 44 3. Mekar Sari 47 4. Betung 48 5. Pematang Raman 54 6. Petanang 55 7. Sungai Bungur 58 8. Seponjen 80 9. Londerang 95 10. Sogo 70 11. Rantau Panjang 90 12. Tanjung 75 13. Gedong Karya 80 14. Jebus 84

15. Sungai Aur 89 16. Maju Jaya 41 17. Rondang 95 Sumber : Kantor Kecamatan Kumpeh Dari tabel di atas, jarak dari Kota Jambi ke Kelurahan Tanjung sekitar 72 Km yang dapat ditempuh dengan jalur darat dan air. Waktu yang ditempuh melalui transportasi darat lebih kurang 2 (dua) jam, sedangkan melalui transportasi air melewati sungai Batang Hari ditempuh selama 2 (dua) - 3 (tiga) jam perjalanan. Kelurahan Tanjung terdiri dari tiga desa, yaitu Desa Tanjung Ulu, Desa Tanjung Ilir, dan Desa Suak Kandis. Kelurahan Tanjung memiliki jumlah penduduk 4.773 jiwa dengan penduduk laki-laki 2.382 jiwa dan 2.391 penduduk perempuan. Adapun batas-batas wilayah dari Kelurahan Tanjung adalah : Sebelah timur berbatasan dengan : Tahura dan Taman Nasional Berbak Sebelah barat berbatasan dengan : Desa Seponjen dan Desa Rantau Panjang Sebelah utara berbatasan dengan : Desa Gedong Karya Sebelah selatan berbatasan dengan : Desa Sogo dan Tahura 2.3 Sistem Mata Pencaharian Masyarakat yang berada di wilayah Kelurahan Tanjung memiliki mata pencaharian yang beragam sesuai dengan keahlian masyarakat itu sendiri. Wilayah Kelurahan Tanjung memiliki kawasan hutan berupa hutan adat dan sawah yang dimanfaatkan untuk kehidupan masyarakatnya. Hutan adat ini terdiri dari beragam jenis tumbuhan seperti pohon meranti, pohon untut, pohon cempedak air, tanaman paku-pakuan. Oleh karena potensi alam yang mendukung, masyarakat di Kelurahan ini banyak menggeluti bidang perkebunan dan pertanian. Mata pencaharian lainnya adalah sebagai pencari ikan mengingat posisi wilayah Kelurahan Tanjung ini berada di sekitar Sungai Kumpeh dan Sungai Batanghari yang dimanfaatkan masyarakatnya untuk menopang hidup. Selain bertani dan menjala ikan, masyarakat di kelurahan Tanjung juga berprofesi sebagai Pegawai Negerti Sipil dan berwiraswasta. Gambar 2.2: Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Kumpeh Tahun 2015 Sumber : Kantor Kecamatan Kumpeh

Berdasarkan grafik di atas, 80% penduduk di Kecamatan Kumpeh memiliki mata pencaharian dalam bidang pertanian, 10% dalam sektor perikanan darat, menyusul di bawahnya sebagai PNS dan pegawai swasta lainnya. Sedangkan dalam sektor industri, merupakan salah satu sektor yang banyak menyerap tenaga kerja di Kecamatan Kumpeh. Sektor ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Pada tahun 2015, jumlah industri besar atau sedang tercatat hanya satu perusahaan. Sedangkan jumlah usaha industri mikro kecil di wilayah ini tercatat sebanyak 76 unit. Industri sedang dalam hal ini adalah perusahaan yang memiliki tenang kerja 20-99 orang, industri kecil adalah perusahaan industri yang memiliki tenaga kerja 5-19 orang, sedangkan industri rumah tangga (mikro) adalah perusahaan industri yang memiliki tenaga kerja 1-4 orang. Tabel 2.2 : Statistik Industri di Kecamatan Kumpeh Tahun 2015 Uraian Jumlah Industri besar/sedang 1 Industri mikro kecil 76 Jumlah 77 Sumber : Kantor Kecamatan Kumpeh 2.4 Agama Masyarakat di Kelurahan Tanjung mayoritas memeluk agama Islam yakni kira-kira 90% dari jumlah penduduknya dan selebihnya memeluk agama Kristen. Tabel 2.3: Sarana ibadah di Kecamatan Kumpeh Uraian Jumlah Masjid 27 Surau/Langgar 21 Gereja 0 Pura 0 Vihara 0 Lainnya 0 Jumlah 48 Sumber : Kecamatan Kumpeh dalam angka 2016 Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa agama Islam sangat berkembang di daerah ini dilihat dari sarana ibadah yang ada di Kelurahan Tanjung yaitu 27 Masjid dan 21 Surau atau Langgar 3 2.5 Sistem Kekerabatan Masyarakat Melayu Jambi menganut sistem bilateral dimana setiap individu dalam menarik garis keturunannya dari atas selalu menghubungkan dirinya kepada pihak ayah maupun pihak ibunya. Dengan kata lain 3 Tempat atau rumah kecil menyerupai masjid yang digunakan sebagai tempat mengaji dan salat bagi umat Islam.

hubungan kekerabatan antara seorang anak dengan kaum kerabat pihak ayah tetap sederajat dengan hubungan terhadap ibunya. Dalam kehidupan masyarakat, terdapat bentuk-bentuk kelompok keluarga dan kekerabatan di antara kelompok-kelompok baik yang lokasi tempat tingggalnya berjauhan maupun yang amat dekat 4. a) Keluarga inti Keluarga inti atau yang disebut dengan keluarga batih yang terjadi dikarenakan suatu perkawinan. Keluarga batih terdiri dari seorang ayah, seorang ibu dan anak-anak kandung maupun mereka yang belum kawin. Bentuk keluarga batih seperti ini adalah bentuk keluarga batih yang paling sederhana dan banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat Melayu Jambi. Dalam keluarga batih ini terikat kepda beberapa fungsi yaitu : memberi bantuan kepada setiap individu yang terlibat dalam keluarga batih; memerikan asuhan dalam bentuk pendidikan pada anak-anak; menjalankan ekonomi rumah tangga; dan melakukan usaha-usaha produktif. b) Keluarga luas Pada masyarakat Melayu Jambi dikenal pula kelompok keluarga luas yaitu kelompok kekerabatan yang selalu terjalin lebih dari satu keluarga batih, tetapi seluruhnya menjalankan suatu kesatuan sosial yang erat dan tinggal bersama pada suatu rumah atau satu pekarangan. Keadaan seperti ini banyak dijumpa pada orang Melayu Jambi yang bermukim di sepanjang pinggiran sungai Batanghari. c) Klen Kelompok kerabat ini terdiri dari orang-orang yang merasa satu sama lain terikat melalui garis keturunan laki-laki saja (patrilineal) atau garis keturunan perempuan saja (matrilineal). Anggota-anggota dari satu klen kecil biasanya masih saling mengenal, memelihara sekumpulan harta pusaka, dan melakukan usaha produksi bersama. d) Kindred Kindred merupakan satu kesatuan kaum kerabat yang melingkari seseorang yang memulai suatu aktivitas seperti pertemuan-pertemuan dan upacara pesta yang diadakan pada tingkat-tingkat life cycle atau dalam rangka daur hidup. Aktivitas-aktivitas seperti ini dikenal pula oleh masyarakat Melayu Jambi terutama dalam upacara-upacara yang banyak kaitannya dengan masalah keagamaan, karena pada prinsipnya tatanan nilai masyarakat Melayu Jambi sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Islam yang tentunya tendensi kegiatan upacaranyapun selalu bernafaskan Islam. Upacara-upacara daur hidup yang terdapat pada kebiasaan masyarakat Melayu Jambi adalah upacara mencukur rambut seorang bayi. Pada aktivitas ini seluruh kerabat yang masih dalam lingkungan daerah itu sendiri harus hadir, namun untuk daerah yang tinggal jauh dari daerah tersebut bahkan tidak diberi tahu. Aktivitas upacara yang lainnya adalah upacara khitanan bagi sseorang anak laki-laki dan upacara perkawinan. Seluruh kerabat yang masih berada di daerah atau kota itu mutlak harus diberi tahu, dan jika tidak diberi tahu akan menimbulkan anggapan bahwa yang melakukan acara tersebut tidak menghormati kerabat dekatnya dan memicu keretakan hubungan di antara kerabat. Karena luasnya hubungan kekerabatan tersebut, maka orang Melayu Jambi mengenal kelompok kekerabatan yang disebut sanak, yaitu golongan kerabat keturunan dari seorang nenek moyang sampai generasi ketiga. Kelompok inilah yang biasanya saling membantu menyangkut hal-hal penting dalam kehidupan keluarga, misalnya pada pesta perkawinan, upacara kematian dan lainnya. 4 Depdikbud, Ungkapan Tradisional Sebagai Sumber Informasi Kebudayaan Daerah Jambi, Jakarta, 1986, hlm 38.

Sistem kekerabatan pada suku bangsa akan mempunyai istilah-istilah kekerabatan yang berbeda-beda tergantung kepada tatanan nilai yang mereka anut. Menurut Koentrjaraningrat, cara pemakaian istilah-istilah kekerabatan pada umumnya, tiap-tiap bahasa mempunyai dua macam sistem istilah yang disebut : a) istilah menyapa atau term of Adress, dan b) istilah menyebut atau term of Reperence. Berdasarkan cara pemakaian di atas dalam masyarakat Melayu Jambi pada umumnya, istilah menyapa bagi saudara laki-laki dari orang tua sesuai dengan prinsip bilateral, yang dibedakan pula menurut prinsip umur, untuk umur yang lebih muda dari orang tua dipakai kata dasar Pak ditambah dengan suatu obyektif yang memberi sifat atau keadaan tertentu pada kata pokoknya. Demikian antara lain dikenal istilah : 1. Pakmuk : untuk menyapa saudara laki-laki dari ayah maupun saudara laki-laki dari ibu, yang bentuk badannya gemuk. 2. Pakcik : untuk menyapa saudara laki-laki dari ayah maupun saudara laki-laki dari ibu, yang perawakannya kecil ataupun mereka ini dalam adik beradik adalah bungsu. 3. Pakte : untuk menyapa saudara laki-laki dari ayah maupun saudara laki-laki dari ibu, yang warna kulitnya putih. Untuk menyapa saudara orang tua, baik laki-laki maupun perempuan yang umurnya lebih tua dari ayah atau ibu lazimnya dipakai dengan istilah Wak dengan kemungkinan menambah suatu obyektif seperti di atas sehingga menjadi : 1. Wakte : untuk menyapa saudara laki-laki maupun perempuan yang kedudukannya secara kerabat lebih tinggi dari ayah dan ibu dengan ciri warna kulitnya putih. 2. Wakcik : untuk menyapa saudara laki-laki maupun perempuan yang kedudukannya secara kerabat lebih tinggi dari ayah dan ibu dengan ciri berbadan kecil atau dalam adik beradik, bungsu. 3. Waknga : untuk menyapa saudara laki-laki maupun perempuan yang kedudukannya secara kerabat lebih tinggi dari ayah dan ibu yang dalam bersaudara, merupakan adik di tengah-tengah. 4. Waksak : untuk menyapa saudara laki-laki maupun perempuan yang kedudukannya secara kerabat lebih tinggi dari ayah dan ibu, dimana dalam adik beradik adalah yang tertua atau mempunyai perawakan badan yang besar. 2.6 Bahasa Pada umumnya, bahasa yang digunakan oleh masyarakat di Kelurahan Tanjung adalah bahasa Melayu Jambi dialek Kumpeh. Dimana dialek dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki pengertian sebagai variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai (misalnya bahasa dari suatu daerah tertentu, kelompok sosial tertentu, atau kurun waktu tertentu). Bahasa Melayu Jambi disini merupakan dialek regional dimana dialeknya dibatasi oleh tempat, yaitu daerah Kumpeh. Dialek Melayu Kumpeh dapat dijumpai oada kata saya menjadi sayo, kalau menjadi kalu, inilah menjadi ikolah.